Share

Bab 16

“Kok ada Pak Jonathan, sih?” gumamku menanggapi pertanyaan Doni.

“Nggak masalah kan?”

Jawaban itu spontan membuatku kaget. Jangan-jangan … justru Doni lah yang mengundangnya untuk datang kemari.

“Nggak masalah gimana? Dari sekian bioskop yang bisa dia kunjungi, gimana caranya dia bisa datang ke tempat yang sama dengan kita?” gumamku.

“Ya … terus terang, sih. Waktu aku lagi book online tiket ini, aku kepergok sama dia,” aku Doni sembari menggaruk rambut hitamnya yang bermodel ala oppa-oppa korea, “dan dia malah nitip book satu tiket lagi ke aku.”

“Duduk di sebelah kita?” tanyaku untuk memastikan.

“Enggak sih, nggak di sebelah kita.”

Jawaban itu cukup membuatku tenang. Bisa kubayangkan kalau Pak Jonathan duduk tepat di sampingku. Atau … di samping Doni. Dia pasti akan mengawasi kami, bukan film di hadapannya. Dan sudah pasti, itu akan sangat menyebalkan.

Bukankah dia sudah berjanji akan membiarkan aku melakukan semua keinginanku. Tapi … kenapa dia justru menguntit aku sampai sejau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status