Share

Penandatanganan Kontrak

Author: Sei Fitria
last update Last Updated: 2024-05-03 16:42:09

Satu minggu kemudian, Senja berhadapan dengan pria tampan beraura dingin dan dua juru hukumnya. Mereka duduk di ruangan Hendra, dengan pria itu duduk di samping Senja dengan senyum paling lebar yang pernah gadis itu lihat.

Selama beberapa saat Senja bertatapan dengan Langit, mereka berbagi tatapan datar tanpa ekspresi berarti sebelum kemudian pria itu menjentikkan tangannya, memberikan kode pada juru hukumnya untuk melakukan apa yang perlu di lakukan, tidak melepaskan tatapan dengan Senja.

Senja menaikkan sebelah alisnya sebelum kemudian berpaling dan merebut kontrak yang akan ditandatangani Hendra. "Sebagai orang yang terlibat langsung dalam kontrak ini, tidak ada salahnya aku membacanya lebih dulu kan?" tanyanya tetapi tidak mengharapkan jawaban sama sekali dan langsung membaca kontrak yang tersedia.

Semuanya normal, sepanjang pengetahuan Senja dalam hal dokumen kontrak, tidak ada pasal yang memberatkannya dan menjelaskan dengan pasti mengenai masa kontrak berlaku adalah satu tahun sejak kehamilan Senja dan akan diperpanjang jika yang dilahirkan adalah anak perempuan.

Kontrak bisa dibatalkan atas persetujuan kedua belah pihak, tetapi tidak jika itu karena keinginan Senja semata, dan jika kontrak batal karena perbuatan Senja yang diluar ketentuan, maka keluarga Hartawan harus mengembalikan dana 10 M itu dua kali lipat, dan perusahaan Hartawan akan menjadi milik Alvendra.

Senja sangat tergoda untuk melakukan sesuatu agar bisa membatalkan kontrak tersebut, tetapi saat ini dia akan bermain baik dan melakukan sesuai yang diinginkan semua orang. Nanti, jika semuanya sudah berjalan, seseorang tidak akan bisa berbuat apapun jika terjadi force meajure.

"Semuanya terlihat baik, dan aku akan menandatanganinya. Hanya saja, anda harus melakukan segala hal yang disarankan dokter jika ingin ini anak lelaki nantinya, Tuan Langit Alvendra. Aku tidak mau terlibat dengan Anda lebih daripada apa yang telah tertulis di kontrak," ucap Senja dengan tegas, dan tanpa menunggu respon pria dingin itu, Senja menandatangani kontrak tersebut.

Langit tidak membalas, melainkan dengan gerakan anggun menandatangani namanya, kemudian mereka bersalaman satu sama lain sebelum kemudian tanpa kata-kata Langit meninggalkan ruangan, membuat Hendra dengan kikuk menutup kembali mulutnya yang sudah pasti ingin berbasa-basi atau mengundang mereka makan malam.

Senja menyeringai dengan perlakuan pria itu terhadap Hendra dan tanpa kata pula meninggalkan ruangan. Dia tau dia tidak akan menandatangani kontrak dari Hendra pada hari yang sama, karena butuh waktu bagi Alvendra memastikan semuanya sesuai prosedur.

~o0o~

"Lo serius?" Katrina menatap sahabatnya itu dengan tatapan membelalak dan ekspresi tidak percaya.

Senja tidak membalas dengan kata-kata melainkan membentuk tanda 'peace' dengan dua jarinya, tanda dia bersungguh-sungguh, sambil mulutnya tetap mengunyah mie di piringnya dengan lahap.

"Dan lo masih nafsu buat makan?!" sambung Katrina dengan gelengan kepala. "Kalau gue mah kagak nafsu buat ngapa-ngapain."

Senja menelan makanannnya dan menatap Katrina dengan pandangan serius. "Lo mau gue mati? Iyalah gue nafsu buat makan, ya kali karena masalah sepele gini gue jadi gak nafsu ngapa-ngapain," ucapnya santai dan kemudian kembali melahap mie-nya.

