Home / Romansa / Mengejar Cinta Kayana / Kabur dari rumah sakit

Share

Kabur dari rumah sakit

Author: Rachel Bee
last update Last Updated: 2023-05-25 19:25:18

Brakk

“Rafa...” teriak Alyssa dari balik pintu. Ia membuka pintu dengan kasar hingga terdengar bunyi debuman yang cukup kencang. Senyum di bibirnya mengembang. Di tangannya ada dua kantung plastik makanan yang ia bawa dari rumah. Namun, senyuman itu menyusut saat melihat ruangan rawat inap Rafandra kosong dan berantakan.

Kemana anaknya?

Tak lama kemudian datanglah suster berpakaian rapi membawa troli dan peralatan pembersih. Alyssa mengerutkan dahinya lalu bertanya. “Sus, anak saya mana?”

“Oh, pak Rafa?” Alyssa mengangguk. “Pak Rafa sudah pulang pagi sekali. Katanya ada keperluan mendadak.”

“Memangnya dokter sudah mengizinkan? Anak saya kan masih dalam perawatan pasca operasi?” tanya Alyssa dengan nada tinggi.

“Pak Rafa sudah sembuh. Dia bisa mulai rawat jalan mulai minggu depan. Karena operasinya operasi kecil, jadi tidak perlu waktu lama untuk rawat inap,” ujar suster menjelaskan dengan sangat teliti.

“Kok Rafa enggak kasih tahu sih?” Alyssa yang kebingungan segera menghubung
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mengejar Cinta Kayana    Kencan pertama Kayana

    Rafandra berdiri dengan angkuh di depan rumah Kayana yang nampak sepi. Berkali-kali ia memperbaiki kerah kemeja dan tatanan rambut yang mulai berantakan. Samsul ditepuk bahunya hingga asistennya itu menoleh. “Sudah ganteng belum?” “Ganteng sekali. Saya yakin neng Kayana bakalan tergila-gila sama Bos,” sahut Samsul sambil menunjukkan dua jarinya. Rafandra tersenyum senang. Dua tangannya penuh dengan bawaan yang akan ia berikan pada kekasihnya. Sekali lagi ia menepuk bahu Samsul. “Bukain pintunya dong. Masa kamu tega lihat saya kerepotan begini?” Samsul segera keluar dari mobil lalu membukakan pintu samping untuk bosnya. Perlahan Rafandra keluar sambil menyunggingkan senyum manisnya. “Tunggu saya ya. Kamu ada janji keluar enggak?” tanya Rafandra lagi. “Enggak, Bos. Saya kan jomblo.” “Oh, sorry enggak tahu.” Rafandra melangkah masuk ke dalam rumah Kayana. Samsul yang masih berdiri di tempatnya hanya mendengus melihat kelakuan bosnya yang jadi aneh hanya karena seorang wanita. Terl

    Last Updated : 2023-05-28
  • Mengejar Cinta Kayana    Will you marry me

    “Aku boleh beli itu?” tunjuk Kayana. Rafandra mengangguk. Sudah dua jam ia dan Kayana berkeliling mall dan masuk ke setiap toko. Tadinya ia berniat membeli sebuah tas kecil, lalu karena melihat ada sepatu yang diincar Kayana, ia pun membelinya. “Ah, enggak jadi deh. Harganya mahal.” Kayana melirik Rafandra yang sudah bersiap untuk masuk ke dalam toko. Sengaja ia mengerjai pria itu. Bukankah ia sendiri yang mengajaknya jalan-jalan? “Masih mau belanja?” tanya Rafandra yang dibalasa gelengan kepala oleh Kayana. “Sudah hampir malam. Pulang saja ya.” Kayana mengajak Rafandra keluar dari area mall. Bahunya sudah penat karena barang belanjaan dan matanya pun sedikit memburam karena mengantuk. Ia ingin sekali istirahat secepatnya. “Kamu capek?” “Iya. Aku mau tidur.” Di dalam mobil, suasana hening menyergap keduanya. Hanya suara dengungan musik klasik yang sayup-sayup terdengar dari pemutar musik di dekat kemudi. Samsul juga terdiam. Biasanya, ia banyak mengoceh jika pergi berduaan denga

