Home / Pernikahan / Menikah dengan CEO Dingin / Selalu Mencari Kesalahan Kevin

Share

Selalu Mencari Kesalahan Kevin

last update Last Updated: 2023-07-19 12:47:38

Arshi merengek. Ingin Jasmine kembali pulang ke rumah itu. Arshi yang tak tahu apa pun itu jelas tak paham kenapa Jasmine tinggal di rumah mertuanya.

Kevin akhirnya memiliki ide cemerlang. Ia akan menjadikan Arshi sebagai senjata untuk membawa Jasmine pulang. Pria itu lantas mengulas senyumnya.

“Hari ini kita ke rumah Omma, yaa. Tapi, pulang sekolah Arshi. Sekarang, Arshi berangkat sekolah dulu. Papa antar Arshi ke sekolah. Papa mau mandi dulu.”

Arshi mengangguk antusias. “Oke, Papa. Arshi tunggu di meja makan ya, Pa.”

“Iya, Sayang.”

Anak kecil itu keluar dari kamar Kevin. Sementara Kevin pergi ke kamar mandi. Semangatnya menggebu untuk menjemput Jasmine pulang. Karena jika Arshi yang memintanya, Jasmine tidak akan bisa menolaknya.

Waktu sudah menunjuk angka sepuluh pagi. Jasmine sedang berjalan sendirian di sekitar taman kota dekat rumah mertuanya.

Menunggu jajanan lewat. Apa pun akan ia beli. Mulai dari pentol, cilok, hingga ketoprak. Jasmine yang doyan makan semakin menjadi setelah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menikah dengan CEO Dingin   Ajari Saya

    Oleh Justin, pria itu semakin menggila. Tangannya semakin menggenggam dengan erat tangan Jasmine. Menatap Jasmine dengan amat sangat lekat. Membuat perempuan itu semakin ketakutan."Apa kamu bilang? Coba bilang sekali lagi. Aku tidak mendengarnya," bisik Justin tepat di telinga Jasmine.Perempuan itu masih berusaha untuk tenang. Ia yang tidak membawa ponsel pun bingung harus menghubungi siapa. Seperti sedang dalam penjara, bersama orang yang amat ingin Jasmine hindari."Lepaskan tangan saya, Pak. Sakit!" lirih Jasmine kemudian.Namun, pria itu menghiraukannya. Matanya semakin menatap tajam wajah Jasmine yang sudah menampakkan ketakutan. Kemudian tersenyum menyeringai.Lalu, pria itu meraup bibir Jasmine dengan ganas. Membuat perempuan itu memekik sambil melepaskan tangan Justin. Dengan semua tenaga yang ia miliki, Jasmine berhasil mendorong tubuh Justin.Plak!Tamparan keras meluncur sempurna pada pipi Justin. "Keterlaluan kamu, Justin!" pekik Jasmine kemudian berlari menghindari Just

    Last Updated : 2023-07-20
  • Menikah dengan CEO Dingin   Apa yang Terjadi pada Bayi Jasmine?

    Kevin mengangguk dalam pelukan itu. “Sangat menyayangi kamu. Sangat mencintai kamu.”“Kalau begitu, lakukan apa yang saya perintahkan tadi, oke? Saya udah lelah, Mas. Ketidaktegasan Mas Kevin membuat saya selalu berpikir, kalau Mas Kevin belum move on dengan masa lalu Mas.”Kevin melepaskan pelukan itu. Memegang kedua sisian wajah Jasmine, kemudian menghela napasnya dengan panjang.Lalu, menganggukkan kepalanya. “Baik, Jasmine. Selama ini, saya selalu berusaha jadi suami yang baik untuk kamu.“Merubah semua yang pernah saya lakukan di masa lalu. Kesalahan saya di masa lalu, sampai membuat rumah tangga saya hancur.“Saya juga tidak mau gagal lagi dalam membina rumah tangga. Maafkan saya, karena selama ini sikap saya tidak pernah tegas pada masa lalu saya.“Saya ingin memperbaiki semuanya. Berikan satu kesempatan lagi untuk saya merubah segalanya.”Jasmine mengangguk. “Ia, Mas. Jangan kecewakan saya lagi ya, Mas. Jangan mudah kejebak. Jangan minum lagi. Pokoknya semuanya jangan. Cuma bo

