Home / Romansa / Menikahi Duda Kaya / Bab 10. Masa Pendekatan

Share

Bab 10. Masa Pendekatan

Author: Risma123
last update Last Updated: 2025-03-02 14:54:18
Rena mencuci mukanya di wastafel sambil menahan rasa malu, sementara si kecil Alif tertawa menatap ke arahnya. Rena mengambil handuk kecil yang ada di laci khusus handuk bersih. Dia mengusap wajahnya yang basah dengan handuk itu.

"Mama, apa kuenya masih lama matangnya?" tanya Alif seraya turun dari kursinya.

"Masih lama! Bermain saja dulu! Jika sudah matang, aku akan memanggilmu," ucap Rena sambil tersenyum.

Alif menurut, dia kembali bermain dengan wajah gembira. Sementara Rena masih berkutat membuat puding untuk Alif.

"Ayahnya memang duda yang menyebalkan! Tapi anaknya, aku suka! Dia anak baik dan penurut. Terlebih, aku iba mendengar dia yang merindukan sosok ibu dalam hidupnya. Aku sengaja membuat banyak makanan untuknya, agar dia bisa menghabiskan semuanya. Huh, anak yang manis! Tidak seperti ayahnya, duda sombong!" ucap Rena sambil menuangkan puding itu pada wadah.

Setelah berkutat beberapa jam, Rena akhirnya selesai dengan semua pekerjaannya. Dia menghidangkan makanan itu di meja
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 11. Ingin Lebih Dekat Part 3

    Rena masih menatap tajam ke arah wajah Raihan yang memeluknya. Dengan geram Rena mengiyakan keinginan Raihan saat itu."Baiklah, Tuan! Kamu menang, kamu bisa menganggap kita sekarang adalah pasangan kekasih. Apa kamu puas? Lepaskan aku!" ucap Rena kesal.Raihan tersenyum sambil melepaskan pelukannya di tubuh Rena. Kini Raihan menggenggam tangan Rena menuju tempat Alif dan ibunya duduk."Ibu lihat, ada yang mukanya bersinar terang? Ada apa? Apa kalian pacaran?" tawa ibu Raihan."Mama dan Ayah genit! Kalian berpelukan di depanku dan Oma tanpa malu!" tawa Alif.Rena menutup wajahnya dengan kedua tangan. Rasanya Rena malu sekali mendengar kata-kata yang diucapkan Alif padanya. Ingin sembunyi, namun tidak tahu harus menyembunyikan wajahnya dimana.Alif masih tersenyum ke arah Rena dan ayahnya sambil memasukkan kue bolu ke dalam mulutnya."Jangan begini! Kamu tidak lihat, anakmu menertawakan kita!" ucap Rena menepis tangan Raihan yang memegangi tangannya."Biarkan saja! Aku ingin seluruh dun

    Last Updated : 2025-03-02
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 12. Jalan-Jalan Bersama

    Rena menatap tajam wajah Raihan yang masih menatapnya. Tiba-tiba Rena menginjak kaki majikannya itu."Aww... Kau ini apa-apaan?" teriak Raihan sambil mengusap kakinya yang diinjak Rena."Hukuman untuk duda nakal sepertimu!" ucap Rena sambil mencuci mukanya lagi. Rena mengambil handuk kecil lalu mengusap wajahnya yang basah dengan handuk itu. Raihan masih menggerutu sambil menatap wajah Rena."Benar-benar wanita tangguh! Saking tangguhnya, aku bahkan tidak bisa menaklukkan hatinya. Bagaimana cara agar aku bisa mendapatkan hatinya?" gumam Raihan putus asa.Rena melepas kunciran rambutnya, membiarkan rambutnya terurai. Rena mengganti bajunya dengan baju yang dia bawa di tasnya."Ternyata kamu mau tampil cantik ya, saat jalan-jalan bersamaku?" tawa Raihan menatap Rena yang baru keluar dari kamar mandi."Huh, ternyata selain kamu duda sombong, kamu juga duda tidak tahu malu! Siapa yang bilang aku berdandan untukmu? Lihat jam berapa sekarang? Ini sudah jam dua siang. Waktu kerjaku dua jam

