Beranda / Romansa / Menikahi Duda Kaya / Bab 5. Kesempatan

Share

Bab 5. Kesempatan

Penulis: Risma123
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-31 12:57:51

Rena masih memeluk erat tubuh Raihan, matanya terpejam dengan keringat yang bercucuran. Raihan menoleh ke arah wajah Rena yang ketakutan, sementara tangan kanannya memegang tangan Rena yang memeluk tubuhnya.

"Kita sudah sampai di depan mobilku! Apa kamu akan terus memelukku seperti ini?" tawa Raihan.

Rena membuka matanya, menatap kearah wajah Raihan yang terlihat tersenyum ke arahnya. Jelas Rena segera melepaskan pelukannya di tubuh Raihan.

"Maaf!" ucap Rena menundukkan kepalanya menyembunyikan wajahnya yang merah, menahan malu.

"Sudahlah! Ayo masuk!" ucap Raihan sambil membukakan pintu mobilnya.

Rena masuk ke dalam mobil itu, begitupun dengan Raihan. Mobil itu melaju melewati keheningan malam. Jam baru menunjukkan pukul 10 malam namun suasana jalanan nampak hening dan sepi.

Rena diam-diam menatap ke arah Raihan yang sedang fokus mengemudi. Tentu saja Raihan cepat tanggap, dia tahu jika wanita yang berada di sebelahnya tengah memperhatikannya.

"Sudah ku bilang, jangan remehkan statusku sebagai duda! Buktinya banyak wanita yang tergila-gila padaku!" ucap Raihan tanpa menoleh ke arah Rena.

Rena tidak menjawab, dia yang tertangkap basah sedang memperhatikan Raihan, buru-buru membuang pandangan ke arah lain.

"Kamu tidak tahu saja, jika saat ini duda jadi incaran para gadis!" tawa Raihan menggoda.

"Iya, kamu duda yang spesial. Tapi tetap saja aku tidak suka duda!" ucap Rena pelan.

Rena menatap wajah Raihan yang nampak kesal, tentu bibirnya salah bicara sehingga Raihan kembali menunjukkan sisi buruknya.

"Eh, aku tidak bermaksud menyakitimu! Kamu memang seorang duda, tapi kamu memiliki semuanya. Tampan, baik, kaya raya, wanita mana yang akan menolak menjadi pendamping hidupmu!" ucap Rena sambil tersenyum manis.

Raihan menghentikan mobilnya, dia mendekatkan wajahnya kearahnya wajah Rena. Wanita itu jelas semakin ketakutan, menatap laki-laki tampan itu bersiap menyerangnya.

"Mau apa, Tuan?" tanya Rena menatap tajam kearah Raihan.

"Tadi kau bilang, tidak ada wanita yang akan menolakku. Jadi kamu tidak bisa menolak jika hatiku memilihmu untuk menjadi pendamping hidupku!" ucap Raihan sambil mengusap lembut wajah Rena.

"Apa? Pendamping hidup? Tuan, sepertinya kamu salah paham. Aku sudah bilang, aku tidak bisa berhubungan dengan laki-laki yang menyandang status duda. Kamu bisa mendapatkan cinta dari wanita manapun, kecuali aku!" ucap Rena menahan rasa takutnya.

"Tapi kenapa? Apa yang salah dengan status dudaku?"

"Tidak ada yang salah! Aku punya alasan untuk itu, dan aku rasa kau tidak perlu tahu!"

Raihan menyerah, dia membiarkan gadis itu dengan keyakinannya sendiri. Dalam hati Raihan, tentu dia merencanakan sesuatu yang besar untuk menaklukkan gadis anti duda itu.

Hampir setengah jam, Rena berada didalam mobil bersama Raihan. Raihan masih fokus mengemudi, sesekali Raihan menoleh ke arah Rena untuk memastikan gadis itu baik-baik saja.

Rena memejamkan matanya, mungkin karena kelelahan dia tertidur lelap di dalam mobil itu. Raihan tersenyum menatap Rena yang tertidur lelap disampingnya.