    Last Updated : 2023-07-20
  • Menikah dengan CEO Dingin   Pilih Sendiri

    Kevin menggelengkan kepalanya sembari mengulas senyum. “Tidak, Jasmine. Kamu ingat kan, tadi Diandra bicara apa. Justin langsung kabur setelah Diandra menghubungi saya.”Jasmine manggut-manggut. “Syukurlah kalau begitu. Saya bisa istirahat dengan nyenyak.”Jasmine menoleh kembali pada Kevin. “Tapi, Mas. Pak Justin terlibat dalam jebakan Mas Kevin, bukan?”Kevin mengendikan bahunya. “Belum tahu, Jasmine. Kamu sudah bertanya tadi. Saya akan menanyakannya nanti. Sambil ngopi. Terus, kasih sianida di dalamnya.”Jasmine memukul lengan Kevin. “Dasar!”Kevin mengusapi wajah Jasmine sembari tersenyum. “Bercanda. Tidurlah, sudah malam. Saya juga ingin istirahat dengan tenang.”Jasmine mengangguk. Ia sudah tahu dari raut wajah Kevin. Tampak lelah, kusut dan pucat. Walaupun tidurnya masih sore dan bangun siang, tidak membuat Kevin puas.Lantaran pikirannya terus tertuju pada Jasmine. Mencari cara agar Jasmine kembali pulang ke rumahnya, memaafkan semua yang terjadi di minggu yang lalu.**Sement

    Last Updated : 2023-07-21
  • Menikah dengan CEO Dingin   Pengen Mangga Muda

    Pagi hari telah tiba. Waktu sudah menunjuk angka delapan pagi.Di rumah sakit, Jasmine tengah menunggu Kevin membayar biaya administrasi dan menebus obat untuk Jasmine.Lima menit kemudian, Kevin kembali. "Yuk! Sudah selesai. Nanti, diminum obatnya. Biar kondisi anak kita sehat lagi."Jasmine menganggukkan kepalanya. "Mas?" panggilnya kemudian."Heum? Kenapa, Sayang?"Kedua pasangan itu kembali menunjukkan sisi romantisnya."Pengen mangga muda. Dicocol pake sambel gula merah kayaknya enak, Mas." Jasmine berucap sambil mengecap.Kevin menelan air liurnya yang hampir jatuh kala mendengar permintaan Jasmine. "Tapi, Jasmine. Ini masih pagi, lho. Agak siang aja ya, belinya.""Belinya sekarang aja, Mas. Makannya nanti siang. Nanti lupa, kalau ditunda-tunda.""Ya sudah. Kita cari mangga mudanya dulu, okay. Sambalnya biar Bibi saja yang buatkan."Jasmine menganggukkan kepalanya dengan antusias. "Mas Kevin juga nanti makan, yaa!"Kevin terdiam sejenak. Ia yang tak pernah memakan rujak seperti

    Last Updated : 2023-07-21
  • Menikah dengan CEO Dingin   Sudah Saya Beri Tahu

    Kevin hanya geleng-geleng kepala kala mendengar ucapan Jasmine mengenai perjodohan anaknya dengan gadis kecil tadi. Lalu, masuk ke dalam mobil secara bersamaan."Mas Kevin nggak setuju ya, saya jodohkan Arshi sama Shara? Karena dia orang biasa, dan ibunya seorang wanita bayaran?" tanya Jasmine setelah masuk ke dalam mobil.Kevin terkekeh pelan. "Bukan. Masih jauh perjalanannya, Sayang. Usia Arshi baru enam tahun. Baru sekolah dasar. Belum SMP dan SMA. Kemudian kuliah. Masih jauh untuk menemukan jodoh."Jasmine menggaruk rambutnya. "Hanya berandai-andai aja, Mas. Kalau nggak jodoh yaa udah. Mau gimana lagi.""Iya, Sayang." Kevin kemudian menoleh pada Arshi yang duduk di belakang."Arshi, sudah lama berteman dengan Shara? Kok Papa baru lihat?"Arshi mengadahkan wajahnya. "Shara jarang masuk sekolah, Pa. Katanya, mamanya jarang pulang. Dia nggak ada yang anter sekolah.""Oh. Papanya pasti udah gak ada, yaa?""Ya iyalah, Mas Kevin. Kalau ada, nggak bakalan dia jadi perempuan bayaran. Gima