    Last Updated : 2023-05-29
  • Mengejar Cinta Kayana    Tantangan dari ibu Rafandra

    “Rafa, sudah ah. Jangan gangguin aku terus.” Kayana menepis tangan Rafandra yang sejak tadi melingkar di perut datarnya. Berkali-kali Rafandra juga menciumi leher Kayana hingga kekasihnya itu kesal. “Rafa! Duduk yang tenang!” bentak Kayana. Rafandra membalas dengan kekehan. Ia menuruti perintah Kayana, karena bisa saja panci yang sedang dipegangnya akan melayang ke wajahnya. “Hari ini mau main kemana lagi?” tanya Rafandra yang kini sudah duduk di kursi makan. “Mau pulang,” ketus Kayana. “Kay, kamu resign saja dari kantor. Kerja di kantor aku, jadi sekretaris pribadi. Biar Samsul fokus sama pekerjaan utamanya. Bagaimana?” Kayana melirik dari sudut matanya. Entah mengapa ucapan Rafandra sekarang terdengar seperti seorang suami yang sedang menyuruh istrinya. “Kamu kira mudah?” jawab Kayana. Hidangan makan pagi pun tertata rapi di meja makan. Kayana menyendok nasi dan lauk untuk Rafandra lalu duduk di depannya. “Mudah kok.Kamu tinggal ajukan surat langsung pindah deh.” Kayana mend

    Last Updated : 2023-05-29
  • Mengejar Cinta Kayana    Bertemu calon mertua

    Kayana dan Rafandra duduk bersampingan. Keduanya nampak diam seperti batu dengan tatapan dingin dan isi kepala yang entah bercabang ke arah mana. Dihadapannya, ada Alyssa yang dengan santainya mengiris steak daging tanpa saus kesukaannya. "Jadi, apa rencana kalian untuk ke depannya?" tanya Alyssa tanpa berpaling dari steaknya. "Jangan bilang mengalir seperti air. Saya tidak suka." Kayana menoleh ke arah Rafandra. Matanya mendelik dan memberi kode dari tatapannya yang tajam. Rafandra tetap tenang, ia menarik kursinya hingga maju ke depan. Alyssa memperhatikan kegelisahan Rafandra dari ujung matanya yang menyipit. "Rafa mau melamar Kayana," ujarnya lantang. Alyssa mendongak. "Rafa cinta mati sama Kayana," lanjutnya. "Benar begitu, Kayana?" pertanyaan dingin itu mengarah pada Kayana. Alyssa menaruh garpu dan pisaunya, fokus pada Kayana yang belum menjawab pertanyaannya. "Benarkah?" "I-iya tante. Rafa sering melamar saya, tapi—" Kayana melirik pada Rafandra, meminta bantuan padanya.

    Last Updated : 2023-06-03
  • Mengejar Cinta Kayana    Pembicaraan penting

    Akibat perkataannya tempo hari, Kayana membuat batasan untuk Rafandra mengenai aturan pernikahan yang akan mereka jalani. Kayana tidak ingin kekasihnya melakukan hal yang aneh seperti waktu lalu saat bertemu dengan ibunya. Kayana lelah. "Dipanggil sama bos tuh," tegur Abil yang berdiri dekat pintu ruangan Kayana. "Katanya ingin ketemu sama kamu," tambahnya. Kayana melirik dari ujung matanya lalu mengangguk. "Terima kasih." "Kamu lagi ada masalah?" Abil masuk ke dalam ruangan. Melihat sahabatnya berwajah kusut, ia berniat untuk membantu masalahnya. "Sedikit. Sepertinya aku butuh konsultasi." Kayana menengadahkan kepalanya ke langit-langit. "Konsultasi apa?" Abil menggeser kursi di depan meja Kayana lalu mendekatinya hingga wajah mereka hampir menempel. "Pernikahan. Kira-kira dimana yang paling bagus?" "Kamu mau konsultasi pernikahan?" tanya Abil dengan suara sedikit kecewa. Air mukanya terlihat sedikit menyedihkan. Faktanya, ia masih berharap pada Kayana hingga saat ini. "Kamu m

