Accueil / Romansa / Menikahi Duda Kaya / Bab 7. Sandiwara Jadi Mama

Share

Bab 7. Sandiwara Jadi Mama

Auteur: Risma123
last update Dernière mise à jour: 2025-02-28 22:48:59

Mobil Raihan berhenti di depan sekolah Alif. Dengan wajah gembira, Alif membukakan pintu mobil untuk Rena. Dia tersenyum sambil menarik lembut tangan Rena. Tentu Rena benar-benar tidak bisa menolak keinginan Alif.

"Ayo Mama! Aku ingin segera mengenalkanmu pada kawan-kawanku," ucap Alif sambil tersenyum.

"Alif, kamu bisa ajak kawan-kawanmu kemari untuk menemui mamamu ya!" ucap Raihan sambil tersenyum ke arah anak laki-lakinya itu.

Alif yang masih polos, melakukan hal yang diminta ayahnya. Dia berlari ke dalam gerbang sekolah untuk memanggil kawan-kawannya.

Rena masih diam di dalam mobil, wajahnya terlihat kesal menatap ke arah Raihan.

"Kenapa dengan wajahmu? Apa kamu tidak suka jika Alif memperkenalkan dirimu sebagai calon mamanya?" tanya Raihan sambil tersenyum.

"Jika tahu jawabannya, untuk apa bertanya!" ucap Rena kesal.

"Kenapa kamu marah? Harusnya kamu senang, karena anakku mendukung hubungan kita!" tawa Raihan.

"Hubungan apa? Ayah dan anak sama-sama membuatku gila!" ucap Rena kesal.

Raihan semakin senang menatap reaksi Rena yang terbebani dengan keinginan anaknya itu. Raihan mendekat ke arah Rena lalu menarik lembut tangannya.

"Mau apa?" ucap Rena terkejut.

"Turun dari mobil!"

"Tidak. Aku tidak mau! Sudah cukup aku menderita karena ulahmu. Aku tidak ingin menderita juga oleh ulah anakmu!" ucap Rena kesal.

"Apa maksudmu? Jadi selama kamu dekat denganku, kau merasa menderita? Ckckck... Kamu belum pernah melihat murkaku ya?" gumam Raihan sambil menarik tubuh Rena dan menggendongnya keluar dari mobil.

Rena menatap wajah tampan Raihan yang menggendongnya. Jelas, wajah Raihan mampu membungkam mulut Rena yang sejak tadi rewel.

"Kenapa melihatku begitu? Apa kamu baru menyadari jika aku tampan?" tawa Raihan masih menggendong tubuh Rena.

"Tampan, tapi tetap saja kamu seorang duda!" ucap Rena dengan sinis.

"Kamu masih membahas tentang statusku? Baiklah, aku akan menjatuhkan tubuhmu! Biar kau merasakan sakitnya terus dihina dan disepelekan!"

Raihan terlihat marah, matanya menatap tajam ke arah Rena. Rena menundukkan wajahnya, sementara satu tangannya memegangi bahu Raihan, dia benar-benar takut jika Raihan membanting tubuhnya.

"Kenapa? Apa kamu takut?" tanya Raihan.

"Maafkan aku!"

"Baiklah kali ini aku maafkan! Tapi ingat jika kamu terus membuatku kesal dengan meremehkan statusku sebagai duda, ibumu akan aku pecat!" ancam Raihan.

"Apa? Kenapa jadi bawa-bawa ibuku?" teriak Rena.

Raihan menurunkan tubuh Rena, dia berjalan menuju gerbang, seolah tak mendengar kata-kata Rena. Rena menarik tangan Raihan, meminta jawaban atas pertanyaannya.

"Jawab pertanyaanku!" teriak Rena.

"Karena kamu lupa siapa aku! Aku adalah Raihan Aldiano, pengusaha sukses dan kaya raya. Jika aku mau, aku bisa mendapatkan wanita yang jauh lebih cantik dari dirimu. Tapi aku ingin kau menghargai diriku. Ini pertama kalinya dalam hidupku, ada seorang wanita yang berani menghina status dudaku. Dan kamu akan mendapatkan hukuman yang setimpal untuk itu!" ucap Raihan.

