Share

Aku Menyukaimu

Author: Mommykai22
last update Last Updated: 2024-08-23 11:48:57

"Sial, Sierra! Lihat kakimu ini sudah membeku!" geram Bastian yang langsung memijati kaki Sierra dan Sierra hanya bisa menatapnya nanar.

Mungkin kehangatan yang diberikan Bastian barusan sudah membuat Sierra sedikit sadar hingga ia bisa merasakan debar jantungnya memacu cepat karena malu saat ini.

"Ini dingin sekali, Sierra! Kemarilah! Naiklah ke pangkuanku lagi dan naikkan kakimu juga!"

Bastian membantu Sierra bergerak naik ke pangkuannya. Posisi Sierra meringkuk di pelukan Bastian seperti bayi.

Sierra pun sekarang memeluk leher Bastian dan menekuk kakinya, menyembunyikan semuanya ke dalam jaket Bastian yang besar itu.

"Apa kau sudah merasa makin hangat, Sierra?" bisik Bastian di telinga Sierra.

Sierra pun hanya mengangguk dengan malu sekaligus lega.

Malu karena saat ini ia benar-benar polos di pelukan Bastian, namun lega karena Bastian benar-benar membuktikan ucapannya dengan hanya memeluknya.

Bahkan Bastian sama sekali tidak menyentuh tubuhnya selain hanya memeluk.

Bastian
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ayyu Fyda
bikin mereka menyatu, supaya.....
goodnovel comment avatar
Ayyu Fyda
up gi kk author
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menggoda Ibu Tiriku   Pagi yang Salah Tingkah

    Hari sudah mulai pagi saat Sierra mengernyit dalam tidurnya. Hawa dingin masih terasa, namun tidak sedingin tadi malam. Bahkan, pagi ini Sierra sudah bisa menikmati tidurnya dengan hawa dingin yang membuatnya mulai terbiasa itu. Sierra sendiri masih bergelung di dalam jaketnya saat tiba-tiba kesadaran menyentaknya dan ia membuka matanya kaget. Sierra pun mengerjapkan matanya menatap tempat asing yang tidak dikenalnya itu. Susah payah Sierra berusaha berpikir hingga akhirnya ia mengingat semua yang terjadi kemarin malam secara sadar. Dan melihat Bastian di sana, Sierra pun makin yakin kalau semuanya memang nyata. Sierra menatap punggung telanjang Bastian yang sedang duduk di tepi matras, entah apa yang pria itu lakukan, tapi mendadak pipi Sierra menghangat dan bersemu merah, mengingat bagaimana kokohnya tubuh itu memeluk tubuh polosnya tadi malam. Sierra pun menelan salivanya dengan susah payah. Perasaannya campur aduk saat ini, namun entah mengapa ada perasaan lega dan bahagia

    Last Updated : 2024-08-24
  • Menggoda Ibu Tiriku   Perasaan yang Menguat

    Semua orang sudah berkumpul di perbatasan saat Bastian akhirnya membawa Sierra keluar dari sana. Pak Jose, Ernest, dan regu penyelamat sudah ada di sana untuk bersiap masuk dan mencari Sierra dan Bastian, namun ternyata orang yang dicari sudah keluar sendiri dalam keadaan sehat. Tory adalah orang yang pertama kali melihatnya dan langsung memekik keras. "Bos! Bos! Itu Bos!" pekik Tory begitu senang. Tory langsung berlari menghampiri Bastian dan membantu Bastian menurunkan Sierra. "Hati-hati, Tory! Punggungnya terluka!""Eh, iya! Ayo, Bu Sierra! Hati-hati!" Tory memapah Sierra, sebelum akhirnya Bastian pun ikut turun dari undakan itu. "Bu Sierra? Bu Sierra, untunglah kau ditemukan!" Pak Jose bernapas begitu lega sambil menceritakan kepanikan semua orang mencarinya. Semalam satu regu penyelamat kembali masuk ke hutan, tapi hasilnya tetap nihil sampai Pak Jose tidak bisa tidur memikirkannya. "Terima kasih atas kepedulianmu, Pak Jose! Maafkan aku yang merepotkan!""Tidak, Bu Sierr

    Last Updated : 2024-08-24
  • Menggoda Ibu Tiriku   Seperti Apa Hubunganmu Dengannya?

