Beranda / Romansa / Menggoda Ibu Tiriku / Wejangan Sang Ibu

Share

Wejangan Sang Ibu

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-04 08:52:51

Sejak pulang kembali ke kotanya, Jacob dan yang lain pun mulai sibuk mempersiapkan pernikahan Bastian dan Sierra.

Pernikahan diputuskan akan diselenggarakan secara sederhana.

Walaupun jujur saja Bastian dan Jacob merasa berat karena mereka sama-sama ingin menunjukkan kepada dunia kebahagiaan mereka.

Namun sekali lagi, demi reputasi Sierra yang dulunya sempat menjadi istri Jacob dan mantan istri, tentu saja rasanya publikasi akan dirasa kurang cocok.

Sekalipun Jacob tetap bertahan dengan pura-pura lupa, tapi ternyata ia dan Bastian punya pikiran yang sama.

Sierra sendiri untungnya juga lebih nyaman dengan pesta sederhana dan Lidya pun tidak keberatan dengan apapun itu.

"Selama menurutmu itu baik, Ibu akan mendukungmu, Sierra. Bahkan Ibu juga berterima kasih karena semua orang tidak hanya memikirkan diri mereka sendiri tapi memikirkan reputasimu juga."

"Biasanya pengusaha apalagi yang sekaya Pak Jacob itu paling menyukai pesta besar, dengan gedung mewah dan dengan undangan yang s
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menggoda Ibu Tiriku   Persiapan Pernikahan

    Layaknya pasangan lain yang akan menikah, Bastian dan Sierra pun mengalami yang namanya stres menjelang pernikahan. Lebih tepatnya Sierra sendiri yang stres karena Bastian tidak terlalu mempedulikan detail, yang penting ia dan Sierra menikah. Tapi justru ketidakpedulian Bastian itu yang membuat Sierra makin stres. "Kau saja bisa memikirkan detail lamaran, mengapa sekarang kau seolah tidak peduli dengan detail pernikahan?""Bukan tidak peduli, Sayang. Tapi aku menyerahkan semua padamu, Sayang. Aku ikut saja apa pun yang kau mau.""Tidak bisa begitu, Bastian! Aku juga tidak punya waktu memilih semua detailnya sendiri tapi kau tidak mau membantuku!" "Bukankah kita sudah memakai jasa Wedding Organizer, Sayang? Kau bisa meminta bantuan mereka atau kalau kau tidak mau repot, serahkan saja semuanya pada mereka." "Tapi selera mereka berbeda dengan seleraku, Bastian. Aku tidak bisa memasrahkan semuanya begitu saja pada mereka," seru Sierra kesal. Dan Bastian pun hanya bisa tertawa menden

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Menggoda Ibu Tiriku   Pingitan

    "Baru satu hari tidak bertemu tapi aku sudah merindukanmu, Sayang," seru Bastian di teleponnya malam itu. Kemarin malam Bastian berpamitan ke keluarga Sierra untuk pulang ke kotanya karena ia dan Sierra akan dipingit selama satu minggu sampai hari H pernikahan nanti. Tentu saja awalnya Bastian tidak setuju dengan pingitan ini, tapi mengingat hal ini adalah tradisi, ia pun akhirnya pasrah. Sierra yang mendengar ucapan Bastian pun tersenyum. "Aku juga merindukanmu, Bastian. Akhir-akhir ini kau lebih sering di sini dan aku bisa melihatmu setiap hari." "Nanti setelah kita menikah, kau juga bisa melihatku setiap hari, Sierra.""Hmm, kau benar. Aku bahagia sekali, Bastian.""Apalagi aku, Sierra. Aku sudah tidak sabar menantikan hari pernikahan kita dan keluarga yang lain juga." Bastian pun menceritakan bagaimana sibuknya rumah keluarga Sagala hari itu menjelang pernikahan mereka. Dan Sierra pun terus tertawa mendengarnya. "Haha, mereka seperti itu karena mereka begitu antusias, Basti

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Menggoda Ibu Tiriku   Gugupnya Calon Pengantin

