Share

52

Penulis: daisy54
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Dinara melamun di depan meja kerjanya.

Tangan kanannya masih memegang pulpen untuk menulis daftar menu harian bos barunya alias mas Bagas yang baru saja ia ketahui hari ini.

Dinara merasa sangat bodoh sekali kenapa tidak mencari tahu terlebih dahulu semua informasi tentang perusahaan yang sekarang ia masuki. Jika tahu kalau pemilik perusahaan ini adalah keluarga Wijaya milik suaminya tentu ia tidak akan memasukkan lamaran kerja kesini. dan ini seperti takdir Tuhan yang sedang ia jalani. Sudah waktunya ia menghadapi dan kembali ke suaminya.

Tadi ia sudah membaca semua daftar pertanyaan berhubungan dengan makanan kesukaan dan alergi apa saja yang di derita bos nya ini. 4 tahun lalu selama menjadi istrinya ia belum pernah memasakkan makanan apapun. semua yang memasak mbok Sum, Ia belum sempat menjadi istri yang baik. keputusannya untuk pergi memang salah, namun ia juga tak menyesal karena ketika keluar dari rumah pikirannya menjadi lebih dewasa, ia berusaha bertahan hidup sendirian, m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   53

    " Ma, Naya kangen" Gadis kecil itu merengek di pelukan Dinara. Malam sekali ia dijemput dari sekolahnya. Dinara sangat bahagia bisa melihat Naya yang sangat rindu padanya. Naya lah yang membuatnya bertahan selama ini. Dinara kuat bertahan sendirian berjuang mencari ilmu dan pengalaman baru selama ia pergi dari rumah. Sebenarnya ditengah perjalanan ia ingin sekali menyerah namun ada Naya yang membuatnya kuat. ada hati yang bergantung padanya setelah ditinggal kedua orang yang paling berharga. Dinara juga menghilang dari keluarganya. Ia hanya mengirim pesan kalau ia baik baik saja dan menyuruh mama papanya tidak khawatir dan mencarinya. Bahkan ia mengganti nomor teleponnya agar ia merasa tenang. Dinara sekarang bingung. Barusan mas Bagas mengirim pesan kalau anak anak mbak Diana Raja dan Ratu membutuhkan dirinya. Apakah ia harus kembali, ia bingung dan takut anak anak akan membenci dirinya yang selama ini menjauh dari mereka dan tidak bisa mengikuti tumbuh kembang mereka. " Naya sayan

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   54

    Dinara masih menangis di lantai. Ia memang seperti ini jika mengingat kejadian malam itu. Hatinya sakit, saat ini agak lebih besar sakitnya karena pencetusnya adalah penyebab ia menjadi begini. suaminya sendiri mas Bagas. Ia mencurahkan semuanya sampai ia capek dan merasa lega. Masih ada Naya yang pasti besok dengan sangat cerewet bertanya kepadanya seperti kereta api ekspress kalau tidak dijawab dengan benar." Hah... sudah Ra, ayoo kuat. Daripada besok kamu akan menjadi capek menjawab investigasi detektif kecil si Naya" Dinara tersenyum kecil. Hatinya sudah merasa lega setelah menangis. Ia mengusap kasar air mata yang masih tersisa. Sekarang hidungnya sedikit buntu. Pasti besok agak terganggu. semoga saja tidak menjadi pilek. Bagas sudah pulang beberapa menit yang lalu. Walaupun ia gak tega membiarkan suaminya itu pulang dalam keadaan malam yang sedang hujan lebat namun ia masih belum bisa menerima kalo harus kembali ke sisinya begitu saja. sebelum ia mengingat semuanya. Dinara ba

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   55

    Pagi yang cerah setelah semalam hujan deras membuat udara disekitar bersih dan sejuk. Seseorang di rumah mewahnya masih bergelung selimut di atas kasurnya yang besar. Ia malas sekali bangun kali ini. Badannya terasa sangat pegal, hati dan fisiknya terasa lelah. Hidungnya sekarang buntu karena semalam sempat menangis mengingat semua kejadian masa lalu. Si bucin Bagas sepertinya demam. Ia berusaha meraih HP yang diletakkan diatas nakas. menyalakan dan mengetikkan sesuatu pesan kepada seseorang. Tok...tok... tokk... Suara pintu kamarnya diketuk dari luar. " Siapa? " Bagas menyahuti suara ketukan " Assalamualaikum papa, ini Ratu yang paling cantik mau masuk yaa pa" Suara cempreng putri kecilnya terdengar. Bagas tersenyum. Ada aja tingkah lucu anak ini" Masuk nak" "Pagi pa, looooh... papa kenapa belum bangun? gak sholat subuh? papa sakit? semalam kehujanan ya pa? " Cerocos anak gadisnya ini" Iya bentar ini mau bangun sholat subuh nak, papa hari ini libur gak kerja" Bagas segera bang

