Share

54

Dinara masih menangis di lantai. Ia memang seperti ini jika mengingat kejadian malam itu. Hatinya sakit, saat ini agak lebih besar sakitnya karena pencetusnya adalah penyebab ia menjadi begini. suaminya sendiri mas Bagas. Ia mencurahkan semuanya sampai ia capek dan merasa lega. Masih ada Naya yang pasti besok dengan sangat cerewet bertanya kepadanya seperti kereta api ekspress kalau tidak dijawab dengan benar.

" Hah... sudah Ra, ayoo kuat. Daripada besok kamu akan menjadi capek menjawab investigasi detektif kecil si Naya" Dinara tersenyum kecil. Hatinya sudah merasa lega setelah menangis. Ia mengusap kasar air mata yang masih tersisa. Sekarang hidungnya sedikit buntu. Pasti besok agak terganggu. semoga saja tidak menjadi pilek.

Bagas sudah pulang beberapa menit yang lalu. Walaupun ia gak tega membiarkan suaminya itu pulang dalam keadaan malam yang sedang hujan lebat namun ia masih belum bisa menerima kalo harus kembali ke sisinya begitu saja. sebelum ia mengingat semuanya.

Dinara ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status