Share

Part 96

Malam itu, Kamalia membawakan segelas teh panas untuk Dev di ruang kerjanya.

"Belum selesai, Mas?"

"Sebentar lagi. Gaffi sudah tidur?"

Kamalia mengangguk, lantas duduk di kursi depan suaminya. Memperhatikan dengan pikiran tidak menentu. Entah kenapa, sejak tahu kenyataan yang sebenarnya pikirannya kacau. Dirinya juga merasa bersalah. Mungkin demi membiayai kebutuhan sekolahnya, Eva terpaksa memanfaatkan kebaikan Dev.

Tangan Kamalia terulur untuk memegang pergelangan tangan kiri suaminya yang terluka.

"Tangan Mas kenapa ini?"

"Kena parang tadi. Tidak sengaja waktu mau narik karung, ada parang di sela-sela tumpukan karung."

"Kuambilkan obat sebentar."

Kamalia keluar ruangan. Mengambil obat dan plester di kotak P3K yang menempel di dinding dekat tangga.

Sambil duduk di sebelah suaminya, ia membersihkan luka yang masih baru. Kemudian menempelkan plester untuk menutupi lukanya.

"Kenapa sejak Mas pulang kerja tadi, Lia tampak gelisah?"

Dev mematikan layar laptop, kemudian fokus memandang is
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status