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   56

    Dinara bergegas mengambil tas di meja kerjanya dan berjalan keluar gedung menuju parkiran untuk mengendarai mobil pink nya. Sebelum menghidupkan mesin mobil ia sedikit tersentak. " Aduh, kenapa aku ceroboh sekali. Apakah alamat rumahnya masih sama? " Kalau sudah pindah bagaimana? Dan tadi aku langsung pergi tanpa bertanya alamat kepada lainnya tentu meraka akan curiga" Ia menepuk keningnya terlambat.Mengambil Hp nya di tas kemudian ia menghubungi nomer Boy. Hanya Boy yang dekat dan akrab dengannya sementara ini. Tuut tuuut tuut" Halo mbak Rara, ada apa? " Boy menyahut dari seberang" Boy maaf apa kamu punya alamat rumah bos, aku tadi lupa tanya" Dinara bertanya" Ya Allah mbak, tadi kami sudah curiga kalo mbak Rara tahu loo ternyata tidak yaa. Bentar mbak aku kirim alamatnya lewat WA"."Iya Boy makasih ya" Balas Dinara" Eh mbak, tunggu ini alamat rumahnya rahasia loo jangan diberitahukan ke sembarang orang nanti bos marah. aku saja dikasih pak Doni barusan". Boy mewanti wanti Din

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   57

    Dinara berdiri tegang di depan pintu kamar utama. Kamar ini yang ia lihat terakhir kali memberikan kenangan buruk dan membuat ia nekat memutuskan pergi malam itu. Namun kali ini ia berusaha kuat. Kejadian itu harus ia lupakan. Ia sendiri yang tadi nekat kesini untuk melihat keadaan Bagas suaminya. " Mbok, apakah boleh masuk? sepertinya tuan masih tidur" Dinara berusaha berbicara dengan Mbok Sum yang masih berada di sampingnya. " Bentar nona, apa pintunya dikunci dari dalam? Assalamualaikum Tuan, ada tamu dari kantor mengantarkan makan siang, apakah boleh masuk?" Mbok Sum mengetuk pintu dan berusaha berkomunikasi dengan Bagas dengan suara yang lembut tidak berani terlalu kerasSekarang nyalinya ciut lebih baik ia kembali ke kantor. biar makanannya ia tinggal disini. " Maaf mbok, lebih baik saya balik ke kantor. Biar tuan bisa beristirahat dengan baik"Mbok Sum hampir saja menyetujui dengan usulan Dinara ketika tiba tiba terdengar suara dari dalam kamar. " Masuk mbok, tidak dikunci"

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   58

    "Hai, mbak melamun saja dari tadi... Bagaimana keadaan bos, kami juga ingin tahu ceritanya" Boy menepuk pundak Dinara yang sedang duduk termenung di ruang kerjanya. Hari sudah sore dan ini waktunya ia berkemasTadi ia tiba dari rumah bagas pukul 4 sore setelah membuatkan masakan untuk makan malam. Bagas sangat manja kalau sedang sakit, Dinara juga baru tahu hari ini, dulu ia belum pernah merawat suaminya itu ketika sakit. Dinara ingat tadi ketika kedua bocah kembar itu hampir memergoki dirinya dan mencurigai kemiripan wajahnya dengan foto di dinding kamar. mereka memang anak anak yang cerdas. Dinara belum siap jika mereka mengetahui dirinya adalah memang istri papanya, Dinara takut mereka membencinya. Padahal kalau dari reaksi mereka tidak ada hal seperti itu, mereka anak yang polos dan ceria, mungkin hanya sedikit kecewa namun mereka pasti bisa memaafkan dan saling menyayangi dengan cepat. namun ketakutan Dinara masih saja membuatnya belum siap kembali secepat ini. Dan juga bagaiman

