Home / Rumah Tangga / Menikahi Ayah Angkat / BAB 54 : Sakit Perut

Share

BAB 54 : Sakit Perut

Author: Namaku Malaja
last update Huling Na-update: 2024-03-06 22:50:34
Shanna tidak bermaksud untuk melindungi Diana dari amarah Damar, dirinya hanya tidak ingin ada rumor buruk yang beredar mengenai Damar yang mencelakai kakak iparnya. Karena Shanna yakin Damar sangat murka dan langsung memberi perhitungan pada Diana kalau mengetahui kebenarannya. Apalagi sebelumnya Damar sudah memperingatkan Diana untuk tidak mengganggu dirinya.

Bagaimanapun, meski mereka sudah meninggalkan kediaman Adipramana dan melepas nama belakang mereka, di mata publik, Diana tetaplah keluarga Damar. Itu adalah fakta yang tidak bisa mereka ubah.

Viona menghela napas kasar. “Ya sudah, deh. Terserah kamu aja. Aku cuma bisa memberi saran seperti itu. Tapi, Shan, kalau ada apa-apa, kamu jangan memendamnya sendiri. Kalau kamu nggak mau membebani Om Damar, kamu bisa meminta bantuanku atau Deva dan Neila. Kamu nggak sendirian. Ada kami bertiga yang siap membantumu. Kapanpun kamu memerlukan kami.”

Shanna tersenyum kecil. “Ya. Kalian tenang aja. Aku pasti akan menghubungi kalian jika meman
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Menikahi Ayah Angkat   BAB 55 : Keguguran

    Damar semakin panik mendengar ucapan Shanna, apalagi saat melihat wajah Shanna yang semakin pucat pasi."Di bagian mana yang sakit?" tanya Damar cepat, kekhawatiran terdengar jelas."Ya ampun, Pak! Lebih baik bapak cepat bawa Shanna ke rumah sakit. Sepertinya dia mengalami pendarahan," pinta sekretaris Damar kala melihat rembesan darah pada celana yang dikenakan Shanna.Mata Damar membulat. Tanpa banyak berpikir, Damar yang semakin panik mendengar erangan kesakitan Shanna pun segera menggendongnya."Adara, siapkan mobil!" teriak Damar sembari menggendong Shanna dan berjalan sedikit berlari meninggalkan ruang kerjanya yang sudah dibukakan oleh sekretarisnya."Bertahan ya, Sayang," ucap Damar dengan suara bergetar saat berada dalam lift.Para karyawan menatap terkejut ke arah Damar yang berlari di lorong sembari menggendong Shanna.Di luar gedung perusahaan, Adara sudah menunggu dan segera membukakan pintu mobil ketika melihat Damar. Lalu bergegas mengendarai mobilnya menuju ke rumah sak

    Huling Na-update : 2024-03-07
  • Menikahi Ayah Angkat   BAB 56 : Terharu

    Shanna terdiam untuk beberapa saat sebelum akhirnya dia mengiakan permintaan Damar."Baba, kenapa baba begitu baik padaku?" tanya Shanna yang kini sudah mulai tenang.Shanna benar-benar tidak habis pikir dengan kebaikan Damar kepadanya. Seharusnya pria itu kecewa dan menyalahkan dirinya karena membuat nyawa anak mereka pergi, bukan justru menghiburnya."Apa yang kamu katakan, hm? Kamu istriku, tentu saja aku akan selalu bersikap baik padamu. Memangnya kamu ingin aku memarahimu?""Ya. Seharusnya baba marah dan menyalahkanku. Karenaku, kita kehilangan anak kita."Damar tertawa pelan. "Untuk apa aku menyalahkanmu? Apa menurutmu anak kita akan kembali kalau aku menyalahkanmu? Sudahlah. Semuanya sudah terjadi dan tidak bisa diputar kembali." Damar melepaskan pelukannya dan menangkup di wajah Shanna yang sembab. “Kamu tahu tidak? Hatiku sakit setiap kali melihatmu bersedih dan menangis seperti ini. Seolah diriku telah gagal menjadi suamimu karena telah membuatmu menitikkan air mata."“Baba .