    "Apa yang membuat Ayah memanggil Valdo begitu pagi?" Laura dan Stephanie mengernyit saat melihat Valdo muncul di rumah mereka pagi itu, padahal Valdo sendiri baru pulang dari luar negeri.m kemarin malam. "Entahlah, Stephanie! Tapi yang pasti, tidak jauh-jauh dari masalah Sierra. Ayahmu itu selalu menjadikan Valdo teman curhatnya. Tentu saja setelah beberapa hari Ibu mempengaruhinya, Ibu tidak percaya kalau dia sama sekali tidak terpengaruh."Stephanie mengangguk mendengarnya. "Tapi sampai kapan Ibu mau menyimpan semua bukti itu? CCTV di rumah ada, foto saat mereka berciuman di kantor juga ada, oh, mereka memang menjijikkan, aku sudah tidak tahan lagi, Ibu!""Sabar, Stephanie! Bukti-bukti itu akan berfungsi sebagai bom waktu nantinya. Kalau suatu hari Sierra menyulitkan kita, kita bisa memakainya untuk melindungi diri kita.""Ck, tapi aku lebih menyukai semua cepat terbongkar dan wanita itu cepat pergi dari sini, Ibu!""Baiklah, sabar, Sayang ...." Laura terus menenangkan Stephanie d

    Last Updated : 2024-08-24
  • Menggoda Ibu Tiriku   Menyentuh Hatinya

    Suara anak-anak berlarian terdengar di halaman yayasan. Seperti hari-hari sebelumnya, mereka akan bermain bola sambil tertawa bersama. Dan kali ini Julio pun menendang bolanya langsung ke gawang. "Golll ... yeay ...."Julio terus terkikik sambil berlari membuat selebrasi seperti yang pernah ia lihat di video dan teman-temannya yang lebih besar pun tertawa melihatnya. Mereka masih tertawa bersama saat pengurus yayasan memanggil Julio. "Julio! Kemarilah! Aunty-mu datang, Nak!"Mata Julio langsung berbinar-binar mendengarnya. "Aunty Sierra?" seru Julio sambil langsung berlari menghampiri pengurus yayasan. "Mana dia?""Tadi security menelepon memberitahu, dia masih di mobilnya." "Julio mau ke sana!" teriak Julio sambil langsung berlari ke arah parkiran. "Julio, hati-hati! Jangan berlari secepat itu!" teriak pengurus yayasan. Namun, Julio sudah berlari begitu kencang sampai ke parkiran dan ia pun melihat mobil di sana. Dari kaca depan mobil, Julio bisa melihat Bastian dan Sierra. J

    Last Updated : 2024-08-25
  • Menggoda Ibu Tiriku   Short Escape

    Bastian masih bermain bersama anak-anak sambil menatap Sierra dari kejauhan dan saat tatapan mereka bertemu, Sierra pun tersenyum manis sambil melambaikan tangannya. Sierra sendiri mendadak melupakan tentang pertanyaan Bastian tadi karena ia terlalu antusias di sana. Sierra duduk di rumput di samping kaki Rosella. Rosella duduk di atas kursi dan hanya terus berkedip, sedangkan Sierra duduk di bawahnya, tepat di samping kaki Rosella sambil memeluk kaki kakaknya itu. Sesekali Sierra ikut tertawa melihat tawa semua anak-anak di kejauhan, namun sesekali ia melirik ke atas, melihat ekspresi Rosella yang tetap datar. Dan setiap kali setelah melihat ekspresi Rosella, Sierra akan makin memeluk kaki kakaknya itu lalu menyandarkan kepalanya di sana. "Menurutmu bagaimana pria itu? Dia tampan kan?""Namanya Bastian. Sebastian Sagala. Dan aku ... kurasa aku menyukainya, Rosella ...."Sierra tersenyum sambil melirik Rosella lagi. "Kami bertemu dengan cara yang tidak biasa. Entahlah bagaimana

