Home / Pernikahan / Menikah dengan CEO Dingin / Jangan Sampai Jasmine Dekat dengan Justin

Share

Jangan Sampai Jasmine Dekat dengan Justin

last update Last Updated: 2023-07-16 08:29:01

Jasmine mengangguk dengan pelan. "Makanya saya ingin Mas Kevin berjuang demi mempertahankan rumah tangganya. Memangnya nggak sakit, mengucapkan apa yang Mama suruh tadi."

Ya. Jasmine berkata seperti itu karena titah dari Ranti. Agar Kevin tahu, betapa fatalnya apa yang sudah dia lakukan kepada Jasmine. Berakibat buruk yang sudah dia lakukan itu.

Melukai hati Jasmine, dibalas dengan luka yang amat sangat menusuk relung hati. Semua itu Ranti lakukan agar anaknya bisa menjadi lebih baik lagi. Agar Kevin bisa lebih waspada lagi.

"Maafkan Mama. Mama hanya ingin yang terbaik untuk kalian. Biarkan Kevin merenung. Meratapi semua yang sudah dia lakukan. Dan ... agar jangan bertindak gegabah. Kalau Kevin benar-benar dijebak, kamu mau kan, memaafkan dia?"

Jasmine menganggukkan kepalanya dengan pelan. "Jika memang itu jebakan, saya tidak akan mau memaafkan orang yang sudah menjebaknya. Dia melakukan itu karena pasti ingin rumah tangga saya hancur. Tapi, kalau memang Mas Kevin sengaja melakukannya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menikah dengan CEO Dingin   Surat dari Pengadilan Agama

    Andrian terkekeh pelan. “Nama Desi sudah diblacklist untuk masuk ke rumah ini, Bu Desi yang terhormat!”“Andrian! Kenapa kamu yang menerimanya. Ini nomornya Mas Kevin, kan?”“Ya, benar. Nomor ini memang milik Pak Kevin. Tapi, Pak Kevinnya sudah tidur. Dan Anda … mohon maaf, Anda sudah dilarang masuk ke dalam rumah ini lagi.”“Arrgghh! Kenapa? Kenapa saya dilarang masuk, huh?” tanya Desi kembali.“Karena Anda sudah berani menjebak Pak Kevin.”“Menjebak? Hei! Sudah berapa kali saya katakan pada kalian semua. Saya tidak menjebak Mas Kevin. Dia sendiri yang sudah membawa saya ke hotel. Merangkul saya, masuk ke kamar yang sudah dipesan olehnya.”Andrian menoleh pada Kevin, yang dibalas dengan gelengan kepala oleh pria itu. Andrian mengangguk. Ia memang tidak akan percaya dengan ucapan bualan yang diucapkan oleh Desi.“Begitu? Kalau memang Anda tidak menjebak Pak Kevin, lantas kenapa Anda sengaja merekam adegan tersebut, dan mengirimkannya kepada Jasmine? Bukankah itu semua satu kesengajaan

    Last Updated : 2023-07-16
  • Menikah dengan CEO Dingin   Tidak mau Kembali pada Kevin?

    Kevin lantas segera membuka dokumen tersebut. "Sebentar, Pak. Saya sudah menerimanya. Tapi, belum dibuka."Dengan tergesa-gesa, pria itu membuka amplop tersebut. Kemudian membaca isi surat itu. Betapa leganya hati Kevin kala melihat isi dari surat itu."Sudah diterima, Pak. Apa saja yang harus saya bawa, Pak?" tanya Kevin kepada Roni di seberang sana.Surat tersebut tak lain adalah surat panggilan sidang putusan pengalihan hak asuh Arshi. Yang akan dilaksanakan lusa mendatang."Hanya membawa badan saja, Pak. Tidak perlu membawa apa-apa. Karena semua dokumen sudah saya siapkan. Arshi akan dibawa oleh pihak kepolisian langsung."Serta ibunya juga akan dibawa oleh mereka. Jadi, Anda tinggal menunggu saja di pengadilan lusa. Semoga hasilnya memuaskan, Pak Kevin."Penuturan Roni membuat hati Kevin sedikit lega. Setidaknya, pengobat sakit hatinya bisa disembuhkan walau sedikit. Oleh Arshi yang akan segera kembali padanya."Syukurlah kalau begitu. Tapi, kenapa Anda bisa melakukan itu semua?