"Aku tidak tahu rumahmu! Aku harus mengantarmu kemana, Nona anti duda?" tawa Raihan sambil tertawa tanpa suara.

"Baiklah, Nona anti duda! Aku akan membawamu menginap di rumahku malam ini!" ucap Raihan mengusap lembut wajah Rena dengan sebelah tangannya.

Tak lama, mobil hitam milik Raihan berhenti di depan rumahnya. Raihan segera turun dan mengendong Rena masuk ke dalam rumah. Melihat putranya mengendong seorang wanita masuk ke dalam kamar, membuat Ibu Raihan mendekat ke arah putranya itu.

"Nak, kamu bawa masuk wanita ke dalam kamarmu? Lalu wajahmu, ada apa dengan wajah tampanmu?" tanya Ibu Raihan khawatir.

"Ibu, izinkan Rena menginap di sini semalam saja!" ucap Raihan sambil tersenyum.

"Rena? Apa wanita ini yang membuat wajahmu terluka seperti itu?" tanya ibu semakin khawatir.

"Tidak, ibu. Gadis ini, gadis yang spesial untukku! Jika seandainya aku harus menikah lagi, aku hanya ingin menikah dengannya," tawa Raihan.

"Ah, kamu mau menikah? Apapun Ray, ibu akan segera mempersiapkan pernikahan kalian!" ucap Ibu antusias.

"Siapa yang akan menikah, Bu? Aku bilang seandainya, gadis ini tidak menyukaiku!" ucap Raihan dengan wajah kecewa.

"Apa yang membuat gadis itu menolak putra jbu yang tampan ini? Apa perlu jbu yang bertindak? Ibu akan menemui keluarganya lalu memaksanya untuk mau menerima cintamu!"

"Tidak Ibu. Huh, aku ingin dia jatuh cinta padaku bukan memaksanya menerima cintaku. Ibu, kamu hanya perlu mendoakan putramu ini. Aku akan berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkan cintanya!" ucap Raihan sambil tersenyum.

"Ya sudah, jika itu maumu!" ucap Ibu sambil berjalan meninggalkan Raihan, namun langkahnya terhenti dengan hal yang terlupakan.

"Nak, kau akan tidur berdua dengan gadis itu di kamarmu? Tidur di kamar tamu sana! Nikahi dia dulu, baru kau bisa melakukan hal yang kamu mau padanya!" tawa Ibu.

Raihan ikut tersenyum mendengar perkataan ibunya, namun namanya kesempatan tidak akan datang dua kali. Tentu Raihan lebih memilih tidur sekamar dengan wanita yang dia cintai.

Rena berbaring di atas tempat tidur dengan wajah cantik dan menggemaskan. Sementara Raihan menarik kursi mendekat ke arah tempat tidur Rena. Raihan menatap wajah Rena sambil sesekali menggerayangi wajah gadis itu.

"Kenapa kamu tidak tertarik padaku? Padahal aku kurang apa? Apa yang membuat kamu tidak ingin memiliki hubungan dengan seorang duda? Kenapa? Katakan alasanmu dengan jelas padaku!" ucap Raihan dengan suara pelan.

Raihan menjambak rambutnya, dia merasa prustasi dengan penuturan Rena tentang status dudanya. Kata-kata yang diucapkan Rena, seolah benar-benar merendahkan harga dirinya sebagai seorang duda.

"Liat saja, Nona anti duda! Kamu akan menjadi milikku!" ucap Raihan lalu menutup kedua matanya.

Raihan duduk di kursi sementara kepalanya berada di atas tempat tidur. Raihan memegang erat tangan Rena dalam pelukannya. Seolah enggan melewatkan kesempatan menyentuh tangan gadis itu.

Keesokan harinya, Rena membuka matanya. Dia terkejut dengan keberadaan Raihan yang duduk di sampingnya sambil tersenyum menatap ke arahnya.

