Share

Bimbang

PoV Abang

Tiba di kantor, Dion masuk ke ruanganku untuk membicarakan soal proyek yang akan kami tangani.

“Gimana soal lahan kemaren?” Aku membuka percakapan saat berada di ruangan. Dion menarik kursi, duduk, menumpang kaki, ibu jari mengusap bulu di dagunya.

“Lancar. Cuma itu lahan ada yang bekas empang. Jadi harus diurug tanah banyak. Kalau gak diurug dulu, bisa ambles nanti perumahannya.”

Aku berpikir sejenak. Membayangkan lahan tersebut. Kalau begitu, berarti harus tambah anggaran dari rencana anggaran sebelumnya. 

“Strategis lokasinya?”

“Lumayan. Dekat area pabrik aja sih. Lokasinya di belakang pabrik itu. Kita udah sepakat soal harga. Tinggal ngebangun.”

“Good. Kalau kurang budget, tinggal bilang. Usahakan mandornya jujur.” 

Dion mengubah posisi duduk. Menum

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
wah gara" Ning cipi ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status