Share

Hukuman

Author: Beata Resa
last update Last Updated: 2023-03-07 22:35:26

Brakk .... suara benturan pintu dihantam Qyara cukup keras.

“HEY ANJIR, LO EMANG GAK PUNYA HATI YA.” Suara Quara naik oktaf. Ia menemukan Shega ada di dalam kelasnya sedang menghisap sebatang rokok menghadap ke arah jendela belakang. Dengan tangkas ia dorong badan kekar Shega hingga kepalanya terbentur pada kaca jendela.

“Anjir!” rahang Shega mulai mengeras.

“LO EMANG GAK PUNYA OTAK YA. BISA GAK SIH LO HARGAIN LYLY SEDIKIT AJA!” katanya semakin emosi.

“Mending lo pergi dari sini sebelum gue hajar!,” ucap Shega memberi peringatan.

“Oh lo beraninya sama cewe ya? CUPU TAU GA,” ucap Qyara yang membuat Shega semakin geram.

“Sini lo kalo berani,” tantang Qyara.

Shega mengabaikan Qyara, ia berjalan keluar kelas melaluinya. Ia lebih memilih untuk tidak meladeninya, Shega sadar ia sangat mudah terpancing emosi, bahakan terhadap wanita sekalipun. Jadi lebih baik ia mengindar saja dari pada ia harus bertarung dengan wanita yang bukan lawannya.

 Shega sudah sangat muak dengan sikapnya Jolly yang terus saja mengejarnya, namun Shega akui memang Jolly sangatlah cantik, tapi ia sangat tidak suka dengan tingkah childish-nya, centil, dan manja. Dia sangat menghindari wanita semacam itu.

Kala Shega keluar kelas ia temukan Jolly sedang berdiri kaku di depan tong sampah dengan kotak makan di tangannya. Matanya sangat sendu, hatinya kembali hancur. Kali ini ia benar-benar dibuat Shega sehancur-hancurnya

“Lo bisa gak berhenti ngejar gue!” gumam pria berambut berantakan itu. Membuat Jolly menoleh pada sumber suara.

“Mau sampe kapan lo kaya gini terus Ga?” ucap wanita yang masih memegangi kotak makan itu.

“Jangan berharap apa pun dari gue, karena gue aja gak berharap apa pun dari lo. bahkan, kehadiran lo di dunia ini aja, itu bencana bagi gue!” ujar Shega sarkastis. Membuat hati Jolly semakin sakit teramat dalam.

“Terus maksud lo apa terima makanan yang gue kasih? Gue pikir lo udah mulai nerima perasaan gue,” ucapnya dengan nada lirih.

“Lo pikir gua mau makan makanan buatan lo?” ujar Shega dengan nada menekan, seraya mendekatkan diri pada Jolly hingga kini membuat si empu ketakutan.

“Setidaknya lo jangan buang kalo gak mau makan. Bisa kan lo kasih ke orang lain?” ucapnya, retina mata tidak pernah berbohong, air matanya begitu saja keluar tanpa permisi dari mata Jolly.

“Ck, lo pikir gue peduli?” kata Shega, rahangnya mulai mengeras.

“Lo pikir lu siapa? Gue harus repot-repot jaga perasaan lo?” lanjutnya lagi, seraya menghantam bahu Jolly dengan bahunya hingga saling bertabrakan dan membuat Jolly tersungkur di lantai.

Lagi-lagi kini Jolly meringis kesakitan yang kesekian kalinya oleh Shega. Namun, ia berusaha tegar agar bisa menguatkan diri dan bisa melanjutkan misinya.

Cukup lama Jolly berdiri di depan kelas Shega, bermonolog dengan diri sendiri. Akhirnya ia memutuskan pergi ke ruang seni, sudah sangat malas jika melanjutkan pembelajarannya. Kali ini ia hanya butuh waktu sendiri.

***

Pulang sekolah

“Mohon perhatian, panggilan kepada siswa bernama Jolly Dwyne Kheswaridari kelas 12 MIPA-1 dan Shega Aedelmaer dari kelas 12 MIPA-3 di tunggu di ruang BK, terima kasih.”

