Share

154. Menahan Dendam

Setelah Atharya selesai menceritakan semuanya, Sehan langsung mengajak sang istri untuk segera pulang. Melihat kondisi Liona yang semakin lemah setelah mengetahui rahasia Gretta, tentu membuat Sehan khawatir.

Dia juga telah meminta Atharya untuk beristirahat. Besok Sehan baru akan mengajak sang kakek menemui Darwin. Secepat mungkin, Darwin harus tau kebusukan Gretta selama ini.

Sesampainya di rumah. Liona langsung duduk di sisi kasur, di ikuti Sehan di sampingnya.

Perempuan itu terus menatap dengan sorot kosong. Pikirannya sejak tadi tak bisa tenang, teringat ucapan Atharya barusan.

"Aku tidak salah ingin membalaskan dendam ku pada ibu. Dia telah merusak kebahagiaanku, bahkan saat aku masih kecil." Tangan Liona mengepal erat, menahan amarah. Satu tetes air mata tak bisa dia tahan, jatuh begitu saja menyusuri pipi. "Dia harus merasakan apa yang telah bunda rasakan!"

Sehan menghela nafas berat. Dia lalu menarik tubuh liona ke dalam dekapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status