    Huling Na-update : 2024-03-08
  • Menikahi Ayah Angkat   BAB 57 : Tindakan Berlebihan Damar

    “Ya.” Bukan Viona yang menjawab, tetapi Deva.“Kenapa kalian bisa berpikir seperti itu? Aku yakin Baba nggak mungkin melakukannya. Memangnya Baba sehebat apa sampai bisa memberhentikan Pak Yanda?” Shanna tidak percaya bahwa Damar akan melakukan hal seperti itu.Namun, tidak dapat Shanna pungkiri kalau hatinya berdebar kencang. Berbagai macam pertanyaan memenuhi pikiran Damar. Apakah pria itu mengetahui apa yang sudah dilakukan Yanda kepadanya?“Kenapa nggak mungkin? Kalau Om Damar aja bisa memutus kontrak kerja kerja sama dengan banyak perusahaan, lalu kenapa Om Damar nggak bisa membuat dosen tua itu pergi dari kampus?” ucap Deva dengan santainya.Shanna menatap Deva tidak mengerti. “Apa maksudmu, Dev?”Deva menatap Shanna. “Kemarin Papa memberi tahuku kalau Om Damar memutus kontrak kerja sama dengan dua puluh perusahaan. Perusahaan-perusahaan itu berhubungan dengan anak-anak mereka yang kuliah di kampus kita.”Dia tidak salah dengar, kan?Damar memutus kontrak kerja sama dengan 20 per

    Huling Na-update : 2024-03-09
  • Menikahi Ayah Angkat   BAB 58 : Ponsel Baru

    Dokter mengatakan bahwa Shanna diperbolehkan pulang setelah dua hari dirawat inap. Sayangnya Damar bersikeras meminta Shanna untuk tetap dirawat selama seminggu lagi.Shanna sudah beberapa kali protes kepada pria itu, tetapi tidak berhasil. Pada akhirnya dia hanya bisa pasrah.Meskipun Damar selalu menemaninya seharian penuh, Shanna tetap merasa bosan berada di rumah sakit. Bersyukur ketiga sahabatnya setiap hari selalu mengunjunginya usai kuliah, sehingga tidak membuat Shanna mati bosan.“Om, ponselku di mana?” Shanna menatap Adara yang duduk di sofa, mengerjakan beberapa dokumen yang Damar minta kerjakan sebelum pria itu pergi beberapa menit yang lalu.Selama dirinya di rumah sakit, Damar tidak pernah sekalipun meninggalkan dirinya. Pria itu bahkan rela tidak masuk ke kantor dan membawa semua pekerjaan ke rumah sakit. Jikapun pergi, Damar akan meminta Adara untuk menemaninya. Seperti saat ini, di mana Damar ada jadwal pertemuan dengan calon investor yang tidak bisa ditinggalkan dan m

    Huling Na-update : 2024-03-11
  • Menikahi Ayah Angkat   BAB 59 : Kembali Saling Terbuka

    Damar memeluk Shanna dan melembutkan nada bicaranya, "Aku senang kamu memperhatikanku. Tapi, tidak bisakah kamu terbuka kepadaku?" ucap Damar yang tidak sanggup melihat istrinya terintimidasi olehnya.Sejujurnya Damar tidak tega berkata tegas seperti ini pada istrinya. Namun, dia terpaksa melakukannya. Dia melakukan ini supaya Shanna bisa lebih terbuka lagi padanya."Maafkan aku, Ba." Hanya itu yang bisa Shanna katakan. Dia tidak memiliki kata-kata pembelaan untuk menyanggah ucapan Damar. Karena memang dirinya bersalah."Ya. Aku sudah memaafkanmu. Kamu tahu? Aku benar-benar terkejut ketika dokter mengatakan kamu mengalami stres, yang mengakibatkan kamu sakit perut dan kegugiran. Dari hasil pemeriksaan, dokter mengatakan kalau kamu sudah beberapa kali mengalami sakit perut dan mengabaikannya. Dokter mengatakan kalau kamu justru mengobatinya dengan meminum obat sakit perut biasa.”Shanna terkejut dengan kenyataan itu.“Kenapa kamu tidak pergi ke dokter saat mengalami sakit perut, hm? Ken

