Ini sangat aneh.Cindy sudah menjadi sekretaris Yogi selama tiga tahun, dia tahu betul bahwa hari Senin adalah hari tersibuk Yogi.Apalagi Yogi sangat enggan pulang ke Keluarga Walker, kenapa dia tiba-tiba muncul di momen yang agak canggung ini?Cindy mengernyit. Mereka tidak bertemu selama dua bulan, Yogi tidak berubah sama sekali.Kota Shigo sudah memasuki musim hujan, suhunya lebih dingin. Dia mengenakan mantel kasmir panjang di luar jas hitam. Dia baru saja memasuki rumah dan melepas mantel untuk diberikan kepada pelayan.Cindy baru saja keluar dari dapur, mata Yogi pun terangkat dan tertuju pada Cindy.Keduanya saling memandang selama lima atau enam detik, Yogi berbalik terlebih dahulu dan mengambil handuk panas yang disodorkan pelayan untuk menyeka tangan dengan tenang.Cindy merasa sedikit tidak nyaman.Cindy membawa sup ke meja ruang makan. Santi sedang menata piring dan alat makan. Ketika melihat Cindy, dia memuji, "Sup kerang ini kelihatannya enak. Dalam cuaca seperti ini, ha
Cindy tidak berusaha menengahi seperti dulu. Sikapnya sama seperti tamu biasa, ketika tuan rumah bertengkar, dia memilih untuk berpura-pura tidak ada dan tetap diam.Santi buru-buru berdiri dan menghentikan Yogi, "Kenapa kalian bertengkar lagi karena satu patah kata? Yogi, kamu belum makan. Makan lebih banyak, kalau nggak, nanti kamu sibuk di sore hari dan nggak punya waktu untuk makan, perutmu akan sakit lagi."Yogi terhalang jalannya sehingga ekspresinya terlihat dingin.Santi tidak punya pilihan selain memanggil Cahyadi, "Cahyadi."Cahyadi menahan diri selama beberapa detik, akhirnya mengalah, "Aku mau tanya pada pergantian dewan direksi di akhir tahun, apa kamu nggak mau mempertahankan Pak Pujo dan Pak Angito lagi?"Yogi duduk lagi, tapi tidak makan."Ya."Cahyadi mengerutkan kening, "Mereka adalah veteran perusahaan."Yogi berkata acuh tak acuh, "Jadi mereka mengandalkan senioritas untuk menindas orang.""Mereka sudah memberikan kontribusi yang besar kepada Grup Mega, wajar saja m
Cindy mengerutkan kening dalam hati, tak tahu apakah itu niat Santi atau niat Cahyadi?Topik ini terlalu berbahaya, jadi Cindy mengalihkan pandangannya dan berkata, "Bibi, aku nggak mengerti maksudmu, tapi aku merasa orang nggak bisa monoton. Aku juga ingin keluar dan mencoba yang terbaik. Bibi dan Paman menganggapku sebagai putri, saat seekor burung dewasa, dia harus meninggalkan induknya dan pergi ke luar untuk membangun sarang sendiri. Benar 'kan?"Santi berbicara dengan sentuhan emosional, Cindy juga berbicara dengan sentuhan emosional, sehingga berhasil melewati topik tersebut.Cindy berbicara tanpa cela sehingga Santi hanya bisa berkata, "Ayo minum teh." Dia tidak menyebut lagi.Cindy merasa tidak pantas untuk tinggal lama-lama, jadi dia menghabiskan teh di tangan dan meletakkan cangkir, "Sudah sore. Bibi perlu tidur siang, jadi aku pergi dulu."Santi berkata, "Cahyadi ada di ruang kerja di lantai dua. Naiklah dan ucapkan selamat tinggal padanya. Nggak tahu kapan kamu akan datang