    Last Updated : 2023-07-17
  • Menikah dengan CEO Dingin   Jiwa Kevin Terguncang

    Jasmine mengendikan bahunya. "Tidak tahu, Mbak. Saya masih menimbang-nimbang. Sulit untuk percaya. Sulit juga untuk memaafkan.""Kalau memang Pak Kevin beneran dijebak? Kamu juga tidak mau memaafkannya?"Jasmine menolehkan kepalanya dengan pelan ke arah Diandra. Kemudian mengulas senyumnya. "Saya tidak akan memaafkan orang yang sudah menjebak Mas Kevin, Mbak. Baik Pak Justin, Mbak Desi, atau yang lainnya. Tidak akan pernah.“Dia melakukan itu pada saya karena ingin rumah tangga saya hancur, kan? Saya ingin, Mas Kevin juga menghancurkan hidup orang yang sudah membuat rumah tangganya hancur."***"Pak Kevin. Bersiaplah. Sidang akan segera dimulai satu jam lagi!" teriak Andrian di depan pintu kamar Kevin.Pria itu bermigrasi. Tinggal di rumah Kevin sampai Jasmine kembali. Atas perintah Ranti tentunya. Lantaran perempuan itu tidak ingin anak satu-satunya mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.Tok tok tok!Andrian kembali mengetuk pintu kamar Kevin. Lantaran pria itu tidak menyahutnya s

    Last Updated : 2023-07-17
  • Menikah dengan CEO Dingin   Jangan Senang dulu

    Jasmine kembali mengulas senyumnya. "Kami sering bertemu, Ma. Makanya akrab. Dan Arshi juga menyayangi saya. Senang rasanya bisa disayangi oleh anak dari suami saya. Biasanya, kebanyakan anak yang masih memiliki orang tua lengkap tapi harus berpisah, tidak pernah dekat dengan ibu sambungnya.""Iya, Nak. Kamu hebat. Bisa membuat Arshi dekat dengan kamu. Ya sudah kalau begitu. Kita ke pengadilan sekarang juga. Arshi sudah menunggu."Jasmine mengangguk dan beranjak dari duduknya. Masuk ke dalam kamar, untuk mengganti pakaian.Setibanya di pengadilan. Ranti dan Jasmine duduk di belakang Kevin dan Desi. Mendengarkan dengan saksama sidang putusan yang sedang dibacakan oleh hakim."Dengan ini, hakim memutuskan bahwa ... hak asuh atas nama Arshi Anggara Prakarsa jatuh ke tangan sang ayah. Yakin Saudara Kevin Prakarsa. Karena sang ibu sudah tidak sanggup lagi memberi nafkah kepada sang anak. Sidang ditutup."Hakim kemudian mengetuk palu. Mengartikan sidang putusan tersebut sudah sah di mata hu

    Last Updated : 2023-07-18
  • Menikah dengan CEO Dingin   Jangan Rusak Anakmu!

    Kevin melirik tajam pada Andrian yang sudah mengatakan dirinya dan Jasmine sedang sariawan."Arshi mau makan siang sama apa?" tanya Jasmine kemudian."Seperti biasa, Mama. Mama kenapa sih, nggak pernah ikut makan siang bareng lagi sama Arshi? Mama lagi marahan ya, sama Papa?"Seolah memiliki batin yang kuat, anak kecil itu bertanya tepat dengan situasi saat ini. Di mana Jasmine memang sedang marah kepada Kevin.Jasmine lantas mengusapi rambut Arshi. "Mama lagi sakit, Sayang. Makanya tidak bisa ikut makan siang bareng. Sekarang baru mendingan." Jasmine beralasan."Oh gitu. Sakit kenapa, Ma? Dedek bayinya nakal, yaa? Udah pengen keluar ya, dedek bayinya?"Jasmine kembali mengulas senyumnya. "Nggak kok. Bukan karena dedek bayi. Dedek bayi mah baik. Nggak pernah jahatin Mama. Sama seperti Arshi."Arshi mengulas senyumnya. "Oh gituu. Udah gak sabar, pengen lihat dedek bayi. Pengen gendong. Pengen main bareng-bareng."Jasmine tersenyum tipis mendengarnya. Begitu terharu dirinya mendengar uc