    Huling Na-update : 2024-03-13
  • Menikahi Ayah Angkat   BAB 60 : Pulang dari Rumah Sakit

    Semua orang di sana menatap ke arah pintu. Ekspresi terkejut terlihat jelas di wajah Neila dan Viona.Neila dan Viona yang kepergok membicarakan Damar pun tersenyum kaku.“Om, sudah kembali?” ucap Neila salah tingkah.Damar melangkah masuk. “Ya. Jadi, siapa yang bucin?”“Nggak ada kok, Om.” Neila menjawab cepat.Senyum kecil menghiasi wajah tampan Damar. “Om tidak marah, jangan tegang seperti itu. Santai saja. Kalian seperti tidak tahu om saja.”Viona dan Neila tersenyum kaku, salah tingkah.Tidak ingin membuat suasana tegang dan kaku, Damar mencoba untuk bercanda dengan ketiga sahabat Shanna. Sesekali Shanna pun ikut menimpali gurauan Damar yang dirasa kaku.Shanna benar-benar senang bisa memiliki suami dan sahabat seperti ketiga sahabatnya. Dia berjanji akan membalas semua kebaikan ketiga sahabatnya. Untuk Damar, dia akan menyerahkan semua hidupnya untuk pria itu.Tidak terasa satu minggu Shanna berada di rumah sakit. Hari ini dirinya sudah benar-benar diizinkan pulang oleh dokter. S

    Huling Na-update : 2024-03-14
  • Menikahi Ayah Angkat   BAB 61 : Tidak Takut

    Sebuah mobil sedan berwarna hitam terparkir tidak jauh dari pintu gerbang kampus. Pintu mobil terbuka ketika Shanna melangkah mendekat, menampilkan sosok Nadia.Shanna memutar mata malas. Meskipun dirinya sudah bisa menebak, tetapi Shanna tetap saja kesal ketika berhadapan langsung dengan wanita itu.Nadia menghampiri Shanna dan berhenti begitu dekat di hadapan Shanna. "Ikut aku! Ada yang ingin kukatakan padamu.""Aku nggak mau!" tolak Shanna tanpa berpikir lama. "Kalau memang ada yang ingin tante katakan, katakan saja di sini. Kalau nggak, aku pergi."Nadia tersenyum miring, mencemooh. "Kamu benar-benar sombong sekali sekarang. Apa karena Damar sangat memanjakanmu sehingga kamu bersikap kurang ajar seperti ini kepada orang yang lebih tua?"Ingin rasanya Shanna tertawa keras mendengar ucapan Nadia.Dirinya bersikap kurang ajar? Dan wanita itu ingin dia menghormatinya?Itu semua hanya ada dalam mimpi Nadia! Sampai kapanpun Shanna tidak akan menghormatinya. Seharusnya wanita itu bersyuku

    Huling Na-update : 2024-03-14
  • Menikahi Ayah Angkat   BAB 62 : Menghabiskan Waktu Bersama

    Damar tersenyum. “Tidak. Untuk apa aku marah? Aku justru senang karena kamu berani melawan orang-orang yang menggertakmu. Kalau mereka bertindak melewati batas dan kamu tidak bisa menanganinya, langsung beritahu aku. Nanti biar aku yang mengurus mereka.”Shanna mengangguk. “Hm!”Malam harinya, tepat pukul tujuh malam mereka berdua tiba di restoran tempat Galang mengajak mereka makan malam.Devara memberikan dukungan moral dan juga semangat atas apa yang terjadi kepada gadis itu. Karena Damar sibuk berbicara dengan Galang, Devara pun mengajak Shanna menemui teman-temannya.Shanna tentu saja menolak. Dia tidak mengenal dan juga tidak terlalu suka dengan keramaian seperti ini. Devara tidak memaksa, tetapi sebelum mereka pulang, Devara meminta Shanna untuk menemaninya bertemu dengan teman-temannya. Devara mengatakan kalau Shanna perlu bersosialita dengan orang lain, setidaknya dengan teman-teman Devara.“Kalau kamu tidak nyaman, jangan memaksakan diri,” ucap Damar setelah mendengarkan ceri