"Tapi Sel, yang benar aja. Lo adalah penganut cinta sejati, lo satu-satunya diantara teman sekelas yang gak mau pacaran karena lo ngerasa belum mendapatkan cowok yang cocok, yang bakalan jadi cinta sejati lo. Lo juga orang yang percaya kalau pernikahan itu cuma satu kali, dibawa sampe mati. Dan lo menyetujui ini? Jadi istri kedua, yang sama sekali tidak diketahui publik, dan hanya berguna untuk melahirkan anak? Lo gila?"

"Kat, pilihan gue hanya ini, atau kehilangan nyokap gue. Dan lo juga tau gue akan memilih ngancurin dunia ini dan seisinya selama nyokap gue selamat. Dan ini lebih gampang daripada itu, setidaknya orang-orang gak akan tau kalau gue ini adalah istri kedua. Mereka taunya gue cuma liburan di luar negeri selama beberapa tahun," balas Senja dengan penuh keseriusan.

Katrina mengerjap, dia tau bahwa Mama Luna adalah dunianya Senja Selena. Jadi, seharusnya Katrina tidak heran lagi dengan pilihan sahabat baiknya itu. Hanya saja... Katrina sangat menyayangkan mengapa ini terjadi pada Senja. Gadis itu selama ini menjaga dirinya dari hubungan intim dengan lelaki karena percaya suatu saat dia akan mendapatkan pria yang tepat untuknya, dan menjaga hubungan mereka sampai maut memisahkan.

Tapi sekarang... Senja tidak akan pernah bisa mengikuti prinsipnya itu, dan itu semua karena Hendra Hartawan!

"Gue benci bokap lo," komentar Katrina kemudian sambil menyesap milkshake chocholate pesanannya.

Senja mendengus, "sama. Oh, dan berdasarkan kontrak yang bakalan gue tanda tangani entar, pria itu gak bakalan jadi bokap gue lagi. Gue akan pastikan dia gak bakalan bisa bertemu dengan Mama lagi, sampai dia mati. Terserah kalau dia mau nyari istri lagi, gue udah gak peduli."

"Eh, terus gimana dengan harta warisan lo? Lo dan nyokap lo kan berhak mendapatkan berapa persen gitu dari kekayaan Hartawan?"

"Darimana lagi kekayaannya? Meskipun Alvendra menyuntikkan dana puluhan M sekalipun, jika bokap gue sampai bisa berhutang puluhan M demi hasil yang sama sekali tidak terlihat, dana trilyunan gak ada lagi artinya, dan bukan tidak mungkin dalam waktu dekat Sky Song bakalan bangkrut. Dan jika perusahaan itu udah bangkrut, otomatis perusahaan lain dibawah kendali Hartawan juga bakalan ikutan runtuh. Dan... well, mungkin aja bapak tua rakus itu akan hidup di jalanan sampai ada orang yang kasihan sama dia," respon Senja dengan penuh kebencian, mencengkeram sumpit di tangannya sampai patah saking terbawa emosinya.

"Tenang Sel, setidaknya lo udah bebas dari bokap lo," ucap Katrina sambil menepuk tangan terkepal Senja.

Senja menarik nafas dalam dan menghembuskannya, sebelum kemudian memanggil pelayan untuk meminta sumpit sepasang lagi dengan ekspresi polos. Membuat Katrina menggeleng pelan dengan senyuman kecil.

~o0o~

"Oke, semuanya sudah beres dan Papa bakalan memastikan perawatan Mamamu berjalan dengan lancar," ucap Hendra dengan senyuman lebar dan membereskan kontrak yang baru saja dia tandangani itu.

Senja menggeleng, "gak perlu. Saya akan mengurus Mama sendiri, anda tidak perlu ikut campur. Kontrak sudah ditanda tangani, dan dengan ini kita sudah tidak memiliki hubungan keluarga lagi, jadi jangan pernah bermimpi untuk masuk ke kehidupan kami suatu saat nanti," tolaknya tegas.

"Senja, apakah perlu sedrastis ini? Bagaimanapun Papa ini orang tuamu, kamu tidak bisa begitu saja-"

"No. Anda berhenti jadi orang tua saya ketika anda menjual saya untuk melunasi hutang anda. Jangan pernah menyebut diri anda sebagai papa saya lagi, karena sejak detik itu, Papa saya telah mati, and trust me, saya akan menyampaikannya pada dunia jika mereka bertanya. Saya akan mengurus Mama saya, dan Anda tidak perlu tau apa yang terjadi pada kami setelahnya. Selamat tinggal."