"Kenapa kamu disini?" teriak Rena.

"Aku? Ini rumahku, jelas aku ada di rumahku!"

"Apa? Di rumahmu? Ya ampun, kenapa aku bisa ketiduran semalam!" ucap Rena sambil berdiri dari duduknya. Rena bersiap untuk pergi, namun tangannya ditahan oleh Raihan.

"Mau kemana?" tanya Raihan sambil tersenyum

"Aku mau pulang!"

"Pulang? Tidak! Kamu harus mengobati lukaku sampai sembuh dulu!" ucap Raihan sambil menunjuk ke arah luka yang ada di bibirnya.

Rena tidak menjawab, dia lalu keluar kamar untuk mencari kotak obat. Rena kembali ke dalam kamar lalu duduk di samping Raihan. Dengan sangat hati-hati, Rena mengobati luka itu.

"AW... Sakit!" ucap Raihan berpura-pura.

"Apa? Sakit? Biar ku tiup- tiup lukamu saat meneteskan obat merah agar tidak terasa perih!"

Rena meniup-niup bagian bibir Raihan yang terluka sambil mengolesi luka itu dengan kapas yang sudah dituangkan obat merah.

"Tahan ya! Ini pasti akan terasa perih!" ucap Rena sambil sesekali meniup-niup bagian luka itu.

Raihan tersenyum menatap hal yang dilakukan Rena. Tiba-tiba...

CUP ...

Kecupan yang cukup lama, mendarat dibibir Rena. Lagi-lagi Rena mendapatkan kecupan mengejutkan dari Raihan. Tentu hal itu tidak bisa diterima Rena begitu saja.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 6. Dibuat Frustasi

    Rena menatap kesal pada laki-laki yang berada di hadapannya itu. Tangannya sudah bersiap untuk memberikan pelajaran pada duda tampan yang tersenyum menatapnya saat itu. "Apa yang akan kamu lakukan dengan tanganmu itu? Kamu mau bersiap memukulku ya?" tawa Raihan."Jelas, aku akan memukulmu! Hitung berapa kali kamu mencuri ciuman di bibirku. Sebanyak itu aku akan memukulmu!" ucap Rena dengan wajah kesal.Raihan justru tertawa mendengar kata-kata Rena, dia bahkan semakin berani mendekatkan wajahnya ke arah wajah Rena."Mau apa?" tanya Rena dengan mata melotot menatap ke arah Raihan yang berada beberapa inci dari wajahnya."Aku ingin menciummu lebih banyak, aku rela dipukul seribu kali olehmu asal aku mendapatkan kecupan mesra setiap harinya!" bisik Raihan."Huh, dasar laki-laki mesum!" ucap Rena sambil memukul bahu Raihan.Rena berjalan keluar dari kamar, namun Raihan tidak semudah itu melepaskannya. Raihan terus membututi Rena sampai di ruang tamu rumahnya."Mau apalagi? Sudah cukup, p

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 7. Sandiwara Jadi Mama

    Mobil Raihan berhenti di depan sekolah Alif. Dengan wajah gembira, Alif membukakan pintu mobil untuk Rena. Dia tersenyum sambil menarik lembut tangan Rena. Tentu Rena benar-benar tidak bisa menolak keinginan Alif."Ayo Mama! Aku ingin segera mengenalkanmu pada kawan-kawanku," ucap Alif sambil tersenyum."Alif, kamu bisa ajak kawan-kawanmu kemari untuk menemui mamamu ya!" ucap Raihan sambil tersenyum ke arah anak laki-lakinya itu.Alif yang masih polos, melakukan hal yang diminta ayahnya. Dia berlari ke dalam gerbang sekolah untuk memanggil kawan-kawannya.Rena masih diam di dalam mobil, wajahnya terlihat kesal menatap ke arah Raihan."Kenapa dengan wajahmu? Apa kamu tidak suka jika Alif memperkenalkan dirimu sebagai calon mamanya?" tanya Raihan sambil tersenyum."Jika tahu jawabannya, untuk apa bertanya!" ucap Rena kesal."Kenapa kamu marah? Harusnya kamu senang, karena anakku mendukung hubungan kita!" tawa Raihan."Hubungan apa? Ayah dan anak sama-sama membuatku gila!" ucap Rena kesa