    Last Updated : 2023-07-18
  • Menikah dengan CEO Dingin   Minta Jasmine dijemput

    Di kediaman Desi.Perempuan itu tengah duduk sambil menjambak rambutnya. Tengah memikirkan strategi untuk menghancurkan rumah tangga mantan suaminya itu.Kemudian, perempuan itu menghubungi Justin. Memberi tahu, jika Jasmine dan Kevin tidak berpisah.“Di mana, lo?” tanya Desi kemudian.“Di rumah. Napa?”“Elo tahu, rencana kita gagal! Mas Kevin dan Jasmine tidak pisah, tidak cerai!”“Apa?! Kenapa begitu? Harusnya mereka udah pisah, Desi. Jasmine pernah bilang sama gue, kalau dia nggak akan pernah maafin Kevin kalau si Kevin main serong di belakang dia.”Justin tampak panik mendengar ucapan Desi, yang mengatakan jika Jasmine dan Kevin tidak berpisah. Walaupun sebenarnya Jasmine sudah keluar dari rumah Kevin.“Mana gue tahu, Justin. Elo punya cara lain, nggak? Biar mereka benar-benar pisah.”Terdengar helaan napas Justin di seberang sana. “Ada! Gue culik si Jasmine.”Desi memutar bola matanya dengan malas. “Kalau elo culik Jasmine, yang ada elo masuk penjara, begok!”“Haiiss! Tahu lah, g

    Last Updated : 2023-07-19
  • Menikah dengan CEO Dingin   Selalu Mencari Kesalahan Kevin

    Arshi merengek. Ingin Jasmine kembali pulang ke rumah itu. Arshi yang tak tahu apa pun itu jelas tak paham kenapa Jasmine tinggal di rumah mertuanya.Kevin akhirnya memiliki ide cemerlang. Ia akan menjadikan Arshi sebagai senjata untuk membawa Jasmine pulang. Pria itu lantas mengulas senyumnya.“Hari ini kita ke rumah Omma, yaa. Tapi, pulang sekolah Arshi. Sekarang, Arshi berangkat sekolah dulu. Papa antar Arshi ke sekolah. Papa mau mandi dulu.”Arshi mengangguk antusias. “Oke, Papa. Arshi tunggu di meja makan ya, Pa.”“Iya, Sayang.”Anak kecil itu keluar dari kamar Kevin. Sementara Kevin pergi ke kamar mandi. Semangatnya menggebu untuk menjemput Jasmine pulang. Karena jika Arshi yang memintanya, Jasmine tidak akan bisa menolaknya.Waktu sudah menunjuk angka sepuluh pagi. Jasmine sedang berjalan sendirian di sekitar taman kota dekat rumah mertuanya.Menunggu jajanan lewat. Apa pun akan ia beli. Mulai dari pentol, cilok, hingga ketoprak. Jasmine yang doyan makan semakin menjadi setelah

    Last Updated : 2023-07-19
  • Menikah dengan CEO Dingin   Ajari Saya

    Oleh Justin, pria itu semakin menggila. Tangannya semakin menggenggam dengan erat tangan Jasmine. Menatap Jasmine dengan amat sangat lekat. Membuat perempuan itu semakin ketakutan."Apa kamu bilang? Coba bilang sekali lagi. Aku tidak mendengarnya," bisik Justin tepat di telinga Jasmine.Perempuan itu masih berusaha untuk tenang. Ia yang tidak membawa ponsel pun bingung harus menghubungi siapa. Seperti sedang dalam penjara, bersama orang yang amat ingin Jasmine hindari."Lepaskan tangan saya, Pak. Sakit!" lirih Jasmine kemudian.Namun, pria itu menghiraukannya. Matanya semakin menatap tajam wajah Jasmine yang sudah menampakkan ketakutan. Kemudian tersenyum menyeringai.Lalu, pria itu meraup bibir Jasmine dengan ganas. Membuat perempuan itu memekik sambil melepaskan tangan Justin. Dengan semua tenaga yang ia miliki, Jasmine berhasil mendorong tubuh Justin.Plak!Tamparan keras meluncur sempurna pada pipi Justin. "Keterlaluan kamu, Justin!" pekik Jasmine kemudian berlari menghindari Just

    Last Updated : 2023-07-20

Latest chapter

  • Menikah dengan CEO Dingin   Tamat!