“Ck, mampus gue,” umpat jolly.

“Salah lo sendiri, ngapa gak balik ke kelas hah?” Tanya Qyara mengangkat sebelah alisnya.

“Yaa gue, mmm... suka-suka gue lah banyak tanya lo anjir,” jawab Jolly dengan tampang juteknya.

“HALAH, palingan lo lagi ngegalau kan di ruang seni? Sambil nyanyi-nyanyi lagu galau,” tebak Qyara .

“Dih! Nolep bat anjai, anti galau-galauan gua mah,” ucap Jolly seraya menyilangkan kedua tangannya.

“Ente kadang-kadang ente yah, rawrr...” tutur Qyara dengan nada khas alip cepmek.

“Udahlah, gue mau dihukum bareng ayang dulu. Bye,” ucapnya langsung lari meninggalkan Qyara.

“Ha ayang? Oh, Shega maksudnya? BTW kenapa dia juga dihukum ya, apa jangan-jangan tadi dia ke ruang seni bareng Shega?” batin Qyara sembari melihat punggung Jolly yang sudah berlari jauh.

***

Di kelas Shega

“Mohon perhatian, panggilan kepada siswa bernama Jolly Dwyne Kheswaridari kelas 12 MIPA-1 dan Shega Aedelmaer dari kelas 12 MIPA-3 di tunggu di ruang BK, terima kasih.”

“Nah loh Shega, lo dipanggil ke ruang BK. Anjir gak ada abisnya lo bolak-balik ruangan itu,” Ucap Birru teman dekat Shega.

“Sama Jolly lagi, wah abis ngapain lo pada,” tanya Artha penuh curiga.

Yang diajak bicara tidak menggubris sama sekali. Dengan kedua tangan dilipat sambil memasang wajah cool-nya.

“Minimal jawab lah cok. Gua cabut juga nih alis lo lama-lama,” ucap Birru kesal.

“Gak usah emosi gitu Ru. Nanti gigi lo bisa rontok kalo bikin kesel Shega.” Artha terkekeh.

Benar juga kata Artha, Birru yang badannya kalah atletis dengan Shega sudah pasti akan kalah jika berkelahi. Bagi Shega kalo Birru doang mah ditiup doang juga langsung innalillahi.

“Gue ngabisin waktu di halaman belakang tadi pas jam terakhir. Sialnya ada Pak Andri mergokin gua di sana,” Ujar Shega akhirnya menjawab pertanyaan Birru.

Setelah kejadian tadi Shega lebih memilih untuk menyendiri di halaman belakang. Ini sudah menjadi kebiasaannya ketika perasaannya gundah. Dan halaman belakang sudah menjadi tempat ternyamannya untuk menyendiri.

“Eh btw pasti tadi lo di labrak lagi kan sama Qyara?” tanya Artha penasaran.

“Pasti,” jawab Shega singkat.

“Anjir nyesel gua tadi ke kantin, aturan mah gua diem di kelas ya,” tutur Birru menyesal.

“Lah apa urusannya?” Tanya Artha heran.

“Seru gua liat orang ribut. hihihi,” jawab Birru menyengir kuda.

“Dasar lo jamil. Titisan ibu-ibu komlpek lu!” kata Artha yang di sambar dengan gelak tawa dari Birru.

“Eh anjir cakep bener,” tawa Birru tiba-tiba berhenti, matanya sudah membuat sempuna.

“Liat tuh,” tunjuk Birru.

Sega dan Artha menoleh ke arah yang ditunjuk Birru. Di sana Jolly sedang berjalan menuju ruanng BK yang tak jauh dari kelas mereka bertiga. Rambutnya berterbangan karena sepoian angin. Mereka bertiga sudah sering melihat Jolly, tapi kali ini auranya semakin terlihat cantik.

“Anjir, tambah cakep aja kalo rambutnya kena angin,” puji Artha.

“BERDAMAGE COYYY,” kata Birru.

“Biasa aja,” ucap Shega singkat.

“Pala lo lembek lo bilang biasa aja, gua mesti kasih lo kaca mata mins lima belas kalo gini,” canda Birru.

“Ahahah tolol,” ledek Artha.

