Share

Bab 20 - Cabe Merah, Terong dan Pisang Berjalan

20

Suara nyanyian Raisa bergema dari dalam kamar mandi. Artis dadakan itu sangat menghayati lagu yang dia nyanyikan, hingga lupa bahwa aku sedang menunggunya.

Akhirnya karena sudah kebelet, aku berlari ke kamar mandi belakang. Selesai menuntaskan hajat aku bergegas ke kamar, dan langsung masuk ke toilet yang banyak busa sabun di mana-mana.

"Abang, aku mau ke tempat tukang sayur!" teriak Raisa dari balik pintu kamar mandi.

Dia tampak kaget saat aku membuka pintu secara tiba-tiba. Pandangannya terpusat ke bagian bawah tubuhku yang hanya tertutup celana boxer.

"Abang, ngapain?" tanyanya seraya tersenyum menggoda.

"Nyikat lantai. Kamu itu kalau mandi kayak numpahin sabun aja. Busa di mana-mana," omelku.

Raisa tersenyum lebar. Kemudian, membalikkan tubuh dan beranjak menjauh.

"Beliin lontong kari.. Lauknya abang pengen ayam kalasan," pintaku.

"Oke," sahutnya.

Setelah dia pergi aku melanjutkan menyikat lantai dengan semangat. Kemudian, bergegas mandi sambil bernyanyi dengan nada yang m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status