    Justin mengangguk setuju. “Kamu bener, Jasmine. Si Kevin bakal rugi kalau nggak mau Gita dijodohin sama anakku. Orang ganteng-ganteng gini. Iya, nggak?”Jasmine terkekeh sembari menganggukkan kepalanya. “Yang ini namanya siapa, Pak? Kan, sudah ada di sini.”“Anak yang pertama yang mana, yaa?” tanya Justin. Ia pun bingung mana anak pertama dan anak kedua.“Yang pertama yang sedang diberi ASI, Pak. Yang ini anak kedua,” kata perawat memberi tahu Justin.“Awas! Jangan sampai keliru. Wajahnya nggak mirip banget kok, Mas. Yang pertama lebih mirip kamu.”Justin menggaruk rambutnya kembali. Ia masih belum bisa membedakan kedua anaknya itu. Kemudian memberikan cengiran kepada istrinya itu.“Nanti beli baju dikasih nama masing-masing. Pesan dua ratus jenis baju beda-beda. Terus border, biar nggak keliru. Aku belum bisa membedakan mana yang pertama dan mana yang kedua,” ucapnya jujur.Selena menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah kocak suaminya itu. “Terserah kamu aja!”Justin kembali m

  • Menikah dengan CEO Dingin   Sudah kodratnya, Selena

    Rosita menganggukkan kepalanya dengan pelan. “Iya, Pa. Semoga nggak gila kayak papanya aja.”Kini, Antony tak bisa menahan tawanya. Mentertawakan Justin, kapan lagi. Sementara orang yang sedang mereka bicarakan tidak peduli bahkan tidak menyadari.“Justin!” panggil Antony kemudian.Justin menatap sang papa dengan malas. “Ada apa sih, Pa?” tanyanya dengan lemas.“Nama anak-anak kamu, sudah kamu siapkan?”Justin mengangguk pelan. “Udah. Kasih tau kalau Selena udah bangun.”“Dua jam lagi bangun, Justin. Kamu hitung saja. Tebakan Papa pasti bener.”Justin tak peduli. Yang ia pedulikan kini menatap Selena agar tidak tertinggal saat Selena membuka matanya.Kevin dan Jasmine baru saja tiba di rumah sakit setelah mendengar kabar dari orang tua Justin mengenai Selena yang sudah melahirkan kedua anaknya itu. Sementara orang tua Selena masih di jalan menuju rumah sakit."Belum sadar juga?" tanya Kevin kepada ada kedua orang tua Justin. Karena ia tahu Justin tidak akan menjawab pertanyaannya.Ros

  • Menikah dengan CEO Dingin   Welcome to the World

    Pria itu lantas mengecup kening sang istri. “Kita akan segera melihat bayi-bayi kita. Walaupun harus melakukan perawatan terlebih dahulu di ikubator. “Selena mengulas senyum tipis. “Jangan ke mana-mana, Mas. Temani aku saat operasi nanti.”“Of course, Sayang. Aku akan menemani kamu sampai si twins keluar. Kamu jangan khawatir. Sebelum kamu meminta, aku sudah berniat akan menemani kamu.”Hati Selena sangat tenang mendengarnya. Ia kemudian menjatuhkan kepalanya di bahu Justin. “Terima kasih untuk cinta dan sayang kamu, Mas Justin. Kamu adalah alasan aku untuk bertahan dan berjuang untuk bayi kembar kita.”Justin mengusapi perut buncit Selena dengan lembut. “Anak-anak, Papa. Kita akan segera bertemu. Jangan buat Mama sakit lagi ya, Sayang-sayangnya Papa.”Selena mengulas senyum tipis kala mendengar percakapan Justin dengan bayi-bayi di dalam perutnya.“Maaf ya, Mas. Aku hanya bisa memberi kamu dua anak. Nggak akan bisa lagi kasih kamu anak lagi,” ucap Selena dengan pelan.Justin terseny

