Share

malam mingguan

Author: Beata Resa
last update Last Updated: 2023-06-16 09:27:14

“Assalamulaikum,” ucapnya membuka pintu dengan wajahnya yang kusut.

“Waalaikumsalam,” jawab Bunda yang baru saja keluar dari kamarnya.

“Kamu pulang sama siapa nak, hari ini pak Doyok kan gak bisa jemput?” Tanya Bunda khawatir.

“Sama temen mah,” jawab Jolly seadanya.

“sama Brandon kah?” Tebak Bunda, karena biasanya jika pak Doyok tidak bisa menjemput, Brandon lah yang akan mengantarkan Jolly pulang.

“Iya,” sahut Jolly.

 “Bagus kalo gitu, kenapa gak kamu ajak mampir dulu ke sini?” Tanya Bunda.

“Kasian dia mau istirahat kecapean abis rapat organisasi,” jawab Jolly.

 “Oh yaudah kalo gitu.” Kata Bunda seadanya yang membuat Jolly sedikit heran. Biasanya Bunda selalu menanyakan hal apapun kepadanya, tapi kenapa kali ini Bunda berbeda? Apa ada sesuatu.

“Udah nih gak nanya lagi?” tanya Jolly sebelum pergi ke kamarnya.

“Gak ada,” sahut Bunda.

“Abis bersih-bersih badan, kamu langsung makan ya,” Titah Bundanya.

“Iya siap.” Ucap Jolly seraya menaiki tangga.

Huftt...Jolly membantingkan badan di atas kasurnya yang empuk. Hari ini ia cukup lelah menjalankan hukuman dari Bu Nining membersihkan aula seluas itu. Pinggangnya terasa remuk, yang ia butuhkan kali ini bukan apapun, Jolly hanya butuh istirahat saja sebentar. Tanpa sadar hingga ia terlelap pulas masih dengan seragam lengkap.

Wawalu.... aiyay yay si Ujang makan cincau....aiyay yay si Ujang makan cincau....wawalu....

handephone Jolly berdering cukup nyaring. kemudian tangannya merogoh handpone dengan mata yang masih terpejam.

“HALO LYLY, KEBIASAAN BANGET SI ANGKATNYA LAMA! SELEB LU?” tanya Qyara di sebrang sana.

“Apa si ah,” jawabnya dengan suara serak khas bangun tidur.

“LU TIDUR?” Tanyanya lagi.

“Hmm...” Jolly hanya menjawab dengan dehaman.

“IH ANJIR BANGUN DULU BENTAR,” Titahnya, masih dengan suara yang begitu nyaring.

“LU BISA GAK SIH NGOMONGNYA PELAN AJA,” ucap Jolly tak suka. kini ia sudah membuka matanya lebar. Ia rasa kini energinya sudah terkumpul.

“Ehehe, iya-iya maaf.” Tuturnya meminta maaf. “Ini Lyy, gue Cuma mau mastiin ntar malem lu jadi ikut kan?”

“Iya.” Sahut Jolly singkat.

“Kalo gitu ntar Brandon jemput ke rumah lo ya abis isya, sekalian minta izin juga ke nyokap lo,” Kata Qyara memberi tahu.

“Iya,” Jawab Jolly seadanya.

“Yaudah.”

Tut..tut..tut.. tiba-tiba Qyara menutup teleponenya.

“Lah di matiin? Gak jelas banget bocah,” katanya sembari mengubah posisinya menjadi duduk.

“Huaaaa...ngantuk,” gumamnya seraya menutup mulut.

Jolly melihat jam sudah menunjukan pukul 15:00

“Lama juga gua tidur,” ucapnnya.

Akhirnya Jolly berusaha membuka kelopak matanya yang berat, ia menyiapkan pakaian yang ia kenakan untuk nanti malam. Ia memilih baju lebih santai saja, toh dia mau pergi nongkrong bukan ke pesta.

“Ini aja kayanya, not bad lah,” ucapnya kala sudah menemukan baju pilihannya.

***

“Iya Bund, pastinya dong Brandon bakal jagain Lyly baik-baik,” ucap Brandon ketika sudah meminta izin kepada Bunda Purwa.

“Bagus kalo gitu, Bunda tenang kalo Lyly mainnya bareng kamu,” ucap bunda.

“Eh Brand, tadi Lyly pulang sekolah bareng kamu ya?” Tanya bunda memastikan.

