Share

154. Menahan Dendam

Penulis: Niniluv
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-11 09:00:10

Setelah Atharya selesai menceritakan semuanya, Sehan langsung mengajak sang istri untuk segera pulang. Melihat kondisi Liona yang semakin lemah setelah mengetahui rahasia Gretta, tentu membuat Sehan khawatir.

Dia juga telah meminta Atharya untuk beristirahat. Besok Sehan baru akan mengajak sang kakek menemui Darwin. Secepat mungkin, Darwin harus tau kebusukan Gretta selama ini.

Sesampainya di rumah. Liona langsung duduk di sisi kasur, di ikuti Sehan di sampingnya.

Perempuan itu terus menatap dengan sorot kosong. Pikirannya sejak tadi tak bisa tenang, teringat ucapan Atharya barusan.

"Aku tidak salah ingin membalaskan dendam ku pada ibu. Dia telah merusak kebahagiaanku, bahkan saat aku masih kecil." Tangan Liona mengepal erat, menahan amarah. Satu tetes air mata tak bisa dia tahan, jatuh begitu saja menyusuri pipi. "Dia harus merasakan apa yang telah bunda rasakan!"

Sehan menghela nafas berat. Dia lalu menarik tubuh liona ke dalam dekapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   155. Kejutan

    Para pemegang saham mendadak dikumpulkan di aula rapat perusahaan Atharya. Tentu ini menjadi sebuah tanda tanya besar bagi mereka. Mereka pikir, Gretta akan memiliki rencana baru untuk disampaikan kepada mereka. Namun dugaan mereka salah, keberadaan Darwin secara tiba-tiba di sana telah membuat para pemegang saham terkejut.Banyak yang menyambut Darwin dengan gembira, namun mereka juga ada yang terus mengajukan pertanyaan karena penasaran apa yang sebenarnya terjadi sampai Darwin tiba-tiba berdiri di hadapannya kembali."Beberapa waktu lalu, kami meminta ibu Gretta untuk memberikan bukti pada kami tentang keadaan anda pak Darwin. Maaf jika kami harus mengatakan ini, tapi keberadaan ibu Gretta sebagai pemimpin perusahaan ini telah membuat kami tidak tenang. Ibu Gretta bahkan sempat membuat proyek yang kami rasa justru akan semakin menenggelamkan perusahaan ke dalam kebangkrutan."Darwin sudah mendengar penjelasan dari sekertarisnya di perusahaan tersebut te

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   156. Tiba-tiba Menghilang

    Saat ini Darwin bersama Atharya, Sehan dan juga Liona berada di ruang kerja Darwin. Setelah mendengar cerita dari Atharya, Darwin begitu sangat marah. Bahkan setelah Atharya mengatakan tentang penyebab kematian Nada. "Liona," panggil Darwin membuat sang putri yang duduk di sampingnya menoleh. Darwin menunduk bersalah. "Maafkan ayah."Liona mengangguk paham. Dia tau, hubungannya dan Darwin tidak mungkin akan serenggang itu jika bukan karena ulah Gretta. "Ayah bodoh. Seharusnya ayah bisa mencari tahu lebih dulu penyebab kematian bundamu, bukannya langsung menyalahkanmu begitu saja. Maafkan Ayah Liona." Tangan Darwin mengepal erat. Dia terus menyalahkan kebodohannya ini. "Dulu ayah sempat tidak percaya bahwa kamu telah membunuh bundamu, karena ayah yakin anak sebaik dirimu tidak mungkin melakukan semua itu. Ayah menyesal Liona."Liona mengangguk paham. Dia ingin menangis mendengar permintaan maaf dari Darwin, namun Liona berusaha menahan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   157. Dikalahkan Rasa Benci

    Di sebuah ruang makan. Reno melahap makanannya sambil memperhatikan perempuan yang ada di seberang mejanya, ikut makan siang bersamanya. Tadi malam, tiba-tiba perempuan itu datang dan memohon padanya untuk memberi tempat tinggal. Jujur awalnya Reno tak mau membantu, dia tak mempunyai tempat tinggal lain selain kontrakan yang sederhana ini. Namun Reno juga tak tega mengusir Aoura, mengingat dia sudah berjanji pada perempuan itu, jika Aoura datang kepadanya Reno akan bersedia membantunya. Akhirnya Reno terpaksa membiarkan perempuan itu tidur di kontrakannya malam tadi, bahkan sampai sekarang Reno tak tega mengusirnya. Entah sampai kapan perempuan itu akan menginap di sana. "Benar katamu," ucap Aoura secara tiba-tiba. Dia melahap makanannya dengan tak nafsu. "Seandainya aku mengikuti ucapanmu saat itu untuk mengatakan semuanya pada ayah sebelum ayah mengetahuinya, pasti aku tidak akan takut kembali ke rumah ayah saat ini." R

