Share

64

Penulis: daisy54
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Tok tok tok....

Terdengar pintu di ketuk dari luar kamar

Samar samar Dinara mendengar namanya dipanggil

" Mbak Rara, kok belum bangun sih sudah siang loo, jadi jalan jalan tidak?" Suara Boy dengan semangat membangunkan Dinara.

Dinara membuka matanya perlahan, udara dingin mulai membelai tubuhnya yang hanya di lapisi handuk mandi. Ia menepis selimut yang membungkus tubuhnya.

" Astaghfirullah, sudah siang ternyata, Ya Allah telat subuh.... Tunggu kenapa ini masih pake handuk mandi? Ya Allah... " Dinara menutup seluruh tubuh dan kepalanya dengan selimut lagi. Ia mulai mengingat kejadian semalam. Mulai dari ia selesai mandi dan keluar dari kamar mandi, lampu kamar meredup dan ada seseorang yang berada di kamarnya malam tadi. Sungguh kejadian yang sangat mendebarkan baginya. Tapi tunggu, kenapa ia tidak merasakan sesuatu yang aneh pada tubuhnya, ia meraba dada, pipi, lengan, perut, sampai telapak kakinya pun tidak ada bekas luka atau nyeri sedikitpun. Apalagi bagian bawah tubuh nya tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   65

    Dinara dan Boy masih berjalan cepat menuju hotel tempat mereka menginap. Boy sampai harus bertelanjang kaki karena tadi sepatunya ia lepas. sekarang kakinya mulai terasa sakit. Dinara masih mengikuti di belakangnya. " Ayoo mbak Rara, cepetan orang itu masih mengikuti kita, apa sih maunya? ". Boy mengomel sepanjang jalan. " Itu sudah dekat Boy, itu hotelnya, bentar lagi kita aman" Dinara menunjuk hotel yang sudah terlihat. beberapa security terlihat di depan hotel. Perasaan lega menyelimuti keduanya. " Pak, tolong ada orang mencurigakan mengikuti kami, ituu di belakang makai pakaian serba hitam" Dinara melapor sesampainya di pos security depan hotel. Kedua orang petugas menoleh ke arah yang ditunjuk Dinara namun tidak menemukan apapun. Seseorang itu telah menghilang." Loh kok gak ada, perasaan tadi masih dibelakang kami kok, bener pak kami gak bohong" Boy coba menjelaskan juga kepada kedua petugas. Para petugas menerima laporan mereka dengan baik. " Baik pak kami akan mencari o

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   66

    " Boy, hapus" Dinara segera menoleh dan menyadari kalau Boy tadi sempat memotret dirinya dan Bagas. Boy menggeleng, ia menyembunyikan HP dibelakang punggungnya. "Mas, lihat itu... gara gara kamu iih" Dinara reflek memukul lengan Bagas karena gemas. Gara gara Bagas tadi berhenti mendadak membuat mereka jadi dalam posisi yang ambigu. " Aku gak ngapa ngapain kok" Bagas membela diri. Boy hanya melongo menonton kedekatan mereka seperti sudah lama mengenal dan seperti pasangan suami istri.Bagas yang tidak mau Dinara ngambek lebih lama menahan Boy tetap di dalam lift bersama mereka. " Kamu diam disini, ikut kami" Boy yang takut dipecat menurut saja. mereka tiba di lantai yang 1 menuju tempat restaurant mewah berada. Di kejauhan sudah terlihat Bunda bersama paman Bagas. Dinara menghampiri bunda dan salim, sudah lama ia tidak bertemu bunda sejak pernikahan itu. " Assalamualaikum bunda, Dinara kangen, bagaimana kabar bunda? " Bunda hanya mengangguk dan tersenyum. " Sini sayang, sudah

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   67

    Malam harinya, Bagas keluar dari kamar bunda, ia dan bunda sudah lebih dari 2 jam berbincang melepas kangen dan membicarakan banyak hal termasuk tentang Dinara. Bagas berjalan dengan langkah santai menuju kamarnya. Ia masih belum mengemasi barang barangnya. kamar hotel yang ia tempati bersebelahan dengan kamarnya dinara. ia melihat ke pintu kamar dinara yang tertutup. Hatinya sekarang masih bingung, antara bahagia dan sedikit canggung. Hubungannya dengan Dinara memang sudah sedikit mencair, tadi Dinara bahkan sudah setuju untuk kembali bersamanya. Namun tidak mudah seperti membalik telapak tangan. semua masih canggung, 4 tahun lamanya hidup masing masing. Apalagi banyak teman yang masih belum mengetahui keberadaan Dinara. Ia dulu belum sempat memperkenalkannya sebagai istrinyaIa berjalan mendekati pintu kamar Dinara dan mengetuknya perlahan. " Ra, Assalamualaikum ini aku" Ia mengetuk pelan,Tak berapa lama pintu dibuka dari dalam, terlihat Dinara memakai piyama tidurnya. " Maaf gan