    "Apa gaunnya bisa dilonggarkan sedikit?" Sierra terus bernapas gugup saat melihat tampilan dirinya di cermin. Ia sedang berada di ruangan VIP di dekat tempat resepsi acara dan ia baru saja selesai di make up. Tentu saja hasil make upnya begitu menakjubkan dan Sierra terlihat begitu cantik. Bahkan Sierra sempat pangling melihat dirinya sendiri yang terlihat seperti ratu sehari itu.Namun, karena rasa tegangnya, ia terus merasa gaunnya terlalu sempit."Eh, itu sudah ukuran yang sama saat fitting, Bu," jawab wanita yang mengatur gaun Sierra. "Astaga, apa aku menggendut? Rasanya sempit sekali!" Sierra terus memegangi bagian perut dan dadanya yang seolah tertekan. "Mungkin karena Anda terlalu tegang, Bu. Sebenarnya ini tidak sempit, di bagian ini juga masih ada space."Sierra kembali mengembuskan napas panjang. Entah benar atau tidak gaunnya sempit karena ia terlalu tegang namun Sierra merasa tidak bisa bernapas sekarang. Lidya yang melihat ketegangan di wajah Sierra pun hanya tersen

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Menggoda Ibu Tiriku   Beautiful in White

    "Hoi, Sebastian Sagala! Aku tidak menyangka kau menjadi yang pertama menikah di antara kita, hah!" Empat orang pria yang begitu ribut mendadak masuk ke dalam ruangan tempat Bastian berada. Bastian pun langsung tertawa sumringah menatap para sahabatnya yang datang khusus untuk menghadiri pernikahannya. Mereka semua tinggal di luar negeri dan baru tiba tadi malam. Mereka khusus menghadiri pesta dan ada yang akan langsung pulang lagi setelah pesta. Para sahabat Bastian adalah pria dewasa yang juga masih lajang di umurnya yang sudah di atas 30 tahun, dan mereka masih betah bermain-main sama seperti Bastian dulu. Tapi jangan salah, semuanya pengusaha sukses yang mempunyai moto work hard, play harder, termasuk salah satunya adalah Jonathan, hanya saja, Jonathan adalah salah satu tipe yang kalem. "Akhirnya aku melihat kalian lengkap, hah? Susah sekali mencari waktu berkumpul seperti dulu lagi," sembur Bastian sambil memeluk sahabatnya satu persatu. "Kau tahu kami ini orang sibuk kan,

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Menggoda Ibu Tiriku   Menyambut Pengantinnya

    Sebuah papan bertuliskan "The Wedding of Bastian & Sierra" terpajang di depan pintu masuk tempat acara itu. Semakin masuk ke dalam, foto-foto kedua mempelai saat pre-wedding pun berjejer di sana. Foto-foto yang indah yang menunjukkan perasaan hati kedua mempelai yang terlihat begitu bahagia dan penuh cinta. Para tamu undangan pun begitu antusias dan rona bahagia pun terpancar di wajah semua orang. Terutama saat sang mempelai wanita akhirnya datang. "Silakan, Bu Sierra," seru seorang WO yang mengatur acara. Para tamu sontak menoleh ke arah pintu masuk, tidak terkecuali Bastian yang sudah menunggu dengan jantung yang berdebar kencang. Sierra sendiri sudah begitu tegang. Namun, ia berusaha tetap tersenyum. Satu tangannya memeluk lengan Lidya dan tangan yang lain memegang buket bunga. Sierra sempat menyapa sejenak tamu undangan, sebelum ia mengarahkan tatapannya pada pria yang menunggunya di sana. Sebastian Sagala, pria hot dengan sejuta pesona yang tidak lama lagi akan menjadi su

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Menggoda Ibu Tiriku   Dua yang Menjadi Satu

    Sementara tanpa ada yang tahu, di ujung sana, ada jantung lain yang juga sudah berdebar hebat. Seorang psikiater terkenal hampir saja terkena serangan jantung saat melihat wanita pujaannya melangkah dengan begitu anggun, bahkan anggunnya pengantin hari itu tidak dapat mengalahkan anggunnya wanita pujaannya itu. Penampilan Rosella yang senada dengan Lidya dan Stephanie membuatnya terlihat memukau, dengan make up dan tatanan rambut yang pas, membuat Jonathan pun begitu tidak tahan untuk merengkuh wanita itu ke dalam pelukannya. Hanya saja sayangnya, mereka sedang terpisah saat ini. Tempat duduk mereka terpisah jauh. Jonathan duduk bersama para sahabatnya di pihak pria, sedangkan Rosella duduk bersama keluarganya di pihak wanita. Dan tidak ada hal lain yang Jonathan lakukan selain terus menoleh mencuri pandang ke arah Rosella. Sesekali Jonathan akan mengalihkan tatapannya ke arah Bastian dan Sierra di atas altar namun sedetik kemudian, tatapan itu kembali menoleh ke arah Rosella.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Menggoda Ibu Tiriku   Malam Pertama Pernikahan