    Last Updated : 2025-03-03
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 13. Menjadi Penguntit

    Rena menatap ke arah Alif yang berdiri tak jauh dari tempat Rena dan Raihan berdiri. Rena tersenyum sambil berjongkok di hadapan Alif."Sayang, Kak Rena pamit dulu ya! Kak Rena harus kuliah hari ini," ucap Rena sambil tersenyum."Tidak mau. Aku ingin ikut bersamamu juga!" teriak Alif dengan wajah sedih. "St... Alif tidak boleh begitu! Mama Rena harus kuliah agar dia bisa menggapai cita-citanya. Alif pulang dengan Ayah ya! Besok Mama akan kembali ke rumah kita, dan Alif bisa bermain lagi bersama Mama Rena," ucap Raihan sambil tersenyum."Benarkah? Kamu akan kembali ke rumahku besok?" tanya Alif bertanya penuh harap.Rena hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Raihan dan Alif berjalan menuju mobil mereka. Sementara Rena berjalan menuju ojek online yang sudah dia pesan. Alif masih terus memikirkan Rena, wajahnya berubah sedih saat Rena pergi meninggalkannya."Kenapa dengan wajah putra Ayah ini? Apa kamu sedih kehilangan mama barumu?" tanya Raihan sambil tersenyum."Kenapa Mama

    Last Updated : 2025-03-03
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 14. Benih Cinta

    Mobil mewah milik Raihan berhenti tepat di depan rumahnya. Raihan segera membuka pintu mobilnya dan turun sambil membukakan pintu mobil untuk Rena.Dengan wajah kesal, Rena turun dari mobil itu. Matanya melotot, siap untuk memaki sang duda untuk meluapkan kekesalannya."Kamu kenapa membawaku kemari? Apa kata orang rumah jika melihat aku bersamamu sepanjang hari? Kamu ingin mereka menikahkan kita? Pasti itu maumu, iya kan?" ucap Rena kesal."Aku tidak ingin bertengkar denganmu! Aku membawamu kemari karena Alif, tolong bantu aku. Alif ingin tidur bersamamu dan mendengarkan kamu bercerita tentang dongeng sebelum dia tidur," ucap Raihan."Ya sudah. Tapi hanya untuk hari ini saja!" balas Rena dengan wajah kesal."Iya. Untuk malam ini saja!" tawa Raihan.Rena dan Raihan masuk ke dalam rumah mewah dan megah milik keluarga Raihan. Saat masuk ke dalam rumah, Alif langsung menyambut Rena dengan pelukan hangatnya."Mama, kamu benar-benar datang!" ucap Alif dengan rasa bahagia."Iya. Ayahmu bilan

    Last Updated : 2025-03-04
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 15. Belajar Mencintai Part 1

    Keesokan harinya, Rena membuka matanya, menatap dia berada didalam pelukan tubuh Raihan. Matanya langsung melotot, mencari keberadaan Alif. "Kenapa aku bisa berada didalam pelukan duda ini? Apa yang sebenarnya terjadi? Apa?" keluh Rena dalam hati.Rena mencoba melepaskan pelukan Raihan di tubuhnya, namun tidak bisa terlepas. Dengan keberanian yang dia kumpulkan, akhirnya dia berusaha membangunkan Raihan."Tuan, Tuan duda..." ucapnya sambil menggoncang tubuh Raihan."HM..." Hanya suara itu yang terdengar dari bibir Raihan. Rena benar-benar kehabisan akal, ternyata pria di hadapannya ini sulit dibangunkan."Tuan, Tuan duda!" ucap Rena semakin keras."Apa?" ucapnya tanpa membuka matanya."Lepaskan pelukan tubuhmu, aku merasa sesak sekali!" ucap Rena berusaha melepaskan diri."Pelukan? Aku masih mau memelukmu lebih lama. Tenanglah sedikit!" ucap Raihan pelan, masih enggan membuka matanya.Dengan kesal Rena meronta-ronta dari pelukan Raihan. Rena terus mengoceh kesal dengan duda di hadap