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   68

    Seseorang terlihat mengetuk pintu kamar sebelah. " Kak, sudah tidur ya? Ratu gak bisa tidur kak? mau nemenin ngobrol gak? aku masuk yaa" Dengan cerewet tamu imut itu terus mengetuk pintu sampai ada jawaban dari pemilik kamar. " Masuk dek, gak dikunci kok"Dengan senang hati Ratu membuka pintu kamar kembarannya itu.Si cantik yang memakai piyama hello kitty berwarna pink itu langsung berhambur ke pelukan kakaknya, ia memang manja. " Kangen papa, jahat banget yaa kak gak ngasih kabar" dengan bibir manyun ke kanan dan ke kiri ia mengadu ke kakaknya. Raja yang duduk di ranjangnya tadi sedang membaca buku cerita. Ia meletakkan buku di meja. kemudian membalas pelukan manja adiknya. " Papa masih sibuk kerja dek, kabar dari princess mereka sedang berdua, jangan di ganggu. kalo ndak salah besok pulang kok" Ia menepuk punggung adiknya. puk puk puk. Benar benar bertingkah sok dewasa anak ini."Bener princess bilang begitu?, gimana kalau kita vidio call yuk, sudah kangen juga sama princess"

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   69

    Pasangan ini sedang asyik menikmati bakso gerobak yang mangkal di pinggir jalan. Tepatnya Bagas hanya melihat Dinara makan dengan sangat lahapnya. Ia masih sedikit waspada dengan situasi di sekitarnya, walaupun di sampingnya sekarang ini ada 2 orang pengawal yang menjaga mereka berdua. " Ra, kamu lagi dapat ya? "" Hem... " Dinara masih asik menyuapkan bulatan pentol ke dalam mulutnya. Kali ini ia memesan 3 pentol kasar dan semangkuk penuh soun dan diberi banyak sambal berwarna orange. Bagas sampai melotot melihatnya ia menelan ludahnya kasar, tentu rasanya sangat pedas. Sedang ia sendiri memesan satu mangkuk lengkap namun melihat cara Dinara makan ia jadi kenyang sendiri padahal mangkuk di depannya masih utuh. Kedua pengawal tadi sudah ditawari namun mereka menolak. Sedang posisi siaga jadi mereka tidak mau lengah. " Kalian bungkus 2 porsi ya? " Bagas menawari kedua pengawal yang masih setia berjaga. Mereka mengangguk saja terserah maunya bos mereka yang terpenting sekarang merek

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   70

    Ke empat orang itu beriringan kembali ke dalam Hotel. Tadi di dalam mobil Bagas sudah menjelaskan kondisinya kepada Dinara, musuhnya kali ini sudah bergerak dan agak kelewatan karena mulai bertindak nekat. Dinara mengerti ia setuju saja dengan rencana selanjutnya. Dia sedikit lebih diam setelah acara makan bakso di pinggir jalan tadi.moodnya serasa naik turun. tadi baik baik saja namun tiba tiba ia merasa sedih. Dinara mencoba menjaga kewarasannya, ia akan menuruti Bagas demi keselamatannya juga. Sekarang Dinara sudah diantar sampai ke kamar hotelnya. kedua pengawal tadi berjaga di depan pintu. Dinara sedikit bernapas lega, sejujurnya dari tadi ia sangat gugup berdekatan dengan suaminya sendiri. Ia bersikap biasa saja dan bersikap konyol bahkan meminta bakso ketika keadaan gawat hanya untuk menutupi rasa gugup yang tiba tiba datang menyerang.Ia menuju kasur king yang sejak 2 hari ini ia tiduri sendiri. Ia menata kedua bantal dan selimut, entah apa yang ia pikirkan tiba tiba otaknya

