Share

89

“Kopi? Minuman dingin atau yang lainnya?” tawar William santai. Sekretarisnya masih sibuk memberikan beberapa file yang harus William tanda tangani sedang Bradley terlalu cepat untuk datang ke kantornya. “Ah, aku memesankan humburger dan Coca-Cola kesukaanmu. Aku tahu, kau pasti akan meminta itu. Jadi—“

“Kau takut aku kabur?” potong Bradley tepat sasaran.

“Benar sekali. Yeah, kau selalu menjadi yang bisa diandalkan jika itu menyangkut isi otakku. Padahal … Kau bukan ibuku dan kau tidak melahirkanku. Atau kau memang sangat menyayangiku?” cibiran yang William layangkan tak pernah tanggung-tanggung sensasinya.

Mau selama apa pun Bradley tak melihat William, tak berbicara dengan William, tetap saja mulut pedasnya tak pernah berubah. Dan kali ini, Bradley merasakan yang namanya kesakitan.

“Anggap saja aku baik-baik saja.” Bradley mengedikan bahu. Tak mengambil pusing apa yang William katakan. Toh terlepas dari benar dan tidaknya, William takkan peduli dengan keadaan yang Bradley alami. Wil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status