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 8. Ingin Lebih Dekat Part 1

    Raihan berdiri mendekat ke arah Rena, dia membisikkan sesuatu yang membuat mata Rena melotot."Aku akan pergi kali ini! Tapi kamu yang akan datang menemuiku nanti. Lihat saja!" bisik Raihan."Tidak mungkin! Cepat pergi, itu akan lebih baik untukku!" ucap Rena dengan wajah kesal.Raihan tertawa menatap wajah Rena, dia menghampiri ayah Rena lalu berpamitan pulang. Rena pura-pura acuh, namun tetap mengikuti langkah kaki Raihan sampai dia masuk ke dalam mobilnya.Raihan menatap ke arah Rena sambil tersenyum, dia melambaikan tangannya dengan mengedipkan sebelah matanya, Rena buru-buru membuang pandangan ke arah lain. Entah kenapa terukir senyum di wajah Rena. Apa Rena sudah mulai jatuh hati pada sang duda?Rena berjalan pelan ke arah jalan raya untuk mencari angkutan umum. Seketika matanya melotot menatap seorang laki-laki turun dari mobil mewah."Hai, kamu sedang apa? Mau ku antar? Apa kamu butuh tumpangan?" tanya laki-laki itu.Rena menatap dengan seksama, siapa laki-laki tampan yang seda

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 9. Ingin Lebih Dekat Part 2

    Raihan tersenyum lalu menggendong anak laki-laki kesayangannya itu. Sementara wajah Alif, masih menatap penuh tanya pada ayahnya."Apa yang sedang Ayah lakukan bersama Mama? Kenapa kamu memeluknya seperti itu? Apa kamu takut jika Mama akan pergi seperti ibuku?" tanya si kecil Alif.Raihan diam, dia cukup terkejut mendengar ucapan dari bibir Alif. Mengenang masa lalunya adalah hal paling menyakitkan untuk Raihan. Wanita bernama Dita itu, bukan hanya telah menghancurkan hatinya tapi juga menyiksa hidup Alif.Sejak Alif dilahirkan, Dita dengan tega pergi tanpa pamit meninggalkan Raihan dan Alif yang kala itu masih bayi. Tak ada kabar berita selama kepergiannya. Hanya tersebar kabar jika Dita telah menikah lagi dengan seorang pengusaha sukses dan pindah ke luar negeri.Hal itu benar-benar membuat Raihan terpukul, bahkan hancur, sehancur-hancurnya. Namun berlahan dia sadar, air matanya terlalu berharga untuk menangisi wanita seperti Dita. Dia lebih memikirkan kebahagiaan anaknya dan mengeja

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 10. Masa Pendekatan

    Rena mencuci mukanya di wastafel sambil menahan rasa malu, sementara si kecil Alif tertawa menatap ke arahnya. Rena mengambil handuk kecil yang ada di laci khusus handuk bersih. Dia mengusap wajahnya yang basah dengan handuk itu."Mama, apa kuenya masih lama matangnya?" tanya Alif seraya turun dari kursinya."Masih lama! Bermain saja dulu! Jika sudah matang, aku akan memanggilmu," ucap Rena sambil tersenyum.Alif menurut, dia kembali bermain dengan wajah gembira. Sementara Rena masih berkutat membuat puding untuk Alif."Ayahnya memang duda yang menyebalkan! Tapi anaknya, aku suka! Dia anak baik dan penurut. Terlebih, aku iba mendengar dia yang merindukan sosok ibu dalam hidupnya. Aku sengaja membuat banyak makanan untuknya, agar dia bisa menghabiskan semuanya. Huh, anak yang manis! Tidak seperti ayahnya, duda sombong!" ucap Rena sambil menuangkan puding itu pada wadah.Setelah berkutat beberapa jam, Rena akhirnya selesai dengan semua pekerjaannya. Dia menghidangkan makanan itu di meja