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   71

    Haaaaah....."Raa..... kamu tahu, aku benar benar sangat merindukanmu, bagaimana denganmu? apa yang kamu rasakan Ra? " Bagas berbicara dalam hatinya. Ia takut membuat Dinara terbangun. Mengatur nafas sebentar setelah sedikit bersusah payah menggendong Dinara dari balkon masuk ke dalam kamar dan memposisikan dengan nyaman di atas kasur, Bagas mengambil selimut dan menyelimuti tubuh Dinara agar tetap hangat setelah tadi tertidur di balkon luar dengan angin malam yang berhembus kencang. Ia memandangi wajah ayu Dinara, Bagas memposisikan diri berbaring di sebelah istrinya. Ia juga lelah seharian bekerja dan baru saja menyelesaikan pekerjaan melalui Laptop nya. Suara dengkuran halus Dinara terdengar dan hembusan napasnya membelai wajah Bagas.Ia berbaring miring sehingga dengan leluasa bisa memandang wajahnya dari dekat.Bulu kuduknya merinding, perutnya terasa geli, seperti ada ribuan kupu kupu beterbangan. Rasanya ada sesuatu yang berdesir di dalam dadanya. Ia merapikan anak rambut yan

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   72

    Akhirnya kedua pasang mata bertemu di depan pintu masuk kantin perusahaan. Dinara akan keluar sedang Bagas kearah mau masuk kantin. Keduanya saling berpandangan tanpa mengucapkan kata kata, beberapa pasang mata memperhatikan keduanya. seperti de javu kejadian awal pertama Dinara bekerja di sini sebelum mengetahui pemilik perusahaan adalah Bagas sang suami. " Permisi pak, ijinkan saya lewat" Dinara memutus pandangan dan memulai menyapa ia bersikap formal di depan semua rekan kerjanya. Seketika aura wajah Bagas berubah suram, ia tidak menyukainya, Dinara yang menjaga jarak dengan dirinya lagi. Bagas melihat sekeliling ia mendapati para karyawan memperhatikan mereka berdua. Ia geram. " Kalian semua, lakukan urusan masing masing, jangan terlalu kepo" Ia berteriak sampai terdengar ke seluruh penjuru kantin. Dinara juga ikut kaget, ia takut dengan Bagas yang tegas. Dalam hati ia memohon agar Bagas tidak marah dan berhenti salah paham. " Aku sudah tau apa yang kalian pikirkan. Semua itu

Bab terbaru

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   94

    " Gila, tadi benar Dinara yang kemaren kita bentak? Kenapa tadi dia jalan dibelakang bos? Apa yang terjadi? Hah" Seorang wanita mengamuk, ia mengoceh sendiri mengeluarkan kekesalannyaDia adalah Sari pegawai personalia yang sempat membentak Dinara ketika Dinara ijin untuk cuti waktu itu. Dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat hari ini. berbeda dengan Mayang, yang sejak awal mengetahui kalau Dinara adalah wanita yang sedang dekat dengan Bagas.Mayang geram, hatinya panas. Ia mengumpat dalam hati. Ia sudah tau kalau hari ini pasti terjadi, namun ia tidak menyangka akan secepat ini. Pensil yang ia pegang sampai patah dalam gengamannya" Mayang, kamu kenapa? Kamu tidak kaget dengan apa yang kita lihat tadi? Kamu sudah tau ya? Hah" Seorang wanita menyerang Mayang dengan pertanyaan bertubi tubi, Mayang tersadar dan langsung merubah ekspresinya menjadi biasa saja. " Oh.. Gak mbak, saya juga kaget kok beneran.. Ternyata bos kita sekarang sudah ada yang memikat hatinya.. Waah kita kalah

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   93

    Suasana di perusahaan langsung hening. Semua karyawan dan staf kantor melongo melihat rombongan yang baru saja melewati mereka. Bagas sudah mulai masuk kerja tapi masih menggunakan kursi roda. Istrinya, Dinara berjalan dibelakangnya. Ia mendorong kursi roda milik Bagas. Dinara yang merasa diperhatikan cukup risih namun ia bertahan.Tidak lupa dua orang pengawal berbadan kekar selalu berjaga disampingBagas masih dalam mode siaga karena masih banyak musuh yang mengincar keselamatannya. Keduanya sudah masuk kedalam kantor utama milik direksi. Bagas dengan perlahan pindah dari kursi roda kursi kerjanya. "Sayang, kamu disini saja temanin aku kalau bisa jadi sekretaris pribadiku" Dinara diam, ia membantu Bagas berpindah. "Kenapa ya tadi para pegawai melihat kamu seperti itu? Apakah mereka kagum dengan kecantikanmu? "Dinara paham apa yang dimaksud Bagas namun ia masih diam. Sekarang ia berada di kantor sudah tidak bekerja sebagai ahli gizi lagi. Bunda bilang sudah ada ahli gizi baru ya