“Kalo lo gak mau Lyly, mending buat gue aja Ga. Lo ada kesempatan emas ko ga diambil si heran, mending gua aja lah kalo gitu,” Ucap pria yang masih memperhatikan Jolly, yang tak lain adalah Birru.

“Gak peduli!” kata Shega yang masih melipatkan kedua tangan di dadanya.

 “Ga, gue kasih tau nih ya, kalo lo emang bener-bener suka Lyly, mending sekarang lo terima dia aja, kesempatan gak datang dua kali men, Lyly juga manusia dia bisa kapan aja nyerah ngejar lo. Jadi, sebelum dia nyerah, lo mending cepet-cepet aja terima dia. Gak usah jual mahal gitu njir,” Ceramah Birru panjang lebar.

“Tumben omongan lo bermanfaat,” sarkas Artha.

“Anjir lo! Jadi selama ini gua ngomong gak ada faedahnya gitu?” kata Birru tak terima.

“Emang iya ege.”

“Parah lu.”

Di tengah perbincangan mereka bertiga Shega sebenarnya diam-diam memikirkan apa yang diucapkan Birru. Ia selalu dibuat berfikir kala teman-temannya membahas soal cinta.  Secara, selama hidupnya Shega belum pernah merasakan jatuh cinta, karena menurutnya itu sangat tidak penting. Melihat kedua orang tuanya seperti itu, Shega tidak tertarik untuk memiliki pasangan atau bahkan menikah. Ia pikir tidak ada gunanya menikah jika pada akhirnya anak yang ia hasilkan nanti akan menderita sepertinya.

“Rasa cinta itu kaya gimana?” tanya Shega polos.

“Anjir lo gak pernah ngerasain?” tanya Artha kaget.

“Lo lupa kalo Shega gak pernah pacaran Thar?” Tanya Birru.

“Iya sih, tapi kalau pun gak pernah pacaran bukan berarti gak tau rasa cinta gimana dong?” kata Artha yang membuat Birru merasa heran juga.

“Lo bener-bener gak tau Ga?” tanya Birru.

“Gua gak ngerti,” jawab Shega polos.

Maklum saja Shega tidak mengerti bagaimana rasanya cinta. Semenjak ia lahir ke dunia ini, dia tidak pernah merasakan itu, bahkan dari orang tuanya saja tidak. Jadi wajar saja jika selama ini Shega berpikir jika hidupnya memang tidak berarti. Untuk apa dia menjadi anak yang baik? Untuk apa dia menjadi orang yanng bermanfaat? Untuk apa ia sukses? Itu semua tidak ada artinya. Karena tidak ada orang yang harus ia buat bangga.

Related chapters

  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Permohonan Maaf

    “Permisi,” ucap Jolly kala memasuki ruang BK, tapi Jolly tidak melihat Bu Nining di sana.“Ke mana Bu Nining?” Batinnya, mencari keberadaan guru Bk SMA Adiwilangga, namun pada akhirnya Jolly memilih duduk saja pada salah satu kursi di ruangan ituSelang beberapa waktu pintu ruangan terbuka, ia pikir itu Bu Nining guru BK-Nya, tapi ternyata itu adalah Shega lelaki yang telah berhasil membuat perasaannya campur aduk. Mata mereka bertemu kala Shega berjalan ke arah kursi di sampingnya, Jolly sedikit ketakutan dengan tatapan mata Shega yang tajam seperti elang yang akan menerakm mangsanya.Setelah mereka duduk berdampingan susasana ruangan berubah menjadi horor. Yang biasanya jika Jolly bertemu Shega akan banyak mulut, tapi kali ini Jolly sangat kaku. Ia bingung harus bagaimana, keduanya benar-benar seperti orang yang tidak saling mengenal.“Maaf,” ucap Shega singkat yang akhirnya membuka suara. Namun Jolly tidak menggubris sama sekali.“Apa dia bilang, maaf?” Batinnya keheranan.“Maaf,”

    Last Updated : 2023-06-16
  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   malam mingguan