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   158. Terimakasih

    Setelah cukup lama berbicara dengan Darwin dan Atharya hingga hari mulai petang, Sehan akhirnya membawa sang istri pulang.Sesampainya di rumah, Liona langsung masuk ke kamar dan berniat untuk segera istirahat untuk melepas lelah. "Apa sekarang kamu senang semua kenyataan telah terungkap?" tanya Sehan memastikan.Liona tersenyum, lalu mengangguk membenarkan. "Aku sebenarnya masih tidak menyangka, jika keputusanku untuk balas dendam kepada ibu ternyata memang tepat. Dulu aku ingin balas dendam karena ibu dan Aoura tidak pernah membiarkanku bahagia, dan sekarang aku harus balas dendam karena apa yang telah ibu lakukan pada Bunda telah melewati batas kemanusiaan."Sehan mengangguk membenarkan. "Gretta memang seharusnya mendapat penderitaan yang bertubi-tubi. Setelah membunuh ibumu, dia justru membuatmu menderita. Besok aku akan mencarinya, dan cepat atau lambat dia harus segera merasakan pembalasan itu!"Liona tersenyum senang. "Sehan, teri

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   159. Calon Papa

    Pintu kamar mandi terbuka, Sehan keluar dari dalam sana dengan penampilan yang sudah rapih. Hari ini dia berniat untuk datang ke apartemen Matt dan meminta pria itu membantunya. Namun sebelum itu, Sehan harus membangunkan sang istri karena saat dia masuk ke kamar mandi tadi, Sehan melihat Liona masih terlelap. Tetapi setelah Sehan sudah bersiap, ternyata Liona sudah bangun. Perempuan itu kini duduk di atas kasur sambil memegangi pinggangnya, membuat Sehan jadi menatapnya khawatir. Dia lalu menghampiri. "Kenapa Liona?"Liona menatap suaminya sesaat, lalu menggeleng lemah. "Kenapa perutku terasa tertarik, Sehan?"Sehan duduk di sisi kasur, samping sang istri. Dia lalu mengusap pelan bagian perut Liona, berharap bisa sedikit memberikan kenyamanan. "Pasti karena seharian kemarin kamu tidak beristirahat.""Apa benar seperti itu?" tanya Liona penasaran. Dia sendiri juga tidak tau apa penyebabnya perutnya mendadak terasa ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   160. Waktu Telah Tiba

    Setelah mobil yang dia tumpangi sampai di depan halaman rumah Darwin, Liona tak langsung keluar. Dia menoleh, menatap sang suami di sampingnya sesaat dengan raut cemberut."Kamu yakin akan pergi menemui Matt tanpa aku?" tanya Liona sekali lagi. Di sepanjang jalan menuju rumah Darwin, pertanyaan itu terus Liona ajukan pada sang suami. Sehan yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas sabar. Laki-laki itu menoleh, dan mengukir senyum meyakinkan. Membuat wajah Liona semakin cemberut karena jawaban Sehan yang lagi-lagi telah mengecewakannya. "Liona. Ayahmu telah melihatmu tumbuh dengan rasa kebencian karena kesalahpahaman. Melihat cara ayah meminta maaf padamu kemarin, aku yakin ayah benar-benar sangat menyesalinya. Pasti ayah ingin mengulang waktu-waktu yang telah berlalu, dan memperbaikinya satu-persatu menjadi lebih baik bersamamu. Namun sayangnya waktu tidak bisa diputar kembali. Sekarang, ayahmu sudah tidak membencimu. Apa kamu tidak ingin menghabiskan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   161. Cerita Di Masa Lalu