“Iya Bund, tadi kebetulan Brandon pulang telat soalnya habis ada rapat organisasi dulu Bund,” sahut Brandon menjelaskan.

“Lyly ikut rapat juga?” Tanya bunda lagi terus mengintrogasi.

“Gak Bun, tadi Lyly pulang telat karena harus bersihin aula dulu. bunda gak tau emang kalo Lyly di hukum?” Kali ini Brandon yang bertanya.

“APA, DI HUKUM?” Tanya bunda tertegun.

“Eh, Bunda gak tau?” Gumam Brandon, ia tak berani lagi untuk mengatakan apa pun. Brandon hawatir jika memang ini di rahasiakan oleh Jolly.

“ASTAGA ANAK ITU,” ujar bunda dengan amarahnya yang sudah meninggi.

“LYLY, KAMU KENAPA DI HUKUM, ABIS NGELAKUIN KESALAHAN APA HAH?” Tanya bunda pada Lyly yang baru saja keluar dari kamar.

“E-eh, Bunda, tau dari mana?” Umpat Jolly penuh ketakutan. Kemudian ia melirik pada Brandon yang sudah terkekeh geli.

“Awas ye lu Brandon kamrpet, gue bunuh lo,” batinnya seraya menatap Brandon penuh dendam.

“KENAPA?” Tanya bunda lagi pada Jolly yang tak kunjung menjawab.

“E-eum... bahas soal itu nanti aja ya Bunda, nanti Lyly jelasin,” ujar Jolly seraya berlari menuju mobil Brandon yang sudah terparkir di halaman rumahnya. Tak lupa ia menarik tangan Brandon yang tengah terkekeh menertawakannya.

“Aku pamit Bunda bye....” Teriak Jolly.

“Klo gitu aku juga pamit dulu Bund.” Kali ini Brandon yang berpamitan pada Bunda Purwa.

Sementara kini Purwa masih dengan sumpah serapahnya yang terus saja menceramahi dan mengintrogasi anaknya.

“Kurang ajar lo! Abis ini, lo gue bunuh,” ucap Jolly ketika sudah duduk di dalam mobil.

“Ahahaha, lagian gue gak tau kalo itu rahasia,” Brandon terkekeh geli.

“Ucapin kata-kata terakhir,” gumam Jolly.

“Hah maksud lo?” Tanya Brandon yang sudah mulai mengendarai mobilnya. Kedua alisnya ia kerutkan.

“UCAPIN KATA-KATA TERAKHIR SEBELUM LO GUE BUNUH!!” Ujar Jolly, seperti ingin menerkam Brandon.

“Anjir! Gitu amat neng,” sahut Brandon santai.

“Sebagai permohonan maaf, abis ini lo gue beliin seblak deh,” ujar Brandon berusaha merayu.

“Serius lo?” Tanya Jolly penuh antusias. Matanya sudah berbinar.

“Iya, tar gue beliin seblak tulang ikan,” umpatnya, Brandon menjauhkan sedikit badannya dari Jolly kali ini ia siap di hap oleh Jolly hidup-hidup karena ucapannya barusan.

Fiks! Lo gue bunuh,” gumam Jolly yang sudah memasang wajah bad mood. Seraya menyilangkan kedua tangannya. Sementara Brandon sudah tertawa puas di sampingnya.

Jarak antara rumah Jolly menuju tempat tujuan mereka cukup jauh, memakan waktu kurang lebih 1 jam. Selama perjalanan perbincangan mereka tidak pernah habis, selalu ada saja yang dibahas, dari mulai yang serius atau bahkan konyol. Brandon merasakan kerinduan di sisni, biasanya ia merasakan ini dengan Jolly cukup sering, tapi ntah kenapa akhir-akir ini mereka berdua sangat jarang melakukan hal seperti ini.

“Bentar lagi udah mau sampe nih Lyy,” Kata Brandon memberi tahu.

“Sebelah mana Brand?” Tanya Jolly.

“Depan sana dikit lagi.”

Mereka sudah sampai di tempat tujuannya. Keduanya turun dari mobil dan langsung mencari keberadaan Qyara yang sudah dulu sampai di sini.

“Qyara ada di sebelah mana ya,” kata Jolly yang sudah lelah mencari Qyara karena tempat ini sudah cukup banyak pendatang.

“Dia bilang si deket lukisan gitu, kayanya sebelah situ,” tunjuk Brandon.

