Share

46. Serangan Dini Hari

**

Gavin tidak bisa memikirkan apapun selain Inara, Inara, dan Inara. Berbagai bayangan buruk berkelebatan dalam benaknya sebab kata-kata pria misterius dalam telepon tadi. Saat ia mencoba menghubungi kembali nomor itu, ternyata sudah dinonaktifkan.

“Bangsat!”

Seraya mengumpat keras, sang CEO mengarahkan setir mobilnya mengikuti panduan dalam digital maps menuju rumah sakit yang paling dekat dengan dirinya berada saat ini. Diinjaknya pedal gas dalam-dalam, mengejar waktu seperti orang lupa diri.

Tidak sampai menghabiskan waktu sepuluh menit, SUV hitam itu akhirnya merapat ke trotoar jalan yang seperti tak ada makhluk hidup satupun di sana. Gavin mengernyit sembari mematikan mesin mobil dan mengecek maps pada ponsel sekali lagi.

“Ini rumah sakitnya? Kenapa sepi sekali? Apa benar Inara ada di sini?”

Pria itu mulai turun dari kendaraannya sembari mengawasi sekitar. Ini bukan rumah sakit kosong, jadi Gavin tidak sebegitu curiga. Tampak beberapa pegawai yang berjaga di dalam front office b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status