“Tidur kalian nyenyak?” tanya Dante berbasa-basi untuk memulai pembicaraan ditengah-tengah acara sarapan mereka.
Brian jelas tak berniat menjawab, sementara Athena menoleh sebentar pada suaminya itu, menatapnya lekat mencoba meminta izin hanya melalui tatapan mata karena ia tidak mungkin berbicara langsung ketika objek masalahnya sedang duduk bersama dengan mereka seperti ini.
Sekilas, Brian mengangguk kecil, dan hal itu langsung membuat Athena tak ragu lagi untuk menjawab pertanyaan dari Dante.
“Iya, kami tidur cukup nyenyak karena udaranya seger,” jawab Athena tenang.
Senyuman manis langsung terbit di wajah Dante, dan kontras saja hal itu membuat Fani dan Brian mengerutkan kening mereka secara bersamaan. Sebab, Dante adalah tipe pria yang dingin dan bahkan setiap harinya jarang menunjukkan ekspresi se-ceria ini.
"Syukurlah. Dinikmati sepuasnya aja liburannya di sini, Athena. Anggap lagi baby moon," katanya dengan pembawaan
Katanya, Tuhan itu selalu punya cara yang paling ajaib buat ngatur skenario paling baik bagi umatnya.Jadi aku minta bahagia, tapi Tuhan malah kasih duka.(Athena Salindri)***"Liat, anak kamu itu gila!" sentak Sandra seraya menunjuk-nunjuk laptop milik Dante yang digunakan untuk memutar rekaman CCTV di Vila itu."Jangan dulu mengambil kesimpulan, kita belum tahu kejadian sebenarnya itu kayak gimana. Kita tunggu dulu Brian sampe siuman," tukas Adnan.Siang itu juga, setelah mendapatkan panggilan telepon dari Fani, Adnan dan Sandra pun bergegas datang ke Vila yang jadi tempat liburan anak-anak mereka itu.Brian masih tidak sadarkan diri. Berkali-kali Adnan mengoleskan minyak kayu putih ke ujung hidung dan dada Brian, tapi ia tak kunjung juga sadar dari pingsannya."Bukannya sekarang Brian udah kelewatan, Pa? Gimana kalo si perempuan kampungan itu mati? Reputasi perusahaan pasti langsung jatuh karena pasti akan
Banyak orang yang sibuk bergaya dengan harta mereka. Membeli pakaian bagus, sepatu, perhiasan dan lain-lain. Sementara bagi Athena, bisa makan hari ini saja rasanya sudah sangat hebat. (Dijual Suamiku) *** "Jika otak terlalu lama kekukarangan oksigen, kondisinya akan terus memburuk. Ibu Athena terlalu terlambat dibawa ke rumah sakit, pak. Beberapa organ Vitalnya mulai berhenti berfungsi," papar dokter itu menjelaskan pelan-pelan. Dante mengusap kasar wajahnya. "Apa gak ada cara lain, dok? Apa Athena bisa bangun lagi?" "Sayangnya saya gak bisa ngasih janji apa-apa, pak. Vonis medis jelas kalau bu Athena sudah gak punya harapan, jadi sekarang bapak lebih banyak berdoa saja dan minta keajaiban Tuhan." Dengan berat hati, dokter itu pun berpamitan pada Dante dan melenggang pergi keluar dari kamar perawatan intesif di mana Athena berbaring lemah. Pakaian Dante masih setengah kering saat ia memilih duduk di samping tempat tidur Athena dan menatap wajah cantik yang terlihat pucat itu d
“Gimana Athena? Dia baik-baik aja, kan, Dante? Dia gak luka parah, kan? Dia bisa selamat kan?” cecar Brian begitu melihat Dante yang melangkah masuk.Dante tidak langsung menjawab. Ia hanya duduk di sofa, dan mengabaikan semua orang yang di sana untuk sekadar menarik napas panjang."Gak ada yang baik-baik aja. Athena terlambat dibawa masuk ke rumah sakit, jadi sekarang kita cuma bisa nunggu keajaiban Tuhan aja."Helaan napas berat hanya keluar dari Brian dan Adnan, sementara Sandra justru terlihat tak acuh dan untuk sesaat terlihat menyeringai puas."Kau gak lagi bohong, kan?" tanya Brian lagi, masih sangat tidak terima dengan jawaban yang diberikan oleh Dante."Untuk apa? Apa keuntungannya? Kalo gak percaya, lihat saja di rumah sakit. Athena-mu itu koma untuk waktu yang gak bisa ditentukan, akibat dari kurangnya oksigen yang masuk ke otak karena tenggelam cukup lama," pungkasnya sedikit emosi.Brian diam tertegun, sementara Dante menatapnya dengan tatapan tanpa ekspresi.“Fani ke man