    Last Updated : 2024-08-25
  • Menggoda Ibu Tiriku   Dia Adalah Tanggung Jawabku

    "Akhirnya kau pulang juga, Bos!"Bastian menghentikan mobilnya di depan rumah dan Tory pun langsung menyambutnya. "Hmm, ada apa? Biarkan aku mandi dulu!" Bastian melirik Sierra sekilas seolah berpamitan, sebelum ia pun naik ke kamarnya sendiri. Sierra sendiri hanya menatap punggung Bastian yang sudah melangkah diikuti Tory itu.Baru saja Sierra akan naik ke kamarnya juga, namun Valdo sudah menghampiri dan menyapanya. "Sierra?"Sierra yang melihat Valdo langsung tersenyum senang. "Valdo? Kau sudah pulang? Urusanmu di Singapore sudah beres?" "Sudah, Sierra. Oh ya, bagaimana keadaanmu? Aku dengar kau sempat tersesat di hutan.""Eh, cepat sekali beritanya sampai ke telingamu ...."Bastian memang tidak memberitahu Sierra kalau Valdo ada di rumah dan Pak Jose sudah menelepon Jacob. kKarena itu, Sierra belum tahu apa-apa. "Pak Jose menelepon langsung ke Pak Tua itu dan menjelaskan semuanya. Dia terus meminta maaf dan merasa sungkan sudah membuatmu mengalami kejadian yang tidak mengen

    Last Updated : 2024-08-25
  • Menggoda Ibu Tiriku   Ancaman Tiada Henti

    Suara tegas Jacob membuat semua orang terdiam dan Sierra lagi-lagi menahan napasnya. Rasanya suasana di ruang makan selalu mencekam akhir-akhir ini, namun hari ini terasa lebih mencekam daripada biasanya. Sierra pun menjaga pandangannya lurus ke depan karena ia begitu takut untuk melirik ke arah siapa pun, baik itu Bastian maupun Jacob. Namun, tidak begitu dengan Bastian yang lagi-lagi tertawa kesal dan tetap menanggapi Jacob dengan santai. "Huh, mendadak menjadi suami yang posesif, hah? Kau tidak bersikap seperti itu pada ibuku dulu! Atau jangan-jangan karena sekarang kau sudah tua, sedangkan istrimu masih muda, jadi kau takut pria lain yang lebih muda merebutnya darimu?" Jacob yang mendengarnya pun mendadak dibakar emosinya. "Jaga bicaramu, Bastian!""Apa ada ucapanku yang salah? Aku hanya membahas tentang perbedaan sikap yang kau tunjukkan pada istri tua dan istri mudamu!" sahut Bastian lagi dengan tajam.Kedua ayah dan anak itu pun saling bertatapan dengan tajam sampai perasa

    Last Updated : 2024-08-26
  • Menggoda Ibu Tiriku   Cemburu Menguras Emosi

    "Kau baik-baik saja, Sierra?"Sierra yang masih sakit hati keluar dari ruang kerja Jacob dan memilih untuk duduk sendirian di kursi santai di pinggir kolam renang. Valdo pun menghampiri Sierra untuk menghiburnya. "Kalau kau ada di posisiku, apa kau bisa baik-baik saja, Valdo?" jawab Sierra lirih. Valdo pun mengembuskan napas panjangnya dan duduk di samping Sierra tanpa kata. "Aku sudah berusaha melakukan yang terbaik yang aku bisa. Apa dia pikir aku senang melakukan ini? Apa dia pikir karena dia memberiku uang lalu dia bebas menghinaku seperti ini?""Terkadang saat memikirkannya, aku mau mengakhiri semuanya tapi aku menyadari kalau aku masih membutuhkan Pak Tua itu. Aku pun merendahkan harga diriku dan menjadi pesuruhnya karena harga diriku sama sekali tidak berarti dibanding kebahagiaan dan kenyamanan keluargaku ....""Tapi bukan berarti aku tidak bisa sakit hati, Valdo." Sierra mulai memegangi dadanya dengan emosional. "Lagipula tugasku hanya tinggal menyingkirkan Tante Laura d