Senja tidak menunggu jawaban dan langsung keluar ruangan dengan ekspresi dingin, membiarkan pintu tertutup di belakangnya tanpa sekalipun melihat kebelakang. Tidak peduli dengan respons dari Hendra Hartawan.

Related chapters

  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Pernikahan

    Senja memandang gaun pengantin berwarna hitam yang dia pilih dengan senyuman datar. Dia sebetulnya sangat membenci warna gelap, tapi mulai dari detik ini, dia akan memastikan semua pakaiannya hanyalah yang berwarna gelap. Dia tidak berdiri di depan pendeta nantinya dengan suka citanya, dan tentu saja dia akan membuat semua tamu yang datang mengetahui itu. Meskipun sebenarnya yang menjadi tamu hanyalah keluarga Alvendra dan Katrina Sitompul, sahabatnya.Tapi, meskipun gaun pengantin itu berwarna hitam, tidak menghilangkan keanggunan gaun tersebut dan tentu saja membuat perhatian semua yang hadir tertuju padanya."Selena, lo tau apapun yang bakalan terjadi, gue selalu bersama lo kan?" tanya Katrina, suaranya penuh kekhawatiran saat dia menyelinap masuk ke ruangan.Senja memalingkan pandangannya dari cermin dan menatap sahabatnya dengan mata yang mencerminkan campuran antara keputusasaan dan keberanian. "Gue tau Kat, dan gue akan selalu ingat itu," angguknya dengan senyuman.Katrina meng

    Last Updated : 2024-05-03
  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Malam Pertama

    Senja duduk dengan kaku di tepi ranjang, dan langsung berdehem kecil ketika Langit mendongak untuk menatapnya. Senja kemudian menatap sekeliling kamar dengan kikuk dan telinga yang memerah dan bingung mau berbuat apa. Senja merasakan Langit bangkit dari posisinya dan berdiri di hadapannya, membuat Senja mau tidak mau mendongak dan kembali termangu ketika melihat tatapan penuh arti yang diberikan pria itu. Senja ingin berbicara sesuatu tapi entah kenapa mulutnya kaku dan otaknya tidak bisa memproses apa yang terjadi, jadi dia terdiam dan tenggelam dalam tatapan mata gelap pria di hadapannya itu. Langit kemudian menyentuh dagu Senja dan menaikkannya, menahan tatapan Senja dengannnya, "bagaimana mungkin ada perempuan yang masih perawan di umur 25 tahun?" tanya pria itu dengan suara beratnya yang sukses membuat Senja bergidik. "Kau menyelidiki tentangku," tuduh Senja beberapa saat kemudian ketika berhasil menemukan suaranya. "Tentu saja, menurutmu mengapa aku memilihmu diantara banyak

    Last Updated : 2024-05-03
  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Hati Istri yang Tersakiti

    Beberapa hari sebelumnya di kediaman keluarga Alvendra.Crystal memainkan jarinya dengan gelisah, menunggu keputusan dari para tetua keluarga Alvendra. Langit, suaminya, tampak sibuk dengan dokumen-dokumen di tangannya, tidak terganggu oleh keributan di ruang keluarga."Langit, kami sudah memutuskan!" ucap Kakek Langit dengan nada penuh otoritas. Langit mengangkat kepalanya dari dokumen, menatap kakeknya dengan rasa penasaran.Crystal yang duduk di samping Langit semakin gugup. Ia ingin menggenggam tangan suaminya untuk mencari ketenangan, tapi mengurungkan niatnya karena tahu Langit tidak suka disentuh. Di bulan pertama pernikahan mereka, Langit masih bersedia menyentuh Crystal. Namun, setelah mereka menerima kabar dari rumah sakit tentang kemandulan Crystal, Langit tidak pernah menyentuhnya lagi. Pernikahan mereka hanya menjadi formalitas belaka."Kalian sudah menikah selama 12 tahun dan mustahil untuk mendapatkan keturunan langsung. Namun, kita membutuhkan ahli warismu, Langit. Mak