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 11. Ingin Lebih Dekat Part 3

    Rena masih menatap tajam ke arah wajah Raihan yang memeluknya. Dengan geram Rena mengiyakan keinginan Raihan saat itu."Baiklah, Tuan! Kamu menang, kamu bisa menganggap kita sekarang adalah pasangan kekasih. Apa kamu puas? Lepaskan aku!" ucap Rena kesal.Raihan tersenyum sambil melepaskan pelukannya di tubuh Rena. Kini Raihan menggenggam tangan Rena menuju tempat Alif dan ibunya duduk."Ibu lihat, ada yang mukanya bersinar terang? Ada apa? Apa kalian pacaran?" tawa ibu Raihan."Mama dan Ayah genit! Kalian berpelukan di depanku dan Oma tanpa malu!" tawa Alif.Rena menutup wajahnya dengan kedua tangan. Rasanya Rena malu sekali mendengar kata-kata yang diucapkan Alif padanya. Ingin sembunyi, namun tidak tahu harus menyembunyikan wajahnya dimana.Alif masih tersenyum ke arah Rena dan ayahnya sambil memasukkan kue bolu ke dalam mulutnya."Jangan begini! Kamu tidak lihat, anakmu menertawakan kita!" ucap Rena menepis tangan Raihan yang memegangi tangannya."Biarkan saja! Aku ingin seluruh dun

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 12. Jalan-Jalan Bersama

    Rena menatap tajam wajah Raihan yang masih menatapnya. Tiba-tiba Rena menginjak kaki majikannya itu."Aww... Kau ini apa-apaan?" teriak Raihan sambil mengusap kakinya yang diinjak Rena."Hukuman untuk duda nakal sepertimu!" ucap Rena sambil mencuci mukanya lagi. Rena mengambil handuk kecil lalu mengusap wajahnya yang basah dengan handuk itu. Raihan masih menggerutu sambil menatap wajah Rena."Benar-benar wanita tangguh! Saking tangguhnya, aku bahkan tidak bisa menaklukkan hatinya. Bagaimana cara agar aku bisa mendapatkan hatinya?" gumam Raihan putus asa.Rena melepas kunciran rambutnya, membiarkan rambutnya terurai. Rena mengganti bajunya dengan baju yang dia bawa di tasnya."Ternyata kamu mau tampil cantik ya, saat jalan-jalan bersamaku?" tawa Raihan menatap Rena yang baru keluar dari kamar mandi."Huh, ternyata selain kamu duda sombong, kamu juga duda tidak tahu malu! Siapa yang bilang aku berdandan untukmu? Lihat jam berapa sekarang? Ini sudah jam dua siang. Waktu kerjaku dua jam

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 13. Menjadi Penguntit

    Rena menatap ke arah Alif yang berdiri tak jauh dari tempat Rena dan Raihan berdiri. Rena tersenyum sambil berjongkok di hadapan Alif."Sayang, Kak Rena pamit dulu ya! Kak Rena harus kuliah hari ini," ucap Rena sambil tersenyum."Tidak mau. Aku ingin ikut bersamamu juga!" teriak Alif dengan wajah sedih. "St... Alif tidak boleh begitu! Mama Rena harus kuliah agar dia bisa menggapai cita-citanya. Alif pulang dengan Ayah ya! Besok Mama akan kembali ke rumah kita, dan Alif bisa bermain lagi bersama Mama Rena," ucap Raihan sambil tersenyum."Benarkah? Kamu akan kembali ke rumahku besok?" tanya Alif bertanya penuh harap.Rena hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Raihan dan Alif berjalan menuju mobil mereka. Sementara Rena berjalan menuju ojek online yang sudah dia pesan. Alif masih terus memikirkan Rena, wajahnya berubah sedih saat Rena pergi meninggalkannya."Kenapa dengan wajah putra Ayah ini? Apa kamu sedih kehilangan mama barumu?" tanya Raihan sambil tersenyum."Kenapa Mama