    Last Updated : 2024-08-26

Latest chapter

  • Menggoda Ibu Tiriku   Sebuah Rekayasa

    "Bagaimana hari ini, Sayang?" Jonathan melakukan video call dengan Rosella dan Julio, sebelum mereka tidur malam itu. Dan Julio pun begitu senang melihat Jonathan yang begitu ia rindukan. Jonathan sendiri sudah mendengar semua cerita detail tentang Rosella dari Jordan dan Jonathan tidak berhenti berterima kasih pada Rosella. Walaupun Rosella sendiri sebenarnya tidak menceritakan apa pun pada Jonathan karena memang ia tidak mau bersikap berlebihan. "Semuanya baik, Jonathan. Julio sekolahnya juga pintar." "Tadi Julio belajar sama Mama sebelum tidur, Papa," celetuk Julio. "Benarkah? Belajar apa, Sayang?" "Julio belajar menulis." "Haha, apa Julio sudah pintar menulis sekarang?""Sedikit-sedikit bisa, Papa. Di rumah Grandma juga Julio belajar menulis." "Siapa yang mengajarimu, Julio?" "Grandpa. Hehe, tulisan Grandpa bagus." Jonathan yang mendengarnya pun langsung tertawa pelan. Mendadak ingatan masa kecil saat Adipura mengajarinya menulis pun muncul di otaknya. "Ya, Grandpa su

  • Menggoda Ibu Tiriku   Mencari Kelemahannya

    Livy keluar dari ruang kerja Jessica dengan geram dan ia langsung melangkah ke ruang kerjanya sendiri. Livy pun melangkah mondar mandir di ruang kerjanya sambil memekik kesal. "Sial kau, Jessica! Hanya karena diselamatkan seperti itu, mendadak kau ada di pihaknya?" "Kau sudah tidak mendukungku lagi bahkan kau mendukung hal yang tidak masuk akal seperti ini!" "Sebenarnya apa yang Om Adipura dan Tante Imelda inginkan? Membuat Rosella akhirnya mewarisi perusahaan ini? Haruskah mereka memperlakukan Rosella begitu special? Sial!" Livy tidak berhenti menggeram kesal sambil duduk di meja kerjanya. Ia pun memejamkan matanya dan berpikir keras, sebelum akhirnya ia memutuskan sesuatu. "Baiklah, Livy! Kau tidak bisa diam lagi karena ternyata satu persatu orang yang berpihak padamu sekarang pindah dan kau sudah tidak punya teman lagi. Bahkan Tante Imelda dan Jessica juga sudah berpihak pada Rosella." "Aku harus melakukan sesuatu. Ya, aku harus melakukan sesuatu," seru Livy sambil meraih po

  • Menggoda Ibu Tiriku   Berada di Pihak yang Berbeda

    Beberapa hari berlalu sejak kejadian pelecehan yang hampir dialami Jessica dan beberapa perubahan pun mulai terasa. Adipura marah besar pada keluarga Cedric dan memutuskan hubungan kerja sama walaupun WHA harus mengalami kerugian yang cukup besar. Adipura pun ngotot memenjarakan Cedric agar ia jera dan Jessica pun merasakan betapa ayahnya sangat menyayanginya. Ketulusan ini jujur belum pernah dirasakan oleh Jessica secara nyata. Jessica memang dekat dengan ayahnya dan selalu menuruti apa pun ucapan ayahnya. Namun, ia merasa itu biasa saja dan memang sudah seharusnya. Jessica tidak pernah terlibat masalah apa pun yang membuatnya merasakan pembelaan yang luar biasa sampai kejadian yang ia alami barusan. Ia baru sadar kalau begitu banyak orang yang peduli padanya. Jordan, Rosella, dan kedua orang tuanya. Bahkan Julio yang kecil itu pun yang diberitahu kalau Jessica sakit keesokan harinya langsung mendatangi Jessica dan menemaninya seharian di ranjang. "Cepat sembuh ya, Aunty! Sini

