Share

Bab 43d

Tumben bener dia menelepon. Biasanya, berkirim pesan saja malas. Apalagi dia kan sedang mendiamkanku. Hatiku bertanya-tanya. Ada apa gerangan. Hmm, jangan-jangan dia sedang merencanakan sesuatu. Bukankah dua hari lagi hari ulang tahunku?

Aku tersenyum sendiri.

Kadang, aku tak menyangka kalau Mas Gilang diam-diam romantis juga. Ingat saat dia tiba-tiba mengajakku ke klinik kecantikan. Rasanya bagai melayang terbang di udara karena tak menyangka dia begitu perhatian padaku. Meski dulu aku menuduhnya hanya terobsesi dengan Sakina, tak tulus ingin melihatku cantik sebagaimana seorang Sekar.

Rupanya, beginilah kehidupan rumah tangga. Kadang semua harus berjalan bagai roller coaster. Kadang penuh dengan kesedihan dan pertengkaran. Tapi tak jarang dibumbui dengan kejutan dan keromantisan.

“Hai, senyum-senyum sendiri. Ayo rapat. Ditunggu Pak Bos!” ujar Renita sambil menepuk bahuku. Aku baru ingat jika setelah jam makan siang ada meeting.

Segera aku bergegas mengambil buku agenda dan bolpoi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
carsun18106
hadeh...nanti yg nolong duluan arfan, trs gilang dateng tambah ngamuk, sekar yg terluka bakal tambah2 ditekan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status