    “Assalamulaikum,” ucapnya membuka pintu dengan wajahnya yang kusut.“Waalaikumsalam,” jawab Bunda yang baru saja keluar dari kamarnya.“Kamu pulang sama siapa nak, hari ini pak Doyok kan gak bisa jemput?” Tanya Bunda khawatir.“Sama temen mah,” jawab Jolly seadanya.“sama Brandon kah?” Tebak Bunda, karena biasanya jika pak Doyok tidak bisa menjemput, Brandon lah yang akan mengantarkan Jolly pulang.“Iya,” sahut Jolly. “Bagus kalo gitu, kenapa gak kamu ajak mampir dulu ke sini?” Tanya Bunda.“Kasian dia mau istirahat kecapean abis rapat organisasi,” jawab Jolly. “Oh yaudah kalo gitu.” Kata Bunda seadanya yang membuat Jolly sedikit heran. Biasanya Bunda selalu menanyakan hal apapun kepadanya, tapi kenapa kali ini Bunda berbeda? Apa ada sesuatu.“Udah nih gak nanya lagi?” tanya Jolly sebelum pergi ke kamarnya.“Gak ada,” sahut Bunda.“Abis bersih-bersih badan, kamu langsung makan ya,” Titah Bundanya.“Iya siap.” Ucap Jolly seraya menaiki tangga.Huftt...Jolly membantingkan badan di ata

    Last Updated : 2023-06-16
  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   What's Wrong With Shega?

    “Ke mana aja si lo pada, lama banget gua ngebatu dari tadi,” gerutu Qyara.“Lu pikir emang dari rumah Lyly ke sini deket apa?” Brandon beralasan.“Ya ngebut kan bisa,” Qyara menyembulkan mulutnya.“Udah si, ngeributin yang gak jelas mulu. Disini kan kita mau have fun,” Jolly menyeringai, yang membuatnya kembali diam.“Mau pesan apa nih,” tanya Jolly sembari merogoh menu makanan di atas meja.“Lu semua udah gua pesenin, tinggal nunggu makanannya dateng aja,” ucap Qyara.“Lah? Lu pesenin apaan anjir,” ujar Jolly tidak terima.“Makanan favorite lo berdua, gua jamin gak bakal nolak,” kata Qyara, Yang akhirnya Jolly pun menerima.Sembari menunggu makanan datang mereka menghabiskan waktu untuk mengobrol. Ketika di tengah perbincangan Qyara tertegun kala Pasha dan Birru berada di tempat yang sama. Qyara kenal dekat dengan mereka berdua, maklum saja Qyara si anak friendly yang bisa berteman dengan siapa saja. Namun ia dapati bukan hanya Pasha dan Birru saja, ia menilik seperti tidak asing, da

    Last Updated : 2023-06-16
  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Rasa Cinta?

    Jolly merasa hawatir dengan kondisi Sega saat ini. ia berjalan mengikuti Shega dari belakang. Jolly menghampiri Shega kala pria itu duduk pada area bebas asap rokok.“ Lo baik-baik aja kan?” Gumam Jolly yang membuat Shega sedikit terlonjak.“ Ngapain lo di sini?” Tanya Shega ketus.“ Hah? E-eum ... gu-gue gak sengaja lewat aja abistu liat lo di sini,” sahut Jolly beralasan.“ Pergi!” Usir Shega dengan nada menekan.“ Gue mau temenin lo di sini,” ujar Jolly seraya mengusap lembut bahu Shega. namun, dengan tangkas Shega yang tak suka kontak fisik ,menangkis tangan Jolly yang menyentuh bahunya hingga membuatnya tersungkur di lantai.“ GUE BILANG PERGI YA PERGI!!” Ucapnya, suaranya naik oktaf.“ LO BUDEK?” Katanya lagi seraya memegang dagu Jolly dengan kasar. Sementara Jolly hanya bisa meringis menahan tangis di perlakukan Shega seperti ini.“

    Last Updated : 2023-06-20
  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Enemy