    Last Updated : 2024-05-14
  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Gemerlap Dunia Malam

    Senja tidak peduli apa yang sebenarnya diinginkan Crystal dengan mengumumkan kepada dunia bahwa dia adalah istri kedua Langit. Namun, Senja tidak ingin menukar perannya dengan wanita ini. Jadi, dia kembali memperingatkan Crystal bahwa akan ada risiko yang tidak diinginkannya jika ia tetap melanjutkan permainannya."Shut up, you wench!" Crystal mengangkat tangannya, siap menampar Senja lagi.Namun, kali ini Senja tidak tinggal diam. Dia menahan tangan Crystal dan memandang wanita itu dengan tatapan dingin. "Aku tidak peduli apa rencanamu, tapi jangan coba-coba untuk menyakitiku. Aku bukan wanita lemah yang akan diam saja jika diancam orang lain," ucapnya dengan nada datar."Kau!" Crystal meronta, berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Senja. Namun, Senja tidak melepaskannya. Sebaliknya, ia mendekatkan mulutnya ke telinga Crystal."Jangan lupa, kalian yang membutuhkan aku, bukan aku yang mengemis untuk berada di posisi ini," bisiknya dengan dingin sebelum melepaskan tangan Crystal

    Last Updated : 2024-05-14
  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Memasuki Kediaman Alvendra

    Senja membuka mulutnya, berniat untuk menjawab sesuatu ketika tiba-tiba sorakan dan bentakan terdengar di ruangan itu. Dua orang pejudi berdiri, saling memegang kerah lawan masing-masing, dipenuhi emosi berlebihan. Senja mengerjap, menatap Langit yang menyipitkan matanya mengamati kejadian tersebut.Keributan itu menarik perhatian semua orang di ruangan. Para pemain lain menoleh, beberapa di antaranya menyingkir untuk menghindari pertikaian. Seorang pria berbadan besar, yang tampaknya adalah petugas keamanan, segera melangkah maju, berusaha melerai pertengkaran."Tenang, semuanya! Tidak ada tempat untuk kekerasan di sini," seru petugas keamanan dengan suara menggelegar, memisahkan kedua pria yang berseteru.Langit menghela napas panjang, lalu menatap Senja. "Ini salah satu risiko di tempat seperti ini. Emosi bisa memuncak, terutama ketika uang banyak yang dipertaruhkan," ucapnya dengan nada tenang, meskipun matanya tetap awas mengamati situasi.Senja mengangguk, merasakan ketegangan d

    Last Updated : 2024-05-15
  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Penerimaan dan Penolakan

    Saat Senja sampai di ruang makan, seluruh tetua keluarga Alvendra telah duduk di kursi mereka masing-masing. Ruangan itu memancarkan aura keanggunan klasik dengan meja panjang yang dihiasi taplak bordir dan peralatan makan perak. Lampu gantung kristal yang tergantung di langit-langit memancarkan cahaya hangat, menciptakan suasana mewah dan megah.Ketika derap langkah Senja terdengar menuruni tangga, percakapan di ruangan itu mereda. Semua kepala menoleh ke arah tangga, dan mata mereka terpaku pada sosok Senja yang muncul. Dalam balutan gaun mewah yang dipilihnya, Senja tampak anggun dan memukau. Tatapan terpesona dari para tetua keluarga Alvendra mengiringi langkah Senja yang mantap dan percaya diri. Sejenak, suasana hening sebelum Kakek Langit, yang duduk di ujung meja, memberi isyarat dengan tangannya agar Senja mendekat. "Selamat datang, Senja," ucap Kakek Langit dengan suara berat namun ramah. "Kami senang kau bisa bergabung dengan kami malam ini."Senja tersenyum anggun dan men

    Last Updated : 2024-05-15
  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Kehidupan Senja di Keluarga Alvendra

