Share

Sang Mantan

Author: Erna Azura
last update Huling Na-update: 2024-12-02 19:25:52

“Flight attendant prepare for arrival.” Suara berat Abinawa yang mengalun merdu itu membuat Elza, Anya dan Ayara mengembuskan napas lega.

Kurang lebih mereka mengudara selama lima belas jam, long haul flight yang melelahkan.

Akhirnya mereka tiba di sebuah pulau pribadi milik Lazuardy yang masih terletak di Asia Tenggara.

Pulau yang cukup luas itu memiliki landasan pesawat terbang sendiri karena di sana terdapat resort mewah yang memiliki fasilitas di atas hotel bintang lima, hanya mampu di sewa oleh artis terkenal, pengusaha sukses dan para pemimpin Negara juga para Sultan di Dunia.

Flight attendant segera mengecek keadaan penumpang.

Toilet beserta kamar di kabin belakang tidak luput dari pengecekan.

Malvino dan Sera keluar dari kabin kamar setelah Anya mengetuk pintunya.

Malvino keluar sambil mengancingkan kemejanya dan raut wajah pria itu tampak kesal karena kegiatan bercintanya harus terganggu turbulance.

“Flight attendant landing station.”

Informasi dari Abinawa tersebut mengharuskan flight attendant memastikan seluruh penumpang dalam posisi duduk.

“Maaf, Pak ... sabuk pengamannya.” Anya mengingatkan Malvino.

“Pakein donk,” pinta Malvino kurangajar sambil merentangkan kedua tangan ke samping dan mengangkat sedikit panggulnya.

Demi apapun, wajah Anya memerah karena junior Malvino masih berdiri mungkin belum puas bercinta dengan Sera yang saat ini sudah duduk di seat belakang, ekspresi perempuan itu terlihat biasa saja tanpa dosa.

Terpaksa Anya membungkuk untuk memasangkan sabuk di pinggang Malvino.

Kemudian segera pergi dari depan Malvino tidak lupa memberikan senyum setengah terpaksa.

Tanpa Anya ketahui jika Nicholas si tuan dari privat jet ini memberikan tatapan tidak suka kepada Malvino karena telah menggoda air crew-nya.

“Lo tuh enggak asyik jadi orang, enggak bisa bersenang-senang ... gue aja yang punya bini masih pengen merasakan nikmat dunia.” Malvino berceloteh meledek adiknya.

Tapi seperti biasa, Nicholas akan mengabaikan ucapan sang kakak yang akhlaknya seperti dajjal itu.

“Flight attendant, door may be opened.”

Lagi, suara merdu Abinawa terdengar, suara yang bisa membuat kaum hawa merinding dibuatnya apalagi jika sudah melihat sosok pria itu yang memiliki tubuh atletis dengan kemampuan menggoda yang luar biasa.

Abinawa adalah raja dari segala buaya terlebih setelah didapuk menjadi the best Pilot tahun ini dengan kemampuannya yang mumpuni dan setara Pilot yang memiliki jam terbang jauh lebih banyak dari pria itu.

Ketiga pramugari cantik lantas membuka pintu dan berdiri untuk mengantarkan sang tuan menuruni pesawat.

Menurut informasi yang diberikan Revan, mereka akan stay di pulau pribadi ini selama dua hari.

Akan diadakan pesta besar untuk merayakan ulang tahun Bagaskara Lazuardy, pengusaha yang kesuksesannya telah diakui oleh banyak Negara di Asia Tenggara.

Hal di luar kebiasaan karena tim dari awak pesawat diundang pada acara ulang tahun Bagaskara Lazuardy dan diberi fasilitas mewah di resort tersebut.

***

“Ra, kok belum siap-siap? Acaranya sebentar lagi.” Elza memberitau.

Wanita yang sudah matang dan siap menikah tapi belum ketemu jodoh itu paling hobby mengatur juniornya.

“Males ah, aku di kamar aja ... lagian aku enggak datang juga enggak ada yang ngeh.” Ayara menjawab sambil membolak bakikan majalah yang ia temukan di cottage tempat dirinya menginap bersama dua teman satu timnya.

“Ya emang enggak akan ada yang ngeh tapi apa lo enggak pengen menghadiri acara pesta orang kaya? Siapa tau ketemu jodoh ... lagian yang diundang itu bukan cuma para pengusaha dari Indonesia tapi Asia Tenggara sampe anak-anak Sultan yang ganteng-ganteng itu juga diundang loh, Ra ... ah, gue mah dijadiin istri kedua juga enggak apa-apa deh dari pada harus jadi Pramugari mempertaruhkan nyawa kaya gini mah.” Anya yang sedang mengaplikasikan makeup pada wajahnya, berceloteh.