"Hukuman? Hukuman apa?"

"Kamu harus menikahi duda ini."

"Apa? Itu tidak mungkin!" ucap Rena mengendus kesal.

Percakapan mereka terhenti ketika Alif dan kawan-kawannya sampai di hadapan mereka. Raihan tersenyum sambil menggandeng tangan Rena.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Rena berbisik.

"Beraktinglah! Seolah kita benar-benar pasangan suami istri."

"Jangan mengada-ada! Mereka ini masih kecil, mereka tidak akan paham dengan yang kamu lakukan! Ini hanya modus yang kamu buat agar bisa memeluk tubuhku, iya kan!" ucap Rena masih berbisik.

Raihan tertawa, ternyata rencananya sudah tercium oleh Rena. Namun pantang bagi seorang Raihan untuk menyerah. Dia mencari cara lain untuk bisa berdekatan dengan Rena.

"Kenalkan ini mama baruku!" ucap Alif pada tiga kawannya.

Rena masih diam, dia menelan ludah kelu. Membayangkan jika harus menikah dan langsung memiliki anak sebesar Alif. Tentu Rena benar-benar tidak sanggup berpikir, bahkan sekedar bergerak saja dia tak mampu.

"Kenapa diam? Mereka menunggumu menyambutnya. Jika kamu tetap diam dan tidak mau berpura-pura menjadi mama Alif, bersiaplah ibumu, aku pecat!" ancam Raihan yang seketika membuat Rena tak mampu menolak.

Rena tersenyum menatap Alif, dia mengusap lembut wajah Alif.

"Mama, katakan pada kawan-kawanku, jika sekarang kau adalah mamaku!" ucap Alif sambil memeluk tubuh Rena yang berjongkok di hadapannya.

"Hai, kenalkan ini mama baru Alif. Setelah ini, jangan pernah meledek Alif lagi ya! Berkawan itu tidak boleh saling menghina apalagi mengejek kawan sendiri. Itu tidak boleh!" ucap Rena sambil tersenyum.

"Iya, Tante!" ucap mereka serempak.

Alif tersenyum ke arah Rena, dia memeluk tubuh Rena kembali, lalu mencium pipi Rena.

"Terima kasih, karena kamu sudah mau menjadi mamaku!" ucap Alif lalu berjalan masuk ke dalam gerbang sekolah bersama kawan-kawannya.

Rena merasa iba mendengar kata-kata dari bibir Alif. Rasanya dia bisa merasakan betapa rindunya Alif pada sosok seorang ibu.

"Kamu sedih ya? Karena kata-kata Alif barusan?" tanya Raihan.

Rena tidak menjawab, namun dia mengangguk pelan sambil mengusap air mata yang tiba-tiba saja menetes.

"Sudahlah! Anakku anak yang kuat. Percaya atau tidak, dia sudah hidup tanpa seorang ibu dari sejak dia dilahirkan," ucap Raihan.

Raihan menuntun Rena masuk ke dalam mobilnya, kini mobil milik Raihan berjalan menuju rumah Rena. Setelah sampai di depan rumah, Rena turun begitupun dengan Raihan.

"Tuan mau apa? Tidak usah turun!" ucap Rena.

"Tapi kenapa? Apa kamu tidak akan memintaku beristirahat di rumahmu? Atau sekedar minum teh dan sarapan pagi?"

"Tidak. Aku tidak mengizinkanmu menepi ke rumahku!" ucap Rena sinis.

"Kenapa? Apa karena aku seorang duda?"

"Itu salah satunya. Tapi yang paling utama adalah, aku tidak nyaman berada bersamamu. Setiap kali melihatmu, aku selalu merasakan sesuatu yang aneh dengan hatiku. Itu sangat mengganggu, sama sepertimu pengganggu!" ucap Rena sambil berjalan meninggalkan Raihan.