    Baru satu hari Senja menjalani kehidupan di kediaman Alvendra, tetapi Crystal sudah tidak sabar untuk membuatnya merasa malu.Crystal melayangkan tatapan sinis padanya ketika dia menuju ruang makan. "Wah, putri tidur akhirnya bangun. Enak ya, menjadi seorang putri yang ditungguin semua orang?" ucapnya dengan nada menghina, suaranya penuh dengan sindiran tajam.Senja mengerjap sejenak, mencoba menahan diri. Namun, saat dia mengingat alasan mengapa dia baru bangun pukul delapan pagi, tatapannya langsung beralih ke arah Langit. Pria itu duduk di ujung meja, tampak sibuk memeriksa lembaran dokumen, sama sekali tidak terlihat peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Wajahnya terlihat segar dan fokus, seolah-olah malam tadi adalah charger-an yang sempurna baginya."Selamat pagi," Senja berusaha menjaga nada suaranya tetap tenang meskipun hatinya bergejolak. Dia tahu bahwa menunjukkan kelemahan hanya akan membuat Crystal semakin puas.Crystal mendengus pela

    Last Updated : 2024-05-16
  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Berita Palsu Penggiring Opini Publik

    Senja sedang berusaha berkonsentrasi pada tugas yang diberikan oleh Raven, tutor yang disewa oleh Langit untuk membantunya memahami seluk-beluk bisnis keluarga Alvendra. Di ruang belajar yang tenang, Senja mencoba mencerna setiap penjelasan yang disampaikan Raven dengan seksama. Namun, notifikasi ponselnya terus-menerus berbunyi, mengganggu konsentrasinya.Menghela napas panjang dengan frustrasi, Senja akhirnya menyerah dan meraih ponselnya. Ia mengangkat sebelah alisnya ketika melihat layar ponselnya yang dipenuhi oleh notifikasi dari media sosial. Mention dari teman-temannya membanjiri feed-nya, membuatnya semakin penasaran. Dengan cepat, Senja membuka salah satu mention dan mendapati bahwa namanya tengah menjadi topik hangat di berbagai platform media sosial."Senja, kamu lihat ini? OMG, kamu ada di mana-mana sekarang!" tulis salah seorang temannya dalam sebuah komentar yang disertai tautan ke artikel berita.Senja mengklik tautan itu dan matanya membelalak k

    Last Updated : 2024-05-18

Latest chapter

  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Ending

    "Aku... hamil?" Senja menatap hasil pemeriksaan yang diberikan dokter dengan wajah tidak percaya, sebelum kemudian menatap pada Langit yang juga memasang ekspresi terkejut."Jadi... alasan aku mood swings selama beberapa minggu terakhir, ditambah morning sickness itu karena aku tengah hamil dan sekarang usia kandunganku 2 bulan?" tanya Senja lagi dengan nada meminta konfirmasi.Dokter tersenyum lembut dan mengangguk. "Selamat, Tuan dan Nyonya Alvendra, Tuan Muda Bintang akan segera memiliki adik," ucapnya."Adik! Yeay!" Bintang yang mendengar itu langsung bersorak penuh semangat, melompat-lompat dengan kegembiraan di ruang pemeriksaan. Langit merangkul Senja erat, mencium keningnya dengan penuh kasih. "Kita akan memiliki bayi lagi. Aku sangat bahagia."Senja tersenyum, meskipun air mata kebahagiaan mulai menggenang di matanya. "Aku juga. Ini benar-benar kejutan yang luar biasa."Kembali ke rumah, suasana semakin hangat dan penuh kebahagiaan. Senja dan Langit memberi tahu keluarga bes

  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   First Episode

    Ketika episode pertama akhirnya tayang di televisi, komentar netizen sangat beragam. Media sosial dipenuhi dengan berbagai pendapat dan reaksi dari para penonton yang antusias."Senja dan Langit benar-benar pasangan yang serasi! Mereka terlihat sangat natural dan kompak," tulis seorang pengguna di Twitter."Aku suka chemistry antara Kevin dan Lolita. Meskipun Kevin terlihat gugup, Lolita selalu bisa membuatnya merasa nyaman. Mereka benar-benar pasangan yang manis," komentar seorang penggemar di Instagram."Dody dan Melani benar-benar memukau! Mereka begitu percaya diri dan bersemangat. Tidak heran mereka bisa menang di game kata," tulis seorang netizen di Facebook.Namun, tidak semua komentar bernada positif. Beberapa penonton juga memberikan kritik dan masukan."Aku merasa Johan dan Ishava kurang menunjukkan sisi menarik mereka. Semoga di episode berikutnya mereka bisa lebih menonjol," tulis seorang pengguna di forum diskusi online."Kenapa