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   59

    Pagi yang ditunggu pun tiba, hari ini cuaca sangat cerah, matahari bersinar dengan sangat terik tanpa ada awan mendung yang menghalangi. Waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Tadi Dinara mengantar Naya ke sekolahnya pukul 7 sekalian menitipkan Naya sampai 3 hari ke depan. Dinara bersyukur sekolah tempat Naya belajar ada sistem penitipan anak juga jadi ia tidak perlu khawatir. Kali ini Dinara akan mulai memikirkan ke depannya jika ia berencana kembali dengan Bagas, tentu Naya juga akan tinggal bersamanya. Naya akan mempunyai 2 orang kakak sekaligus. Membayangkannya saja Dinara sedikit pusing, Bagaimana kalau mereka tidak akur. Aduh sudahlah Dinara tidak mau mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi Dia akan berdoa saja semoga jalannya diberi kemudahan. Apa yang akan terjadi sedetik kemudian tidak bisa diprediksi manusia. Hanya doa dan harapan baik yang bisa membuat hati menjadi tenangDinara sekarang sudah berada di kantor HRD bersama Boy, mereka akan berangkat bersama ke bandara.

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   60

    Bagas PovApa? Dinara datang kesini? Setelah kemarin menolak untuk kembali? Senangnyaa.. Alhamdulillah dia masih ada rasa khawatir terhadapku.Padahal hari ini aku hanya ingin sekali bermalas malasan. Tadi si kembar sudah berangkat sekolah. Lucu sekali Ratu bahkan ingin bolos juga karena ingin menemaniku dirumah dan merawatku namun tidak kuijinkan.Tapi hasil dari aku tidak masuk kerja ternyata membawa hal yang positif. Aku mengetahui kalo Dinara yang datang ke rumah karena baru saja Doni menelepon memberitahu kalau Dinara akan datang membawa makanan yang sudah terlanjur dimasak. " Mbok, apakah boleh masuk? sepertinya tuan masih tidur" Terdengar suara diluar sana, sepertinya suara Dinara, apakah ia ingin kembali kekantor? tidak jadi masuk? jangan....!!! " Bentar nona, apa pintunya dikunci dari dalam? Assalamualaikum Tuan, ada tamu dari kantor mengantarkan makan siang, apakah boleh masuk?" Mbok Sum mengetuk pintu dan berusaha berkomunikasi dengan ku dengan suara yang lembut tidak ber

Bab terbaru

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   94

    " Gila, tadi benar Dinara yang kemaren kita bentak? Kenapa tadi dia jalan dibelakang bos? Apa yang terjadi? Hah" Seorang wanita mengamuk, ia mengoceh sendiri mengeluarkan kekesalannyaDia adalah Sari pegawai personalia yang sempat membentak Dinara ketika Dinara ijin untuk cuti waktu itu. Dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat hari ini. berbeda dengan Mayang, yang sejak awal mengetahui kalau Dinara adalah wanita yang sedang dekat dengan Bagas.Mayang geram, hatinya panas. Ia mengumpat dalam hati. Ia sudah tau kalau hari ini pasti terjadi, namun ia tidak menyangka akan secepat ini. Pensil yang ia pegang sampai patah dalam gengamannya" Mayang, kamu kenapa? Kamu tidak kaget dengan apa yang kita lihat tadi? Kamu sudah tau ya? Hah" Seorang wanita menyerang Mayang dengan pertanyaan bertubi tubi, Mayang tersadar dan langsung merubah ekspresinya menjadi biasa saja. " Oh.. Gak mbak, saya juga kaget kok beneran.. Ternyata bos kita sekarang sudah ada yang memikat hatinya.. Waah kita kalah

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   93

    Suasana di perusahaan langsung hening. Semua karyawan dan staf kantor melongo melihat rombongan yang baru saja melewati mereka. Bagas sudah mulai masuk kerja tapi masih menggunakan kursi roda. Istrinya, Dinara berjalan dibelakangnya. Ia mendorong kursi roda milik Bagas. Dinara yang merasa diperhatikan cukup risih namun ia bertahan.Tidak lupa dua orang pengawal berbadan kekar selalu berjaga disampingBagas masih dalam mode siaga karena masih banyak musuh yang mengincar keselamatannya. Keduanya sudah masuk kedalam kantor utama milik direksi. Bagas dengan perlahan pindah dari kursi roda kursi kerjanya. "Sayang, kamu disini saja temanin aku kalau bisa jadi sekretaris pribadiku" Dinara diam, ia membantu Bagas berpindah. "Kenapa ya tadi para pegawai melihat kamu seperti itu? Apakah mereka kagum dengan kecantikanmu? "Dinara paham apa yang dimaksud Bagas namun ia masih diam. Sekarang ia berada di kantor sudah tidak bekerja sebagai ahli gizi lagi. Bunda bilang sudah ada ahli gizi baru ya