    Huling Na-update : 2024-03-16

Pinakabagong kabanata

  • Menikahi Ayah Angkat   BAB 84 : Bertemu dengan Helia

    Shanna mengikuti Viona yang menunjuk ke arah luar. Matanya membulat sempurna ketika melihat Helia berdiri di parkiran, di dekat sebuah mobil sedan berwarna biru. Tidak menyangka Helia begitu gigih untuk bisa bertemu dengan Nadia.Kedua sudut bibir Shanna terangkat sedikit, sangat samar hingga tidak ada yang bisa melihat senyumnya.Kening Viona berkerut. “Untuk apa dia di sini?”“Entahlah, aku nggak tahu, Vi,” jawab Shanna berbohong.Shanna sangat yakin kehadiran Helia pasti ada hubungannya dengan Nadia. Namun, Shanna tidak menemukan sosok wanita itu saat mengedarkan pandangan ke segala arah.‘Di mana wanita itu?’ pikir Shanna penasaran dengan keberadaan Nadia.“Ada apa, Shan?” tanya Devara yang membuat Shanna terkejut dan refleks menatap Devara dengan senyum kecil.“Nggak ada apa-apa, Tante.” Shanna menjawab cepat. “Cuma sedikit heran aja, kenapa restoran ini sepi sekali. Padahal sekarang sudah waktunya makan siang.”“Mungkin mereka banyak yang memilih makan di lantai atas,” ucap Kayra

  • Menikahi Ayah Angkat   BAB 83 : Kecurigaan Damar

    Shanna dan Viona pun pergi ke lantai atas, di mana lantai atas merupakan pusat jajanan serba ada.“Kalau aku melihatnya lagi, aku benar-benar nggak akan melepaskan Helia,” ucap Viona masih dengan kekesalan yang kentara karena tidak berhasil bertatap muka dengan Helia.“Kamu sudah tahu identitas wanita itu?” tanya Shanna berpura-pura tidak tahu. Dia ingin tahu sejauh mana Viona mengetahui identitas Helia.“Oh, aku lupa memberi tahumu. Kemarin orang yang kupinta untuk mencari tahu mengenai gadis itu memberikan informasinya padaku. Gadis itu namanya Helia Danastri. Dia yatim piatu. Dibesarkan di panti asuhan di pinggiran kota.”Viona pun dengan semangat membara memberi tahu Shanna mengenai Helia. Shanna bersyukur informasi yang didapatkan Viona hanyalah informasi umum. Dia tidak tahu apa yang akan ketiga temannya lakukan kalau mengetahui identitas Helia yang sebenarnya.“Apa aku harus memenuinya langsung ke rumahnya, ya?” celetuk Viona tiba-tiba.“Nggak perlu, Vi.” Shanna menjawab cepat.

  • Menikahi Ayah Angkat   BAB 82 : Bersenang-Senang

    Shanna dan Kayra adalah orang yang paling pendiam di acara makan siang itu. Shanna hanya membuka suara saat ada yang bertanya. Berbeda dengan Devara yang berbaur bersama teman-temannya. Senyum dan tawa renyahnya tidak pernah berhenti.Shanna merasa waktu berjalan begitu lambat. Acara berakhir saat Shanna berada di ujung rasa bosannya.Shanna menghela napas lega begitu mereka berada di dalam mobil.“Maaf kalau membuatmu tidak nyaman.” Devara menggenggam tangan Shanna. Penyesalan dan rasa bersalah terdengar jelas pada nada bicaranya.Shanna tersenyum kecil. “Nggak apa-apa, Tante. Mungkin memang aku aja yang masih belum bisa beradaptasi. Jadi tante nggak perlu mengkhawatirkanku.”“Kalau misalnya tante mengajakmu untuk berkumpul dengan mereka lagi, kamu mau ikut lagi, ‘kan?”Tubuh Shanna sedikit tegang. Ekspresinya pune berubah.“Tante hanya bercanda.” Devara tertawa pelan. “Tante tahu kamu tidak nyaman bersama mereka. Jadi tidak mungkin tante mengajakmu untuk bertemu mereka lagi.”Seketik