    Last Updated : 2023-07-22
  • Menikah dengan CEO Dingin   Desi Gila

    "Nanti saya jadi janda, Mas. Soalnya Mas Kevin masuk penjara."Kevin terkekeh pelan. "Saya tidak akan melakukan itu, Jasmine. Kamu tenang saja, jangan takut."Kevin mengusapi pucuk rambut. 'Kamu tidak perlu tahu, apa yang akan saya lakukan untuk membuat Justin jera. Cukup tahu hal yang sudah pasti kamu terima, Jasmine,' ucapnya dalam hati.Andrian melirik Kevin. Rencana apa yang sedang Kevin lakukan untuk Justin, ia pun tidak tahu. 'Sepertinya Pak Kevin memiliki rencana lain selain itu.'Andrian hanya bisa menebak-nebak. Tidak bisa bertanya jika masih ada Jasmine di sana."Bi Ijah udah bikin sambal belum, yaa." Seketika perempuan itu teringat mangga muda yang ia beli tadi pagi. Kemudian bangun dari duduknya menghampiri Bi Ijah di dapur.Kesempatan Andrian untuk bertanya mengenai gerak-gerak Kevin yang mencurigakan kala membahas tentang Justin."Pak Kevin. Saya tahu Anda memiliki rencana lain untuk Pak Justin. Apa yang akan Anda lakukan padanya?"Kevin tersenyum miring mendengar pertan

    Last Updated : 2023-07-22
  • Menikah dengan CEO Dingin   Ancaman Jasmine

    Desi menoleh dengan malas pada Justin. “Saat itu Mas Kevin lagi di luar negeri, Justin. Mana gue tahu, kalau dia balik di hari itu.”“Udah takdirnya elo ketahuan. Kebusukan elo diketahui oleh Kevin. Sampai sekarang pun elo masih disebut murahan karena udah jebak dia, tidur dengan dia.”Desi mengembuskan napas dengan pelan. “Elo yang udah nyuruh gue tidur sama dia, Justin! Pake nyalahin gue, lagi.”“Memang itu maunya elo. Bahkan, rela nggak pakai pil kontrasepsi hanya karena ingin hamil anaknya si Kevin. Belum tentu si Kevin mau tanggung jawab.”Desi menatap tajam ke arah Justin. “Kenapa elo ngomong kayak gitu? Udah nggak sanggup, misahin Jasmine sama Mas Kevin?”Justin mengendikan bahunya. “Gue lagi mikirin supaya Diandra batal resign. Jasmine juga lagi hamil. Mungkin, udah sulit buat ambil dia dari Kevin.”Justin angkat bendera putih. Menyerah untuk merebut Jasmine dari Kevin. Karena keduanya memang sama-sama saling mencintai. Tidak akan pernah bisa dipisahkan oleh hal apa pun.“Sia-

    Last Updated : 2023-07-22
  • Menikah dengan CEO Dingin   Jadi Teman Tidur Justin?

    Kevin mengangguk sembari mengulas senyumnya. "Janji, tidak akan menyentuh minuman apa pun di sana. Nanti saya beli air mineral di minimarket saja."Jasmine memberikan jempolnya kepada Kevin. "Good. The best husband. Kenapa nggak dari dulu bawa minum sendiri? Udah kejadian aja, baru inget.""Namanya juga selalu ada pelajaran berharga di balik masalah yang pernah singgah dalam hidup kita.""Bisa aja ngelesnya. Kayak bajaj."Kevin lantas terkekeh pelan. "Sudah selesai sarapannya, Nak?" tanyanya kepada sang anak.Arshi mengangguk. "Udah, Pa. Yuk! Berangkat sekarang. Nanti Arshi telat.""Kamu sudah kenyang, heum?" Kevin bertanya kepada Jasmine."Nanti makan lagi di sekolah. Mau eksplor makanan di sana. Sambil nunggu Arshi pulang.""Ya sudah kalau begitu. Saya juga harus berangkat sekarang. Kalau ada apa-apa, segera hubungi. Jangan diam saja.""Memangnya saya pernah diam, kalau ada apa-apa?"Kevin menggelengkan kepalanya. "Ya sudah. Saya berangkat duluan. Andrian sudah menunggu di luar." Ke

    Last Updated : 2023-07-23

Latest chapter

  • Menikah dengan CEO Dingin   Tamat!