    "Tos!" "Kami bersulang untuk pasangan pengantin baru!" seru salah satu sahabat Bastian. "Bersulang!" Semua orang mengangkat gelasnya malam itu dan melanjutkan pesta secara private. Pesta pernikahan digelar pada pagi hari tadi dan selesai pada siang hari, tapi sebagian besar tamu undangan tetap di sana untuk melihat matahari terbenam dan mengobrol sampai sore menjelang. Semua orang pun mengobrol dengan begitu akrab dan sangat senang bersama, walaupun pasangan pengantinnya sendiri sudah merasa begitu lelah. Tidak! Bukan pasangan. Tepatnya hanya Sierra saja yang lelah karena Bastian masih terlihat strong. Bastian dan Sierra hampir tidak mendapat waktu istirahat karena mereka kembali ke kamar hanya untuk mandi dan berganti baju, sebelum melanjutkan acara makan malam bersama tamu lain. Bahkan Bastian dan Sierra pun tadi mandi di kamar yang berbeda karena Sierra butuh petugas make up untuk membantunya membuka gaun pengantinnya jadi sekalian ia mandi di kamar itu. Sierra pun baru be

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Menggoda Ibu Tiriku   Ini Cobaan

    Sierra mengernyit dalam tidurnya saat ia merasakan geli di sekitar lehernya dan tubuhnya yang lain. Sierra pun mengangkat bahunya dan memutar posisi tubuhnya namun ia malah masuk ke dalam pelukan yang begitu hangat. "Mmpphh ...," gumam Sierra sambil terus bergerak menyamankan dirinya sendiri. Dan Bastian pun hanya tertawa melihat istrinya yang begitu manja. Bastian berendam cukup lama tadi malam. Ya, tadi malam, karena sekarang sudah pagi. Matahari pun sudah cukup tinggi, tapi Bastian masih menutup rapat gordennya agar tidak membangunkan sang putri tidur, walaupun Bastian sendiri tidak bisa tidur semalaman. Setelah lama berendam, sebenarnya Bastian berniat tidur, namun melihat Sierra yang masih tertidur hanya dengan penutup bawah tubuhnya mendadak membuat Bastian kembali on. Memang Bastian belum sempat memakaikan Sierra baju dan hanya menyelimuti Sierra, sebelum ia masuk ke kamar mandi. Namun begitu Bastian keluar, Sierra sudah menendang selimut itu sampai tubuh polos wanita

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07

Bab terbaru

  • Menggoda Ibu Tiriku   Menggoda Ibu Tiriku (END)

    Setelah serangkaian acara selesai, anak-anak pun makan bersama lalu bermain bersama. Gelak tawa dan teriakan anak-anak memenuhi pinggir kolam renang sampai membuat Jacob dan Lidya pun terus tertawa senang. "Masa tua kita akan terus bahagia melihat para cucu kita yang tumbuh besar, aku senang sekali akhirnya kita menjadi keluarga besar, Bu Lidya." "Aku juga senang, Pak Jacob. Aku tidak pernah menyangka hari ini akan tiba. Masih teringat jelas bagaimana semua hal buruk itu terjadi dulu, tapi semua benar-benar sudah berubah beberapa tahun terakhir ini. Dan selama beberapa tahun ini aku hanya merasakan kebahagiaan, aku bersyukur sekali." "Haha, kau benar, Bu Lidya. Kau benar. Karena aku juga merasakan yang sama. Sejak Bastian menikah dengan Sierra, aku hanya merasakan kebahagiaan, aku bahagia sekali." Lidya yang mendengarnya hanya mengangguk dan tersenyum menatap anak-anak yang bermain bersama. Kali ini Bastian dan Jonathan mengobrol bersama, sedangkan Rosella dan Sierra pun mengobro

  • Menggoda Ibu Tiriku   Satu Tahun Kemudian

    Satu tahun kemudianSpanduk bertuliskan "Happy birthday Victor Sagala" membentang di pinggir kolam renang rumah Jacob pagi itu. Jacob ngotot menjadi tuan rumah dalam acara ulang tahun cucunya itu dan keluarga Sierra pun akhirnya merayakan ulang tahun Victor di sana. Lidya dan Sierra pun berangkat ke rumah Jacob membawa Santos dan Sania yang sudah berlarian kesana kemari dan tidak bisa diam itu. Namun, Santos dan Sania sangat menyayangi Victor. Perbedaan umur mereka yang hanya 1.5 tahun membuat mereka terlihat lucu saat bersama. Santos dan Sania akan menggandeng Victor di tengah dan Victor yang baru belajar berjalan itu begitu senang setiap kali digandeng oleh kakak kembarnya itu. Seperti pagi itu di pinggir kolam renang rumah Jacob. "Hati-hati, Santos! Jangan miring-miring jalannya! Nanti kalian bertiga bisa masuk ke dalam kolam!" seru Sierra yang masih sibuk menyusun kue-kue di meja untuk foto. Santos dan Sania membawa Victor berkeliling dan mereka berjalan zigzag. Kadang mere