  • Menikahi Ayah Angkat   BAB 81 : Kehangatan Keluarga Hattala

    Pukul enam sore, Shanna dan Ardo meninggalkan rumah menuju kediaman Hattala. Tadi sore Devara meneleponnya, mengundangnya untuk makan malam bersama di kediaman Hattala.Sudah lama Shanna tidak berkujung ke kediaman Hattala, sehingga saat dirinya tiba, Shanna langsung disambut dengan antusias oleh keluarga Hattala, terutama oleh anak-anak Galang dan Devara. Sama seperti Galang yang menganggap Shanna seperti anaknya, Shanna pun menganggap kedua anak Galang seperti keponakannya sendiri.“Kenapa kamu tidak bilang kalau Damar ke luar kota?” Devara menatap Shanna dengan ekspresi kesal. “Seharusnya kamu bilang. Atau kalau tidak, kamu bisa bermain ke sini.”“Benar.” Galang ikut menyahuti. “Kalau tadi aku tidak menelepon Damar untuk mengundangnya makan malam, aku tidak akan tahu kalau dia ke luar kota. Apalagi Damar sudah hampir tiga minggu di luar kota.”Shanna tersenyum canggung. “Aku nggak mau membuat Tante dan om khawatir. Lagian ada Kak Ardo yang menemaniku di rumah.”Galang menghela napas

  • Menikahi Ayah Angkat   BAB 80 : Traktiran Deva

    Beberapa hari berlalu, Helia rutin datang ke rumah Nadia. Sayangnya wanita itu tidak pernah bisa menemui Nadia.Tidak hanya Ardo yang memberi laporan seperti itu kepada Shanna. Ketiga sahabatnya pun mengatakan hal yang sama mengenai Helia yang selalu mendatangi rumah Nadia belakangan ini.“Aku benar-benar penasaran dengan tujuan wanita itu mendatangi rumah Nadia.” Viona meletakkan gelas minumnya. Rasa penasaran kentara pada nada bicaranya.“Sepertinya kita harus menyelidiki wanita itu juga,” usul Neila. “Aku yakin pasti ada sesuatu. Nggak mungkin wanita itu akan menemui Nadia tanpa memiliki maksud tertentu.”“Ya, kamu benar, Nei.” Viona setuju dengan usulan Neila. “Nanti aku akan meminta orang untuk menyelidikinya juga.”“Tapi aku benar-benar salut pada wanita ular itu,” ucap Neila kesal. “Sudah lama kita mengawasinya, tapi kita masih belum bisa menemukan kelemahannya.”“Kamu benar. Apa mungkin orang yang kita sewa itu nggak kompeten?” Viona berkata dengan sedikit ragu.“Nggak mungkin.

  • Menikahi Ayah Angkat   BAB 79 : Helia Beraksi

    Pagi-pagi sekali Shannna sudah bersiap. Dia berdiri di depan cermin, memandangi penampilannya. Dadanya berdebar kencang. Hari ini adalah sidang skripsinya. Shanna yakin dia bisa menyelesaikan ujian dengan baik, tetapi tidak dapat dipungkiri kalau dia gugup menghadapi sidang.“Halo, Ba?” Shanna menerima panggilan telepon dari Damar dengan antusias.“Halo, Sayang. Kamu sudah sarapan?”“Sudah, Ba. Ini, sekarang aku sudah siap-siap untuk berangkat ke kampus. Baba sudah sarapan?” jawab sekaligus tanya Shanna.Dua hari yang lalu, Damar mendadak izin pergi ke luar kota. Ada masalah pada perusahaan cabang yang mengharuskan Damar untuk datang langsung. Shanna tidak tahu kapan Damar akan kembali. Pria itu tidak mengatakan apa-apa. Hanya mengingatkannya untuk behati-hati dan menjaga diri dengan baik selama di rumah.“Belum. Sebentar lagi aku akan sarapan. Hati-hati di jalan, Sayang. Dan semoga sukses.”“Iya, Ba. Baba jaga kesehatan. Nanti aku telepon lagi kalau sudah selesai sidang.”“Ya.”Setela