    Last Updated : 2025-03-04
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 16. Belajar Mencintai Part 2

    Rena mengambil nampan sarapan yang dia siapkan untuk Raihan. Dia menyimpan nampan itu di dapur dengan wajah sedih. Tiba-tiba seorang pelayan wanita menatap ke arahnya sambil tersenyum."Kenapa dibawa kembali makanannya? Apa Tuan Raihan menolak makanan ini?" tanyanya.Rena tak menjawab, hanya mengangguk berlahan. Dia masih mematung, hingga Raihan datang ke dapur dan mengambil air dari lemari es.Saat itu Rena menatap setiap pergerakan yang dilakukan Raihan. Tapi kali ini berbeda, tidak ada lagi pria menyebalkan yang mengganggunya. Tidak ada Raihan yang memberikan perhatian dan cinta gilanya terhadap Rena.Raihan menoleh, namun eskpresi wajahnya datar. Tanpa berkata apa-apa pria itu keluar dari dapur dan mengacuhkan Rena. Saat itu ada hati Rena yang tak rela diabaikan oleh Raihan. Sikap angkuh Raihan membuat dia kehilangan pria yang selama ini mencintainya dengan tulus."Kenapa? Ada apa dengan kamu, dan Tuan? Kamu menolak cintanya ya? Wah, kamu cari masalah! Kamu harusnya bahagia, Tuan

    Last Updated : 2025-03-05
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 17. Membuka Hati

    Rena menatap lekat ke arah Raihan, sementara Raihan sendiri menunggu jawaban dari Rena. Tiba-tiba Rena tersenyum, lalu menganggukkan kepalanya."Katakan dengan jelas, apa arti anggukan itu?" ucap Raihan."Aku akan belajar mencintaimu. Tapi jangan lagi bersikap dingin padaku!" ucap Rena dengan suara pelan.Raihan tersenyum, dia menarik tangan Rena ke dalam pelukannya. Rena terkejut, namun tidak berani menepis pelukan tubuh dari pria itu. Entah kenapa pelukan kali ini membuat hati Rena merasa nyaman. Sepertinya ada sesuatu yang menyerang hatinya hingga dia tak bisa mengendalikan perasaannya."Sekarang, ikut denganku!" ucap Raihan."Tapi aku sedang bekerja! Bagaimana dengan pekerjaanku?" ucap Rena cemas."Kafe ini milik Dave, kan? Dave, aku mau ajak karyawanmu untuk jalan-jalan ya!" ucap Raihan sambil tersenyum ke arah bos Rena."Ya Tuan, ajak kencan atau ajak nikah juga tidak apa-apa! Asal minta izin dulu pada keluarganya," tawa Dave yang terlihat sibuk dengan kafenya yang ramai pengunj

    Last Updated : 2025-03-05
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 18. Sweet Moments Part 1

    Keesokan harinya setelah kejadian makan siang bersama Raihan, dan beberapa hadiah yang diberikan oleh Raihan. Entah kenapa Rena sulit untuk melupakan pria itu. Terkadang terlihat dia tersenyum sendiri di hadapan cermin, membayangkan tingkah duda yang membuat hatinya meronta-ronta merindukannya."Huh, aku sudah dibuat tidak waras oleh pria itu!" ucap Rena sambil membayangkan wajah Raihan."Pria mana yang sudah menaklukkan hati kakakku ini?" tawa Hana, penasaran. "Anak kecil, sejak kapan kamu menguping di sana?" "Sejak kamu senyum-senyum sendiri seperti orang gila. Apa kamu jatuh cinta, kak? Katakan! Siapa pria hebat yang membuat kau jatuh cinta itu? Ayo katakan padaku, katakan!" rengek Hana."Anak kecil, jangan mau tahu urusan orang dewasa!" balas Rena sambil tersenyum."Apanya yang dewasa? Kamu dan aku hanya berbeda 4 tahun, apa aku masih dianggap anak kecil?" ucap Hana kesal."Hahaha... Sudahlah, urusi saja hidupmu dan cintamu sendiri!""Huh, Kakak tidak asyik!" "Kamu mau pergi ke