    Liona meletakkan secangkir teh hangat di atas meja depan ayahnya. Lalu dia ikut duduk di kursi samping Pria itu."Liona datang terlambat, andai saja tadi Liona datang lebih pagi pasti sempat membuatkan sarapan untuk ayah."Darwin terkekeh pelan. "Tidak perlu Liona. Ayah sudah membeli sarapan tadi bersama kakekmu. Oh iya, ayah baru tau jika kamu bisa masak."Liona diam sesaat. Mungkin Darwin juga tidak akan pernah tau bahwa Liona sempat mengalami trauma terhadap makanan karena ulah Gretta. Tapi untuk hal itu, Liona tak ingin menceritakannya pada Darwin. Takut membuat Darwin justru semakin merasa bersalah."Liona baru bisa memasak akhir-akhir ini. Mama Sandra yang mengajari Liona memasak.""Benarkah?"Liona mengangguk antusias. Dia lalu bercerita, "saat pertama Sehan memperkenalkan Liona kepada keluarganya. Aku pikir keluarganya bersikap angkuh padaku. Tapi ternyata dugaan Liona salah, mereka menyambut Liona begitu hangat. Liona ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   162. Kehangatan Keluarga

    Liona meraih lengan Darwin, menggenggamnya membuat Darwin menghentikan ceritanya. Liona tak ingin membuat sang ayah terus merasa bersalah, karena Liona tau bahwa ayahnya tidak sepenuhnya salah. Tapi Gretta lah yang membuat semuanya jadi seperti ini."Melihat ayah sudah mengetahui yang sebenarnya bahwa Liona tidak bersalah, itu sudah membuat Liona bahagia. Dan selama ini Liona tidak pernah melihat ayah menyayangi Liona dengan tulus karena keberadaan Gretta, maka dari itu bolehkah Liona minta kasih sayang dari ayah mulai hari?"Darwin kembali tertegun dengan permintaan sang putri. Membuatnya hampir menangis haru. Dengan senang hati, Darwin mengangguk menyetujui permintaan sang anak.Liona memeluk sang ayah, Darwin membalas pelukan putrinya. "Ternyata begitu rasanya dipeluk oleh seorang ayah," ucap Liona sambil mengukir senyum haru. Ini adalah pertama kalinya Liona merasakan pelukan dari sang ayah. Tak lama pelukan mereka akhirnya terlepas

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13

Bab terbaru

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   219. Bahagia - End

    Enam tahun kemudian ...Rumah keluarga Wiratama kini tampak ramai. Para tamu undangan mulai berdatangannya, dan banyak anak kecil membawa hadiah.Tepat hari ini, Arsen Wiratama berusia genap lima tahun. Semua orang merayakan ulang tahunya dengan kegembiraan. "Okey, selanjutnya adalah acara potong kue!"Semua anak dan para tamu undangan bertepuk tangan dengan meriah, saat sang MC membacakan urutan acara selanjutnya. "Potong kuenya!""Potong kuenya!"Sorak anak-anak yang ada di sana. Dibantu dengan sang papa dan mamanya, Arsen mulai memotong kue ulang tahun di hadapannya. "Baik, kuenya sudah dipotong. Sekarang, Arsen ingin memberikan suapan pertama kuenya ke siapa ya?" tanya MC membuat semua orang di sana jadi penasaran tak sabar. Arsen menoleh ke kenan dan kirinya sesaat, mulai bingung."Arsen pasti ingin memberikan suapan pertama pada mama kan?" bisik Liona berusaha merayu putra kecilnya te

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   218. Hukuman

    Ke esok harinya, Sehan dan Galen duduk di jok belakang mobil. Sedangkan Dua pria berbadan kekar kekar duduk di jok depan mereka, dan satu pria itu mengemudikan mobil.Di depan mobil mereka, juga ada satu mobil lain yang menunjukan arah sekaligus mendampingi Sehan dan Galen.Setelah cukup lama, mereka telah sampai di sebuah bangunan beton yang tampak kusam. Menuju ke sana memerlukan waktu hampir tiga jam, letakkan memang sangat jauh dari pusat kota.Dua bodyguard yang ada dalam mobil tersebut keluar lebih dulu, lalu berdiri di sisi mobil, dan mengawasi sekitarnya.Sehan tak langsung keluar, dia menoleh ke samping, menatap sang kakak. "Kak Galen tidak mau menemuinya bersamaan langsung denganku?"Galen menggeleng. "Aku akan berbicara dengannya setelah kau selesai. Aku hanya ingin memarahinya karena sudah berani membuat kakiku tidak berfungsi, sedangkan kamu pasti banyak hal yang ingin dibicarakan bukan?"Sehan mengangguk m