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kebahagiaan yang Lengkap dan Sempurna

    Beberapa bulan berlalu dan perut para Ibu hamil pun sudah membola. Rosella sendiri sudah mendekati waktu melahirkan, namun ia masih begitu aktif bekerja sampai Adipura tidak tahan melihatnya. "Aduh, Rosella! Kau di rumah saja ya! Istirahat saja! Tinggal menghitung hari kau akan melahirkan! Ayah tidak mau cucu Ayah lahir di kantor!" "Aku baik-baik saja, Ayah. Lagipula aku tidak setiap hari ke kantor kan?" "Tapi Ayah takut sekali melihatmu berjalan dengan perut sebesar itu!" "Haha, benar, Rosella! Dengarkan ayahmu, dia sampai tidak bisa tidur memikirkanmu." Imelda mengulum senyumnya. Rosella sendiri ikut tersenyum. "Haha, baiklah, Ayah! Baiklah, besok aku tidak akan ke kantor ya," kata Rosella akhirnya. "Ah, iya, iya." Adipura pun bernapas lega dan jantungnya terus berdebar kencang karena terlalu antusias. Bahkan Adipura ikut diam di rumah bersama Rosella keesokan harinya. "Makan yang banyak, Rosella! Kau harus punya tenaga untuk melahirkan," pesan Adipura yang terus menghitung

  • Menggoda Ibu Tiriku   Calon Orang Tua yang Bahagia

    Hamil dalam keadaan sadar dan hamil dalam keadaan gila tentu saja adalah dua hal yang sangat berbeda. Dulu waktu Rosella hamil Julio, setiap hari ia hanya bisa berteriak dan memukuli perutnya, menolak kehadiran Julio dan terus mengamuk. Rosella benar-benar gila dulu dan rasanya apa yang terjadi dulu sudah tidak bisa lagi diungkapkan dengan kata-kata. Tapi di atas semua itu, Rosella bersyukur karena semua hal buruk sudah berlalu dan digantikan hal baik yang tiada henti di kehidupannya yang sekarang. Rosella memiliki keluarga yang hebat, suami yang hebat, mertua yang hebat, dan anak yang hebat. Pekerjaan yang hebat juga dan semua hal yang membuatnya tidak pernah menyesal telah dilahirkan, yang membuat Rosella tidak pernah menyesali lagi semua yang sudah terjadi di masa lalunya. Dan yang membuat Rosella paham bahwa Tuhan selalu punya rencana dalam hidup kita. Mungkin seringkali kita bertanya mengapa aku yang harus mengalami semua hal buruk itu, aku tidak kuat, aku tidak sanggup.

  • Menggoda Ibu Tiriku   Berkah Tiada Akhir

    Lidya dan Sierra masih begitu syok sampai mereka tidak tahu harus senang atau tidak, namun semua anggota keluarga yang lain malah memekik senang, terutama Jacob yang tidak berhenti tertawa senang. "Selamat ya, Sierra! Selamat! Haha! Ayah senang sekali akan bertambah cucu! Hahaha!" Sierra pun hanya memaksakan senyumnya sampai tidak lama kemudian, Bastian pun pulang ke rumah karena Sierra mengirimkan hasil tespeknya ke ponsel Bastian.Bastian yang baru memarkir mobilnya pun langsung berlari masuk dan mencari istrinya. "Sierra, Sayang, benarkah itu? Kau hamil lagi, Sayang?" Bastian langsung menangkup kedua bahu Sierra. "Entahlah, tespeknya bilang begitu!" Bastian yang mendengar jawaban Sierra pun langsung tertawa sumringah. "Bukankah tespek tidak pernah bohong, Sayang? Sekarang kita tanya ke dokter ya! Ayo, Sayang! Ayo!" Bastian pun langsung mengajak Sierra pergi ke dokter kandungan siang itu dan jantung Sierra pun terus berdebar tidak karuan sampai akhirnya ia dipanggil masuk dan