    Last Updated : 2025-03-06

Latest chapter

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 62. Adu Mulut

    Dengan wajah kesal wanita itu menggerutu, saat security membawanya keluar dari rumah Raihan. Dita tidak habis pikir, jika kali ini rencananya gagal untuk menggoda Raihan. Tujuan utama Dita mendekati Raihan adalah untuk mengambil alih semua harta milik Raihan. Dita tidak pernah tulus mendekati Raihan, dia hanya ingin memanfaatkan Alif sebagai jembatan merebut harta milik mantan suaminya itu. Saat security datang untuk mengusir Dita, tiba-tiba Alif datang dan menatap ibunya yang tengah menangis. Dita mendekat ke arah Alif, berharap anaknya bisa memaafkan dia. Tentu tujuannya adalah menjadikan Alif sebagai batu loncatan mendapatkan kekuasaan Raihan.Namun di luar dugaan, Alif bukannya merasa iba malah dia terlihat menikmati hal yang dialami ibunya. Perasaan seorang anak kecil saat melihat ibu kandungnya, tentu akan merasa senang. Tapi ibu kandung Alif ini berbeda, dia tidak mengharapkan Alif dari awal melahirkannya dan Alif tahu itu. Justru Alif menganggap, jika semua hal buruk yang dia

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 61. Menggoda Istri Itu Menyenangkan

    Keesokan harinya, Raihan membuka mata menatap sang istri masih terlelap di dalam tidur. Raihan memainkan jemari tangannya di wajah Rena. Terlihat Rena beberapa kali merasa terganggu dengan hal yang dilakukan Raihan. Dia menggeliat, dan menepis tangan Raihan, tapi Rena masih menutup rapat matanya. "Jangan ganggu aku, aku masih ngantuk!" keluh Rena dengan mata yang enggan terbuka. Raihan tertawa mengecup setiap bagian inci wajah Rena dengan lebih menggoda. Rena dengan wajah kesal membuka matanya. Memandang ke arah suaminya yang terlihat senang menatap ekspresi kesal wajah Rena. "Kamu suka selalu menggangguku, apa tidak punya pekerjaan lain?" ucap Rena kesal. "Kamu lihat dirimu. Ini sudah siang, tapi kamu belum bangun juga. Aku sebagai seorang suami akan berangkat ke kantor, tapi istrinya justru belum bangun dari tempat tidur. Menurutmu apakah ini masuk akal?" ucap Raihan tersenyum senang. "Kenapa harus membangunkanku? Jika kamu butuh air hangat untuk mandi, kamu bisa sediakan sendi

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 60. Palang Merah Mengganggu

    Rena dipaksa oleh Raihan masuk ke dalam mobil. Dia tidak berani menolak saat suaminya mau ngajak dia ke sebuah hotel. Hotel mewah dengan gedung 30 lantai. Rena memandangi gedung mewah itu dengan mengikuti langkah suaminya. Sampai di depan kamar hotel, Rena masuk bersama Raihan. Tanpa ada aba-aba suaminya itu langsung menyerang Rena dengan penuh nafsu. Rena tahu betul, ini adalah salah satu cara Raihan untuk melakukan serangan balik dari istrinya. Hingga Rena hanya bisa menutup matanya melihat kebuasan suaminya.Raihan mendorong tubuh Rena hingga jatuh di atas tempat tidur. Dress berwarna putih yang Rena pakai tersibak hingga terlihat bagian bawah tubuh Rena. Dengan gerakan cepat Rena menarik dress itu agar menutupi celana dalamnya yang terlihat."Apa yang kamu lihat? Matamu langsung melotot seperti itu, melihat hal seperti ini!" oceh Rena kesal."Kenapa ditutup, nanti juga pasti akan kubuka lagi! Jangan bilang, jika kamu masih malu padaku setelah menikah hampir satu bulan? Apa yang m