  • Menikah dengan CEO Dingin   Mulas

    Justin menutup wajahnya dengan kedua tangannya sembari menangis sesenggukan. Pun dengan Selena. Lebih berduka karena kehilangan Diandra yang belum sempat berbaikan itu.“Justin! Selena! Di mana Diandra?”Kevin dan Jasmine baru tiba di rumah sakit setelah mendengar kabar dari Selena.“Kenapa kalian menangis? Apa yang terjadi dengan Diandra?” tanya Kevin kembali. Kemudian menoleh ke arah Dokter Felix. “Ada apa dengan Diandra, Dok?”Dokter Felix menghela napas pelan. “Bu Diandra sudah pergi menyusul kakaknya, Pak Kevin.”Kevin menganga. Begitu juga dengan Jasmine. Kevin tersenyum pasi seolah tak percaya dengan ucapan Dokter Felix.“Anda sedang bercanda? Diandra baik-baik saja, Dok! Mana mungkin pergi!” ucap Kevin tak percaya.Dokter mengangguk-anggukan kepalanya. “Saya paham. Kalian semua pasti tidak akan percaya dengan ucapan saya jika tidak melihat langsung jasad Bu Diandra yang masih berada di dalam.”Kevin menoleh ke arah pintu ruang operasi. Kemudian masuk ke dalam dengan tergesa-ge

  • Menikah dengan CEO Dingin   Kondis Diandra Sangat Buruk.

    Justin mengendikan bahunya. "Hanya Giandra yang tahu. Walaupun aku bilang nggak siap, ternyata Giandra siap. Mungkin bisa kamu tanyakan saja pada Giandra langsung.""Nggak mau!""Ya udah kalau nggak mau. Aku gak maksa juga."Selena mengerucutkan bibirnya kemudian menoleh ke arah Diandra. Perempuan itu ternyata melihat kehadiran mereka. "Mas?" panggilnya kemudian."Heung? Kenapa, Sayang?"Selena menunjuk Diandra. "Dia sudah terlanjur melihat kita. Sebaiknya kita masuk ke dalam, Mas. Setidaknya memberi semangat untuk perjuangannya."Justin menoleh ke arah Diandra kemudian menatap Selena kembali. "Ayok!" Justin menggenggam tangan Selena lalu masuk ke dalam ruangan persalinan Diandra.Pria itu menepuk bahu Giandra yang tengah duduk di samping Diandra. "Udah bukaan berapa?" tanya Justin kemudian."Baru dua," ucapnya dengan pelan.Justin manggut-manggut. Sementara Selena menghampiri Diandra yang tengah menahan rasa sakit. Namun, tak bersuara sedikit pun. Hanya mengulas senyumnya kepada Sele

  • Menikah dengan CEO Dingin   Diandra akan Menceraikan Giandra

    Giandra menghela napas pelan. "Dari mamanya. Amanda datang ke rumah gue sambil bawa Gino. Kasih tau ke Diandra kalau itu anak gue. Bahkan, dia berani tes DNA kalau gue gak mau mengakuinya."Justin menaikkan alisnya sebelah. "Apa maksudnya si Amanda datang ke rumah? Elo gak pernah nengokin anak elo sih! Jadi marah kan, si Amanda."Giandra menelan salivanya. "Gue gak pernah tengok Gino karena ada Fery. Dia yang bilang kalau gue udah gak punya urusan lagi sama Gino. Ya udah, gue menuruti perintah si Fery. Tapi, ternyata dia jebak gue."Justin manggut-manggut. Ia paham maksud arti dari kata menjebak. Karena pada akhirnya Amanda datang ke rumahnya, membawa Gino yang akhirnya membuat Diandra murka karena tidak tahu menau perihal Giandra memiliki anak dari perempuan lain."Terus, kondisi rumah tangga elo gimana sekarang?" tanya Justin kembali.Giandra mengendikan bahunya. "Dari awal Diandra memang gak pernah cinta sama gue. Gue yang udah jatuh cinta sama dia. Bisa dianggap kalau cinta itu be