    Last Updated : 2023-06-05
  • Mengejar Cinta Kayana    Memperebutkan Rafandra

    Pertemuan dengan Sonia di kantin bawah tadi membuat mood Kayana terganggu. Kesal dan emosi jadi satu. Ingin rasanya membalas semua kata-kata wanita manja itu, tapi ia teringat jika Rafandra adalah orang penting di gedung sebelah. Ia takut jadi bahan pergunjingan nantinya. Setelah selesai makan, Kayana memutuskan untuk segera kembali ke ruangannya. Sedangkan Rafandra yang risih karena diikuti terus oleh Sonia, terpaksa memanggil Samsul untuk menyusulnya. "Samsul, tolong amankan Sonia. Saya mau mengantar nyonya muda dulu," perintah Rafandra yang diangguki oleh Samsul. Merasa tak terima, Sonia meronta minta ikut dengan Rafandra. Beruntung, Samsul berhasil menahannya. "Kay, aku hari sabtu mau ke rumah kamu. Boleh kan?" tanya Rafandra yang membuat Kayana menghentikan langkahnya. "Sejak kapan aku melarang kamu main ke rumah aku?" tanya Kayana balik dengan tangan di pinggang. "Tapi bukan main ke rumah seperti biasa." "Lalu?" Rafandra mendekat lalu berbisik di telinga Kayana. "Mau mel

    Last Updated : 2023-06-06
  • Mengejar Cinta Kayana    Mengancam Rafandra

    Kayana terus berlari, tanpa menghiraukan teriakan Rafandra yang memintanya untuk berhenti. Sakit rasanya, mendengar kata-kata yang tadi diucapkan oleh Sonia yang katanya calon tunangannya Rafandra. "Kayana..." Rafandra terus berteriak dan berlari mengejar Kayana yang hampir saja membuka pintu taksi. "Dengarkan aku dulu!" Brakk. Pintu taksi dibanting kasar oleh Rafandra dan ia menyeret tangan Kayana. "Apa yang akan kamu katakan? Kamu mau bilang semua ini salah paham? Kalau bukan salah paham, kenapa kamu tidak menjelaskannya sama aku sebelumnya?" oceh Kayana panjang lebar. Tangan kanan yang digenggam oleh Rafandra ia hempas kasar hingga terlepas. "Kamu jahat. Kamu bohong lagi sama aku!" "Demi tuhan Kayana, aku tidak pernah membohongi kamu. Dengar, ini semua memang salah paham. Aku dan Sonia tidak ada hubungan apa-apa. Tunangan? Itu hanya akal-akalan dia saja," jelas Rafandra panjang lebar. "Apa buktinya?" "Kamu mau bukti?" Rafandra terdiam. Matanya tajam menatap Kayana dengan ta

    Last Updated : 2023-06-08
  • Mengejar Cinta Kayana    Pilihan sulit

    Klikk Rafandra menyalakan televisi di ruangan kerjanya yang lama. Baru satu hari ia kembali ke tempatnya semula, tapi dirinya mulai tidak betah. Pikirannya tertuju pada Kayana yang kemarin malam bertengkar dengannya. Alhasil, hari ini mereka tidak bertemu lagi di pagi hari. Kayana menolak diantar ke kantor. Mata Rafandra terbelalak lebar saat melihat berita mengenai dirinya dan Kayana beserta Sonia masuk ke deretan gosip panas pekan ini. Segera saja ia mematikan televisi lalu memanggil asistennya dengan suara lantang. "Samsul..." teriak Rafandra. Samsul datang dari arah luar dengan tergesa-gesa. Wajahnya seperti ketakutan mendengar perintah dari tuan mudanya. "Apa bos?" Samsul datang dengan keringat bercucuran di pelipisnya. "Ada masalah?" "Kamu sudah tahu tentang gosip saya di media?" tanya Rafandra. Samsul menggelengkan kepalanya. "Cek akun berita gosip, lihat apakah ada gosip tentang saya. Lalu bayar mereka untuk turunkan beritanya sebelum tersebar luas." Rafandra membuka do