Namun Raihan terus mengejar Rena sampai ke depan pintu rumahnya. Rena yang menoleh ke belakang, baru sadar jika pria itu masih membuntutinya.

"Apa kamu benar-benar sudah tidak waras? Sampai kapan kamu akan terus menjadi bayang-bayangku?" ucap Rena dengan kesal.

"Mungkin selamanya!" tawa Raihan puas.

"Sudahlah pergi! Lebih baik, kamu segera pergi ke kantor! Aku juga akan pergi kuliah," ucap Rena sambil masuk ke dalam rumah.

Raihan duduk di kursi ruang tamu, menatap sekeliling rumah sederhana milik keluarga Rena. Ayah Rena yang kebetulan baru saja di PHK dari pekerjaannya sebagai buruh, segera menghampiri Raihan yang ada di ruang tamu.

Rena sudah tidak perduli dengan hal yang akan dilakukan duda tampan itu. Dia bergegas mandi untuk bersiap pergi kuliah.

Setelah selesai bersiap, Rena segera keluar dari kamarnya. Dia berjalan pelan menuju ruang tamu.

"Cantik." bisik Raihan sambil tersenyum.

"Kamu masih disini? Pergilah Tuan! Bukankah kamu juga punya pekerjaan lain, selain menggangguku!" ucap Rena diiringi tawa risih. 

Entah kenapa ada hal yang lucu mendengar kata-katanya sendiri. Tawa manis Rena membuat Raihan itu mengembangkan senyumannya. Ketertarikan hati Raihan pada Rena semakin menjadi.

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Related chapter

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 8. Ingin Lebih Dekat Part 1

    Raihan berdiri mendekat ke arah Rena, dia membisikkan sesuatu yang membuat mata Rena melotot."Aku akan pergi kali ini! Tapi kamu yang akan datang menemuiku nanti. Lihat saja!" bisik Raihan."Tidak mungkin! Cepat pergi, itu akan lebih baik untukku!" ucap Rena dengan wajah kesal.Raihan tertawa menatap wajah Rena, dia menghampiri ayah Rena lalu berpamitan pulang. Rena pura-pura acuh, namun tetap mengikuti langkah kaki Raihan sampai dia masuk ke dalam mobilnya.Raihan menatap ke arah Rena sambil tersenyum, dia melambaikan tangannya dengan mengedipkan sebelah matanya, Rena buru-buru membuang pandangan ke arah lain. Entah kenapa terukir senyum di wajah Rena. Apa Rena sudah mulai jatuh hati pada sang duda?Rena berjalan pelan ke arah jalan raya untuk mencari angkutan umum. Seketika matanya melotot menatap seorang laki-laki turun dari mobil mewah."Hai, kamu sedang apa? Mau ku antar? Apa kamu butuh tumpangan?" tanya laki-laki itu.Rena menatap dengan seksama, siapa laki-laki tampan yang seda

    Dernière mise à jour : 2025-03-01
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 9. Ingin Lebih Dekat Part 2

    Raihan tersenyum lalu menggendong anak laki-laki kesayangannya itu. Sementara wajah Alif, masih menatap penuh tanya pada ayahnya."Apa yang sedang Ayah lakukan bersama Mama? Kenapa kamu memeluknya seperti itu? Apa kamu takut jika Mama akan pergi seperti ibuku?" tanya si kecil Alif.Raihan diam, dia cukup terkejut mendengar ucapan dari bibir Alif. Mengenang masa lalunya adalah hal paling menyakitkan untuk Raihan. Wanita bernama Dita itu, bukan hanya telah menghancurkan hatinya tapi juga menyiksa hidup Alif.Sejak Alif dilahirkan, Dita dengan tega pergi tanpa pamit meninggalkan Raihan dan Alif yang kala itu masih bayi. Tak ada kabar berita selama kepergiannya. Hanya tersebar kabar jika Dita telah menikah lagi dengan seorang pengusaha sukses dan pindah ke luar negeri.Hal itu benar-benar membuat Raihan terpukul, bahkan hancur, sehancur-hancurnya. Namun berlahan dia sadar, air matanya terlalu berharga untuk menangisi wanita seperti Dita. Dia lebih memikirkan kebahagiaan anaknya dan mengeja