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   92

    "Mama, papa, Ratu seneng banget akhirnya keluarga kita kumpul banyak lagi.. Ratu juga sekarang punya adek yang cantik.. Ya kan Naya? " Ratu menguyel wajah Naya yang tembam"Alhamdulillah ya dek kalau adek senang"Dinara dengan cekatan mengambilkan makanan kesukaan Bagas dan meletakkan piring berisi makanan penuh di meja depan Bagas langsung. Raja, Ratu sudah bisa mengambil sendiri perlahan dibantu mbok Sum dan Ayu. Giliran Naya yang diambilkan oleh Dinara. " Aku harus berpura pura baik baik saja di depan mereka, hanya istriku yang tahu aku hilang ingatan. Kalau berita ini tersebar tidak baik untuk keberlangsungan posisi saham di perusahaan" bagas mengunyah makanan dan berbicara dalam hati. Bunda datang, beliau datang bersama paman. " Nak, ada hal penting yang akan bunda bicarakan setelah selesai makan ini. Kalian berdua nanti kita bicara di ruang kerja Bagas. Karena ini hal yang sangat penting. Tentang keselamatan keluarga kita dan juga keberlangsungan perusahaanKeduanya menganggu

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   91

    "Mama... Mama Rara, Naya pulang.. " Suara cempreng Naya membuat Dinara kaget. Saat ini dia sedang melamun. Dengan masih mengenakan mukena ia bangun dari sajadah dan menghampiri Naya, anak angkatnya itu. Dinara tadi sedang sholat maghrib di kamar atas. Ia duduk lama di hamparan sajadahnya entah berdoa atau melamun. Ia tersenyum melihat anak kecil yang menganggapnya ibu sejak ia kecil. " naya sudah pulang?" Mama... Naya kangen deh, maa Naya mau cerita tadi Naya dapat teman baru namanya Farel.. Dia baik banget Ma, coba mama bisa ngantar Naya, nanti naya kenalin Ma" Naya dengan semangat bercerita tentang kegiatannya di sekolahNaya gadis yang pintar, ia pandai membaca situasi ia tahu mama angkatnya ini sedang sedih dan banyak pikiran jadi ia menjadi lebih cerewet untuk mengalihkan kesedihannya. " Ma.. Papa Bagas sudah pulang ya, tadi Naya mau ketemu tapi ada dua paman di depan kamarnya.. Naya gak berani masuk, besok saja".Dinara hanya mengangguk saja. Pikirannya belum sepenuhnya kem

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   90

    "Bagas kangen Diana bun, sudah lama walau gak ketemu seminggu ini kok rasanya seperti setahun yaa" Ia tersipu malu mengungkapkan perasaannya.Bunda yang tepat duduk disebelah Bagas sedikit kaget, beliau membelalakkan matanya ke arah pintu masuk ruang tamu dimana Dinara sudah berdiri bersama si kembar. Mereka semua melongo mendengar ucapan Bagas barusan. Bunda yang cepat tanggap langsung mencairkan suasana dengan memanggil kedua cucu nya"Eh cucu kesayangan princess sudah pulang, sini nak papa sudah balik dalam keadaan sehat. Sini mendekat nak, papa kangen katanya" bagas di sebelah pun ikut menoleh.Aura sumringah langsung terpancar ketika melihat kedua buah hatinya. Ratu yang pertama berhambur ke pelukan Bagas. Sedikit membuat Bagas terpentel ke punggung sofa, ia tertawa. "Pelan pelan dek, papa sampai terpental ini loo". Ratu masih membenamkan wajahnya di dada bidang Bagas, ia menangis tanpa suara."Papa, hik hiks.. Papa baik baik saja kan? Mana yang sakit? " ratu yang sudah menegak

