Share

20. Terpukul

“Bagaimana ini bisa terjadi,” hardik Satria pada Bagus orang kepercayaannya yang selama ini dimintanya mengawasi Tami.

Satria tidak bisa berpikir tenang, semua rasa campur aduk dalam hati dan pikirannya. Dia memejamkan mata sesaat dan memijit pelipisnya dengan sebelah tangannya di pinggang. Pria itu benar-benar tak tenang.

“Ma-maaf, Pak. Tadi saya lalai. Sungguh, kejadiannya begitu cepat hingga kami semua tak menyadari bahwa ada mobil bak terbuka yang melaju kencang dan menabrak Bu Tami. Kami sempat ingin mengejar, tapi melihat keadaan Bu Tami kami memilih membawanya ke rumah sakit terlebih dahulu,” sahut Bagus dengan suara yang gemetar menahan takut.

“Ta-tadi kami bahkan lupa mengabari Bapak, sampai pihak rumah sakit perlu tanda tangan wali untuk operasi. Saat itu kami baru ingat dan memberikan nomor telepon Bapak,” ujarnya takut-takut.

Satria mendengkus keras mendengar itu, sungguh emosinya kini seolah dipermainkan. Hari ini jantungnya bagai melakukan akrobat di dalam sana. Dia bahk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Pena Ilusi
baper aku, semangat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status