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 59. Hukuman Cinta

    Air mata Rena membasahi jas yang dikenakan Raihan. Terlihat kesedihan yang mendalam dari tatapan mata Rena pada Raihan. Isak tangis masih terdengar, membuat Raihan merasa bersalah mengucapkan kata-kata kasar pada istrinya itu. "Maafkan aku! Tidak seharusnya aku meneriakimu seperti tadi. Aku khilaf, maafkan aku!" ucap Raihan mengusap lembut wajah Rena."Kamu jahat! Kamu bisa mengencani banyak wanita tapi kenapa aku tidak? Kamu bisa menempel pada banyak wanita, kenapa aku tidak? Kamu terus mengaturku ini dan itu, tapi pernahkah kamu bercermin untuk menghargaiku sedikit saja? Oh tidak, pria kaya raya sepertimu tidak akan menghargai orang lain. Kamu bisa melakukan apapun, karena kamu punya segalanya dan mampu membeli harga diri orang lain, termasuk harga diri istrimu sendiri!" teriak Rena kesal.Raihan tak bicara, dia menatap istrinya lekat, Raihan merasa sangat bersalah karena membuat istrinya marah padanya saat itu. CUP ...Raihan mengecup bibir Rena, Raihan juga menghapus air mata ya

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 58. Image Yang Meresahkan

    Rena tersenyum dan akhirnya mengiyakan apa yang dikatakan Raihan padanya. Kini Rena mulai belajar menjadi wakil CEO didampingi oleh sang suami. Rena terlihat bersungguh-sungguh dalam mempelajari setiap hal yang diperintahkan oleh Raihan dan tugasnya sebagai wakil CEO. Tapi saat Rena benar-benar sedang serius, Raihan justru malah menggoda istrinya. Dia terlihat senang memberikan banyak pekerjaan yang bukan pekerjaan Rena sebagai wakil CEO. Rena diminta untuk menulis nama panjang Raihan di kertas seratus lembar. Tak hanya itu Rena diminta untuk memajang foto Reyhan disebelah mejanya. Walaupun terlihat pekerjaannya cukup aneh, tapi Rena berusaha untuk tidak melawan. Dia mengerjakan setiap pekerjaan yang diperintahkan oleh Raihan tanpa perdebatan. Padahal Rena tahu betul jika sang suami saat ini tengah mengerjainya. "Sudah selesai belum, pekerjaan yang barusan aku berikan? Setelah selesai kamu bisa memulai tugas yang lain. Di sini ada beberapa tumpukan dokumen yang harus kamu periksa. H

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 57. Bukan Istri Sempurna

    Raihan tersenyum ke arah Rena, mengecup kening istrinya penuh cinta. Terlihat begitu takut jika kehamilan akan menyiksa sang istri."Jika kamu belum siap, aku bisa menunggu!" ucap Raihan pelan."Kenapa? Tadi kamu yang paling antusias? Sekarang tiba-tiba kamu berubah jadi khawatir seperti itu. Apa yang kamu pikirkan? Tidak mau aku mengandung anakmu? Apa aku tidak layak?" ucap Rena kesal."Hei, tajam sekali mulutmu ini! Aku melakukan itu karena mengkhawatirkan keadaanmu. Aku baru menyadari jika proses memiliki anak butuh perjuangan saat melahirkan. Aku tidak tega jika kamu harus merasakan sakit itu!" "Bodoh sekali! Aku ini wanita. Aku mau punya anak dari rahimku sendiri. Percayalah, aku pasti kuat!" ucap Rena memeluk tubuh Raihan."Benarkah? Kamu sudah siap untuk hal itu?" "Tenang saja, aku sudah siap!" ucap Rena sambil tersenyum.Beberapa hari kemudian, Rena kembali bekerja di kantor Raihan. Dia terlihat serius mengerjakan tugas dari manager Ana tentang desain kantor Amazong. Anggist