    Last Updated : 2023-06-11

Latest chapter

  • Mengejar Cinta Kayana    Saat terakhir

    Lima tahun kemudian Tak terasa usia pernikahan Rafandra dan Kayana telah memasuki tahun ke lima. Ada yang bertambah di tahun tersebut, satu anak dari Kayana di tahun ke tiga saat si kembar sudah mulai aktif berjalan. Rafandra sempat kewalahan menghadapi ke tiga anaknya yang mulai tumbuh besar. Si kembar juga mulai cerewet seperti ibunya. "Papa, mau itu." Rafisha menunjuk pohon mangga yang berbuat lebat belakang rumah orangtua Kayana. Cukup tinggi, Rafandra sampai mengernyitkan dahinya. "Ambilin." "Papa enggak bisa. Suruh om Samsul saja ya." Rafandra merinding membayangkan betapa tingginya pohon mangga itu. Ia lebih baik menunggu di bawah sambil mengawasi kedua anak kembarnya. "Papa payah." Rafisha merengut. Tak lama kemudian ia berhasil menarik kakeknya untuk mengambilkan mangga yang dimaksud olehnya tadi. Dengan senang hati sang kakek mengambilkannya. Diambilnya sebuah kayu tinggi dekat pohon dan dalam sekali tarikan, dua mangga berhasil diambilnya. "Hore, buah mangga." Rahisya

  • Mengejar Cinta Kayana    Kelahiran anak kembar Rafandra

    Empat bulan kemudian "Rafa! Rafa!" Suara teriakan terdengar dari dalam kamar mandi. Rafandra yang masih terbuai mimpi sayup-sayup mendengar suara itu. Tak terdengar lagi, ia pun melanjutkan mimpinya. "Rafa!" Mata Rafandra langsung terbelalak. Terkejut dengan suara keras yang memanggil namanya dari dalam sana. "Iya!" Rafandra berlari ke tempat asal suara dan mendapatkan sesuatu yang mengejutkannya. "Astaga! Kayana." Tanpa banyak tanya lagi ia segera menggendong tubuh Kayana yang lemas. Ada aliran darah di sekitar kakinya bercampur dengan cairan bening. Tas kecil di atas meja rias ia sambar beserta kunci mobil dan ponselnya. Berjalan cepat menuruni anak tangga, Rafandra berteriak nyaring membangunkan seisi rumah. "Woy, bangun. Tolongin. Kayana mau melahirkan!" teriaknya. Samsul yang kebetulan sedang menginap di rumah Rafandra pun ikut terbangun mendengar teriakan keras dari bosnya itu. Segera ia berlari menyusul Rafandra yang sudah berada di luar rumah. "Bos. Bu Kayana mau me

  • Mengejar Cinta Kayana    Kebahagiaan tertinggi

    Mau tidak mau, kabar kelahiran anak kedua Wirautama membawa dampak besar bagi perusahaan. Terlebih lagi, istri keduanya adalah seorang selebritis yang sering mendapat perhatian publik atas apa yang dilakukannya. Bukan tidak mungkin, hal seperti ini akan jadi momok yang menakutkan bagi Wirautama dan keluarganya. Belum sampai satu hari berita itu dimuat, sudah muncul lagi satu isu yang membuat Rafandra tercekat. Isu tentang keretakan rumah tangga ibu dan ayahnya yang entah dari mana kabar itu berhembus. Ini yang paling dibenci oleh Rafandra. Ia tak bisa tidur nyenyak setelah berita itu keluar. "Ada-ada saja berita aneh. Ini papa harus klarifikasi." Rafandra membuang ponselnya ke atas sofa di ruang tengah. "Rafa capek, Ma." "Nanti mama bantu klarifikasi. Kamu pikirkan perusahaan saja dan Kayana." Alyssa yang berdiri tangga bawah melirik Kayana dan Rafandra yang sedang duduk berdua di ruang tengah. "Anak papamu akan dibawa kesini. Mereka akan tinggal bersama kita." "Benarkah?" Kayana