Mereka berdua berjalan ke arah yang Brandon maksud, dan benar saja Qyara ada di sini dengan tampang bad mood-Nya.

Related chapters

  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   What's Wrong With Shega?

    “Ke mana aja si lo pada, lama banget gua ngebatu dari tadi,” gerutu Qyara.“Lu pikir emang dari rumah Lyly ke sini deket apa?” Brandon beralasan.“Ya ngebut kan bisa,” Qyara menyembulkan mulutnya.“Udah si, ngeributin yang gak jelas mulu. Disini kan kita mau have fun,” Jolly menyeringai, yang membuatnya kembali diam.“Mau pesan apa nih,” tanya Jolly sembari merogoh menu makanan di atas meja.“Lu semua udah gua pesenin, tinggal nunggu makanannya dateng aja,” ucap Qyara.“Lah? Lu pesenin apaan anjir,” ujar Jolly tidak terima.“Makanan favorite lo berdua, gua jamin gak bakal nolak,” kata Qyara, Yang akhirnya Jolly pun menerima.Sembari menunggu makanan datang mereka menghabiskan waktu untuk mengobrol. Ketika di tengah perbincangan Qyara tertegun kala Pasha dan Birru berada di tempat yang sama. Qyara kenal dekat dengan mereka berdua, maklum saja Qyara si anak friendly yang bisa berteman dengan siapa saja. Namun ia dapati bukan hanya Pasha dan Birru saja, ia menilik seperti tidak asing, da

    Last Updated : 2023-06-16
  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Rasa Cinta?

    Jolly merasa hawatir dengan kondisi Sega saat ini. ia berjalan mengikuti Shega dari belakang. Jolly menghampiri Shega kala pria itu duduk pada area bebas asap rokok.“ Lo baik-baik aja kan?” Gumam Jolly yang membuat Shega sedikit terlonjak.“ Ngapain lo di sini?” Tanya Shega ketus.“ Hah? E-eum ... gu-gue gak sengaja lewat aja abistu liat lo di sini,” sahut Jolly beralasan.“ Pergi!” Usir Shega dengan nada menekan.“ Gue mau temenin lo di sini,” ujar Jolly seraya mengusap lembut bahu Shega. namun, dengan tangkas Shega yang tak suka kontak fisik ,menangkis tangan Jolly yang menyentuh bahunya hingga membuatnya tersungkur di lantai.“ GUE BILANG PERGI YA PERGI!!” Ucapnya, suaranya naik oktaf.“ LO BUDEK?” Katanya lagi seraya memegang dagu Jolly dengan kasar. Sementara Jolly hanya bisa meringis menahan tangis di perlakukan Shega seperti ini.“

    Last Updated : 2023-06-20
  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Enemy

    Hari minggu yang cerah, di hiasi kicauan burung menjadi suasana yang sangat indah. Jolly memilih jogging untuk mengisi waktu pagi di hari liburnya.Taman kota menjadi tempat tujuannya, di hari libur seperti ini biasanya banyak pengunjung di sana. Untuk kali ini ia lebih memilih jogging sendiri, tidak seperti biasanya pergi berolahraga bersama temannya Qyara.“Huft ... cape juga ya.” Ucapnya kala sudah sampai tempat tujuan, ia memilih duduk terlebih dahulu pada salah satu kursi taman.Setelah cukup untuk merenggangkan otot-otot nya, ia pergi mencari minum di area taman kota.“Air mineral satu ya Pak.” Ucapnya pada penjual.Kala ia akan meminumnya, tiba-tiba saja badannya terdorong oleh benda di belakngnya. Hal ini membuat pakaiannya basah.“Eh maaf di sengaja,” ucap wanita di belakangnya seraya terkekeh geli.“Dara? Gak ada abisnya ya lo, terus gangguin hidup gue mulu,” cer

    Last Updated : 2023-06-20
  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Bekal Untuk Shega