    Hari minggu yang cerah, di hiasi kicauan burung menjadi suasana yang sangat indah. Jolly memilih jogging untuk mengisi waktu pagi di hari liburnya.Taman kota menjadi tempat tujuannya, di hari libur seperti ini biasanya banyak pengunjung di sana. Untuk kali ini ia lebih memilih jogging sendiri, tidak seperti biasanya pergi berolahraga bersama temannya Qyara.“Huft ... cape juga ya.” Ucapnya kala sudah sampai tempat tujuan, ia memilih duduk terlebih dahulu pada salah satu kursi taman.Setelah cukup untuk merenggangkan otot-otot nya, ia pergi mencari minum di area taman kota.“Air mineral satu ya Pak.” Ucapnya pada penjual.Kala ia akan meminumnya, tiba-tiba saja badannya terdorong oleh benda di belakngnya. Hal ini membuat pakaiannya basah.“Eh maaf di sengaja,” ucap wanita di belakangnya seraya terkekeh geli.“Dara? Gak ada abisnya ya lo, terus gangguin hidup gue mulu,” cer

    Last Updated : 2023-06-20
  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Bekal Untuk Shega

    Tidak biasanya pagi-pagi seperti ini Jolly berada di dapur, biasanya ia masih bersiap-siap berada di dalam kamar. Jolly bangun cukup pagi sekitar jam 06:00 ia sudah bergelut dengan alat dapur, ia begitu antusias membuatkan sarapan untuk Shega.“Arghh panas.” Jolly meringis kasakitan kala tangannya tak sengaja terkena teplon.“Eh? Tumben banget anak Bunda jam segini udah di dapur aja.” Ucap Bunda memasuki dapur.“Iya Bund, Lyly mau bawa bekal ke sekolah,” jawabnya.“Tumben banget kamu bawa bekal,” tanya Bunda heran.“Iya Bunda, gatau kenapa pengen bawa aja” ujarnya beralasan.“Oh bagus kalo gitu, makanan dari rumah lebih bagus, terjamin sehat.” Kata Bunda menyetujui.“Ehehehe, iya Bunda.” Umpat Jolly.Sudah cukup lama Jolly bermain dengan alat dapur akhirnya selesai juga. Pagi ini Jolly membuat sandwhich berisi daging dan sayuran, tak lupa

    Last Updated : 2023-06-21
  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Tingkah Manis Shega

    Setelah berlama-lama bercengkrama dengan Pasha dan Birru, akhirnya pria yang ia tunggu memunculkan batang hidungnya juga.“Eh Shega,” panggil Jolly. Sementara sang empu tidak menggubbris sama sekali.“Lama amat lo Ga,” gumam Artha.“Abis di godain dedek-dedek gemes pasti,” tebak Birru.“Dedek-dedek gemes siapa maksud lo?” Tanya Artha bingung“Anu loh, kelas 10 sama 11, AHAHAHA.” Sahut Birru.“Tiap kali Shega ke kantin kan pasti selalu ada aja yang godain dia, heran gua mah, padahal cakepan juga gue.” Ucap Birru dengan pedenya.“ Dih.” Artha bergidik ngeri.“ Ini gue bawain makan buat lo, sesuai janji.” Gumam Jolly, mengingat sedia kala Shega memintanya untuk membuatkan makan lagi untuknya.“Ikut gue.” ucapnya, Shega meraih tangan Jolly tanpa permisi, ia membawa gadis itu menuju halaman belakang tempat bias

    Last Updated : 2023-06-21
  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Perasaan Yang Tak Mungkin Salah

    “Lo balik duluan aja Qy, gua harus bersihin aula dulu,” gumam Jolly.“Oh lu masih di hukum, berapa lama?” Tanyanya.“Seminggu sih, mayan lama,” sahut Jolly.“Gak papa lah, selagi di hukumnya sama orang yang lo suka, pasti gak bakal cape kok,” tutur Qyara menyemangati.Setelah kepergian Qyara, Jolly langsung menuju kelas Shega. Ia yakin pria itu masih berada di kelasnya, dengan langkah yang cepat Jolly menuju ke sana. Namun setelah sampai di tempat tujuan, Jolly bertemu dengan Dara beserta dayangnya Pasha dan Nana yang selalu membuntutinya kemana pun.“Ngapain lo ke sini?” Tanya Dara sinis.“Bukan urusan lo.” Jawab Jolly, ia melewat dara. Namun dengan tangkas Dara meraih lengan Jolly dengan kasar. Membuat wanita itu memutar badannya hingga berhadapan dengan Dara.“Ini urusan gue, karena lo udah se-enaknya main masuk ke kelas gue,” gumam Dara.Jol