    Dernière mise à jour : 2025-03-01
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 10. Masa Pendekatan

    Rena mencuci mukanya di wastafel sambil menahan rasa malu, sementara si kecil Alif tertawa menatap ke arahnya. Rena mengambil handuk kecil yang ada di laci khusus handuk bersih. Dia mengusap wajahnya yang basah dengan handuk itu."Mama, apa kuenya masih lama matangnya?" tanya Alif seraya turun dari kursinya."Masih lama! Bermain saja dulu! Jika sudah matang, aku akan memanggilmu," ucap Rena sambil tersenyum.Alif menurut, dia kembali bermain dengan wajah gembira. Sementara Rena masih berkutat membuat puding untuk Alif."Ayahnya memang duda yang menyebalkan! Tapi anaknya, aku suka! Dia anak baik dan penurut. Terlebih, aku iba mendengar dia yang merindukan sosok ibu dalam hidupnya. Aku sengaja membuat banyak makanan untuknya, agar dia bisa menghabiskan semuanya. Huh, anak yang manis! Tidak seperti ayahnya, duda sombong!" ucap Rena sambil menuangkan puding itu pada wadah.Setelah berkutat beberapa jam, Rena akhirnya selesai dengan semua pekerjaannya. Dia menghidangkan makanan itu di meja

    Dernière mise à jour : 2025-03-02
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 11. Ingin Lebih Dekat Part 3

    Rena masih menatap tajam ke arah wajah Raihan yang memeluknya. Dengan geram Rena mengiyakan keinginan Raihan saat itu."Baiklah, Tuan! Kamu menang, kamu bisa menganggap kita sekarang adalah pasangan kekasih. Apa kamu puas? Lepaskan aku!" ucap Rena kesal.Raihan tersenyum sambil melepaskan pelukannya di tubuh Rena. Kini Raihan menggenggam tangan Rena menuju tempat Alif dan ibunya duduk."Ibu lihat, ada yang mukanya bersinar terang? Ada apa? Apa kalian pacaran?" tawa ibu Raihan."Mama dan Ayah genit! Kalian berpelukan di depanku dan Oma tanpa malu!" tawa Alif.Rena menutup wajahnya dengan kedua tangan. Rasanya Rena malu sekali mendengar kata-kata yang diucapkan Alif padanya. Ingin sembunyi, namun tidak tahu harus menyembunyikan wajahnya dimana.Alif masih tersenyum ke arah Rena dan ayahnya sambil memasukkan kue bolu ke dalam mulutnya."Jangan begini! Kamu tidak lihat, anakmu menertawakan kita!" ucap Rena menepis tangan Raihan yang memegangi tangannya."Biarkan saja! Aku ingin seluruh dun

    Dernière mise à jour : 2025-03-02
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 12. Jalan-Jalan Bersama

    Rena menatap tajam wajah Raihan yang masih menatapnya. Tiba-tiba Rena menginjak kaki majikannya itu."Aww... Kau ini apa-apaan?" teriak Raihan sambil mengusap kakinya yang diinjak Rena."Hukuman untuk duda nakal sepertimu!" ucap Rena sambil mencuci mukanya lagi. Rena mengambil handuk kecil lalu mengusap wajahnya yang basah dengan handuk itu. Raihan masih menggerutu sambil menatap wajah Rena."Benar-benar wanita tangguh! Saking tangguhnya, aku bahkan tidak bisa menaklukkan hatinya. Bagaimana cara agar aku bisa mendapatkan hatinya?" gumam Raihan putus asa.Rena melepas kunciran rambutnya, membiarkan rambutnya terurai. Rena mengganti bajunya dengan baju yang dia bawa di tasnya."Ternyata kamu mau tampil cantik ya, saat jalan-jalan bersamaku?" tawa Raihan menatap Rena yang baru keluar dari kamar mandi."Huh, ternyata selain kamu duda sombong, kamu juga duda tidak tahu malu! Siapa yang bilang aku berdandan untukmu? Lihat jam berapa sekarang? Ini sudah jam dua siang. Waktu kerjaku dua jam