  • Menikah dengan CEO Dingin   Dari Mana Diandra Tahu

    Kevin memiringkan kepalanya menatap Justin. “Ketemu Diandra di toko donnut? Beliin Selena?”Justin mengangguk. “Iyalah. Buat siapa lagi!”Kevin tersenyum miring. “Ketemu Diandra, terus nyapa elo? Biasanya gak pernah nyapa sama sekali bahkan kata elo udah kayak warga negara asing? Cukup aneh. Mau minta maaf kali, ke elo.”“Minta maaf kok gak bilang waktu ketemu.”“Siapa tahu lupa.”“Mana mungkin lupa. Minta maaf itu harus pake niat. Otomatis pasti akan keinget terus.”“Ya udah. Gue juga gak tahu alasannya kenapa. Yang penting elo bersikap biasa aja sama Diandra.”Justin menghela napas pelan. “Kalau dia mau damai sama gue, semuanya selesai. Tapi, kalau damainya karena lagi berantem sama Giandra, patut dicurigai.”“Pinter! Jangan sampai elo tergoda oleh bujuk rayunya Diandra. Selena jauh lebih baik dari dia. Diandra juga baik. Tapi, istri elo saat ini Selena, bukan Diandra. Dia hanya masa lalu elo. Jangan goyah hanya karena tahu Diandra lagi marahan sama lakinya.”Justin menganggukkan ke

  • Menikah dengan CEO Dingin   Bohong

    Kini, kondisi Selena sudah terlihat sedikit lebih baik. Hanya main sekali tidak masalah menurutnya.Selena menganggukkan kepalanya. “Silakan, Mas Justin!” ucapnya dengan lembut.Justin lantas mengecup kening Selena dan mengulas senyumnya. “Terima kasih, Sayang. Aku janji, hanya kelembutan yang akan aku lakukan padamu.”Selena mengangguk. “I trust you!”Justin pun memulainya. Membuka seluruh pakaian yang ia kenakan. Kemudian pakaian Selena. Penetrasi terlebih dahulu tentunya. Walau sinyal itu sudah terpancar begitu terang, Justin tidak akan selonong boy begitu saja.Memanjakan istri juga harus. Agar menggapai kenikmatan masing-masing. Tak ingin egois adalah salah satu sikap Justin yang paling baik jika dalam hal berhubungan intim.**Pagi hari telah tiba. Terik matahari mulai menyinari bumi. Mengintip di balik tirai jendela, mencoba masuk ke dalam tirai jendela kamar. Tidur terlelap setelah pergumulan semalam yang menurut Selena begitu indah.Penuh dengan kelembutan sesuai dengan janji

  • Menikah dengan CEO Dingin   Sure!

    Justin menghela napasnya. “Surat ini … sengaja dia kasih ke kamu agar kamu membalas cinta dia? Selama ini kamu pura-pura cinta sama aku, padahal mencintai Andrian. Begitu?”Jelas perempuan itu menggelengkan kepalanya dengan cepat. Tangannya beradu karena harus mencari alasan yang logis agar Justin tidak marah padanya.“Lalu apa, Selena?” tanya Justin dengan suara menekan.Selena menghela napas pelan. “Maaf, Mas. Aku hanya ingin menyimpannya sebagai kenang-kenangan dari dia. Nggak ada lagi selain itu. Soal cinta, aku hanya mencintai kamu. Nggak ada lagi selain kamu.”Selena menatap Justin agar pria itu tahu, dia sedang berbicara dengan serius. Agar Justin paham dan mengurungkan niatnya untuk memarahinya.Justin memang tak berani memarahi Selena dalam keadaan hamil seperti ini. Yang dia lakukan hanya memutus kalung tersebut kemudian membuangnya dengan kasar ke lantai.Mata Selena hanya bisa menatap kalung yang kini sudah hancur itu. Sementara Justin pergi dari kamar tersebut. Namun, saa

DMCA.com Protection Status