Share

Bab 15 - Kumbang Yang Dikerumuni Bunga

15

Sayup-sayup terdengar suara azan Subuh telah berkumandang. Perlahan aku membuka mata yang terasa sangat berat.

Kamar masih gelap, bias sinar lampu di ujung ruangan menjadi satu-satunya cahaya.

Aku mengulurkan tangan untuk menyalakan lampu di meja samping tempat tidur. Aku mengerjapkan mata beberapa kali untuk menyesuaikan dengan sinar yang cukup terang.

Setelah benar-benar sadar, aku menggeser tangan Raisa yang melingkari perut. Mengusap lengannya sambil berbisik, "Sayang, bangun, sudah pagi."

Raisa menggeliat pelan sambil memicingkan mata, sebelum memejam kembali, lalu mengangkat selimut hingga menutupi kepalanya.

Aku beringsut ke pinggir tempat tidur, duduk sejenak mengumpulkan nyawa yang masih terbang di awang-awang. Kemudian aku bangkit dan berdiri, lalu melangkah pelan menuju kamar mandi.

15 menit kemudian aku sudah siap untuk menunaikan salat Subuh. Raisa bangkit perlahan dan memandangiku sebentar, kemudian dia bergerak menuju toilet.

Selanjutnya, kami menunaikan salat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status