    Tidak biasanya pagi-pagi seperti ini Jolly berada di dapur, biasanya ia masih bersiap-siap berada di dalam kamar. Jolly bangun cukup pagi sekitar jam 06:00 ia sudah bergelut dengan alat dapur, ia begitu antusias membuatkan sarapan untuk Shega.“Arghh panas.” Jolly meringis kasakitan kala tangannya tak sengaja terkena teplon.“Eh? Tumben banget anak Bunda jam segini udah di dapur aja.” Ucap Bunda memasuki dapur.“Iya Bund, Lyly mau bawa bekal ke sekolah,” jawabnya.“Tumben banget kamu bawa bekal,” tanya Bunda heran.“Iya Bunda, gatau kenapa pengen bawa aja” ujarnya beralasan.“Oh bagus kalo gitu, makanan dari rumah lebih bagus, terjamin sehat.” Kata Bunda menyetujui.“Ehehehe, iya Bunda.” Umpat Jolly.Sudah cukup lama Jolly bermain dengan alat dapur akhirnya selesai juga. Pagi ini Jolly membuat sandwhich berisi daging dan sayuran, tak lupa

    Last Updated : 2023-06-21
  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Tingkah Manis Shega

    Setelah berlama-lama bercengkrama dengan Pasha dan Birru, akhirnya pria yang ia tunggu memunculkan batang hidungnya juga.“Eh Shega,” panggil Jolly. Sementara sang empu tidak menggubbris sama sekali.“Lama amat lo Ga,” gumam Artha.“Abis di godain dedek-dedek gemes pasti,” tebak Birru.“Dedek-dedek gemes siapa maksud lo?” Tanya Artha bingung“Anu loh, kelas 10 sama 11, AHAHAHA.” Sahut Birru.“Tiap kali Shega ke kantin kan pasti selalu ada aja yang godain dia, heran gua mah, padahal cakepan juga gue.” Ucap Birru dengan pedenya.“ Dih.” Artha bergidik ngeri.“ Ini gue bawain makan buat lo, sesuai janji.” Gumam Jolly, mengingat sedia kala Shega memintanya untuk membuatkan makan lagi untuknya.“Ikut gue.” ucapnya, Shega meraih tangan Jolly tanpa permisi, ia membawa gadis itu menuju halaman belakang tempat bias

    Last Updated : 2023-06-21
  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Perasaan Yang Tak Mungkin Salah

    “Lo balik duluan aja Qy, gua harus bersihin aula dulu,” gumam Jolly.“Oh lu masih di hukum, berapa lama?” Tanyanya.“Seminggu sih, mayan lama,” sahut Jolly.“Gak papa lah, selagi di hukumnya sama orang yang lo suka, pasti gak bakal cape kok,” tutur Qyara menyemangati.Setelah kepergian Qyara, Jolly langsung menuju kelas Shega. Ia yakin pria itu masih berada di kelasnya, dengan langkah yang cepat Jolly menuju ke sana. Namun setelah sampai di tempat tujuan, Jolly bertemu dengan Dara beserta dayangnya Pasha dan Nana yang selalu membuntutinya kemana pun.“Ngapain lo ke sini?” Tanya Dara sinis.“Bukan urusan lo.” Jawab Jolly, ia melewat dara. Namun dengan tangkas Dara meraih lengan Jolly dengan kasar. Membuat wanita itu memutar badannya hingga berhadapan dengan Dara.“Ini urusan gue, karena lo udah se-enaknya main masuk ke kelas gue,” gumam Dara.Jol

    Last Updated : 2023-06-22
  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Hari Paling Buruk

    Jolly keluar kelas dengan sangat hati-hati. Hari ini Pak Susanto tidak bisa mengajar di kelasnya di karenakan ada urusan di luar kota. Pak Susanto memberi beberapa tugas yang tidak terlalu sulit menurutnya dan sudah di lesesaikan Jolly engan baik.Jolly akhirnya memutuskan pergi keluar kelas untuk menghilangkan rasa suntuknya. Ia berjalan menyusurui koridor dengan derap langkah pelan. Matanya memperhatikan sekitar hawatir ada guru lain yang melihatnya.Jolly berjalan menuju area lapangan yang sangat luas. Ia memperhatikan mereka dari kursi yang tersedia di tepi lapangan. Sepertinya olahraga baru saja akan di mulai, pikirnya. Baru setengah siswa yang sudah berada di lapangan, dan setengah yang lain sepertinya masih mengganti baju.“HEY ITU SIAPA YANG BERKELIARAN DI LUAR KELAS? SEGERA MASUUKK.” Suara lantang yang membuat Jolly terlonjak.“Mampus gue,” ucapnya kala meliat Bu Nining yang mnangkap basah dirinya tidak berada di dalam kel

    Last Updated : 2023-06-22
  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Dara And The Genk