  • Menikahi Ayah Angkat   BAB 78 : Kekesalan Para Sahabat

    Shanna benar-benar bahagia. Akhirnya dia memiliki senjata mematikan untuk membalas Nadia. Dia benar-benar tidak menyangka Nadia memiliki rahasia kelam. Rahasia yang tidak diketahui oleh satu orang pun. Termasuk orang tuanya.Shanna tidak bisa menahan senyum lebarnya saat membayangkan bagaimana reaksi publik saat mengetahuinya. Shanna tidak sabar ingin melihat bagaimana reaksi Nadia kalau semua rahasia kelamnya terekspos. Dia yakin Nadia tidak akan berani menampakkan diri untuk selamanya. Membayangkannya saja Shanna sudah sangat bahagia dan tidak sabar menanti semua itu terjadi.“Baba!” seru Shanna saat mengingat sesuatu, bergegas dia meninggalkan kamar dan menuju dapur.“Oh, kamu datang. Aku baru saja mau memanggilmu untuk sarapan,” ucap Damar seraya meletakkan masakan terakhirnya di meja makan.“Hm!”Shanna menuju meja makan. tatapannya tidak lepas dari wajah Damar.“Ada apa?” tanya Damar karena Shanna yang terus menatapnya.“Ba, apa baba sudah membaca berkas itu?”“Ya, tentu.” Damar

  • Menikahi Ayah Angkat   BAB 77 : Mendapatkan Informasi Nadia

    Damar membuka mulutnya, tetapi kemudian tersenyum kecil ketika mendengar perut Shanna berbunyi. Lumayan keras hingga semua orang di sana dapat mendengarnya.Shanna menunduk malu sembari merutuk dalam hati. Bisa-bisanya perutnya berbunyi begitu keras di hadapan banyak orang. Namun, dia juga tidak bisa mengendalikan perutnya yang memang lapar akibat aktivitas mereka tadi siang.“Lebih baik kita makan dulu, setelah itu kamu bisa membaca itu nanti,” ucap Damar agar semua perhatian orang beralih dari Shanna.Shanna menurut meski penasaran dengan isi amplop itu.“Ba, apa baba yang menghapus semua videoku yang beredar di internet?” tanya Shanna di sela-sela makannya.“Ya. Aku tidak mungkin tidak melakukan apa-apa saat ada skandal mengenai dirimu.” Damar menatap Shanna. “Tidak perlu membahasnya lagi. Lebih baik sekarang makan yang banyak.” Damar mendekatkan diri kepada Shanna dan berbisik. “Supaya kamu memiliki tenaga untuk kita bermain lagi nanti malam.”Shanna refleks menginjang kaki Damar.

  • Menikahi Ayah Angkat   Bab 76 : Nasihat dari Devara

    Kedatangan kedua sahabatnya membuat Shanna melupakan skandalnya.Sesuai janjinya, Deva datang ke rumah Shanna tepat pukul sepuluh pagi. Pria itu pun langsung menanyakan pertanyaan yang sama seperti yang Viona dan Neila ajukan kepada Shanna. Dan Shanna pun kembali menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.“Wanita itu memang harus dibuat jera, biar nggak membuat onar seenak jidatnya aja,” komentar Deva. Pemuda itu menatap Shanna lekat-lekat. “Lebih baik untuk sekarang kamu jangan bermain internet dan media sosial.”Shanna mengangguk. “Ya.”Deva tinggal selama beberpa lama sebelum akhirnya pamit pulang. Itu karena banyak pekerjaan yang masih harus dikerjakannya. Begitu pula dengan Viona dan Neila. Mereka berdua pun pulang setelah makan siang bersama.Tepat setelah Viona dan Neila meninggalkan rumah, Devara menelepon Shanna dan menanyakan kondisi Shanna saat ini.“Aku baik-baik aja, Tante. Tante nggak perlu khawatir.” Shanna berusaha menenangkan Devara yang terdengar khawatir.Terdengar De

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status