Cindy mengatupkan bibirnya, lalu mengangkat tangan untuk membantunya memasang kancing manset.Warna rubi sangat indah sehingga melengkapi kemejanya dengan sempurna.Yogi menunduk dan menatap Cindy.Dulu, Cindy membantunya mengikat dasi, memasang kancing manset dan merapikan mansetnya. Semuanya dilakukan dengan alami dan familier, tapi sekarang Cindy terlihat seperti "menanggung penghinaan dan beban".Sudut mulut Yogi berkedut.Kancing manset relatif kecil dan tidak mudah dipasang, Cindy bertanya secepat mungkin, "Apa yang dimaksud Pak Yogi dengan jantung buatan?"Cindy khawatir Yogi akan mempermainkan Cindy.Yang jarang terjadi adalah hal itu tidak terjadi kali ini.Yogi berkata dengan acuh tak acuh, "Teknologi ini sudah sangat matang di luar negeri, juga sudah diterapkan secara klinis di negara kita beberapa tahun yang lalu. Tapi, teknologi ini belum diterapkan dalam skala besar."Jantung bukanlah mangga, tidak bisa tumbuh dari pohon begitu saja.Dibandingkan dengan jantung donor, mes
Setelah keluar dari Keluarga Walker, Cindy langsung naik taksi ke Universitas Shigo dan sekaligus mencari informasi jantung buatan di Internet melalui ponsel.Sesampainya di universitas, Cindy mendapat pemahaman awal tentang jantung buatan.Cindy menyimpan ponsel, menemukan kartu identitas pegawai, membuka kontrol akses sekolah, lalu berjalan cepat menuju gedung profesor.Cindy tidak mencari pekerjaan dalam dua bulan terakhir, tapi dia bekerja paruh waktu dengan Steve sebagai asisten dosen.Awalnya ketika Steve meminta Cindy untuk membantunya dan membayar gaji Cindy, Cindy benar-benar merasa Steve melihat Cindy menganggur dan kekurangan uang serta berada dalam tekanan yang besar, sehingga demi membantu Cindy, dia mencari alasan untuk mengirimkan uang kepada Cindy.Namun, Steve mengatakan tidak begitu. Saat ini sudah akhir semester, selain mengajar sebagai profesor, Steve juga disibukkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan penelitian ilmiah hingga tidak bisa meluangkan waktu. Kalau t
Tentu saja Cindy sadar.Semua informasinya dikumpulkan oleh Cindy.Cindy mengangkat kepala, "Jadi Profesor Steve bukan nggak memerlukan kehadiranku dalam pekerjaan, tapi karena merasa aku nggak ingin bertemu dengan orang-orang dari Grup Mega?"Steve tersenyum, "Ucapanmu seperti aku menggunakan layanan publik untuk keuntungan pribadi."Bukankah begitu?Cindy belum pernah melihat bos yang lebih suka bekerja sendiri demi menjaga perasaan karyawannya."Profesor Steve terlalu khawatir. Aku nggak masalah. Setelah proyekmu selesai, aku tetap harus mencari pekerjaan. Kota ini hanya sebesar ini, nggak bisa dihindari aku akan bertemu dengan orang-orang dari Grup Mega di tempat kerja. Apa aku harus menghindar setiap kali bertemu dengan mereka?"Cindy berkata dengan tenang, "Grup Mega nggak ada artinya bagiku sekarang."Cindy berpikiran terbuka sehingga Steve tidak lagi khawatir lalu mereka menghadiri acara makan malam di malam hari.Ada banyak orang yang hadir, semuanya dari tim Steve.Pemimpin t
Setelah meninggalkan restoran, Steve menoleh untuk menatap Cindy dengan lembut, "Kita cari tempat makan lagi? Bagaimana kalau sabu-sabu?"Sikap Steve seperti tidak terjadi apa-apa.Cindy berkata, "Apa kita bisa pergi begitu saja?"Steve mendorong kacamata, "Tentu saja. Kenapa nggak?""Aku membantumu mempersiapkan penelitian ilmiah ini selama dua bulan. Ini sangat penting. Kamu langsung meninggalkannya, kamu terlalu ....""Apa aku terlalu mementingkan cinta?" sambung Steve dengan makna tersirat di kalimatnya.Cindy mengatupkan bibir bawahnya dan berkata dengan jelas, "Sejak aku tahu penelitian ilmiahmu bekerja sama dengan Grup Mega, aku sudah menduga kejadian hari ini akan terjadi. Yogi nggak berniat melepaskanku. Lagi pula, persiapan yang relevan sudah ada. Kamu juga nggak membutuhkanku untuk membantumu dengan hal-hal kecil lagi, sudah waktunya aku pergi sekarang.""Jangan sia-siakan apa yang disiapkan tim kalian sekian lama hanya demi aku. Itu nggak sepadan."Senyum Steve tidak memuda
