Share

Bab 12

Hatiku terusik setelah membaca tulisan pada kertas putih tadi. Siapa sekiranya yang memberikan kado dengan tulisan tersebut?

Menantu Mama dan Papa ada empat, lima denganku. Menantu laki-laki, atau menantu perempuan yang memberikan hadiah ini untukku?

Huft!

Baru juga datang, aku sudah mendapatkan ancaman. Mungkin benar kata orang-orang. Kalau si miskin, tidak akan berteman dengan si kaya. Apalah aku yang hanya orang kampung yang kebetulan dinikahi orang kota? Tidak seperti mereka yang sudah terlahir dari keluarga kaya raya.

"Kenapa, Ra? Kadonya jelek?" tanya Mas Raffi.

Ia menghampiri dan duduk di sampingku. Menatap kado yang tadi sudah aku buka. Buru-buru aku meremas kertas tadi dan memasukkannya ke dalam saku rok.

Mas Raffi tidak boleh tahu tentang ini. Aku tidak mau nanti dia akan salah paham dan bertengkar dengan saudaranya.

"Bagus, bagus banget malah. Aku suka," ucapku memperlihatkan senyum termanisku.

"Wah, lagi buka-buka kado, ya?" Mama datang dan langsung ikut nimbrung dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Masti Rawiyah Dongoran
mantap cerita nya seru, tk sabar kelanjutan nya..
goodnovel comment avatar
Ade Rosi
terkuak sedikit demi sedikit,semoga raya bisa beradaptasi
goodnovel comment avatar
Semburat Jingga
ceritanya bagus,tapi bonusnya sedikit sekali ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status