    Jolly meninggalkan mereka bertiga yang tak henti mengucilkannya. Ia pergi kembali menuju kelas dengan langkah cepat. Hingga pada suatu tikungan ia menabrak seseorang berpostur tinggi. Hal ini membuat Jolly menghentikan langkahnya.“Arghhh.” Ringis seseorang di depannya.“ Sorry, gak sengaja,” ucapnya meminta maaf.Baru ia sadari kala mengetahui siapa orang yang baru saja ia tubruk tak sengaja tadi. Ternyata itu adalah teman dekatnya yang tak lain Brandon.“Lyly, astaga jalan liat-liat dong,” gumam Brandon setelah mengetahui siapa yang telah menubruk tubuhnya.“Gak sengaja di bilang.” Rengeknya.“Oh iya, hari ini lo masih di hukum kan, lo balik sama siapa?” Tanya Brandon.“Gak tau, tapi kalo kemaren gue di anter Shega.” Jawabnya.“Hari ini gue yang anter,” ujar Brandon ketus.“Hm ok.” Jolly menyetujui tawaran Bra

    Last Updated : 2023-06-23

Latest chapter

  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Sepasang Kekasih Seutuhnya

    Artha membeku di tempat, ia tak berkutik sama sekali. Hatinya teramat hancur melihat kekasihnya sendiri berciuman dengan pria lain. Ia melihatnya secara langsung seperti ini, oleh mata kepalanya sendiri, ini sangat sakit.“L-lo b-berdua ng-ngapain?” Artha berucap gelagapan. Ia tak bisa menahan dirinya. Rasa marah, sedih, hancur berkecamuk menjadi satu.Sontak Shega dan Jolly menghentikan kegiatannya. Dengan susah payah wanita itu mengancingkan kembali pakaiannya. Terlukis rasa panik di wajahnya.“Lancang banget lo main masuk kamar orang tanpa permisi!!” Shega nampak marah. Pria itu hendak mendekat pada Artha, namun tangkas Jolly menahannya.“LO YANG LANCANG BERBUAT JIJIK KAYAK GITU SAMA CEWE GUE!!!” Artha berteriak, rahangnya kini sudah mengeras, jarinya menunjuk ke arah Shega.“ARTHA!” Jolly semakin panik. Ia nampak bingung harus berbuat apa.“APA? GUE UDAH MUAK SAMA MISI LO! GUE UDAH GAK MAU LAGI NYEMBUNYIIN HUBUNGAN KITA BERDUA.” Pria itu sangat emosi. Kedua tangannya pun sudah men

  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Tertangkap Basah

    “Gue masih gak nyangka Dara kayak gitu,” Ucap Qyara, seraya mengambil satu bisquit yang di sediakan di rumah Artha. Setelah pulang sekolah mereka tidak langsung pergi. Artha mengajak temannya untuk berkumpul di rumahnya.“Sama, padahal di liat-liat dia kaya dari orang berada.” Sambung Birru.“Justru itu. dia keliatan kaya orang berada karena dari pekerjaannya jadi pelacur. Itu bikin dia kaya.” Timpal Artha.“Iya juga yah. Kok lo pinter banget Tha?” Kata Birru.“Yeuu ... emang gue mah pinter kali.” Sahut Artha.“Btw lo tau gak sih. Barusan Dara chat gue.” gubris Jolly. Hal ini membuat temannya penasaran.“Hah. Serius? Chat apaan dia.” Tanya Qyara. Ia telah memasang wajah serius.“Dia minta maaf. Terus dia jujur sama gue, kalau dia emang gak suka sama gue sejak kecil. Makannya sekarang dia selalu ganggu kehidupan gue.” Lanjut Jolly bercerita.“Kok dari kecil, emang lo berdua udah kenal?” Birru merasa aneh. Pria itu mengerutkan dahinya.“Nah ini makannya. Ternyata dia anak ART di rumah g