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   89

    Suara kran air di nyalakan.. krucuk krucuk Ia menggosok tangannya yang tadi kotor terciprat kuah sayur ketika membantu rekan kerjanya di kantin ketika jam makan siang. Sejak pagi ia kurang fokus. Sebelum ia berangkat tadi bunda sudah memberitahu kalau Bagas akan landing hari ini. Bunda menyarankan agar Dinara libur dan menunggu dirumah untuk menyambut kepulangan Bagas. Namun Ia tidak mau. Perusahaan belum mengetahui posisi nya sehingga ia tidak ingin berbuat seenaknya. Apalagi beberapa hari yang lalu ia berselisih dengan bagian personalia. Jika ia seenaknya libur tentu akan memberburuk citranya di kantor. Lagipula ada sesuatu hal yang membuatnya ingin pergi ke kantor. Sesuatu yang penting. Ia mencurigai seseorang di perusahaan yang telah sengaja mencelakai Bagas ketika ia sedang dinas di luar.Deg deg deg deg... Suara detak jantung nya sampai dapat ia dengarkan sendiri. Dari tadi ia tak berani melihat ponselnya. Jadi sengaja ia matikan. Dok dok dok...Suara ketukan di pintu ruang

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   88

    Bagas turun dari kursi roda dipapah pengawal. Ia berusaha sangat keras untuk hanya sekedar berjalan duduk disofa ruang tamunya. Si mbok mengintip dari balik tirai penghubung ruangan. Ada Bunda yang menyambut kedatangan Bagas. si kembar belum pulang dari sekolah begitupun Dinara. Ia masih di kantin kantor membantu menyajikan makan siang untuk para karyawan. Dari pagi hatinya gelisah. Ia sudah tahu mengenai kabar kepulangan Bagas.Tapi ia sengaja tetap masuk kerja untuk menghilangkan rasa gugup, gelisah yang dari pagi ia rasakankembali ke Bagas. Mata Elang itu menyusuri seluruh sudut ruangan. Raut wajah heran dan bertanya tanya sedang tercetak jelas di wajahnya. " Minum, ambilkan minum. Bunda" Seketika tenggorokan nya terasa keringBunda menoleh ke belakang. Mbok Sum langsung dengan cekatan datang menghampiri bunda sebelum beliau mengeluarkan kata dari mulutnya. Konyol sekali. Terlihat jelas sekali mbok Sum dari tadi menguping. Padahal tidak perlu. Mereka semua baik asisten rumah tan

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   87

    Ting.. Sebuah notifikasi pesan masuk terdengar dari HPnya. Dinara mengambilnya dari saku rok yang ia kenakan saat ini. Sedang berada di kantin perusahaan, semua tugasnya baru saja ia selesaikan. Ia melihat beberapa koki dan asisten sudah mulai membereskan makanan yang tersisa. Kali ini tidak banyak tersisa. Mereka senang kerja keras dari pagi terbayar dengan baik." Bagas akan pulang" Pesan yang singkat namun bisa membuat hati Dinara bergemuruh hebat.. Dadanya terasa panas. Merambat ke kedua bola mata indah warisan dari Diana yang kini melekat bersatu dengan tubuhnya. Setitik air mata menggumpal jatuh melewati pipinya.Tak bisa berkata kata ia segera berlari menuju toilet untuk menenangkan diri. Dan sembunyi dari rekan kerjanya. " Hah hah hah, Tenang Ra tarik nafas dan hembuskan perlahan" Ia bergumam sendiri di depan kaca wastafel. Menoleh kanan kiri memastikan bahwa ia hanya sendiri tak ada orang lain di dalam toilet yang bisa mendengar ia menangis. " Benar kan, Bagas pasti baik b

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   86

    Tap tap tap... Langkah kecil manusia paling menggemaskan si dalam rumah itu terdengar perlahan. Ia membuka pintu sebuah kamar yang sengaja tidak dikunci pemiliknya. Mengendap endap melanjutkan langkah mungilnya menghampiri seseorang di dalam ruangan tersebut. Lengan kanannya mengayun hendak menepuk pundak kecil di depannya namun suara dingin mengejutkannya. " Sudah kaka bilang kalau masuk kamar kakak ketuk pintu dulu dek, jangan seenaknya dong" Raja yang duduk di kurai meja belajarnya berucap dengan dingin tanpa memalingkan wajahnya. " Heeh" Ia melengos kesal. Lalau melanjutkan aksinya menepuk pundak kakaknya. Plaaak... Suara tepukannya lumayan keras terdengar diruangan yang lumayan hening itu. " Apaan sih dek, sakit tau" raja mengusap usap kasar punggungnya yang kena tabok Ratu. " Biarin, kaka gak tau kalau Ratu kesal haa" Si cewek mungil itu tiba tiba memposisikan diri tiduran di atas kasur milik Raja. " awas iih.. Nanti bau dek. Kamu terlalu girly gak suka aku. Jangan tidura

DMCA.com Protection Status