    Dernière mise à jour : 2025-03-03
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 13. Menjadi Penguntit

    Rena menatap ke arah Alif yang berdiri tak jauh dari tempat Rena dan Raihan berdiri. Rena tersenyum sambil berjongkok di hadapan Alif."Sayang, Kak Rena pamit dulu ya! Kak Rena harus kuliah hari ini," ucap Rena sambil tersenyum."Tidak mau. Aku ingin ikut bersamamu juga!" teriak Alif dengan wajah sedih. "St... Alif tidak boleh begitu! Mama Rena harus kuliah agar dia bisa menggapai cita-citanya. Alif pulang dengan Ayah ya! Besok Mama akan kembali ke rumah kita, dan Alif bisa bermain lagi bersama Mama Rena," ucap Raihan sambil tersenyum."Benarkah? Kamu akan kembali ke rumahku besok?" tanya Alif bertanya penuh harap.Rena hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Raihan dan Alif berjalan menuju mobil mereka. Sementara Rena berjalan menuju ojek online yang sudah dia pesan. Alif masih terus memikirkan Rena, wajahnya berubah sedih saat Rena pergi meninggalkannya."Kenapa dengan wajah putra Ayah ini? Apa kamu sedih kehilangan mama barumu?" tanya Raihan sambil tersenyum."Kenapa Mama

    Dernière mise à jour : 2025-03-03
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 14. Benih Cinta

    Mobil mewah milik Raihan berhenti tepat di depan rumahnya. Raihan segera membuka pintu mobilnya dan turun sambil membukakan pintu mobil untuk Rena.Dengan wajah kesal, Rena turun dari mobil itu. Matanya melotot, siap untuk memaki sang duda untuk meluapkan kekesalannya."Kamu kenapa membawaku kemari? Apa kata orang rumah jika melihat aku bersamamu sepanjang hari? Kamu ingin mereka menikahkan kita? Pasti itu maumu, iya kan?" ucap Rena kesal."Aku tidak ingin bertengkar denganmu! Aku membawamu kemari karena Alif, tolong bantu aku. Alif ingin tidur bersamamu dan mendengarkan kamu bercerita tentang dongeng sebelum dia tidur," ucap Raihan."Ya sudah. Tapi hanya untuk hari ini saja!" balas Rena dengan wajah kesal."Iya. Untuk malam ini saja!" tawa Raihan.Rena dan Raihan masuk ke dalam rumah mewah dan megah milik keluarga Raihan. Saat masuk ke dalam rumah, Alif langsung menyambut Rena dengan pelukan hangatnya."Mama, kamu benar-benar datang!" ucap Alif dengan rasa bahagia."Iya. Ayahmu bilan

    Dernière mise à jour : 2025-03-04
  • Menikahi Duda Kaya   Bab 15. Belajar Mencintai Part 1

    Keesokan harinya, Rena membuka matanya, menatap dia berada didalam pelukan tubuh Raihan. Matanya langsung melotot, mencari keberadaan Alif. "Kenapa aku bisa berada didalam pelukan duda ini? Apa yang sebenarnya terjadi? Apa?" keluh Rena dalam hati.Rena mencoba melepaskan pelukan Raihan di tubuhnya, namun tidak bisa terlepas. Dengan keberanian yang dia kumpulkan, akhirnya dia berusaha membangunkan Raihan."Tuan, Tuan duda..." ucapnya sambil menggoncang tubuh Raihan."HM..." Hanya suara itu yang terdengar dari bibir Raihan. Rena benar-benar kehabisan akal, ternyata pria di hadapannya ini sulit dibangunkan."Tuan, Tuan duda!" ucap Rena semakin keras."Apa?" ucapnya tanpa membuka matanya."Lepaskan pelukan tubuhmu, aku merasa sesak sekali!" ucap Rena berusaha melepaskan diri."Pelukan? Aku masih mau memelukmu lebih lama. Tenanglah sedikit!" ucap Raihan pelan, masih enggan membuka matanya.Dengan kesal Rena meronta-ronta dari pelukan Raihan. Rena terus mengoceh kesal dengan duda di hadap