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03

Bab terbaru

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 57. Bukan Istri Sempurna

    Raihan tersenyum ke arah Rena, mengecup kening istrinya penuh cinta. Terlihat begitu takut jika kehamilan akan menyiksa sang istri."Jika kamu belum siap, aku bisa menunggu!" ucap Raihan pelan."Kenapa? Tadi kamu yang paling antusias? Sekarang tiba-tiba kamu berubah jadi khawatir seperti itu. Apa yang kamu pikirkan? Tidak mau aku mengandung anakmu? Apa aku tidak layak?" ucap Rena kesal."Hei, tajam sekali mulutmu ini! Aku melakukan itu karena mengkhawatirkan keadaanmu. Aku baru menyadari jika proses memiliki anak butuh perjuangan saat melahirkan. Aku tidak tega jika kamu harus merasakan sakit itu!" "Bodoh sekali! Aku ini wanita. Aku mau punya anak dari rahimku sendiri. Percayalah, aku pasti kuat!" ucap Rena memeluk tubuh Raihan."Benarkah? Kamu sudah siap untuk hal itu?" "Tenang saja, aku sudah siap!" ucap Rena sambil tersenyum.Beberapa hari kemudian, Rena kembali bekerja di kantor Raihan. Dia terlihat serius mengerjakan tugas dari manager Ana tentang desain kantor Amazong. Anggist

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 56. Wanita Di Masa Lalu

    Rena meminta banyak hal malam ini, dan mendapatkan semuanya dari kerja keras suaminya. Entah kenapa Rena merasa bangga, menikmati hidup ala kadarnya seperti ini. Yang terpenting di saat hidup tak menjadi seorang sultan, Rena merasa jauh dicintai dan merasa percaya diri mendampingi Raihan. Satu-satunya ketakutan Rena selama ini adalah status Raihan sebagai orang terkaya yang mencolok."Kelihatannya kamu sangat menikmati makan ini ya? Apa kamu suka melihat suamimu jadi pedagang rendahan?" ucap Raihan kesal."Hahaha... Bukan begitu, tapi aku lebih tenang saat kamu bukan siapa-siapa. Terakhir kali, aku dan Amor berdebat karena dirimu. Hari ini, aku dan Sinta juga berdebat karenamu. Sejujurnya aku tidak suka dengan statusmu sebagai sultan. Tidak bisakah kita hidup sebagai rakyat biasa saja?" ucap Rena menyandarkan kepalanya di bahu Raihan."Kamu istriku yang konyol! Saat banyak wanita mendekatiku karena uang, kamu justru malah ingin aku meninggalkan semuanya. Tapi itulah yang membuat aku

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 55. Honeymoon Ala Kadar

    Raihan mengunci pintu kamar hotel dengan senyum menggoda. Terlihat jelas keromantisan yang akan terjadi pada Rena dan Raihan saat itu. Hanya dengan sedikit sentuhan, Raihan mampu membuat Rena tak berdaya melawannya.Tubuh mungil Rena membuat Raihan beberapa kali menelan ludahnya. Merasakan nafsunya memuncak hingga ke ubun-ubun. Dalam sekejap, pakaian yang dikenakan Rena lepas dari tubuhnya. Raihan tersenyum menyeringai, menatap tubuh polos itu membuat dia langsung menyerang Rena tanpa aba-aba. Rena hanya mengerang, sesekali tangannya mencengkram kuat punggung Raihan yang berada di atas tubuhnya.Tak lama setelah selesai melakukan aktivitas kegemaran Raihan, Rena terlelap tidur. Raihan dengan bangga memeluk istrinya dan mengusap lembut pucuk kepala Rena. Terlihat wajah bahagia terpancar dari bibir Raihan."Jika kamu benar-benar berhasil mengandung anakku, aku akan semakin menyayangimu. Hal yang paling indah yang kumiliki, adalah menjadikan kamu pasangan hidupku dan ibu untuk putraku, A