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kejutan Tidak Terduga

    Hampir satu minggu setelah acara pernikahan dan semua orang akhirnya bisa bersantai lagi dari padatnya acara mereka. Saking banyaknya undangan yang diundang oleh Adipura dari berbagai kota dan negara membuat jadwal keluarga mereka pun begitu padat untuk menjamu semuanya. Dan ketika semuanya berakhir, Rosella sendiri mengalami kelelahan yang tidak biasa. Ia lelah sekali sampai lemas dan tidak bernafsu melakukan apa pun, bahkan nafsu makan pun tidak ada. Selama tiga malam Rosella dan Jonathan masih menginap di hotel lalu setelahnya mereka pun pulang ke rumah Adipura. Jonathan memang belum mengajak Rosella tinggal berdua di apartemen karena keluarga Adipura masih begitu menikmati kumpul bersama seperti ini, apalagi sekarang Julio sudah tinggal bersama mereka. "Kau tidak apa, Sayang? Kau kelelahan ya?" Jonathan membelai kepala Rosella yang sedang berbaring tidur siang itu. "Hmm, aku lelah sekali, Jonathan. Aku sedikit meriang, kurasa aku tidak mau melakukan apa-apa dulu." "Kau mau

  • Menggoda Ibu Tiriku   Wedding Day

    Sebuah papan bertuliskan "The Wedding of Jonathan and Rosella" terpasang di pintu masuk sebuah taman di sebuah hotel mewah yang akan menjadi tempat pemberkatan pernikahan pagi itu. Hanya sedikit undangan yang diundang pada pagi hari, namun mereka akan mengadakan pesta besar lagi di ballroom mewah nanti malam. Semua undangan pun sudah hadir di sana dan mereka begitu antusias menantikan pasangan pengantin yang berbahagia. Rosella sendiri nampak begitu gugup saat berada di ruang VIP untuk menunggu saat ia harus keluar. Setelah mengalami persiapan pernikahan yang cukup membuat emosi labil dan setelah mengalami pingitan yang membuatnya begitu merindukan Jonathan, hari ini akhirnya mereka akan mengikat janji suci dan jantung Rosella tidak berhenti berdebar kencang sejak subuh tadi. "Tenang, Rosella! Tenang! Kau terlalu gugup!" Lidya terus tersenyum menatap Rosella dari pantulan cerminnya. "Bagaimana aku tidak gugup, Ibu? Entahlah, aku gemetar!" "Haha, aku juga begitu waktu itu, Rosel

  • Menggoda Ibu Tiriku   Malam Pertama yang Lebih Awal

    Semua anggota keluarga menyambut bahagia lamaran yang dilakukan oleh Jonathan dan mereka pun begitu tidak sabar untuk menikahkan anak-anak mereka. Mereka pun langsung memilih hari baik dan persiapan pernikahan pun mulai digelar. Semua orang langsung sibuk dengan tugasnya masing-masing karena Adipura ingin membuat pesta besar untuk Jonathan dan Rosella. "Sungguh tidak usah pesta sebesar itu, Ayah. Bagiku yang penting pernikahan kami sah.""Tidak bisa! Kau akan menikah, tentu saja pestanya harus besar dan mewah. Ayah tidak mau tahu, pestanya harus besar!" seru Adipura lagi dengan lantang. Semua anggota keluarga pun tidak berani membantah lagi dan akhirnya menuruti Adipura. Mereka menyewa gedung resepsi mewah dan menyewa jasa WO, namun tetap saja Adipura yang begitu sibuk mengatur semua detailnya karena memang Adipura sendiri adalah orang yang sangat detail. Sedangkan Lidya dan keluarganya yang sudah kembali ke rumah mereka sendiri, tidak banyak ikut campur dan memilih untuk mengik

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kejutan Lamaran

    "Mari, silakan, Pak Jacob!" "Silakan, Pak Adipura!" Keluarga Adipura, keluarga Jacob, dan keluarga Lidya sedang berkumpul bersama malam itu di sebuah ruang VIP di sebuah hotel mewah untuk makan malam. Setelah melalui banyak hal, mereka menjadi semakin dekat satu sama lain. "Rosella, kapan kau baru akan kembali ke WHA, hah? Om menunggumu. WHA membutuhkanmu," seru Adipura. Sejak kejadian itu sampai Adipura keluar dari rumah sakit bahkan sampai hari ini, Rosella memang belum kembali bekerja di WHA. Walaupun semua masalah sudah selesai dan namanya sudah bersih, tapi Rosella masih ragu untuk kembali. Bahkan Livy sudah mengundurkan diri dan memilih pindah ke luar negeri. "Ah, itu ...." "Besok Rosella akan kembali bekerja, Ayah." celetuk Jonathan tiba-tiba. Rosella pun membelalak menatap Jonathan karena sebelumnya mereka belum pernah membicarakannya. "Jonathan!" desis Rosella. Namun, Jonathan tidak menanggapinya dan malah menggenggam tangan Rosella yang ada di atas meja. "Besok

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status