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 56. Wanita Di Masa Lalu

    Rena meminta banyak hal malam ini, dan mendapatkan semuanya dari kerja keras suaminya. Entah kenapa Rena merasa bangga, menikmati hidup ala kadarnya seperti ini. Yang terpenting di saat hidup tak menjadi seorang sultan, Rena merasa jauh dicintai dan merasa percaya diri mendampingi Raihan. Satu-satunya ketakutan Rena selama ini adalah status Raihan sebagai orang terkaya yang mencolok."Kelihatannya kamu sangat menikmati makan ini ya? Apa kamu suka melihat suamimu jadi pedagang rendahan?" ucap Raihan kesal."Hahaha... Bukan begitu, tapi aku lebih tenang saat kamu bukan siapa-siapa. Terakhir kali, aku dan Amor berdebat karena dirimu. Hari ini, aku dan Sinta juga berdebat karenamu. Sejujurnya aku tidak suka dengan statusmu sebagai sultan. Tidak bisakah kita hidup sebagai rakyat biasa saja?" ucap Rena menyandarkan kepalanya di bahu Raihan."Kamu istriku yang konyol! Saat banyak wanita mendekatiku karena uang, kamu justru malah ingin aku meninggalkan semuanya. Tapi itulah yang membuat aku

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 55. Honeymoon Ala Kadar

    Raihan mengunci pintu kamar hotel dengan senyum menggoda. Terlihat jelas keromantisan yang akan terjadi pada Rena dan Raihan saat itu. Hanya dengan sedikit sentuhan, Raihan mampu membuat Rena tak berdaya melawannya.Tubuh mungil Rena membuat Raihan beberapa kali menelan ludahnya. Merasakan nafsunya memuncak hingga ke ubun-ubun. Dalam sekejap, pakaian yang dikenakan Rena lepas dari tubuhnya. Raihan tersenyum menyeringai, menatap tubuh polos itu membuat dia langsung menyerang Rena tanpa aba-aba. Rena hanya mengerang, sesekali tangannya mencengkram kuat punggung Raihan yang berada di atas tubuhnya.Tak lama setelah selesai melakukan aktivitas kegemaran Raihan, Rena terlelap tidur. Raihan dengan bangga memeluk istrinya dan mengusap lembut pucuk kepala Rena. Terlihat wajah bahagia terpancar dari bibir Raihan."Jika kamu benar-benar berhasil mengandung anakku, aku akan semakin menyayangimu. Hal yang paling indah yang kumiliki, adalah menjadikan kamu pasangan hidupku dan ibu untuk putraku, A

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 54. Jebakan Salah Alamat

    Rena kembali masuk ke dalam kamar hotel itu, menahan kesal menghadapi tingkah sekertaris suaminya. Secara terang-terangan dia ingin menjebak Raihan, tentu saja Rena merasa sangat kesal.Raihan tersenyum menatap ke arah Rena, dari atas tempat tidur. Dia masih terlihat lemah setelah menghabiskan waktu untuk bertarung dengan Rena. "Kenapa sayangku? Kenapa dengan ekspresi wajahmu yang menggemaskan itu? Apa kamu sedang marah?" tanya Raihan."Tentu saja aku marah. Sekertarismu bermasalah, sejak datang menemuiku dia terus mengancamku. Cih, dia pikir dia bisa mengancamku? Aku istrimu, aku lebih berhak atas kamu daripada wanita itu'kan?" ucap Rena kesal."Iya sayang, kamu lebih berhak atas aku dibanding siapapun! Jika kamu cemburu seperti ini, aku merasa sangat bahagia. Ayo kita buat adik untuk Alif!" bisik Raihan sambil mengedipkan sebelah matanya."Huh, apa-apaan! Ingin punya anak? Bisakah kamu jaga dirimu dulu agar tidak digoda wanita lain? Bagaimana jika saat aku sedang hamil, kamu digoda

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status