Share

61. Gangguan

"Udah. Kamu berhenti nangis dong, mama capek dengernya," tegur Sandra pada Fani yang dari pertama Sandra dicambuk sampai sudah berlalu tiga hari, tetap saja menangis tiap kali menjenguk Sandra.

"Pasti sakit banget, kan, Ma? Aku harus gimana supaya rasa sakitnya ilang?" tanya Fani serak dan terus terisak-isak. Ia bahkan mengabaikan teguran Sandra yang memintanya untuk berhenti menangis.

Ah, memangnya anak mana yang tak sakit hati melihat orang tuanya terluka parah.

"Makanya diem. Kamu nangis sekenceng itu selama tiga hari itu rasanya bikin semua luka-luka di punggung mama makin linu," tukas Sandra pedas. Walaupun sebenarnya ada rasa sedih saat harus terlihat lemah di depan anak semata wayangnya, apalagi sampai membuat anaknya itu menangis.

Seketika Fani pun merapatkan bibirnya. Ia berhenti terisak-isak, tapi airmatanya tetap saja mengalir. 

Sesekali ia menyeka air matanya, agar Sandra tidak menegurnya lagi karena masih saja menangis, walaupun s

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status