Ucapan Anya itu membuat Elza dan Ayara merotasi bola mata jengah.

“Anak Sultan mana yang mau sama kita, Nya ... kamu ada-ada aja.” Ayara mengingatkan agar Anya tidak terlalu tinggi dalam berekspektasi.

“Eiiit, mantan istri anak Presiden kedua kita ‘kan dulunya Pramugari, yaaa ... ini mah kalau dikabulkan sama Yang Maha Kuasa, kalau enggak juga ya gue berdoanya mau maksa.” Anya si aneh selalu memiliki jawaban yang membuat dua sahabatnya pening.

Elza melempar tissue bekas ke arah Anya disusul Ayara yang melempar bantal sofa pada gadis halu itu.

Anya mencebikan bibirnya. “Kalian itu punya beban hidup berat kayanya sampe enggak mau ngehalu gitu sekali-sekali,” tukas Anya mencibir.

“Trus Mbak Elza mau jadi istri kedua juga? Apa mau sama pak Revan?” Gantian Ayara menggoda seniornya.

“Apaan sih.” Elza mengerucutkan bibir tapi pipinya merona.

“Anget enggak dipeluk pak Revan pas turbulance tadi?”

“Mbak Elza di peluk pak Revan? Waaa ... kalian di belakang kayanya menang banyak ya, gue ketakutan di kabin depan sendirian.” Anya tidak terima.

“Pak Revan kenceng banget meluknya, aku heran di sana ada aku sama Mbak Elza tapi cuma Mbak Elza yang dipeluk.”

“Ck ... ck ... ck ... Mbaaak, boleh tuh ... pak Revan ‘kan belum nikah.”

“Tau dari mana?” Elza dan Ayara kompak bertanya.

“Enggak ada cincin di jarinya.” Anya menjawab santai.

“Sok tau, lo!” Elza melempar bantal sofa dan kini mengenai punggung Anya, dibalas gadis itu dengan memburu Elza sambil menodongkan lipstik untuk mewarnai wajahnya.

Sempat terjadi kejar-kejaran dan gelak tawa tercetus membuat gaduh cottage mereka selama beberapa saat, lalu kembali berdandan untuk pesta yang sebentar lagi akan berlangsung.

Kedua sahabatnya itu juga memaksa Ayara untuk menghadiri pesta.

Dengan penuh keterpaksaan akhirnya Ayara mengikuti keinginan dua sahabatnya.

Menggunakan makeup on point hasil karya Elza dan minidress bodyfit hitam lengan panjang yang memetakan tubuhnya secara sempurna—Ayara melenggang bersama kedua sahabatnya memasuki venue.

Mereka tidak perlu berbasa-basi ataupun menyapa si pemilik pesta, cukup menikmati pestanya saja.

Anya dan Elza meninggalkan Ayara sebentar untuk mengambil beberapa kudapan yang telah disajikan.

Makanan mewah yang jarang mereka temui, bahkan katanya ada ice cream coklat berlapis emas. Luar Biasa.

“Hai.”

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Pacar

    Demi apapun suara berat itu masih mampu membuat Ayarameremang.Ingatan tentang masa indah ketika keduanya masih merajutkasih terlintas begitu saja dalam benak Ayara.Bagaimana cara Abinawa menciumnya, menyentuh hingga mengecupsekejur tubuhnya dengan bibir tebal pria itu yang menawan.Hanya saja Ayara belum sempat merasakan milik Abinawa yangberada di dalam celananya, yang kata banyak perempuan memiliki ukuran di luarnormal—mereka mengetahuinya meski baru pertama bertemu Abinawa.Entah sejak kapan para wanita melihat sesuatu yang bersarangdi dalam celana seorang pria sebagai first impression,bukan tampang jugaakhlaknya.Sentuhan di pundak membuat Ayara menghela kasar tanganAbinawa yang kini telah duduk di barstool di sampingnya.“Jangan sentuh,” kata Ayara dengan tatapan tajam.“Galak banget sih, Ay.”Ayara benci panggilan itu.Sang gadis tidak menanggapi, menghadapkan tubuhnya lurus kedepan menyaksikan pertunjukan musik yang dipersembahkan untuk si pemilik acaradan tamu unda

