Share

Chapter 47

Mendengar teriakan Rumana, Zaki baru tersadar jika Rumana tak lagi bersamanya. Tapi dimana sumber teriakan itu? Zaki bingung harus mencari Rumana atau menghadapi wanita yang telah menunjukkan wudud aslinya.

Wajah rusak, rambut tergerai panjang menutupi sebelah wajahnya yang hancur, serta darah segar yang terus mengalir dari lubang pipi yang membusuk, tak lupa nanah kental yang menambah bau amis, hingga membuat Zaki tak kuasa menahan indra penciumannya.

"Hueekk!" Isi perut Zaki seakan diaduk. Mual tak tertahankan. Alih-alih dia memuntahkan sebagian sarapan pengganjal perut yang dia makan di jalan.

Dengan menutup hidungnya, dia mencoba pergi mencari Rumana, karena sepertinya dia tak akan sanggup menghadapi makhluk busuk ini. Bisa-bisa dia keracunan bau dan pingsan sebelum melawannya.

"Afwan, Nek. Ternyata kamu lebih busuk dari perkiraan. Wajah cantik dan pakaian rapi, ternyata hanya untuk menipu manusia." Zaki lari secepat angin, namun kecepatannya masih kalah dengan wanita busuk yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status