  • Mengejar Cinta Kayana    Reaksi publik

    Tentang berita kelahiran anak Rani, pertama kali diketahui oleh Alyssa saat tak sengaja menguping pembicaraan salah satu temannya yang berprofesi sebagai dokter. Ia mengatakan ada pasien masuk ke ruang bersalin dengan status mengkhawatirkan. Informasi itu didapatkan dari seorang suster yang menerima pasien itu di ruang gawat darurat. Teman Alyssa bercerita, dia seperti pernah melihat wanita itu tapi lupa tepatnya di mana. Ia pun bertanya pada Alyssa, walau tak yakin dengan jawabannya. "Tadi, kalau tidak salah namanya adalah Rani iswandari. Nama suaminya Wirautama. Alyssa, nama Wirautama di Jakarta tidak hanya nama suamimu kan?" Alyssa terdiam saat itu. Nama Rani dan Wirautama memang banyak, tapi yang terlibat cinta di belakang layar hanya mereka berdua. Tidak salah lagi, pasti itu Rani istri kedua suaminya. "Dia melahirkan? Siapa yang mengantarnya?" tanya Alyssa yang mulai khawatir. Ia takut terjadi sesuatu dengan wanita itu dan dirinya akan terus merasa bersalah hingga akhir hidup

  • Mengejar Cinta Kayana    Adik tiri lahir

    "Istrimu melahirkan!" Alyssa menaruh ponselnya segera setelah berteriak. Wirautama yang berada di kamar terkejut dengan suara teriakan itu. Ia segera berlari keluar kamar menemui Alyssa. "Ada apa?" balasnya. "Aku dapat info, istrimu melahirkan. Kamu tidak menjenguknya?" tanya Alyssa memastikan. Terdiam sambil berpikir sejenak, Wirautama belum bisa memutuskan akan datang atau tidak. Ia bimbang memutuskan hal tersebut. Lalu Alyssa kembali bertanya, "Kamu jenguk tidak? Kalau tidak, biar aku yang jenguk." "Kalau berdua dengan kamu, aku ikut." "Ok. Aku ganti pakaian dulu." Alyssa segera masuk ke dalam kamar untuk berganti pakaian sementara Wirautama menunggu di luar. Rafandra yang baru saja dari luar rumah, baru selesai mencuci mobilnya melihat keheranan wajah ayahnya yang diam memucat seperti terkena sihir. "Kenapa, Pa?" tegur Rafandra. Wirautama terlonjak kaget lalu menggelengkan kepalanya. "Kok diam saja?" "Kamu enggak kerja?" Wirautama malah balik bertanya pada Rafandra. "Izi

  • Mengejar Cinta Kayana    Kembali terusik

    Karena kondisi tubuh Wirautama telah membaik, ia sudah diizinkan untuk kembali beraktivitas walau hanya sekedar duduk tanpa turun langsung ke lapangan. Rafandra sebagai anak yang sangat sayang pada ayahnya, rela menggantikan tugas sementara ayahnya sebelum rapat pimpinan direksi yang akan dilaksanakan bulan depan. Menunggu ayahnya selesai membaca dokumen yang ia bawa, Rafandra lebih mementingkan pesan yang dikirimkan oleh istrinya. Pesan ringan, hanya seputar keinginan istrinya yang aneh. "Kayana lagi rewel?" tanya Wirautama mengintip dari balik kacamatanya. Rafandra mengangguk. "Biasa, itu. Minta apa dia sekarang?" "Minta belikan croffle, cromboloni. Makanan aneh, Pa. Pasti ujung-ujungnya Rafa yang makan," keluh Rafandra. "Ya enggak apa-apa. Yang penting istri kamu senang, anak kamu juga." Rafandra hanya mengangguk-angguk sambil memainkan ponselnya. "Papa enggak pulang? Udah jam makan siang. Mama bilang jangan terlalu banyak kerja." Rafandra berdiri dari duduknya, mengambil doku