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 54. Jebakan Salah Alamat

    Rena kembali masuk ke dalam kamar hotel itu, menahan kesal menghadapi tingkah sekertaris suaminya. Secara terang-terangan dia ingin menjebak Raihan, tentu saja Rena merasa sangat kesal.Raihan tersenyum menatap ke arah Rena, dari atas tempat tidur. Dia masih terlihat lemah setelah menghabiskan waktu untuk bertarung dengan Rena. "Kenapa sayangku? Kenapa dengan ekspresi wajahmu yang menggemaskan itu? Apa kamu sedang marah?" tanya Raihan."Tentu saja aku marah. Sekertarismu bermasalah, sejak datang menemuiku dia terus mengancamku. Cih, dia pikir dia bisa mengancamku? Aku istrimu, aku lebih berhak atas kamu daripada wanita itu'kan?" ucap Rena kesal."Iya sayang, kamu lebih berhak atas aku dibanding siapapun! Jika kamu cemburu seperti ini, aku merasa sangat bahagia. Ayo kita buat adik untuk Alif!" bisik Raihan sambil mengedipkan sebelah matanya."Huh, apa-apaan! Ingin punya anak? Bisakah kamu jaga dirimu dulu agar tidak digoda wanita lain? Bagaimana jika saat aku sedang hamil, kamu digoda

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 53. Rena Vs Sekertaris Licik Part 2

    Rena menoleh ke arah sekertaris Raihan yang berada di belakangnya. Merasa bisa menggagalkan rencana sekertaris itu untuk menjebak suaminya. Terlihat Sinta mengerutkan keningnya, menatap kesal ke arah Rena yang berada di dalam pelukan Raihan saat itu. "Kurang ajar! Kenapa wanita bodoh itu harus ikut ke luar kota segala? Jika ini terjadi, maka dia akan mengganggu rencanaku untuk mendapatkan hati Tuan Raihan!" gumam Sinta sambil meremas kesal tangannya sendiri.Rena dan Raihan duduk di kursi belakang mobil, sementara Sinta duduk di depan, disebelah supir pribadi Raihan. Sesekali mata sekertaris itu menatap ke arah Rena dan Raihan melalui kaca spion mobil. Rena yang sadar gerak-geriknya sedang diperhatikan, dengan sengaja memeluk mesra suaminya. Dia bisa melihat sekertaris itu terlihat kesal, ajang untuk memanas-manasi hati Sinta berjalan dengan sukses."Sayang, kenapa tiba-tiba kamu manja seperti ini? Apa yang terjadi padamu?" tanya Raihan seolah tahu ada hal yang tak biasa terjadi pad

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 52. Rena Vs Sekertaris Licik Part 1

    Rena terkejut, dia dengan wajah bahagia menerima rangkaian bunga yang diberikan Raihan. Saat Raihan memberikan kotak perhiasan, Rena membuka kotak itu dengan gugup. Ternyata sebuah kalung canting dengan batu permata merah diberikan Raihan untuk Rena. Rena mengembangkan senyumnya, memeluk mesra suami yang ada di hadapannya."Terima kasih sayang," ucap Rena masih menenggelamkan wajahnya di tubuh Raihan."Apa kamu suka?" "Sangat suka, terima kasih!" ucap Rena mempererat pelukannya.Wanita-wanita sosialita yang ada diacara itu, menatap iri pada Rena. Tidak ada yang mengira jika Tuan Raihan yang dikenal arogan, cuek, dan pekerja keras itu, mampu memberikan kejutan manis untuk istrinya. Bisik-bisik itu membuat Rena enggan melepaskan pelukannya di tubuh sang suami."Sayang, lepaskan pelukanmu dulu! Aku mau pakaikan kalung ini untukmu," ucap Raihan sambil mengambil kalung dan memasangkan kalung itu di leher Rena.Semua orang bersorak-sorai menatap ke arah Rena dan Raihan. Senyum terukir inda