    Last Updated : 2023-06-22

Latest chapter

  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Sepasang Kekasih Seutuhnya

    Artha membeku di tempat, ia tak berkutik sama sekali. Hatinya teramat hancur melihat kekasihnya sendiri berciuman dengan pria lain. Ia melihatnya secara langsung seperti ini, oleh mata kepalanya sendiri, ini sangat sakit.“L-lo b-berdua ng-ngapain?” Artha berucap gelagapan. Ia tak bisa menahan dirinya. Rasa marah, sedih, hancur berkecamuk menjadi satu.Sontak Shega dan Jolly menghentikan kegiatannya. Dengan susah payah wanita itu mengancingkan kembali pakaiannya. Terlukis rasa panik di wajahnya.“Lancang banget lo main masuk kamar orang tanpa permisi!!” Shega nampak marah. Pria itu hendak mendekat pada Artha, namun tangkas Jolly menahannya.“LO YANG LANCANG BERBUAT JIJIK KAYAK GITU SAMA CEWE GUE!!!” Artha berteriak, rahangnya kini sudah mengeras, jarinya menunjuk ke arah Shega.“ARTHA!” Jolly semakin panik. Ia nampak bingung harus berbuat apa.“APA? GUE UDAH MUAK SAMA MISI LO! GUE UDAH GAK MAU LAGI NYEMBUNYIIN HUBUNGAN KITA BERDUA.” Pria itu sangat emosi. Kedua tangannya pun sudah men

  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Tertangkap Basah

    “Gue masih gak nyangka Dara kayak gitu,” Ucap Qyara, seraya mengambil satu bisquit yang di sediakan di rumah Artha. Setelah pulang sekolah mereka tidak langsung pergi. Artha mengajak temannya untuk berkumpul di rumahnya.“Sama, padahal di liat-liat dia kaya dari orang berada.” Sambung Birru.“Justru itu. dia keliatan kaya orang berada karena dari pekerjaannya jadi pelacur. Itu bikin dia kaya.” Timpal Artha.“Iya juga yah. Kok lo pinter banget Tha?” Kata Birru.“Yeuu ... emang gue mah pinter kali.” Sahut Artha.“Btw lo tau gak sih. Barusan Dara chat gue.” gubris Jolly. Hal ini membuat temannya penasaran.“Hah. Serius? Chat apaan dia.” Tanya Qyara. Ia telah memasang wajah serius.“Dia minta maaf. Terus dia jujur sama gue, kalau dia emang gak suka sama gue sejak kecil. Makannya sekarang dia selalu ganggu kehidupan gue.” Lanjut Jolly bercerita.“Kok dari kecil, emang lo berdua udah kenal?” Birru merasa aneh. Pria itu mengerutkan dahinya.“Nah ini makannya. Ternyata dia anak ART di rumah g

  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Terungkap

    “Lo ngapain?” Shega memutar badan ketika merasa ada yang mengikuti dari belakang. Shega mendapati Brandon di sana.“Gue mau kejar Lyly.” Sontak Brandon melanjutkan perjalanannya. Ia lari mengejar Jolly.“Lo gak usah kejar Lyly. gue pacarnya lebih berhak.” Shega berteriak, hal ini membuat Brandon menghentikan langkahnya. Kemudian berbalik menghadap Shega.Ia menatap Shega amat dalam, nampaknya pria itu berbicara serius. Tidak terlukis kebohongan pada wajahnya.“Gue resmi pacaran sama Jolly dari kemarin malam. jadi mulai sekarang, lo gak usah deket-deket sama dia lagi.” Shega berucap dengan nada yang dingin. Kemudian ia melaluli Brandon begitu saja.Kalimat itu berhasil mematahkan hati Brandon. Perasaan sakit, sedih, hancur berkecamuk menjadi satu. Ini adalah hal yang paling ia takutkan. Melihat perempuan yang di cinta bersama orang lain. Setelah ini tidak ada alasan lagi untuk berjuang mendapatkan cintanya.Air mata menggenang di matanya. Kini ia tak bisa menahannya. Rasa sakit kian su