    Huling Na-update : 2024-12-02
  • Mendarat di Pangkuan CEO   Sandiwara

    “Kenalin, pacar Niko.”Nicholas merangkul pundak Ayara hingga gadis yang sedang melongo bingung itu menempel tanpa jarak dengan tubuhnya.Tentu saja Nicholas langsung mendapat tatapan penuh tanya dari Ayara.Kening gadis itu berkerut dan bibir sensualnya terbuka sebagian.Nicholas meremat pundak Ayara memberi kode agar gadis itu menurut dengan apa yang sedang ia kondisikan.Ayara gadis yang cerdas sehingga bisa membaca kode dari Nicholas.“Enggak mungkin, kalian baru pertama kali ketemu hari ini,” tukas Malvino sanksi.Mana bisa Malvino percaya begitu saja, selama lima belas jam berada di pesawat bersama Nicholas—Malvino tidak melihat tanda-tanda sang adik flirting terhadap gadis yang katanya kekasihnya itu.“Gue yang minta Revan mengganti air crew dengan tim dia.” Nicholas yang lupa nama Ayara pun memberi alasan kemudian menatap Ayara lagi, mengendik sedikit memberi kode agar Ayara memperkenalkan diri.Perlahan—sedikit bergetar tangan Ayara terlulur. Mimpi apa dia semalam sampai har

    Huling Na-update : 2024-12-12
  • Mendarat di Pangkuan CEO   Sebuah Kontrak

    “Pak! Tunggu!” Ayara mengejar Nicholas yang melangkahkan kakinya lebar menuju sebuah cottage.Pria itu mengatakan bahwa Ayara harus mengikutinya tapi malah meninggalkannya.Saat ini Ayara menggunakan stiletto tinggi, susah payah ia berjalan menyusuri jalan dengan teksture tidak rata.Jangan harap Nicholas mau mendengar perintah Ayara, selama ini dirinya yang memerintah dan ia tidak pernah menerima perintah dari orang yang baru dikenalnya.“Ups!” Ayara nyaris keseleo jika saja Revan tidak segera menangkap pinggangnya.Ayara sendiri tidak mengetahui sejak kapan Revan berjalan di belakang mengikutinya.Ternyata ditengah-tengah acara, Nicholas memberi kode dengan tatapan mata kepada Revan agar pria itu mengikutinya ke cottage karena ada yang harus mereka bertiga bicarakan.“Maaf, Pak ...,” sesal Ayara sekaligus berterimakasih.“Enggak apa-apa, ayo saya bantu.” Revan menawarkan diri.“Enggak usah, Pak ... saya bisa.” Ayara menegakan tubuhnya lalu mulai melanjutkan langkah.Ternyata adegan

    Huling Na-update : 2024-12-12
  • Mendarat di Pangkuan CEO   Tentang Ayara

    “Nama lengkapnya ... Ayara Savrinadeya, mendiang ayahnya yang bernama Robby paramudia adalah mantan Setda di kota Bogor yang menanggalkan status Pegawai Negri Sipil untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota ... beliau bergabung dengan salah satu partai besar tapi dana yang diberikan untuk kampanye tidak cukup sehingga harus menggadaikan seluruh asetnya ke Bank dan meminjam uang kepada rentenir juga kepada beberapa keluarga dan kerabat ....” Revan menjeda sebentar informasi yang ia dapatkan tadi malam tentang Ayara untuk melihat reaksi Nicholas. Sementara itu Nicholas duduk tenang di kursinya sambil membuka ipad berisi data Ayara dari semenjak gadis itu lahir ke dunia. Nicholas harus tau latar belakang gadis yang akan menjadi istrinya. “Pak Robby, mendiang ayah Ayara akhirnya bunuh diri setelah dinyatakan kalah dalam pemilu karena tidak mampu membayar hutang-hutangnya ... tapi Bank mengecualikan kematian pak Robby dengan alasan bunuh diri sehingga a

    Huling Na-update : 2024-12-13
  • Mendarat di Pangkuan CEO   Masa Lalu

    “Pagi Ay ....” Abinawa duduk tepat di depan Ayara, secangkir kopi dan satu piring kecil omlete diletakannya di atas meja. Ayara mendongak saat aroma parfum Abinawa seakan menarik seluruh impuls tubuhnya. Ya Tuhan, di hati Ayara masih tersisa rasa untuk Abinawa yang sedang mati-matian ia bunuh. Bertahun-tahun menjauh dari pria itu nyatanya tidak bisa membuat Ayara lupa dengan cinta yang pernah mereka miliki bersama. Masih teringat dengan jelas dalam benak Ayara bagaimana kedua lengan kekar itu memeluk tubuhnya dan bibir tebal Abinawa menyisir setiap jengkal wajah dan tubuhnya. Ayara pikir kisah mereka akan berakhir sempurna tapi kenyataan tidak berpihak padanya. Ketika dirinya sedang terpuruk dengan kegagalan sang ayah atas pencalonan wali kota disusul kepergian tragis beliau—Abinawa tidak ada di samping Ayara, pria itu sedang menikmati tubuh Melisa di apartemennya. FLASHBACK ONMas A