Cindy memutuskan untuk mengatasi traumanya hari ini. Dia menggertakkan gigi dan bersiap untuk menunggang kuda.Alhasil, kudanya bergerak sedikit, Cindy langsung mundur.Steve sudah menunggang kuda, melihat aktivitas psikologis Cindy yang penuh warna, dia mencondongkan tubuh ke atas kepala kuda sambil tersenyum, "Aku benar-benar nggak menyangka ada yang ditakuti Cindy."Cindy tidak berdaya, "Apa aku nggak takut pada apa pun di mata Profesor Steve?"Steve tersenyum, "Tentu saja."Sejak dia bertemu Cindy, Cindy sepertinya bisa menangani apa pun.Cindy selalu kejam pada dirinya. Dia tidak peduli lagi, langsung menginjak sanggurdi dan menunggangi kuda.Kuda itu mengambil dua langkah, Cindy sangat ketakutan sehingga dia segera menjepit perut kuda, memegang erat tali kekang dan berteriak dengan suara kecil, "Jangan bergerak!"Steve merasa geli sehingga dia turun dari kudanya dan berjalan untuk mengajari Cindy, "Jangan takut. Kuda-kuda di sini terlatih dengan baik dan sangat jinak. Kamu tarik
Ekspresi Yogi dingin, Cindy menggertakkan gigi, "Yogi! Kamu sudah memaksa ayahku mati, apa kamu mau memaksa ibuku mati?! Ayahku nggak memberi kami buku keuangan. Kami nggak tahu apa pun. Apa lagi yang kamu ingin dapatkan dari kami!"Yogi berkata, "Aku ingin kamu kembali bersamaku!" Berapa lama Cindy akan bermesraan dengan Samuel?Cindy dengan marah berteriak, "Lepaskan ibuku!"Nasnah adalah kelemahannya, jadi kata-kata Yogi membuat Cindy frustrasi. Samuel menghiburnya, "Satu-satunya petunjuk yang ada sekarang adalah ibu angkatmu, dia nggak akan melakukan apa pun pada ibu angkatmu."Yogi berkata dengan nada dingin, "Bu Nasnah dirawat di ICU sekarang. Masih belum diketahui apa dia akan bangun. Cindy, apakah kamu yakin nggak mau kembali bersamaku untuk melihat dia?"ICU ....Wajah Cindy pucat, bagaimana ini bisa terjadi ....Cindy menatap Yogi, jantungnya menegang dan rasa sakit membuat tubuhnya gemetar, "Yogi."Yogi tahu betapa pentingnya ibunya baginya, tapi Yogi tetap melakukannya, jad
Dia ternyata menganggap penipuan, jebakan, pemanfaatan di antara mereka serta kematian keluarga dan dendam generasi sebelumnya hanyalah "permainan"? Dia benar-benar berpikir Cindy akan kembali bersamanya setelah mengetahui semua kebenarannya?Hehe .... Tapi, tidak heran dia berpikir begitu. Ketika Cindy patah hati karena dia dan Yona, Cindy mengundurkan diri dan berpisah dengannya. Setelah waktu yang lama, dia masih merasa bahwa Cindy akan kembali.Dia sangat percaya diri, tidak, seharusnya bilang dia sangat percaya diri dengan kemampuannya.Dia menggunakan paksaan, bujukan, jebakan emosional dan kata-kata manis pada Cindy, dia berhasil mencapai tujuannya setiap saat, jadi sekarang dia bisa mengubah keadaan dengan pernyataan "kembali" dengan mudah.Cindy memandang Yogi dan menggelengkan kepala. Kali ini, kita tidak bisa rujuk kembali.Samuel melirik Sherlene dengan cuek, Sherlene bertepuk tangan. Terlihat dia hanya mengajak Sherlene, tapi nyatanya ada orang yang bersembunyi. Setelah te