    Justin mengangguk setuju. “Kamu bener, Jasmine. Si Kevin bakal rugi kalau nggak mau Gita dijodohin sama anakku. Orang ganteng-ganteng gini. Iya, nggak?”Jasmine terkekeh sembari menganggukkan kepalanya. “Yang ini namanya siapa, Pak? Kan, sudah ada di sini.”“Anak yang pertama yang mana, yaa?” tanya Justin. Ia pun bingung mana anak pertama dan anak kedua.“Yang pertama yang sedang diberi ASI, Pak. Yang ini anak kedua,” kata perawat memberi tahu Justin.“Awas! Jangan sampai keliru. Wajahnya nggak mirip banget kok, Mas. Yang pertama lebih mirip kamu.”Justin menggaruk rambutnya kembali. Ia masih belum bisa membedakan kedua anaknya itu. Kemudian memberikan cengiran kepada istrinya itu.“Nanti beli baju dikasih nama masing-masing. Pesan dua ratus jenis baju beda-beda. Terus border, biar nggak keliru. Aku belum bisa membedakan mana yang pertama dan mana yang kedua,” ucapnya jujur.Selena menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah kocak suaminya itu. “Terserah kamu aja!”Justin kembali m

  • Menikah dengan CEO Dingin   Sudah kodratnya, Selena

    Rosita menganggukkan kepalanya dengan pelan. “Iya, Pa. Semoga nggak gila kayak papanya aja.”Kini, Antony tak bisa menahan tawanya. Mentertawakan Justin, kapan lagi. Sementara orang yang sedang mereka bicarakan tidak peduli bahkan tidak menyadari.“Justin!” panggil Antony kemudian.Justin menatap sang papa dengan malas. “Ada apa sih, Pa?” tanyanya dengan lemas.“Nama anak-anak kamu, sudah kamu siapkan?”Justin mengangguk pelan. “Udah. Kasih tau kalau Selena udah bangun.”“Dua jam lagi bangun, Justin. Kamu hitung saja. Tebakan Papa pasti bener.”Justin tak peduli. Yang ia pedulikan kini menatap Selena agar tidak tertinggal saat Selena membuka matanya.Kevin dan Jasmine baru saja tiba di rumah sakit setelah mendengar kabar dari orang tua Justin mengenai Selena yang sudah melahirkan kedua anaknya itu. Sementara orang tua Selena masih di jalan menuju rumah sakit."Belum sadar juga?" tanya Kevin kepada ada kedua orang tua Justin. Karena ia tahu Justin tidak akan menjawab pertanyaannya.Ros

  • Menikah dengan CEO Dingin   Welcome to the World

    Pria itu lantas mengecup kening sang istri. “Kita akan segera melihat bayi-bayi kita. Walaupun harus melakukan perawatan terlebih dahulu di ikubator. “Selena mengulas senyum tipis. “Jangan ke mana-mana, Mas. Temani aku saat operasi nanti.”“Of course, Sayang. Aku akan menemani kamu sampai si twins keluar. Kamu jangan khawatir. Sebelum kamu meminta, aku sudah berniat akan menemani kamu.”Hati Selena sangat tenang mendengarnya. Ia kemudian menjatuhkan kepalanya di bahu Justin. “Terima kasih untuk cinta dan sayang kamu, Mas Justin. Kamu adalah alasan aku untuk bertahan dan berjuang untuk bayi kembar kita.”Justin mengusapi perut buncit Selena dengan lembut. “Anak-anak, Papa. Kita akan segera bertemu. Jangan buat Mama sakit lagi ya, Sayang-sayangnya Papa.”Selena mengulas senyum tipis kala mendengar percakapan Justin dengan bayi-bayi di dalam perutnya.“Maaf ya, Mas. Aku hanya bisa memberi kamu dua anak. Nggak akan bisa lagi kasih kamu anak lagi,” ucap Selena dengan pelan.Justin terseny