  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Terungkap

    “Lo ngapain?” Shega memutar badan ketika merasa ada yang mengikuti dari belakang. Shega mendapati Brandon di sana.“Gue mau kejar Lyly.” Sontak Brandon melanjutkan perjalanannya. Ia lari mengejar Jolly.“Lo gak usah kejar Lyly. gue pacarnya lebih berhak.” Shega berteriak, hal ini membuat Brandon menghentikan langkahnya. Kemudian berbalik menghadap Shega.Ia menatap Shega amat dalam, nampaknya pria itu berbicara serius. Tidak terlukis kebohongan pada wajahnya.“Gue resmi pacaran sama Jolly dari kemarin malam. jadi mulai sekarang, lo gak usah deket-deket sama dia lagi.” Shega berucap dengan nada yang dingin. Kemudian ia melaluli Brandon begitu saja.Kalimat itu berhasil mematahkan hati Brandon. Perasaan sakit, sedih, hancur berkecamuk menjadi satu. Ini adalah hal yang paling ia takutkan. Melihat perempuan yang di cinta bersama orang lain. Setelah ini tidak ada alasan lagi untuk berjuang mendapatkan cintanya.Air mata menggenang di matanya. Kini ia tak bisa menahannya. Rasa sakit kian su

  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Fitnah

    Pagi ini Jolly berangkat bersama Shega yang kini sudah menjadi pacarnya. Ia amat bahagia, sepanjang jalan Jolly tidak melepaskan genggaman pria itu. Tangan mereka kini saling bertautan.Namun sepanjang jalan wanita itu merasa aneh. Setiap orang yang melihatnya menatap dengan tatapan tajam. Hal ini membuat Jolly mengerutkan dahinya, ia merasa aneh.“Lyly, sekarang lo baik-baik aja kan? lo gak papa kan? please dengerin gue yah. Gue percaya sama lo, gue yakin itu bukan lo. Jangan dengerin omongan orang lain yah. Lo bodo amatin aja.” Sapa Qyara panjang lebar. Terlukis rasa panik di wajahnya. Sementara Jolly menatap temannya penuh arti. “Maksudnya apa?” Batinnya.“Lo kenapa sih?” Jolly bertanya.“Gue tau lo pasti terpuruk banget. Tapi gue sebagai sahabat lo, gua gak bakal ninggalin lo kok. Gue mau bantu lo nyari pelaku di balik semua ini.” Lanjutnya lagi.“Apaan sih? Orang gue gak papa.” Ujar Jolly santai.“Bentar, emang yang lo tau, Lyly kenapa?” Shega merasa ada yang janggal.“Lah lo gak

  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Penantian Panjang

    Shega terduduk pada kursi balkon kamar Jolly usai makan malam. Pria itu menatap kosong pada langit gelap nan pekat. Pikirannya kini di penuhi oleh perempuan yang kini terus mengejarnya. Shega juga memikirkan bagaimana perasaan yang sebenarnya. Akhir-akhir ini ia merasa tak suka jika Jolly dekat dengan pria lain, seperti Brandon misalnya. Apa mungkin ini rasa cemburu? Shega saja tidak tahu, bahkan tidak mengerti.“Buset! lo dari tadi di sini? Bunda nyariin noh.” Sapa Jolly. Wanita itu nampak gusar mencari pria bernama Shega ini.Tak ada jawaban, Shega masih saja menikmati lamunannya.“Shega! nyaut kek, elah.” Jolly nampak gusar.“Kamar lo udah bersih noh. Udah Bunda beresin.” Cerocos Jolly, wanita itu terus saja mengoceh.Malam ini Shega akan menginap di rumah Jolly. Itu pun karena Bunda yang memaksa. Bahkan sebenarnya Purwa menyuruh Shega agar tinggal bersama saja di rumahnya, agar pria itu tidak merasa kesepian. Namun Shega menolak, ia merasa tidak enak jika hidup dengan orang lain.

  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Balas Dendam

    Hari semakin larut. Sementara Shega belum terbangun dari tidurnya. Jolly nampak gusar membangunkan pria itu berkali-kali, namun Shega tak kunjung membuka mata.“Shegaaa ... ayo banguuunnn ...” wanita itu bersi keras membangunkan pria yang tertidur pulas pada ranjang miliknya.“Sumpah lo kebo banget!” Ia semakin gusar.Muncul ide gila di otaknya, wanita itu tersenyum menyeringai.“Apa gue bales dendam sekarang aja ya.” Pikir Jolly, telunjuknya mengetuk pelan pada bibir mungilnya.“Hm ... gue bales perlakuan lo tadi sekarang juga,” ucapnya.Setelah berucap seperti itu, Jolly mengusap pelan pada dada bidang milik Shega. telapak tangannya menyelusuri di setiap sisi. Tak lupa leher jenjang pria itu Jolly usap dengan lembut.Jolly melirik Shega sesaat, ia amat kecewa karena perlakuannya tidak memberikan reaksi pada pria itu. Apa ia harus melakukan hal yang lebih intim lagi?perlahan Jolly membuka kancing baju yang Shega kenakan. Satu persatu ia buka, maka semakin terekspos dada beserta abs-