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   217. Pernikahan Aoura

    Di sebuah gedung besar, sebuah pesta pernikahan dilaksanakan dengan tema yang begitu sangat sederhana. Tamu undangan hanya terbatas, yaitu para rekan kerja dan sahabat-sahabatnya dari mempelai pria. Reno dan Aoura berdiri berdampingan, bersalaman dan menyambut para tamu dengan ramah.Hingga kedatangan Darwin bersama anak dan mantunya, berhasil mengalihkan perhatian semua orang di sana. Beberapa orang yang dilalui oleh mereka tersenyum menyapa. Tentu karena kebanyakan tamu undangan di sana adalah karyawan Wiratama group, jadi mereka begitu menghormati Darwin dan Liona, terutama Sehan.Melihat tiga orang penting itu berjalan ke arahnya, tangan Aoura mendadak berkeringat dingin. Dia lalu menyenggol lengan Reno di sampingnya, dan berbisik protes. "Kau juga mengundang ayah?""Tentu saja, bagaimana pun dia juga pernah menjadi ayah untukmu. Kita harus menghargainya dengan mengundangnya ke pernikahan kita," jelas Reno berusaha membuat Aoura pah

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   216. Membujuk

    Satu Minggu kemudian. Liona dan Sehan sudah berpakaian rapi, bersiap untuk berangkat ke acara pernikahan Aoura dan Reno. "Sudah siap?" tanya Sehan memastikan saat sang istri baru saja keluar dari kamar. Liona tersenyum, lalu mengangguk mengiyakan. "Kalau begitu, kita berangkat sekarang."Sehan dan Liona berjalan keluar rumah. Saat ini mereka sudah berada di rumah mereka sendiri. Sehan memutuskan untuk kembali ke rumah mereka dua hari lalu, setelah Sehan berhasil meyakinkan Joana bahwa keadaannya sudah membaik.Mobil yang mereka tumpangi kini mulai melaju, meninggalkan halaman rumah. Tak langsung menuju gedung acara pernikahan, Sehan dan Liona meminta sang suami untuk mengantarkannya lebih dulu ke rumah Darwin. "Bukankah ayah pasti juga diundang oleh Aoura?" tanya Liona penasaran.Sehan menoleh sesaat, lalu kembali fokus pada jalanan di hadapannya. "Entahlah, aku juga tidak tau. Bahkan setelah meninggalkan rumah ayahmu, seperti

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   215. Ingatan Itu sudah lama kembali

    Setelah sampai di depan kamar yang mereka sewa. Sehan menurunkan Liona dari gendongannya. Laki-laki itu kemudian membuka pintu di hadapannya menggunakan key card yang baru saja dia kantongi.Setelan pintu terbuka, Liona masuk lebih dulu ke dalam sana, diikuti Sehan di belakangnya. Perempuan itu mengedarkan pandangannya ke sekitar, memperhatikan ruangan tersebut dengan seksama. "Sepertinya tidak ada yang berubah, ini masih sama seperti saat aku datang ke sini pertama kalinya."Sehan menghentikan langkahnya di samping sang istri, dia menatap wajah Liona yang tampak bahagia itu sesaat, sebelum akhirnya ikut memperhatikan sekitarnya dengan seksama. Sehan memang tidak pernah merubah tampilan ruangan itu. Sejak dulu masih sama, tetap begitu-begitu saja. Namun Sehan tak pernah bosan dengan tampilan yang seperti itu. "Lagi pula, aku jarang ke sini lagi setelah menikah denganmu. Dulu, aku menyewa kamar ini untuk tempat istirahatku, ji