  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Fitnah

    Pagi ini Jolly berangkat bersama Shega yang kini sudah menjadi pacarnya. Ia amat bahagia, sepanjang jalan Jolly tidak melepaskan genggaman pria itu. Tangan mereka kini saling bertautan.Namun sepanjang jalan wanita itu merasa aneh. Setiap orang yang melihatnya menatap dengan tatapan tajam. Hal ini membuat Jolly mengerutkan dahinya, ia merasa aneh.“Lyly, sekarang lo baik-baik aja kan? lo gak papa kan? please dengerin gue yah. Gue percaya sama lo, gue yakin itu bukan lo. Jangan dengerin omongan orang lain yah. Lo bodo amatin aja.” Sapa Qyara panjang lebar. Terlukis rasa panik di wajahnya. Sementara Jolly menatap temannya penuh arti. “Maksudnya apa?” Batinnya.“Lo kenapa sih?” Jolly bertanya.“Gue tau lo pasti terpuruk banget. Tapi gue sebagai sahabat lo, gua gak bakal ninggalin lo kok. Gue mau bantu lo nyari pelaku di balik semua ini.” Lanjutnya lagi.“Apaan sih? Orang gue gak papa.” Ujar Jolly santai.“Bentar, emang yang lo tau, Lyly kenapa?” Shega merasa ada yang janggal.“Lah lo gak

  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Penantian Panjang

    Shega terduduk pada kursi balkon kamar Jolly usai makan malam. Pria itu menatap kosong pada langit gelap nan pekat. Pikirannya kini di penuhi oleh perempuan yang kini terus mengejarnya. Shega juga memikirkan bagaimana perasaan yang sebenarnya. Akhir-akhir ini ia merasa tak suka jika Jolly dekat dengan pria lain, seperti Brandon misalnya. Apa mungkin ini rasa cemburu? Shega saja tidak tahu, bahkan tidak mengerti.“Buset! lo dari tadi di sini? Bunda nyariin noh.” Sapa Jolly. Wanita itu nampak gusar mencari pria bernama Shega ini.Tak ada jawaban, Shega masih saja menikmati lamunannya.“Shega! nyaut kek, elah.” Jolly nampak gusar.“Kamar lo udah bersih noh. Udah Bunda beresin.” Cerocos Jolly, wanita itu terus saja mengoceh.Malam ini Shega akan menginap di rumah Jolly. Itu pun karena Bunda yang memaksa. Bahkan sebenarnya Purwa menyuruh Shega agar tinggal bersama saja di rumahnya, agar pria itu tidak merasa kesepian. Namun Shega menolak, ia merasa tidak enak jika hidup dengan orang lain.

  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Balas Dendam

    Hari semakin larut. Sementara Shega belum terbangun dari tidurnya. Jolly nampak gusar membangunkan pria itu berkali-kali, namun Shega tak kunjung membuka mata.“Shegaaa ... ayo banguuunnn ...” wanita itu bersi keras membangunkan pria yang tertidur pulas pada ranjang miliknya.“Sumpah lo kebo banget!” Ia semakin gusar.Muncul ide gila di otaknya, wanita itu tersenyum menyeringai.“Apa gue bales dendam sekarang aja ya.” Pikir Jolly, telunjuknya mengetuk pelan pada bibir mungilnya.“Hm ... gue bales perlakuan lo tadi sekarang juga,” ucapnya.Setelah berucap seperti itu, Jolly mengusap pelan pada dada bidang milik Shega. telapak tangannya menyelusuri di setiap sisi. Tak lupa leher jenjang pria itu Jolly usap dengan lembut.Jolly melirik Shega sesaat, ia amat kecewa karena perlakuannya tidak memberikan reaksi pada pria itu. Apa ia harus melakukan hal yang lebih intim lagi?perlahan Jolly membuka kancing baju yang Shega kenakan. Satu persatu ia buka, maka semakin terekspos dada beserta abs-