  • Menikah dengan CEO Dingin   Mulas

    Justin menutup wajahnya dengan kedua tangannya sembari menangis sesenggukan. Pun dengan Selena. Lebih berduka karena kehilangan Diandra yang belum sempat berbaikan itu.“Justin! Selena! Di mana Diandra?”Kevin dan Jasmine baru tiba di rumah sakit setelah mendengar kabar dari Selena.“Kenapa kalian menangis? Apa yang terjadi dengan Diandra?” tanya Kevin kembali. Kemudian menoleh ke arah Dokter Felix. “Ada apa dengan Diandra, Dok?”Dokter Felix menghela napas pelan. “Bu Diandra sudah pergi menyusul kakaknya, Pak Kevin.”Kevin menganga. Begitu juga dengan Jasmine. Kevin tersenyum pasi seolah tak percaya dengan ucapan Dokter Felix.“Anda sedang bercanda? Diandra baik-baik saja, Dok! Mana mungkin pergi!” ucap Kevin tak percaya.Dokter mengangguk-anggukan kepalanya. “Saya paham. Kalian semua pasti tidak akan percaya dengan ucapan saya jika tidak melihat langsung jasad Bu Diandra yang masih berada di dalam.”Kevin menoleh ke arah pintu ruang operasi. Kemudian masuk ke dalam dengan tergesa-ge

  • Menikah dengan CEO Dingin   Kondis Diandra Sangat Buruk.

    Justin mengendikan bahunya. "Hanya Giandra yang tahu. Walaupun aku bilang nggak siap, ternyata Giandra siap. Mungkin bisa kamu tanyakan saja pada Giandra langsung.""Nggak mau!""Ya udah kalau nggak mau. Aku gak maksa juga."Selena mengerucutkan bibirnya kemudian menoleh ke arah Diandra. Perempuan itu ternyata melihat kehadiran mereka. "Mas?" panggilnya kemudian."Heung? Kenapa, Sayang?"Selena menunjuk Diandra. "Dia sudah terlanjur melihat kita. Sebaiknya kita masuk ke dalam, Mas. Setidaknya memberi semangat untuk perjuangannya."Justin menoleh ke arah Diandra kemudian menatap Selena kembali. "Ayok!" Justin menggenggam tangan Selena lalu masuk ke dalam ruangan persalinan Diandra.Pria itu menepuk bahu Giandra yang tengah duduk di samping Diandra. "Udah bukaan berapa?" tanya Justin kemudian."Baru dua," ucapnya dengan pelan.Justin manggut-manggut. Sementara Selena menghampiri Diandra yang tengah menahan rasa sakit. Namun, tak bersuara sedikit pun. Hanya mengulas senyumnya kepada Sele

  • Menikah dengan CEO Dingin   Diandra akan Menceraikan Giandra

    Giandra menghela napas pelan. "Dari mamanya. Amanda datang ke rumah gue sambil bawa Gino. Kasih tau ke Diandra kalau itu anak gue. Bahkan, dia berani tes DNA kalau gue gak mau mengakuinya."Justin menaikkan alisnya sebelah. "Apa maksudnya si Amanda datang ke rumah? Elo gak pernah nengokin anak elo sih! Jadi marah kan, si Amanda."Giandra menelan salivanya. "Gue gak pernah tengok Gino karena ada Fery. Dia yang bilang kalau gue udah gak punya urusan lagi sama Gino. Ya udah, gue menuruti perintah si Fery. Tapi, ternyata dia jebak gue."Justin manggut-manggut. Ia paham maksud arti dari kata menjebak. Karena pada akhirnya Amanda datang ke rumahnya, membawa Gino yang akhirnya membuat Diandra murka karena tidak tahu menau perihal Giandra memiliki anak dari perempuan lain."Terus, kondisi rumah tangga elo gimana sekarang?" tanya Justin kembali.Giandra mengendikan bahunya. "Dari awal Diandra memang gak pernah cinta sama gue. Gue yang udah jatuh cinta sama dia. Bisa dianggap kalau cinta itu be