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   214. Reka Adegan

    Setelah pergi dari rumah Reno, Sehan dan Liona kembali melanjutkan perjalanannya. Kini mobil yang Sehan kemudikan telah sampai di depan gedung hotel Wiratama, seperti apa yang Liona minta. Entah, Sehan belum mengerti kenapa istrinya mengajaknya ke sana. "Apa yang sebenarnya kamu rencanakan Liona?" tanya Sehan yang semakin penasaran. Namun Liona masih tak mau menjawabnya, perempuan itu hanya tersenyum saja. Liona kemudian keluar lebih dulu dari mobil, Sehan hanya mengikutinya. Hingga mereka memasuki gedung tersebut, dan Sehan terus mengikuti Liona dari belakang. Perempuan itu berjalan menuju restoran yang ada di lantai dua hotel tersebut. Hingga sampai di salah satu kursi pengunjung yang terletak di dekat jendela kaca gedung tersebut, Liona menarik Sehan dan memaksa laki-laki itu untuk duduk di sana. Sehan yang sejak tadi masih kebingungan, hanya menurut mengikuti apa yang sang istri lakukan padanya. Setelah Sehan duduk di s

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   213. Kado Untuk Ibu Hamil

    Aoura mengarahkan pandangannya pada Sehan sesaat. Tampak terkejut setelah mendengar pertanyaan Sehan barusan. Aoura lalu menatap Reno, meminta penjelasan. Reno paham apa maksud Aoura. Dia menghela nafas pelan sesaat, lalu menjelaskan, "aku sudah mengatakan semuanya pada pak Sehan.""Kenapa kau memberitahu banyak orang?""Pak Sehan adalah orang penting di tempatku bekerja, tidak mungkin aku tidak akan mengundangnya di pernikahan kita," jelas Reno berusaha membuat Aoura paham."Jadi, apa kau tidak berniat untuk mengundangku?" tanya Sehan pada Aoura. Perempuan itu hanya diam. Sehan lalu mengimbuhkan, "jika Reno menikah tanpa memberitahu atasan di perusahaannya, maka dia tidak akan mendapatkan hadiah istimewa dari perusahaan."Aoura menatap Sehan dengan sorot berbinar. Tentu saja saat mendengar kata 'hadiah' suasana hatinya seketika berubah senang. "Benarkah? A-aku pasti akan mengundangmu Sehan."Reno menghela nafas pelan.

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   212. Menemui Kembali

    Seperti apa yang Liona katakan tadi malam. Perempuan itu akan mengajak suaminya ke suatu tempat, pagi ini.Namun sebelum menuju tempat yang Liona maksud, perempuan itu meminta Sehan untuk singgah lebih dulu ke rumah Reno. Sehan tau apa maksud tujuan Liona menemui Reno dan Aoura.Hingga sesampainya di sana. Sehan mengetuk pintu sebuah kontrakan sederhana yang dia singgahi bersama sang istri. Tak lama kemudian, seorang laki-laki keluar dari kontrakan tersebut.Laki-laki itu menatap Sehan dan Liona dengan sorot terkejut. "Pak Sehan? Liona?""Pagi Reno. Apa kedatangan kami menganggu waktumu saat ini?"Reno tak langsung menjawab. Dia justru berpikir sejenak, sambil berusaha menebak apa tujuan sepasang suami istri tersebut datang ke tempat tinggalnya. Terakhir Sehan dan Liona datang ke sana, untuk bertemu dengan Aoura. "Pak Sehan datang sepagi ini ke rumah saya, tentu membuat saya cukup terkejut. Tapi kedatangan pak Sehan sa

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   211. Kehidupan Yang Tenang

    Pintu kamar terbuka, Liona yang saat itu sedang menyisir rambut di depan kaca menoleh sesaat.Sehan tersenyum, lalu menutup pintu kamarnya kembali. Mereka baru saja menyelesaikan makan malam bersama keluarga yang lain, namun setelah selesai Liona langsung ke kamar, sedangkan Sehan masih berbincang dengan Joana dan Galen. "Sudah selesai berbicara dengan nenek dan kak Galen?" tanya Liona memastikan. Sehan mengangguk mengiyakan. Perempuan itu menatap cermin dan melanjutkan menyisir rambutnya. Sehan melangkah menghampiri, lalu memeluk pinggang Liona dari belakang. Sesekali memberikan usapan kecil pada perut buncit sang istri. Membuat Liona seketika menghentikan kegiatannya untuk menyisir rambut. Dia menatap wajah Sehan melalu cermin di hadapannya, senyum bahagia masih terukir di bibir laki-laki itu. Membuat Liona yang menatapnya juga ikut senang."Sepertinya setelah kamu sadar dari koma, kehidupan ini sangat menyenangkan untuk kita berdua.

DMCA.com Protection Status