Share

Part 92

"Tadi waktu keluar dari hotel, Mas berpapasan dengan Amran," kata Dev malam itu setelah mereka berada di pembaringan.

"Oh, ya. Apa dia menyapa?"

"Tidak."

"Bagaimana cara dia memandang, Mas? Apa seperti musuh?"

"Mungkin."

"Dia pasti dendam sama, Mas."

Dev memandang istrinya. "Mas tidak peduli soal itu. Dia masuk penjara karena ulahnya sendiri."

Kamalia menyusupkan wajah ke dada suaminya. "Tapi aku yang khawatir. Bagaimana kalau dia macam-macam dan melacak keberadaan kita. Bukankah kata Mas Adi usahanya kacau setelah dia masuk penjara."

"Sudah, jangan berpikir yang tidak-tidak. Mas akan baik-baik saja." Dev mengusap-usap punggung istrinya.

"Mas, capek enggak? Sini aku pijitin." Kamalia hendak bangun, tapi lengan suami menahannya.

"Tidak usah. Kamu juga pasti capek, setelah seharian jagain Gaffi."

Kamalia memeluk perut suaminya. Kemudian tersenyum, mengingat ketengilan anaknya dua hari ini.

"Seharian ini dia ikut Pak Karyo ke perkebunan. Katanya mau nyariin Mas di sana. Akhirnya dibikin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nina Dahlianawati
cemburu nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status