Share

Bab 19 Menghindar

Kesal, kesal, kesal! Rasanya kekesalan Alisya sudah di ubun-ubun. Wanita itu memang benar karena Fabian tidak pulang sampai pagi. Pria itu baru pulang di pagi hari dan langsung pergi ke kamarnya. Alisya menghela nafas. Tapi ia lebih kaget lagi saat melihat Dinar ikut masuk ke dalam apartemen.

"Pagi, Alisya," sapa perempuan itu.

Alisya hanya menatapnya tanpa minat. "Pagi," balasnya.

"Mau berangkat kuliah ya?"

"Masih sarapan, Kak," jawab Alisya sekenanya. Ia masih sebal dengan basa-basi dari Dinar. Untung wanita itu tak lagi mengganggunya dan malah menonton berita di televisi.

Fabian keluar kamar. Sepertinya habis mandi dan sudah memakai baju kantor. Dinar langsung melangkah mendekati Fabian, tepat di depan mata Alisya yang sedang memakan saladnya. Perempuan itu terlihat mengusap rambut Fabian yang masih lembab.

"Belum kering banget, Mas Bi."

"Takut telat."

"Dasinya juga belum rapi," kata Dinar seraya membantu Fabian memasang dasinya dari awal.

Alisya diam-diam menghela nafas, lalu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status