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kau Aman Bersamaku

    "Cukup, Jordan! Cukup! Jangan bicara begitu! Jessica masih syok!" seru Rosella. "Aku hanya tidak bisa kasihan padanya, Kak! Aku lega karena dia tidak menjadi korban Cedric, tapi aku juga kesal padanya!" Jordan pun terus mengomel dan Jessica hanya terus diam sampai akhirnya rasa mual membuatnya beranjak dari ranjang. Jessica berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya termasuk sisa wine yang sudah diminumnya tadi. "Huwek! Huwek!" Rosella sendiri terus menemani Jessica sambil menepuk punggung Jessica dan mengambilkan tisue untuknya. Jessica pun menerimanya begitu saja tanpa berkata apa-apa. Bukan hanya itu, Rosella juga begitu sibuk mengambilkan Jessica air minum sampai Jordan hanya bisa menatapnya dengan perasaan hangat melihat ketulusan Rosella pada Jessica. "Apa kau tidak membawa jas, Jordan? Kasihan gaun Jessica robek." "Ada di dalam mobil, Kak." "Sana ambilkan! Kasihan Jessica!" Jordan hanya mengembuskan napas panjang lagi, sebelum akhirnya ia pun pergi dar

  • Menggoda Ibu Tiriku   Menyelamatkannya

    "Four Season, Jordan! Kita harus segera ke sana! Kita harus menyelamatkan Jessica!" "Aku bersumpah aku mendengarnya ingin melecehkan Jessica, Jordan! Kita tidak bisa membiarkannya!"Rosella begitu panik sampai ia hampir menangis sekarang. Setiap mengingat kata pelecehan, semua hal buruk mendadak berputar di otaknya dan ia pun akan menjadi emosional, apalagi saat ini adik Jonathan yang akan menjadi korban. Rosella benar-benar tidak bisa membiarkannya. "Ayo kita ke sana, Jordan! Ayo kita ke sana! Menyetirlah lebih cepat, Jordan! Kumohon ...." Tubuh Rosella sudah gemetar sekarang sampai air matanya akhirnya menetes juga. Dan Jordan pun bisa merasakan bagaimana Rosella mengkhawatirkan Jessica padahal selama ini Jessica tidak pernah bersikap baik pada Rosella. "Tenang, Kak! Tenanglah!" sahut Jordan akhirnya sambil melajukan mobilnya makin kencang. Jordan pun sempat menelepon ponsel Jessica beberapa kali, namun ponselnya sudah tidak aktif. "Sial! Jessica! Dia mematikan ponselnya!"

  • Menggoda Ibu Tiriku   Peringatan itu Benar

    Jessica akhirnya tiba di sebuah restoran mewah bersama Cedric. Jessica memakai gaun merah seksi dengan bagian punggung yang terbuka sampai Cedric tidak berhenti memujinya. "Kau luar biasa cantik malam ini, Jessica!" "Hmm, apa biasanya aku tidak cantik, hah?" "Kau selalu cantik, Sayangku." Cedric yang tadinya sudah duduk di hadapan Jessica pun beranjak dari kursinya dan melangkah mendekati Jessica. Cedric meraih tangan Jessica dan menciumnya, sebelum ia menatap wajah cantik itu lekat-lekat. Betapa cantik dan seksi Jessica malam ini dan Cedric sudah tidak tahan lagi untuk menikmati keindahan di balik gaun merah itu. Namun, dengan cepat Cedric menggeleng untuk menepikan pikirannya karena masih ada step yang harus mereka lewati, makan malam, minum, baru menghabiskan malam bersama. "Baiklah, ayo kita makan, Sayang!"Cedric mengajak Jessica makan dan sepanjang makan malam, Cedric tidak berhenti menatap wajah cantik itu. Jessica memang sangat cantik kalau sudah berdandan. "Makanan