Cindy tidak mau mengeluarkan air mata, dia mendongak dan melihat ke langit. Ah, bukankah tadi cerah? Kenapa tiba-tiba tidak ada matahari? Kenapa dia tiba-tiba tahu kebenarannya? Yogi ... Yogi sebenarnya tidak mencintainya 'kan?Dalam tiga tahun terakhir, Cindy hanyalah alat dia, sekarang Cindy masih menjadi alat dia. Bagaimana Cindy bisa jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya?Karena Yogi "naksir diam-diam" pada Cindy di SMA? Ataukah karena "surat cinta" yang berdebut itu?Tapi, bahkan perasaan yang dia lihat sendiri pun palsu, bagaimana keaslian dari perasaan yang tidak dia lihat dan berdasarkan laporan orang lain serta kata cinta yang tidak jelas?Cindy menelan ludah dan berusaha sekuat tenaga melepas cincin itu, tapi sudut tajam "V" yang terbuat dari berlian terhalang, bahkan membuat jarinya berdarah, tapi dia tetap tidak bisa melepasnya.Cindy menggertakkan gigi dan ingin terus melepasnya secara paksa, tapi pergelangan tangannya digenggam oleh Samuel, Samuel berkata dengan s
Cindy menggertakkan gigi geraham. Dia biasanya tenang dan rasional, tapi dia sangat keras kepala saat ini. Walaupun Liana menceritakan keseluruhan cerita dengan jelas, bahkan kalau keheningan Qweneth menegaskan semuanya, dia tetap menolak menerimanya."Ini semua asumsimu!"Bahkan Liana tidak tahan dengan sikapnya yang keras kepala. Dia mencibir dan hendak mengatakan sesuatu lagi ketika suara laki-laki tiba-tiba menyela, "Cindy, dia nggak pantas mendapatkan kepercayaanmu."Tenang dan tanpa emosi, itu suara Samuel yang sejak tadi terdiam.Kelopak mawar tertiup angin hingga ke kakinya, warnanya merah seperti darah.Kata-katanya membuat Cindy merasa jantung, hati, limpa, dan paru-paru bergeser posisi, Cindy merasakan sakit yang menyesakkan.Samuel memandangnya, wajahnya terlihat di mata coklat Samuel yang selembut sumber air panas, tapi kata-katanya menusuk seperti es yang tergantung di atap."Kalau dia nggak berencana rujuk denganmu, bagaimana dia bisa pulang bersamamu? Bagaimana dia bisa
Qweneth terkejut!Segera dia berseru, "Cindy? Apakah itu kamu, Cindy?" Saking kagetnya dia sampai lupa memanggil "Nyonya Muda" sebagai gelar kehormatan, "Kenapa kamu memegang ponsel Nona Liana? Kamu di mana sekarang? Pak Yogi mencarimu ke mana-mana akhir-akhir ini!"Cindy berbisik, "Apakah kamu bersama Yogi sekarang?"Qweneth berkata, "Nggak, Pak Yogi nggak datang ke perusahaan hari ini dan nggak memberi tahu aku. Beri tahu aku di mana kamu, aku akan hubungi Pak Yogi untuk segera menjemputmu!"Cindy tiba-tiba berkata, "Qweneth, kita sudah menjadi rekan kerja selama tiga tahun. Biarpun kita nggak punya kontak pribadi, kupikir kita berteman. Tapi, saat aku dijebak oleh Liana, kenapa kamu memanipulasi opini publik untuk menyerangku?"Liana tersenyum, pertanyaan ini cerdas sekali.Qweneth terdiam, lalu berkata, "Cindy, apa katamu? Aku belum ...."Cindy menutup panggilan telepon tanpa mendengarkan, dia menggenggam telepon erat-erat, wajahnya semakin kaku setiap detiknya, sementara Liana ter
Cindy menoleh dan menatapnya, "Hal apa?"Liana berkata, "Opini publik di Internet saat itu adalah netizen memarahimu karena menyakiti aku."Cindy mengomel, "Bukankah itu opini publik yang sengaja kamu buat!"Liana merentangkan tangannya dengan tidak bersalah, "Itu bukan aku. Bukankah kamu meminta Selina membantumu menuntutku karena menghasut opini publik, tapi pengadilan memutuskan bahwa nggak ada bukti faktual bahwa aku melakukannya, jadi pelakunya sebenarnya bukan aku.""...." Cindy mengerucutkan bibirnya.Liana berkata, "Aku bisa mengorbankan diriku untuk menjebakmu, tapi bukan berarti aku bersedia melampirkan fotoku secara online untuk dilihat oleh orang lain. Aku masih harus bergaul dengan orang, aku nggak begitu nekat. Kalau nggak didorong seseorang, aku pikir masalah ini nggak akan diketahui publik.""Jadi menurutku Yogi yang melakukannya. Tujuannya untuk semakin meruntuhkan pertahanan psikologismu dan membuatmu merasa diserang dari semua sisi, lalu lebih mengandalkan dia."Tanp