  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Para Bintang Tamu

    Selain Senja dan Langit, tim acara juga mengundang tiga pasangan suami istri lainnya yang tak kalah menarik. Pertama, ada Dody Anggara, seorang penyanyi terkenal berusia 35 tahun, dengan istrinya Melani Citra, seorang beauty blogger populer yang selalu tampil elegan di setiap kesempatan.Kemudian, ada Kevin Duwain, seorang artis pendatang baru berusia 25 tahun yang telah mendapatkan penghargaan sebagai pendatang baru terbaik. Istrinya, Lolita Fayek, adalah sahabat baiknya sejak kecil. Lolita, juga berusia 25 tahun, adalah seorang asisten dosen di salah satu universitas ternama, menambah kecerdasan dan pesona intelektual ke dalam kelompok ini.Pasangan ketiga adalah Johan, seorang pegawai kantoran berusia 30 tahun yang sederhana namun berwibawa. Istrinya, Ishava, adalah seorang penyanyi berbakat berusia 22 tahun yang telah menggeluti dunia tarik suara sejak umur 8 tahun. Kehadiran Ishava dengan bakat menyanyinya yang luar biasa dan pesona mudanya menambah keunikan dalam

  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Perfectly Wedded Pair Program

    Senja mengerutkan keningnya sambil membaca naskah program reality show terbaru yang ditawarkan oleh Armand. Ada sedikit kebingungan di wajahnya. Di sisi lain, Langit membacanya dengan penuh antusias. Naskah reality show tersebut berjudul "Perfectly Wedded Pair", yang sejak debut dua tahun lalu, cukup booming di kalangan penonton. Program ini mengundang selebriti yang telah menikah, baik dengan sesama selebriti, pengusaha, atau masyarakat sipil biasa. Kali ini, program tersebut mengundang Senja dan Langit, yang akhirnya diketahui oleh netizen telah menikah sejak lima tahun lalu dan memiliki seorang putra bernama Bintang yang berusia empat tahun.Naskah yang diberikan sebenarnya tidak bisa disebut naskah juga, melainkan hanya gambaran besar acara yang akan berlangsung selama maksimal sepuluh episode. Karena reality show ini lebih menekankan pada siaran secara langsung, para bintang tamu tidak diberikan naskah untuk berakting. Mereka akan dilibatkan secara alami, tanpa skenario

  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Nasib Kania

    Berbanding terbalik dengan kebahagiaan yang menimpa Senja, nasib Kania justru memburuk. Manajemen yang seharusnya mendukung kariernya malah memperlakukannya dengan kasar dan tidak adil. Ketidakpuasan mereka bukan hanya karena persaingan internal, tetapi juga diperburuk oleh keputusan Langit, suami Senja, yang menggunakan uang untuk menutup mulut pihak-pihak yang masih tidak suka pada Senja.Kania, seorang artis yang juga berbakat, merasa semakin terpojok. Setiap langkah yang diambilnya seolah diawasi ketat dan setiap kesalahan kecil diperbesar. Manajemen yang sebelumnya ramah dan mendukung, kini berubah dingin dan penuh tuntutan. Kania sering diminta untuk melakukan tugas-tugas yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang artis, seperti mengurus logistik acara atau bahkan membuat kopi untuk para eksekutif."Apa ini semua karena Langit?" tanya Kania kepada sahabatnya, Mira, dengan mata berkaca-kaca. "Aku merasa seperti menjadi kambing hitam."Mira hanya bisa meng

  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Sweet Life

    Meski diterpa badai kritik dan gosip, Senja tetap berusaha tegar. Namun, tekanan dari pemberitaan negatif membuatnya tidak bisa mengabaikan pengaruh besar yang dirasakannya. Di balik senyumnya, ada kekhawatiran yang mendalam mengenai masa depannya dalam industri hiburan. Setiap kali membuka media sosial, ia melihat komentar-komentar yang menyakitkan, mempertanyakan karakternya dan meremehkan bakatnya.Di rumah, Senja mencoba tetap kuat di depan keluarganya. Namun, Langit bisa melihat kegelisahan di mata istrinya. "Senja, kamu harus ingat, kamu lebih kuat dari semua ini. Orang-orang yang benar-benar mengenalmu tahu siapa kamu sebenarnya," kata Langit sambil menggenggam tangan Senja dengan penuh kasih sayang.Sementara itu, manajer Senja, Armand, berjuang keras untuk mengendalikan kerusakan yang ditimbulkan oleh skandal yang kembali mencuat. Arisa mencoba berbagai cara untuk mengalihkan perhatian media, termasuk mengatur wawancara eksklusif di mana Senja bisa menjelaskan