  • Menggoda Ibu Tiriku   Mencemaskannya

    "Sial, berani sekali dia menghina Cedric! Dia pikir siapa dia? Keluarga bukan, teman juga bukan!" "Dia benar-benar sudah melunjak! Aku makin tidak menyukainya sekarang! Sial!" Jessica mondar-mandir di ruang kerjanya dengan perasaan kesal yang luar biasa. Setelah mendengar semua ucapan Rosella, bukannya Jessica tidak gelisah. Namun, Jessica gelisah bukan karena percaya pada Rosella, tapi gelisah karena amarah untuk Rosella. Semakin dipikir, amarahnya malah semakin besar. Bisa-bisanya wanita itu mendadak muncul dengan membawa anak, diterima oleh semua orang dengan begitu mudah, dan sekarang makin melunjak. "Sial!" rutuk Jessica lagi tanpa henti. Jessica pun masih terus mengumpat kesal saat pintu ruang kerjanya kembali diketuk dan dibuka. Jessica yang mengira Rosella kembali lagi pun langsung membentak keras. "Aku tidak mau mendengarmu! Tidak usah datang ke sini lagi!" Namun, ternyata yang datang Livy dan Livy cukup kaget mendengar teriakan Jessica. Jessica sendiri menbelalak m

  • Menggoda Ibu Tiriku   Peringatan yang Tidak Didengar

    "Aku sudah selesai, Rosella." "T-Tami ...." "Eh, kau kenapa? Kau pucat, Rosella!" Rosella menggeleng dan berusaha untuk tidak menoleh sama sekali agar Cedric tidak mengenalinya. Namun, beberapa pria di meja Cedric sempat menoleh menatap Tami dan punggung Rosella karena memang Rosella duduk memunggungi meja para pria itu. "Aku tidak apa, Tami. Ayo kita pulang!" "Eh, iya." Tami pun membawa Rosella masuk ke mobil dan ia segera menyetir kembali ke perusahaan. Rosella sendiri hanya bisa duduk di mobil sambil menenangkan dirinya dan memikirkan tentang Jessica. Ia tidak mungkin membiarkan Jessica dilecehkan oleh pria brengsek itu, tapi apa yang harus ia lakukan? Apa?"Kau yakin kau tidak apa, Rosella?" tanya Tami yang menyetir mobilnya. "Tidak apa, Tami. Jangan khawatir! Aku sudah lebih tenang sekarang." "Eh, sudah lebih tenang? Memangnya tadi kau kenapa, Rosella? Kau pucat sekali tadi! Kau mau minum kopi agar lebih segar?" "Tidak. Aku tidak apa, Tami. Hanya mendadak teringat ses

  • Menggoda Ibu Tiriku   Mendengar Rencana Busuknya

    "Aku tahu, aku sudah makan siang. Semuanya baik-baik saja, Jonathan." Rosella menerima telepon dari Jonathan siang itu saat ia baru saja melangkah masuk ke lobby perusahaan. Jonathan yang sudah tiba di Amerika begitu cepat sudah merindukan Rosella lagi. "Baiklah, nanti malam telepon aku. Aku mau melihat Julio, Sayang." "Haha, baiklah. Sana bekerja! Aku juga mau bekerja dulu." "Baiklah, aku mencintaimu, Rosella." "Aku juga mencintaimu, Jonathan." "Dah!" Rosella masih tersenyum dan menutup ponselnya lalu memandangi ponsel itu saat tiba-tiba tubuhnya hampir tertabrak oleh seorang pria sampai refleks ia melangkah mundur dan terhuyung. "Astaga!" pekik Rosella. Namun, pria itu langsung memegangi tangan Rosella sampai akhirnya Rosella tidak jadi jatuh. Jantung Rosella pun berdebar kencang karena gerakan mendadak itu, namun kedua matanya langsung bertaut dengan mata pria yang menyelamatkannya. "Kau tidak apa, Nona?" tanya pria itu dengan lembut dan dengan tatapan kagum. "Aku tida

DMCA.com Protection Status