    Dernière mise à jour : 2025-03-04

Latest chapter

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 57. Bukan Istri Sempurna

    Raihan tersenyum ke arah Rena, mengecup kening istrinya penuh cinta. Terlihat begitu takut jika kehamilan akan menyiksa sang istri."Jika kamu belum siap, aku bisa menunggu!" ucap Raihan pelan."Kenapa? Tadi kamu yang paling antusias? Sekarang tiba-tiba kamu berubah jadi khawatir seperti itu. Apa yang kamu pikirkan? Tidak mau aku mengandung anakmu? Apa aku tidak layak?" ucap Rena kesal."Hei, tajam sekali mulutmu ini! Aku melakukan itu karena mengkhawatirkan keadaanmu. Aku baru menyadari jika proses memiliki anak butuh perjuangan saat melahirkan. Aku tidak tega jika kamu harus merasakan sakit itu!" "Bodoh sekali! Aku ini wanita. Aku mau punya anak dari rahimku sendiri. Percayalah, aku pasti kuat!" ucap Rena memeluk tubuh Raihan."Benarkah? Kamu sudah siap untuk hal itu?" "Tenang saja, aku sudah siap!" ucap Rena sambil tersenyum.Beberapa hari kemudian, Rena kembali bekerja di kantor Raihan. Dia terlihat serius mengerjakan tugas dari manager Ana tentang desain kantor Amazong. Anggist

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 56. Wanita Di Masa Lalu

    Rena meminta banyak hal malam ini, dan mendapatkan semuanya dari kerja keras suaminya. Entah kenapa Rena merasa bangga, menikmati hidup ala kadarnya seperti ini. Yang terpenting di saat hidup tak menjadi seorang sultan, Rena merasa jauh dicintai dan merasa percaya diri mendampingi Raihan. Satu-satunya ketakutan Rena selama ini adalah status Raihan sebagai orang terkaya yang mencolok."Kelihatannya kamu sangat menikmati makan ini ya? Apa kamu suka melihat suamimu jadi pedagang rendahan?" ucap Raihan kesal."Hahaha... Bukan begitu, tapi aku lebih tenang saat kamu bukan siapa-siapa. Terakhir kali, aku dan Amor berdebat karena dirimu. Hari ini, aku dan Sinta juga berdebat karenamu. Sejujurnya aku tidak suka dengan statusmu sebagai sultan. Tidak bisakah kita hidup sebagai rakyat biasa saja?" ucap Rena menyandarkan kepalanya di bahu Raihan."Kamu istriku yang konyol! Saat banyak wanita mendekatiku karena uang, kamu justru malah ingin aku meninggalkan semuanya. Tapi itulah yang membuat aku

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 55. Honeymoon Ala Kadar

    Raihan mengunci pintu kamar hotel dengan senyum menggoda. Terlihat jelas keromantisan yang akan terjadi pada Rena dan Raihan saat itu. Hanya dengan sedikit sentuhan, Raihan mampu membuat Rena tak berdaya melawannya.Tubuh mungil Rena membuat Raihan beberapa kali menelan ludahnya. Merasakan nafsunya memuncak hingga ke ubun-ubun. Dalam sekejap, pakaian yang dikenakan Rena lepas dari tubuhnya. Raihan tersenyum menyeringai, menatap tubuh polos itu membuat dia langsung menyerang Rena tanpa aba-aba. Rena hanya mengerang, sesekali tangannya mencengkram kuat punggung Raihan yang berada di atas tubuhnya.Tak lama setelah selesai melakukan aktivitas kegemaran Raihan, Rena terlelap tidur. Raihan dengan bangga memeluk istrinya dan mengusap lembut pucuk kepala Rena. Terlihat wajah bahagia terpancar dari bibir Raihan."Jika kamu benar-benar berhasil mengandung anakku, aku akan semakin menyayangimu. Hal yang paling indah yang kumiliki, adalah menjadikan kamu pasangan hidupku dan ibu untuk putraku, A