“Kamu yakin kalo kita ngelakuinya pas kamu dalam masa subur?” tanya Bima dengan alis yang saling bertautan saat melihat satu garis pada testpack yang digunakan oleh Ayu ternyata cuma menghasilkan 1 garis saja, walaupun mereka sudah menunggu lebih dari 5 menit, berharap akan munculnya garis ke dua."Yakin, kok. Aku beberapa hari setelah beres mens, kan, langsung ngelakuin hal itu sama kamu. Kalo dari hitungan umum setelah berhubungan intim, harusnya emang seminggu sampe dua minggu kemudian udah masuk fase pembuahan. Mungkin testpack-nya rusak.""Mana ada rusak. Ini tuh masih baru, aku belinya di apotek. Lagipula kayaknya gak mungkin 2 minggu berhubungan langsung jadi anak, waktu itu Athena hamil tapi ketahuannya sebulan setelahnya.""Kenapa harus bahas-bahas Athena? Kamu kangen sama dia? Kamu pengen nostalgia, iya?" cecar Ayu yang merasa tersinggung atas ucapan Bima."Hei, gak gitu. Aku gak ada maksud ke arah situ, aku cuma ngasih kamu perbandi
Hidup adalah anak kecil yang main panas-panasan.Uang dan Tuhan jadi seduhan sirup yang penuh es.(Kareniavorg)***Berbulan-bulan kemudian...."Apa gak sebaiknya di bawa ke RSJ aja? Gawat loh, anak kamu itu sering kambuh. Istrinya aja belum bangun sampe Sekarang, gimana kalo nanti salah satu dari kita bakal jadi korban dia selanjutnya?" Sandra menyilangkan kedua tangannya di dada, lalu menatap miris ke arah Brian yang kembali hilang kontrol."Apa bagi kamu belum cukup selama 10 tahun setelah ngebuat aku mengasingkan anak aku sendiri?""Apa?""Dulu kamu yang minta aku supaya mengasingkan anakku sendiri, dan sekarang kamu pengen aku menjebloskannya ke rumah sakit jiwa? Sebenernya yang sakit jiwa itu siapa? Kamu?"Dada Adnan naik turun. Ia benar-benar berang dengan sikap Sandra kali ini.Sandra mendengur kasar.“Mau gimana lagi. Anak kamu itu kan emang gak nor
Kalo Tuhan itu maha mengabulkan permintaan, apa boleh kalo aku minta bahagia tanpa ada duka?(Gea Athena)***Bunyi gemericik air terjun tetap terdengar walaupun saat itu ia berada jauh dari asal air terjun yang sangat indah itu."Gimana, Neng, sekarang udah bisa napas?" tanya Abimanyu, seraya mendudukan dirinya tepat di samping Athena yang sedang meneguk air dari gelasnya.Athena tersenyum hangat dari balik gelasnya, lalu mengangguk ringan. Kemudian, ia pun menyeka bibirnya yang basah, dan menatap Abimanyu dengan antusias."Iya, sekarang udah agak enakan. Udah bisa napas, walaupun gak tahu kenapa, dada masih kerasa sakit.”Ia mengusap dadanya, berharap rasa sesak yang timbul tanpa sebab itu segera berakhir."Ini air apa emangnya, Abah?" tanya Athena seraya mengangkat gelasnya."Air Tuhan, supaya kamu kamu cepet ketemu Emak sama suami kamu.""Abah tahu tuan Brian?"Abimanyu t
Butuh dua orang untuk saling jatuh cinta.Kalau pada akhirnya hanya satu orang yang punya rasa sementara yang lainnya tidak... berarti yang harus dilakukan berikutnya adalah melepaskan.***"Kalo aku gak salah, kau punya istri dan anak, kan, Ismail?" tanya Brian, seraya membetulkan kacamatanya yang merosot ke pangkal hidungnya.“Iya, saya punya istri dan anak. Memangnya kenapa, tuan?”Ismail mengulurkan 3 butir obat berbeda warna dan ukuran pada Brian, disusul dengan ia mengulurkan air putih untuk membantu Brian menelan obatnya.3 butir obat langsung Brian konsumsi dalam satu kali minum, membuat segelah air putih itu tandas tanpa tersisa.“Apa kau mencintai istrimu sebelum menikah?”“Ng… bisa dibilang, iya.”“Oh,” seru Brian yang justru tiba-tiba kehilangan kata-kata.Banyak hal yang ingin ia tanyakan dan bicarakan dengan Ismail, tapi
"Kau bisa menjaga Athena dan membawanya pulang dengan selamat, kan?" tanya Brian pada Dante.Walaupun malas dan tak suka pada Dante, tapi mau tak mau Brian harus meminta bantuan Dante untuk hari ini saja karena ia punya urusan yang sangat penting dan ia harus segera menyelesaikan urusannya.“Bisa, kau tenang saja.” Dante menjawab ringan.Dengan cekatan, Dante menggendong Athena dan membawanya masuk ke dalam mobil miliknya.Brian berjalan mendekat, menangkup wajah Athena lalu memandangnya lekat-lekat untuk beberapa saat, sebelum akhirnya berbicara-“Kamu pulang duluan diantar sama Dante dulu, oke? Tunggu aku di rumah,” ucapnya lalu mendaratkan kecupan ringan di kening Athena.Kemudian, Brian mengurai tangannya dan menjauhkan dirinya dari Athena. Ia menutup pintu mobil lalu memandang tajam ke arah Dante yang termangu di sampingnya.“Istriku harus sampai rumah tanpa lecet apapun,” tukas Brian penuh per