  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Rayuan Pria Mesum

    Selama perjalanan pulang Shega dan Jolly sama sekali tidak membuka suara. Keduanya sama-sama membungkam, membuat suasana menjadi genting.Usai sampai di rumah Jolly Shega begitu saja keluar dari mobil kemudian berjalan menuju rumah. Ia tidak meninggalkan sepatah kata apapun pada wanita itu.“Dih. Tu anak kenapa sih? Main nyelonong aja masuk rumah orang.” Ujar Jolly, wanita itu masih berada di dalam mobil.Tanpa basa-basi Jolly pun ikut membuntuti Shega dari belakang. Pria itu bahkan membuka pintu tanpa permisi, sementara pemiliknya saja belum mempersilahkannya masuk.“Bener-bener tu orang. Kesurupan kayaknya.” Jolly berkacak pinggang seraya menggelengkan kepalanya.Ketika Jolly memasuki rumahnya, ia dapati Shega sudah duduk pada ruang tamu bersama wanita berbalut dress hitam itu, yang tak lain Bunda Purwa.“Lyly, kamu abis kemana aja sih?” Sapa Bunda. Wajahnya nampak khawatir.“Lyly abis jalan sama Brandon Bunda, tapi tiba-tiba Shega jemput Lyy secara paksa.” Jolly mengadu.“Oh, sama

  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Cemburu?

    “Lo gak papa Lyy, gak balik dulu ke rumah?” Tanya Brandon, kala mereka berdua telah sampai di gedung nan tinggi itu.“Kalo bareng lo, mama gue gak bakal marah.” Ujarnya, tak terlihat rasa khawatir pada wajahnya. Purwa memang begitu percaya terhadap Brandon.“Kita cuman temenan aja nyokap lo udah begitu percaya sama gue, apa lagi kalo jadi temen seumur hidup hehe,” Brandon melemparkan senyuman manis. Sementara Jolly malah bergidik ngeri.“Dih, ngadi-ngadi lo.” Ucap Jolly, seraya menaikan sebelah bibirnya.“Gak mau apa lo hidup bareng gue terus?” Brandon memasang wajah memelas.“Emang lo mau ke mana? Toh kita masih hidup di planet yang sama.” Jolly berlagak tidak mengerti maksud ucapan Brandon barusan.“Dih, maksud gue gak gitu.” Brandon nampak gusar.“Udah deh, ayo masuk ke dalem.” Tangkas Jolly menarik tangan pria itu, sementara Brandon belum sempat menjelaskan.Terbesit rasa sakit pada hati Brandon. sebenarnya ia begitu faham bahwa Jolly hanya beralasan tidak mengerti. Namun rasanya

  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Janji Jolly Untuk Brandon

    “Heyy ...” Brandon mengangetkan. Hal ini membuat wanita yang tengah duduk di kantin itu terlonjak.“Ih, ngagetin aja lo!” Jolly nampak gusar. Sementara Brandon hanya terkekeh geli.“Sendiri aja lo?” Ujar Brandon seraya duduk di sebelah Jolly.“Qyara lagi di kantor guru, gak tau ngapain tu anak.” Sahut Jolly. Sementara Shega hanya menggubris dengan anggukan kepala.“Lo gak beli makan?” Kini Jolly yang bertanya. Ia memperhatikan pria itu tidak membawa makanan apapun.“Gue udah pesen, tinggal nunggu makanannya dateng aja,” gubris Brandon memberi tahu.“Oh, ok.” Sahut Jolly.“Btw gue mau nagih utang ke lu.” Ujar Brandon. hal ini membuat wanita di hadapannya nampak kebingungan.“Perasaan gue gak pernah minjem duit ke ni anak,” batin Jolly dalam hati.“Lo inget pas jogging kita pulang bareng kan?” Nampaknya Brandon berusaha membantu temannya mengingat.“Iya,” kata Jolly.“Abis itu sepanjang jalan kita main tebak-tebakan,” lanjut Brandon.“Heem ...” Jolly mengerutkan dahinya. Ia tampak sedan

DMCA.com Protection Status