Share

47. Sakit

**

Rasa nyeri yang tadinya Gavin rasakan di sekitar belakang leher dan dadanya, mendadak menguap pergi, tertutupi oleh hangat tubuh perempuan yang sedang memeluknya kini. Ia membenamkan hidung di pundak Inara, baru menyadari sekarang bahwa aroma wangi tubuh perempuan ini demikian memikatnya.

“Pak Gavin, jangan pingsan dulu, tunggu dokternya sebentar saja.”

“Aku rasanya seperti mau mati, Inara.”

“Pak Gavin!”

Pria itu terkekeh geli saat mendengar suara tangis yang lebih muda meraung keras di belakang punggungnya. Inara menarik diri, hendak melepaskan pelukan, namun Gavin menahannya. Membuat keduanya masih pada posisi seperti itu, hingga beberapa saat kemudian sebuah mobil berhenti di halaman rumah Lina.

“Dokternya sudah datang!” seru Maulina seraya berlari menyambut ke depan rumah.

“Pak Gavin, lepaskan pelukannya sebentar. Dokternya datang, biar diperiksa,” pinta Inara. Perempuan itu pikir lelaki ini memeluknya demikian erat sebab rasa sakit yang tidak tertahankan.

“Nanti setelah selesa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status