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 54. Jebakan Salah Alamat

    Rena kembali masuk ke dalam kamar hotel itu, menahan kesal menghadapi tingkah sekertaris suaminya. Secara terang-terangan dia ingin menjebak Raihan, tentu saja Rena merasa sangat kesal.Raihan tersenyum menatap ke arah Rena, dari atas tempat tidur. Dia masih terlihat lemah setelah menghabiskan waktu untuk bertarung dengan Rena. "Kenapa sayangku? Kenapa dengan ekspresi wajahmu yang menggemaskan itu? Apa kamu sedang marah?" tanya Raihan."Tentu saja aku marah. Sekertarismu bermasalah, sejak datang menemuiku dia terus mengancamku. Cih, dia pikir dia bisa mengancamku? Aku istrimu, aku lebih berhak atas kamu daripada wanita itu'kan?" ucap Rena kesal."Iya sayang, kamu lebih berhak atas aku dibanding siapapun! Jika kamu cemburu seperti ini, aku merasa sangat bahagia. Ayo kita buat adik untuk Alif!" bisik Raihan sambil mengedipkan sebelah matanya."Huh, apa-apaan! Ingin punya anak? Bisakah kamu jaga dirimu dulu agar tidak digoda wanita lain? Bagaimana jika saat aku sedang hamil, kamu digoda

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 53. Rena Vs Sekertaris Licik Part 2

    Rena menoleh ke arah sekertaris Raihan yang berada di belakangnya. Merasa bisa menggagalkan rencana sekertaris itu untuk menjebak suaminya. Terlihat Sinta mengerutkan keningnya, menatap kesal ke arah Rena yang berada di dalam pelukan Raihan saat itu. "Kurang ajar! Kenapa wanita bodoh itu harus ikut ke luar kota segala? Jika ini terjadi, maka dia akan mengganggu rencanaku untuk mendapatkan hati Tuan Raihan!" gumam Sinta sambil meremas kesal tangannya sendiri.Rena dan Raihan duduk di kursi belakang mobil, sementara Sinta duduk di depan, disebelah supir pribadi Raihan. Sesekali mata sekertaris itu menatap ke arah Rena dan Raihan melalui kaca spion mobil. Rena yang sadar gerak-geriknya sedang diperhatikan, dengan sengaja memeluk mesra suaminya. Dia bisa melihat sekertaris itu terlihat kesal, ajang untuk memanas-manasi hati Sinta berjalan dengan sukses."Sayang, kenapa tiba-tiba kamu manja seperti ini? Apa yang terjadi padamu?" tanya Raihan seolah tahu ada hal yang tak biasa terjadi pad

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 52. Rena Vs Sekertaris Licik Part 1

    Rena terkejut, dia dengan wajah bahagia menerima rangkaian bunga yang diberikan Raihan. Saat Raihan memberikan kotak perhiasan, Rena membuka kotak itu dengan gugup. Ternyata sebuah kalung canting dengan batu permata merah diberikan Raihan untuk Rena. Rena mengembangkan senyumnya, memeluk mesra suami yang ada di hadapannya."Terima kasih sayang," ucap Rena masih menenggelamkan wajahnya di tubuh Raihan."Apa kamu suka?" "Sangat suka, terima kasih!" ucap Rena mempererat pelukannya.Wanita-wanita sosialita yang ada diacara itu, menatap iri pada Rena. Tidak ada yang mengira jika Tuan Raihan yang dikenal arogan, cuek, dan pekerja keras itu, mampu memberikan kejutan manis untuk istrinya. Bisik-bisik itu membuat Rena enggan melepaskan pelukannya di tubuh sang suami."Sayang, lepaskan pelukanmu dulu! Aku mau pakaikan kalung ini untukmu," ucap Raihan sambil mengambil kalung dan memasangkan kalung itu di leher Rena.Semua orang bersorak-sorai menatap ke arah Rena dan Raihan. Senyum terukir inda