  • Mengejar Cinta Kayana    Mengadu pada ibu mertua

    Pagi sekali sepasang suami istri itu bangun. Baru saja menapakkan kaki mereka di dapur, keduanya sudah disambut suara pekikan Alyssa yang sedang mengkomandoi asisten rumah tangga yang akan memasak sarapan pagi itu. "Jangan kebanyakan gula. Kalau bisa, tomatnya ditambah." asisten rumah tangga itu hanya diam saja sambil mengangguk pelan. "Kayana tidak suka manis. Nanti bikin tehnya dibuat lebih kental sedikit." "Iya Bu." Saatnya Alyssa kembali ke ruang makan. Sudah ada Kayana dan Rafandra yang duduk manis berbincang satu sama lain. Kayana terlihat segar dengan rambut basahnya. Begitu pula Rafandra yang sejak tadi mengusak-usak rambut sang istri. Keduanya tampak akur tak seperti biasanya. "Tumben keramas pagi-pagi," sindir Alyssa. Sedikit berdehem, ia bertanya lagi pada keduanya. "Tadi malam habis berbuat yang enak-enak ya?" Alyssa terkekeh hingga membuat wajah Kayana memerah. Ia menoleh ke sebelahnya, Rafandra juga ikut terkekeh karena membayangkan kejadian tadi malam. Kayana yang

  • Mengejar Cinta Kayana    Sensasi di atas ranjang

    "Aku mau pulang ke rumah ibu. Mau liburan di sana." Kayana merajuk. Sejak pulang dari rumah sakit dan berjalan-jalan sebentar di sekitar area mall, rupanya tak membuat mood kesayangan Rafandra itu membaik. Apalagi, saat di resto tadi dirinya bertemu dengan Sonia secara tak sengaja dengan sikap sok centilnya. Seketika hancurlah semua niat dirinya yang ingin bermanja-manja dengan sang suami. "Besok ya. Aku antar ke rumah ibu." Rafandra mencoba bersikap sabar menghadapi ibu hamil yang sering meraung-raung tak jelas seperti Kayana. Persediaan sabarnya harus lebih dari hari biasa. "Terus, kamu nginep di sana enggak?" Rafandra menggelengkan kepalanya. "Kenapa? Kamu tega ninggalin aku sendirian kalau malam?" Rafandra menepuk dahinya. Memang serba salah menjawab pertanyaan dari Kayana saat ini. "Aku kan kerja—" "Kalau kamu kerja, memangnya ada larangan tinggal di rumah aku? Kamu jahat, Rafa. Kamu enggak sayang lagi sama aku." Kayana mulai merengek. Air matanya menetes melalui pipinya ya

  • Mengejar Cinta Kayana    Pesan aneh ayah mertua

    Rafandra menyempatkan diri datang ke rumah sakit bertemu dengan ayahnya yang masih dirawat di sana. Dirinya datang tidak hanya sendiri, bersama dengan Kayana tentunya. Baru saja ia masuk, mata ayahnya telah memindainya dari jarak jauh seolah dirinya adalah seorang penjahat. Memang seperti itulah Wirautama jika sedang mengintai seseorang. "Pa, biasa aja lihatin Rafa." risih, Rafandra menegur ayahnya. Kayana yang mengekor di belakang mengucapkan salam lalu mencium tangan ayah mertuanya. "Papa udah sembuh belum sih?" "Dasar anak durhaka. Tuh istri kamu saja cium tangan, kamu malah melengos." Wirautama memukul lengan Rafandra pelan, namun anaknya itu berlagak kesakitan. "Bagaimana dengan Sonia? Berhasil dipindahkannya?" Rafandra menggedikkan bahunya. "Papa kenapa bikin peraturan seperti itu sih? Kenapa Sonia dimasukkan ke dalam tim pengembangan juga?" "Dia bagus, idenya selalu menarik dan public speakingnya selalu didengar oleh investor. Apa salahnya kalau kita masukkan dia ke dalam t

DMCA.com Protection Status