  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Rayuan Pria Mesum

    Selama perjalanan pulang Shega dan Jolly sama sekali tidak membuka suara. Keduanya sama-sama membungkam, membuat suasana menjadi genting.Usai sampai di rumah Jolly Shega begitu saja keluar dari mobil kemudian berjalan menuju rumah. Ia tidak meninggalkan sepatah kata apapun pada wanita itu.“Dih. Tu anak kenapa sih? Main nyelonong aja masuk rumah orang.” Ujar Jolly, wanita itu masih berada di dalam mobil.Tanpa basa-basi Jolly pun ikut membuntuti Shega dari belakang. Pria itu bahkan membuka pintu tanpa permisi, sementara pemiliknya saja belum mempersilahkannya masuk.“Bener-bener tu orang. Kesurupan kayaknya.” Jolly berkacak pinggang seraya menggelengkan kepalanya.Ketika Jolly memasuki rumahnya, ia dapati Shega sudah duduk pada ruang tamu bersama wanita berbalut dress hitam itu, yang tak lain Bunda Purwa.“Lyly, kamu abis kemana aja sih?” Sapa Bunda. Wajahnya nampak khawatir.“Lyly abis jalan sama Brandon Bunda, tapi tiba-tiba Shega jemput Lyy secara paksa.” Jolly mengadu.“Oh, sama

  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Cemburu?

    “Lo gak papa Lyy, gak balik dulu ke rumah?” Tanya Brandon, kala mereka berdua telah sampai di gedung nan tinggi itu.“Kalo bareng lo, mama gue gak bakal marah.” Ujarnya, tak terlihat rasa khawatir pada wajahnya. Purwa memang begitu percaya terhadap Brandon.“Kita cuman temenan aja nyokap lo udah begitu percaya sama gue, apa lagi kalo jadi temen seumur hidup hehe,” Brandon melemparkan senyuman manis. Sementara Jolly malah bergidik ngeri.“Dih, ngadi-ngadi lo.” Ucap Jolly, seraya menaikan sebelah bibirnya.“Gak mau apa lo hidup bareng gue terus?” Brandon memasang wajah memelas.“Emang lo mau ke mana? Toh kita masih hidup di planet yang sama.” Jolly berlagak tidak mengerti maksud ucapan Brandon barusan.“Dih, maksud gue gak gitu.” Brandon nampak gusar.“Udah deh, ayo masuk ke dalem.” Tangkas Jolly menarik tangan pria itu, sementara Brandon belum sempat menjelaskan.Terbesit rasa sakit pada hati Brandon. sebenarnya ia begitu faham bahwa Jolly hanya beralasan tidak mengerti. Namun rasanya

  • Mengejar Cinta Pangeran Dingin   Janji Jolly Untuk Brandon

    “Heyy ...” Brandon mengangetkan. Hal ini membuat wanita yang tengah duduk di kantin itu terlonjak.“Ih, ngagetin aja lo!” Jolly nampak gusar. Sementara Brandon hanya terkekeh geli.“Sendiri aja lo?” Ujar Brandon seraya duduk di sebelah Jolly.“Qyara lagi di kantor guru, gak tau ngapain tu anak.” Sahut Jolly. Sementara Shega hanya menggubris dengan anggukan kepala.“Lo gak beli makan?” Kini Jolly yang bertanya. Ia memperhatikan pria itu tidak membawa makanan apapun.“Gue udah pesen, tinggal nunggu makanannya dateng aja,” gubris Brandon memberi tahu.“Oh, ok.” Sahut Jolly.“Btw gue mau nagih utang ke lu.” Ujar Brandon. hal ini membuat wanita di hadapannya nampak kebingungan.“Perasaan gue gak pernah minjem duit ke ni anak,” batin Jolly dalam hati.“Lo inget pas jogging kita pulang bareng kan?” Nampaknya Brandon berusaha membantu temannya mengingat.“Iya,” kata Jolly.“Abis itu sepanjang jalan kita main tebak-tebakan,” lanjut Brandon.“Heem ...” Jolly mengerutkan dahinya. Ia tampak sedan

DMCA.com Protection Status