  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Afterwards

    "Senja sepertinya bermain dengan cukup baik, bukan? Jarang sekali melihat seseorang memainkan alat musik seperti ini. Adakah profesional yang mau berkomentar tentang seberapa bagus permainannya?""Sebagai seseorang yang mempelajari musik tradisional, saya harus mengatakan bahwa biolanya kurang halus. Tidak mudah untuk memainkan alat musik petik yang tidak halus ini. Mencoba menonjolkan pesona biola bahkan lebih menantang lagi," jawab seorang profesional musik dengan nada serius.Arisa mendengarkan sejenak, merasa lega, dan mengangguk puas. "Apa hanya 'sedikit'?"Senja tidak hanya sekadar 'sedikit'. Pada bagian pertama yang lincah, dia menggunakan banyak sekali gerakan jari melingkar - memetik, menggeser, menggulung - menampilkan keterampilan yang tak terduga. Melodi yang naik turun, tampak anggun dan merdu. Bahkan, orang yang tidak mengenal musik pun bisa merasakan kerinduan dan kegembiraan seorang pengembara yang meninggalkan rumah, di tengah-tengah dunia yang

  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Nostalgia

    Pada sore itu, Arisa masih sibuk mempersiapkan diri, sehingga Ira duduk di sampingnya dengan sedikit bosan. Sementara itu, Senja terus melirik ke arah biola Arisa, tampak tertarik namun ragu untuk mendekat. Melihat hal ini, Ira tertawa kecil dan menggoda, "Senja, kenapa kamu terus menatap biola Arisa? Apa kamu tertarik?"Senja langsung mengalihkan pandangannya, wajahnya memerah, dan ia menggelengkan kepala dengan malu-malu.Ira menepuk pundak Senja dan berkata, "Senja, aku sudah melihat hasil edit videomu. Gerakan tarianmu sangat memukau, dan penyampaian dialogmu luar biasa."Arisa, yang sedang memetik senar biolanya dengan jari-jarinya yang dihiasi kuku panjang, mendengar pujian Ira dan menatap Senja dengan penuh minat. "Apakah kamu tahu tentang opera tradisional?" tanyanya.Senja mengangguk pelan, "Sedikit."Arisa, dengan rasa penasaran yang tiba-tiba muncul, mulai menciptakan sebuah syair spontan. Ia menyenandungkan beberapa bait lalu meno

  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Persiapan

    Arisa mulai berbicara dengan penuh semangat, "Bunga pagi dan matahari terbenam. Jika kita berbicara tentang bunga, ada bunga pagi, bunga matahari, dan bunga teratai - ini semua adalah bunga yang mekar di pagi hari dan menutup di malam hari."Ira, merapikan rambutnya, menambahkan, "Tema episode ini adalah puisi, jadi bunga ini harus mencerminkan citra yang sesuai dengan petunjuk-petunjuk tersebut." Kemudian, dia tersenyum pada Christopher. "Guru Chris, sebagai wakil presiden Asosiasi Puisi Ibu Kota, ini seharusnya menjadi keahlian Anda. Ada pendapat?"Christopher, dengan sedikit rasa malu, merasa pertanyaan Ira menjebaknya. "Saya memikirkan beberapa bunga yang berhubungan dengan anggur dan perjalanan - zhuyu, krisan, bunga persik. Tapi sepertinya tidak ada yang cocok dengan bunga pagi dan matahari terbenam."Melihat Matt dan Senja tetap diam, Arisa bertanya, "Guru Matt, Senja, bagaimana menurut kalian berdua?"Senja melirik Matt, dan lelaki tua itu m

DMCA.com Protection Status