Share

Bab 28 - Penyamun di Sarang Bidadari

28

Rintik hujan di sore hari membuatku malas untuk bergerak. Duduk sambil selonjoran di ruang tengah, ditemani beberapa toples cemilan kesukaan plus secangkir besar teh es manis di meja, menyebabkanku seolah-olah tertancap di sofa.

Esti dan Raisa serta Eli masih sibuk mengerjakan aneka hiasan untuk dekorasi kantor pribadi milik Andra. Celotehan khas wanita membuatku tertegun. Di Jakarta nanti mungkin Raisa tidak akan punya banyak teman seperti di sini.

Saat canda tawa mereka berhenti, aku masih tetap di posisi semula. Lengkap dengan televisi menyala yang menonton diriku yang terkantuk-kantuk. Sekelebat bayangan yang melintas membuatku kaget. Rupanya Eli baru saja lewat menuju kamar mandi di dekat dapur.

"Makanya jangan tidur sore-sore. Pamali!" omel Raisa sambil memandangiku saksama.

"Emang jam berapa sekarang?" tanyaku sambil menguap.

"Udah Magrib, Abang. Itu udah azan. Ayo, buruan wudu. Kita salat berjrmaah," ajaknya sembari melenggang memasuki ruang tidur.

Aku bangkit dan berd
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status