Liana melihat Samuel, lalu melihat Cindy.Dia tidak bodoh, dia bahkan sangat pintar, kalau tidak, dia tidak akan mampu menciptakan ilusi bahwa "Yogi menurutinya" hanya dengan beberapa kata saja hingga membuat Cindy salah paham.Jadi dia sudah memahami sekarang, dia bersandar di kursi dan senyuman sinis terpampang di wajahnya yang sakit-sakitan, "Ternyata jebakanku nggak gagal total, aku bahkan membantu Pak Yogi memenangkan hati si cantik ...."Cindy berkata dengan canggung, "Kamu nggak perlu ikut campur tentang urusan Yogi dan aku.""Kamu datang ke rumahku hanya karena ingin mendengar kebenarannya. Sekarang aku mengatakan yang sebenarnya tapi kamu nggak berani mendengarkan. Bu Cindy, kenapa sikapmu begitu bertolak belakang? Oh, aku mengerti, kamu sudah menebaknya tapi kamu nggak berani membuktikannya 'kan? Lagi pula, kamu sudah memakai cincin. Kalau sekarang kamu tahu sifat asli suamimu, bagaimana perasaanmu?"Liana melihat Eros di jari manisnya, tapi kali ini Liana bukan hanya tidak m
Samuel menoleh ke belakang dengan acuh tak acuh, Sherlene melangkah maju dan langsung ke pokok permasalahan, "Nona Liana menjebak Nona Cindy, coba kamu pikirkan setelah itu, apa ada yang mencurigakan?"Liana tidak mengerti, "Apa yang mencurigakan?"Sherlene berbicara dengan jelas, "Poin utama dalam keseluruhan insiden ini adalah pengakuan kedua gangster yang 'melecehkan' kamu. Mereka menuduh Nona Cindy menyuap mereka."Kedua pria itulah yang memegang ponsel dan berpura-pura menanyakan jalan pada Cindy, tapi nyatanya mereka ingin kamera pengintai merekam kontak Cindy dengan mereka.Liana, "Iya."Sherlene, "Bukankah seharusnya saksi penting seperti itu langsung jatuh ke tangan polisi untuk mendorong perkembangan penyelidikan? Tapi, aku ingat polisi baru menemukan mereka pada hari ketiga. Apa tujuan pengaturanmu?"Liana tidak tahu kenapa mereka menanyakan hal ini, jadi dia berhenti sejenak dan menjawab, "Aku nggak mengaturnya secara khusus.""Dalam pengaturanku, mereka akan ditangkap poli
Yogi melamun di tengah hujan, Locky juga menyampaikan berita."Kak Yogi, sudah ketahuan, mereka pergi ke Negara Singa."Yogi tampak cuek dan mengunci layar ponselnya, "Pergi ke bandara."....Mobil yang melaju tiba-tiba terbentur, kepala Cindy membentur kaca dan terbangun!Samuel bertanya dengan suara rendah, "Sakit nggak?"Cindy menekan jantung, bukan di kepala, rasa sakit yang tiba-tiba membuatnya sangat tidak nyaman.Samuel menopang kepala Cindy dengan telapak tangan, tapi Cindy tetap saja membentur jendela mobil. Dia mengusap tempat Cindy terbentur dan bertanya, "Masih kurang tidur tadi malam? Kamu tertidur sepanjang jalan."Cindy menggelengkan kepalanya, tidak, karena menyalakan aromaterapi, dia tidur nyenyak tadi malam. Dia tidak tahu kenapa dia mengantuk.Setelah beberapa saat, rasa tidak nyaman di hatinya mereda, tapi dia masih merasa sesuatu yang buruk sudah terjadi .... Apa itu ibunya?Tidak, tidak, Yogi pasti akan menjaga ibunya.Cindy menelan ludahnya, tapi perasaan tidak n