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 51. Hari Menyenangkan Sebagai Nyonya

    Septina dan Erlina menatap ke arah Rena dengan senyum bersinar di wajah mereka. Seolah tidak percaya jika sahabat mereka tidak bohong tentang status pernikahannya dengan CEO pemilik perusahaan. "Rena, aku tidak mengira jika kamu benar-benar istri rahasia Tuan Raihan. Kenapa kamu menyembunyikan statusmu sebagai istri Tuan Raihan?" ucap Erlina sambil tersenyum. "Aku sudah bilang waktu itu, tapi kalian tidak percaya. Aku mau bilang apa, jika kalian tidak percaya padaku!" ucap Rena mulai memetik dokumen di tangannya. "Maafkan kami karena kami sempat tidak percaya dengan ucapanmu. Wajarlah kami meragukanmu, kamu bahkan tidak terlihat seperti seorang nyona besar. Kamu bahkan masih masih menjadi desainer rendahan setelah hubunganmu dan Tuan Raihan terkuak di media sosial. Apa yang kamu pikirkan?" ucap Septina bingung. "Memangnya hal mengasyikkan apa yang bisa dilakukan sebagai istri CEO kaya?" tanya Rena. "Apa kamu bertanya hal seperti ini pada kami? Tentu saja kami akan menghabiskan u

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 50. Status Yang Rumit

    Setelah selesai melakukan hubungan percintaannya bersama Rena, Raihan terkapar lemas di samping Rena berbaring. Dia mengecupi setiap bagian wajah istrinya penuh kasih sayang. Rena menundukkan kepalanya, walaupun sudah sering melakukan hal itu bersama suaminya, namun dia masih tidak bisa menyembunyikan rasa malunya."Kenapa sayang? Setelah kamu menggodaku, dan membuatku sepuas ini, wajahmu terlihat tidak bahagia? Apa kamu masih marah padaku?" bisik Raihan."Tidak. Tidak ada yang harus membuatku marah! Kamu suamiku, kamu berhak melakukan apapun padaku termasuk memberitahukan hubungan kita pada dunia. Aku yang minta maaf, selama ini aku bersikeras menyembunyikan hubungan kita. Maafkan aku!" bisik Rena merasa bersalah."Tidak apa-apa. Mulai sekarang, kamu tidak perlu berpura-pura tidak mengenalku. Aku adalah suamimu dan kamu adalah istriku. Kedepannya aku ingin kita tetap bersama-sama, dengan begitu tidak akan ada orang yang bisa mengganggu dan menghancurkan hubungan kita," ucap Raihan me

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 49. Rahasia Terbongkar

    Mendengar penuturan Raihan, Rena hanya bisa menundukkan kepalanya. Dia tidak mampu menatap ke arah Amor ataupun Galih. Namun Raihan tak gentar, membongkar semua rahasia tentang pernikahannya dengan Rena."Apa? Jadi wanita ini istrimu? Desainer rendahan? Apakah tidak ada wanita lain yang lebih baik dari dia? Kamu menolak cintaku hanya untuk wanita seperti ini?" teriak Amor tidak percaya."Rena adalah wanita yang aku cintai. Aku harap kedepannya jika kamu masih ingin tetap kuanggap teman, tolong bicara yang sopan pada istriku. Siapapun orang yang menyakiti istriku, aku akan membalasnya dengan harga yang setimpal!" ancam Raihan kesal."Lalu, bagaimana dengan proyekku? Aku butuh desainnya segera!" sambung Galih dengan senyum sinisnya."Aku akan menyuruh seseorang untuk menggantikan istriku. Aku tidak akan membiarkan istriku berhubungan dengan pria manapun, apalagi denganmu! Ayo kita pulang!" ucap Raihan menarik lembut tangan Rena masuk ke dalam mobil."Raihan, tidak bisa begini padaku! Ma

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status