  • Menikah dengan CEO Dingin   Dari Mana Diandra Tahu

    Kevin memiringkan kepalanya menatap Justin. “Ketemu Diandra di toko donnut? Beliin Selena?”Justin mengangguk. “Iyalah. Buat siapa lagi!”Kevin tersenyum miring. “Ketemu Diandra, terus nyapa elo? Biasanya gak pernah nyapa sama sekali bahkan kata elo udah kayak warga negara asing? Cukup aneh. Mau minta maaf kali, ke elo.”“Minta maaf kok gak bilang waktu ketemu.”“Siapa tahu lupa.”“Mana mungkin lupa. Minta maaf itu harus pake niat. Otomatis pasti akan keinget terus.”“Ya udah. Gue juga gak tahu alasannya kenapa. Yang penting elo bersikap biasa aja sama Diandra.”Justin menghela napas pelan. “Kalau dia mau damai sama gue, semuanya selesai. Tapi, kalau damainya karena lagi berantem sama Giandra, patut dicurigai.”“Pinter! Jangan sampai elo tergoda oleh bujuk rayunya Diandra. Selena jauh lebih baik dari dia. Diandra juga baik. Tapi, istri elo saat ini Selena, bukan Diandra. Dia hanya masa lalu elo. Jangan goyah hanya karena tahu Diandra lagi marahan sama lakinya.”Justin menganggukkan ke

  • Menikah dengan CEO Dingin   Bohong

    Kini, kondisi Selena sudah terlihat sedikit lebih baik. Hanya main sekali tidak masalah menurutnya.Selena menganggukkan kepalanya. “Silakan, Mas Justin!” ucapnya dengan lembut.Justin lantas mengecup kening Selena dan mengulas senyumnya. “Terima kasih, Sayang. Aku janji, hanya kelembutan yang akan aku lakukan padamu.”Selena mengangguk. “I trust you!”Justin pun memulainya. Membuka seluruh pakaian yang ia kenakan. Kemudian pakaian Selena. Penetrasi terlebih dahulu tentunya. Walau sinyal itu sudah terpancar begitu terang, Justin tidak akan selonong boy begitu saja.Memanjakan istri juga harus. Agar menggapai kenikmatan masing-masing. Tak ingin egois adalah salah satu sikap Justin yang paling baik jika dalam hal berhubungan intim.**Pagi hari telah tiba. Terik matahari mulai menyinari bumi. Mengintip di balik tirai jendela, mencoba masuk ke dalam tirai jendela kamar. Tidur terlelap setelah pergumulan semalam yang menurut Selena begitu indah.Penuh dengan kelembutan sesuai dengan janji

  • Menikah dengan CEO Dingin   Sure!

    Justin menghela napasnya. “Surat ini … sengaja dia kasih ke kamu agar kamu membalas cinta dia? Selama ini kamu pura-pura cinta sama aku, padahal mencintai Andrian. Begitu?”Jelas perempuan itu menggelengkan kepalanya dengan cepat. Tangannya beradu karena harus mencari alasan yang logis agar Justin tidak marah padanya.“Lalu apa, Selena?” tanya Justin dengan suara menekan.Selena menghela napas pelan. “Maaf, Mas. Aku hanya ingin menyimpannya sebagai kenang-kenangan dari dia. Nggak ada lagi selain itu. Soal cinta, aku hanya mencintai kamu. Nggak ada lagi selain kamu.”Selena menatap Justin agar pria itu tahu, dia sedang berbicara dengan serius. Agar Justin paham dan mengurungkan niatnya untuk memarahinya.Justin memang tak berani memarahi Selena dalam keadaan hamil seperti ini. Yang dia lakukan hanya memutus kalung tersebut kemudian membuangnya dengan kasar ke lantai.Mata Selena hanya bisa menatap kalung yang kini sudah hancur itu. Sementara Justin pergi dari kamar tersebut. Namun, saa

DMCA.com Protection Status