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   92

    "Mama, papa, Ratu seneng banget akhirnya keluarga kita kumpul banyak lagi.. Ratu juga sekarang punya adek yang cantik.. Ya kan Naya? " Ratu menguyel wajah Naya yang tembam"Alhamdulillah ya dek kalau adek senang"Dinara dengan cekatan mengambilkan makanan kesukaan Bagas dan meletakkan piring berisi makanan penuh di meja depan Bagas langsung. Raja, Ratu sudah bisa mengambil sendiri perlahan dibantu mbok Sum dan Ayu. Giliran Naya yang diambilkan oleh Dinara. " Aku harus berpura pura baik baik saja di depan mereka, hanya istriku yang tahu aku hilang ingatan. Kalau berita ini tersebar tidak baik untuk keberlangsungan posisi saham di perusahaan" bagas mengunyah makanan dan berbicara dalam hati. Bunda datang, beliau datang bersama paman. " Nak, ada hal penting yang akan bunda bicarakan setelah selesai makan ini. Kalian berdua nanti kita bicara di ruang kerja Bagas. Karena ini hal yang sangat penting. Tentang keselamatan keluarga kita dan juga keberlangsungan perusahaanKeduanya menganggu

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   91

    "Mama... Mama Rara, Naya pulang.. " Suara cempreng Naya membuat Dinara kaget. Saat ini dia sedang melamun. Dengan masih mengenakan mukena ia bangun dari sajadah dan menghampiri Naya, anak angkatnya itu. Dinara tadi sedang sholat maghrib di kamar atas. Ia duduk lama di hamparan sajadahnya entah berdoa atau melamun. Ia tersenyum melihat anak kecil yang menganggapnya ibu sejak ia kecil. " naya sudah pulang?" Mama... Naya kangen deh, maa Naya mau cerita tadi Naya dapat teman baru namanya Farel.. Dia baik banget Ma, coba mama bisa ngantar Naya, nanti naya kenalin Ma" Naya dengan semangat bercerita tentang kegiatannya di sekolahNaya gadis yang pintar, ia pandai membaca situasi ia tahu mama angkatnya ini sedang sedih dan banyak pikiran jadi ia menjadi lebih cerewet untuk mengalihkan kesedihannya. " Ma.. Papa Bagas sudah pulang ya, tadi Naya mau ketemu tapi ada dua paman di depan kamarnya.. Naya gak berani masuk, besok saja".Dinara hanya mengangguk saja. Pikirannya belum sepenuhnya kem

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   90

    "Bagas kangen Diana bun, sudah lama walau gak ketemu seminggu ini kok rasanya seperti setahun yaa" Ia tersipu malu mengungkapkan perasaannya.Bunda yang tepat duduk disebelah Bagas sedikit kaget, beliau membelalakkan matanya ke arah pintu masuk ruang tamu dimana Dinara sudah berdiri bersama si kembar. Mereka semua melongo mendengar ucapan Bagas barusan. Bunda yang cepat tanggap langsung mencairkan suasana dengan memanggil kedua cucu nya"Eh cucu kesayangan princess sudah pulang, sini nak papa sudah balik dalam keadaan sehat. Sini mendekat nak, papa kangen katanya" bagas di sebelah pun ikut menoleh.Aura sumringah langsung terpancar ketika melihat kedua buah hatinya. Ratu yang pertama berhambur ke pelukan Bagas. Sedikit membuat Bagas terpentel ke punggung sofa, ia tertawa. "Pelan pelan dek, papa sampai terpental ini loo". Ratu masih membenamkan wajahnya di dada bidang Bagas, ia menangis tanpa suara."Papa, hik hiks.. Papa baik baik saja kan? Mana yang sakit? " ratu yang sudah menegak