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 51. Hari Menyenangkan Sebagai Nyonya

    Septina dan Erlina menatap ke arah Rena dengan senyum bersinar di wajah mereka. Seolah tidak percaya jika sahabat mereka tidak bohong tentang status pernikahannya dengan CEO pemilik perusahaan. "Rena, aku tidak mengira jika kamu benar-benar istri rahasia Tuan Raihan. Kenapa kamu menyembunyikan statusmu sebagai istri Tuan Raihan?" ucap Erlina sambil tersenyum. "Aku sudah bilang waktu itu, tapi kalian tidak percaya. Aku mau bilang apa, jika kalian tidak percaya padaku!" ucap Rena mulai memetik dokumen di tangannya. "Maafkan kami karena kami sempat tidak percaya dengan ucapanmu. Wajarlah kami meragukanmu, kamu bahkan tidak terlihat seperti seorang nyona besar. Kamu bahkan masih masih menjadi desainer rendahan setelah hubunganmu dan Tuan Raihan terkuak di media sosial. Apa yang kamu pikirkan?" ucap Septina bingung. "Memangnya hal mengasyikkan apa yang bisa dilakukan sebagai istri CEO kaya?" tanya Rena. "Apa kamu bertanya hal seperti ini pada kami? Tentu saja kami akan menghabiskan u

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 50. Status Yang Rumit

    Setelah selesai melakukan hubungan percintaannya bersama Rena, Raihan terkapar lemas di samping Rena berbaring. Dia mengecupi setiap bagian wajah istrinya penuh kasih sayang. Rena menundukkan kepalanya, walaupun sudah sering melakukan hal itu bersama suaminya, namun dia masih tidak bisa menyembunyikan rasa malunya."Kenapa sayang? Setelah kamu menggodaku, dan membuatku sepuas ini, wajahmu terlihat tidak bahagia? Apa kamu masih marah padaku?" bisik Raihan."Tidak. Tidak ada yang harus membuatku marah! Kamu suamiku, kamu berhak melakukan apapun padaku termasuk memberitahukan hubungan kita pada dunia. Aku yang minta maaf, selama ini aku bersikeras menyembunyikan hubungan kita. Maafkan aku!" bisik Rena merasa bersalah."Tidak apa-apa. Mulai sekarang, kamu tidak perlu berpura-pura tidak mengenalku. Aku adalah suamimu dan kamu adalah istriku. Kedepannya aku ingin kita tetap bersama-sama, dengan begitu tidak akan ada orang yang bisa mengganggu dan menghancurkan hubungan kita," ucap Raihan me

  • Menikahi Duda Kaya   Bab 49. Rahasia Terbongkar

    Mendengar penuturan Raihan, Rena hanya bisa menundukkan kepalanya. Dia tidak mampu menatap ke arah Amor ataupun Galih. Namun Raihan tak gentar, membongkar semua rahasia tentang pernikahannya dengan Rena."Apa? Jadi wanita ini istrimu? Desainer rendahan? Apakah tidak ada wanita lain yang lebih baik dari dia? Kamu menolak cintaku hanya untuk wanita seperti ini?" teriak Amor tidak percaya."Rena adalah wanita yang aku cintai. Aku harap kedepannya jika kamu masih ingin tetap kuanggap teman, tolong bicara yang sopan pada istriku. Siapapun orang yang menyakiti istriku, aku akan membalasnya dengan harga yang setimpal!" ancam Raihan kesal."Lalu, bagaimana dengan proyekku? Aku butuh desainnya segera!" sambung Galih dengan senyum sinisnya."Aku akan menyuruh seseorang untuk menggantikan istriku. Aku tidak akan membiarkan istriku berhubungan dengan pria manapun, apalagi denganmu! Ayo kita pulang!" ucap Raihan menarik lembut tangan Rena masuk ke dalam mobil."Raihan, tidak bisa begini padaku! Ma

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status