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   89

    Suara kran air di nyalakan.. krucuk krucuk Ia menggosok tangannya yang tadi kotor terciprat kuah sayur ketika membantu rekan kerjanya di kantin ketika jam makan siang. Sejak pagi ia kurang fokus. Sebelum ia berangkat tadi bunda sudah memberitahu kalau Bagas akan landing hari ini. Bunda menyarankan agar Dinara libur dan menunggu dirumah untuk menyambut kepulangan Bagas. Namun Ia tidak mau. Perusahaan belum mengetahui posisi nya sehingga ia tidak ingin berbuat seenaknya. Apalagi beberapa hari yang lalu ia berselisih dengan bagian personalia. Jika ia seenaknya libur tentu akan memberburuk citranya di kantor. Lagipula ada sesuatu hal yang membuatnya ingin pergi ke kantor. Sesuatu yang penting. Ia mencurigai seseorang di perusahaan yang telah sengaja mencelakai Bagas ketika ia sedang dinas di luar.Deg deg deg deg... Suara detak jantung nya sampai dapat ia dengarkan sendiri. Dari tadi ia tak berani melihat ponselnya. Jadi sengaja ia matikan. Dok dok dok...Suara ketukan di pintu ruang

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   88

    Bagas turun dari kursi roda dipapah pengawal. Ia berusaha sangat keras untuk hanya sekedar berjalan duduk disofa ruang tamunya. Si mbok mengintip dari balik tirai penghubung ruangan. Ada Bunda yang menyambut kedatangan Bagas. si kembar belum pulang dari sekolah begitupun Dinara. Ia masih di kantin kantor membantu menyajikan makan siang untuk para karyawan. Dari pagi hatinya gelisah. Ia sudah tahu mengenai kabar kepulangan Bagas.Tapi ia sengaja tetap masuk kerja untuk menghilangkan rasa gugup, gelisah yang dari pagi ia rasakankembali ke Bagas. Mata Elang itu menyusuri seluruh sudut ruangan. Raut wajah heran dan bertanya tanya sedang tercetak jelas di wajahnya. " Minum, ambilkan minum. Bunda" Seketika tenggorokan nya terasa keringBunda menoleh ke belakang. Mbok Sum langsung dengan cekatan datang menghampiri bunda sebelum beliau mengeluarkan kata dari mulutnya. Konyol sekali. Terlihat jelas sekali mbok Sum dari tadi menguping. Padahal tidak perlu. Mereka semua baik asisten rumah tan

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   87

    Ting.. Sebuah notifikasi pesan masuk terdengar dari HPnya. Dinara mengambilnya dari saku rok yang ia kenakan saat ini. Sedang berada di kantin perusahaan, semua tugasnya baru saja ia selesaikan. Ia melihat beberapa koki dan asisten sudah mulai membereskan makanan yang tersisa. Kali ini tidak banyak tersisa. Mereka senang kerja keras dari pagi terbayar dengan baik." Bagas akan pulang" Pesan yang singkat namun bisa membuat hati Dinara bergemuruh hebat.. Dadanya terasa panas. Merambat ke kedua bola mata indah warisan dari Diana yang kini melekat bersatu dengan tubuhnya. Setitik air mata menggumpal jatuh melewati pipinya.Tak bisa berkata kata ia segera berlari menuju toilet untuk menenangkan diri. Dan sembunyi dari rekan kerjanya. " Hah hah hah, Tenang Ra tarik nafas dan hembuskan perlahan" Ia bergumam sendiri di depan kaca wastafel. Menoleh kanan kiri memastikan bahwa ia hanya sendiri tak ada orang lain di dalam toilet yang bisa mendengar ia menangis. " Benar kan, Bagas pasti baik b

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   86

    Tap tap tap... Langkah kecil manusia paling menggemaskan si dalam rumah itu terdengar perlahan. Ia membuka pintu sebuah kamar yang sengaja tidak dikunci pemiliknya. Mengendap endap melanjutkan langkah mungilnya menghampiri seseorang di dalam ruangan tersebut. Lengan kanannya mengayun hendak menepuk pundak kecil di depannya namun suara dingin mengejutkannya. " Sudah kaka bilang kalau masuk kamar kakak ketuk pintu dulu dek, jangan seenaknya dong" Raja yang duduk di kurai meja belajarnya berucap dengan dingin tanpa memalingkan wajahnya. " Heeh" Ia melengos kesal. Lalau melanjutkan aksinya menepuk pundak kakaknya. Plaaak... Suara tepukannya lumayan keras terdengar diruangan yang lumayan hening itu. " Apaan sih dek, sakit tau" raja mengusap usap kasar punggungnya yang kena tabok Ratu. " Biarin, kaka gak tau kalau Ratu kesal haa" Si cewek mungil itu tiba tiba memposisikan diri tiduran di atas kasur milik Raja. " awas iih.. Nanti bau dek. Kamu terlalu girly gak suka aku. Jangan tidura

DMCA.com Protection Status