    Huling Na-update : 2024-12-14
  • Mendarat di Pangkuan CEO   Balas Dendam

    “Ay ... kamu ngelamun?” tegur Abinawa seraya menyentuh pipi Ayara. Ayara menolehkan wajahnya ke samping menepis tangan Abinawa. Kemudian bernapas dengan benar, berusaha menetralkan detak jantung usai kilasan cerita pedih itu melintas dalam benak begitu saja seperti kaset rusak. Tanpa berniat menjawab Ayara berdiri hendak pergi dari hadapan Abinawa. Ia menyesal bangun kesiangan sehingga terlambat sarapan sementara Elza dan Anya sudah lebih dulu sarapan tadi pagi. Abinawa jadi bisa seenaknya memaksa berkomunikasi padahal Ayara sudah tidak ingin bersosialisasi dengan pria laknat itu lagi. “Tunggu Ay, ada yang mau aku omongin.” Abinawa menahan tangan Ayara yang seketika itu juga sang gadis hempaskan. “Ngomong apa?” Ayara bertanya ketus. “Jadi ... kamu beneran sama Pak Niko?” Ayara tersenyum meledek, sepertinya ini kesempatan untuk balas dendam kepada pria itu. “Iya ...

    Huling Na-update : 2024-12-14
  • Mendarat di Pangkuan CEO   Makan Malam Keluarga

    “Ada kiriman, Ra.” Anya membawa sebuah kotak besar di tangannya.Ayara yang barus aja keluar dari kamar mandi melongo melihat kotak eksclusive tersebut.Sesuai intruksi, mereka akan stay sehari lagi di resort ini dan akan kembali ke Jakarta esok paginya.“Dari siapa?” Ayara bertanya.“Dari Pak Niko ... tadi Pak Revan yang anter katanya jam enam lo harus udah siap, mau makan malem sama keluarga Lazuardy.”“Uhuk ... uhuk ... uhuk ....” Ayara langsung batuk tersedak ludahnya sendiri.Apa katanya?Makan malem keluarga?Sepertinya Nicholas tidak main-main dengan ucapannya.“Siapa? Pak Revan? Mana?” Elza yang berada di balkon langsung masuk ke dalam cottage.“Udah pergi tadi.” Anya memberitau dan raut wajah Elza langsung berubah sendu.“Lanjut nih sama Pak Revan?” Ayara menggoda Elza lagi.Bibir Elza mencebik kemudian maju beberapa senti.“Cie ... berawal dari pelukan lalu turun ke hati ... trus turun terus ke lubang kenikmatan.” Ayara tergelak kencang setelah mengatakannya.“Apa sih?” Waja

    Huling Na-update : 2024-12-16
  • Mendarat di Pangkuan CEO   Panggilan Sayang

    “Tuh ... pak Niko udah nungguin.”Ayara mendongak melihat sosok tampan yang berdiri tidak jauh darinya.Sorot mata Nicholas seketika membuatnya merinding, kenapa pria itu tidak pernah bersikap ramah kepadanya?“Sebenarnya, dia itu punya masalah hidup apa sih?” batin Ayara bertanya.“Nih cewek nyalon dulu apa gimana? Lama banget.” Nicholas menggerutu di dalam hati.Kemudian raut wajahnya melembut setelah melihat Ayara dengan jelas yang kini berdiri di hadapannya.Tampilan gadis itu tidak mengecewakan, menurut Nicholas—Ayara sudah cukup pantas bersanding dengannya.“Ayo.” Satu kata itu yang keluar dari mulut Nicholas yang telah memutar tubuhnya lalu berjalan menjauh.“Kamu ikutin pak Nicholas ya.” Revan memberi instruksi yang segera dibalas anggukan Ayara karena ia tidak bisa ikut dalam makan malam keluarga Lazuardy.Gadis itu lantas menyusul Nicholas yang telah lebih dulu menderapkan langkah panjang.Ayara terseok menyusul Nicholas menggunakan heels.“Pak Niko, bisa pelan enggak Pak? K

    Huling Na-update : 2024-12-16

Pinakabagong kabanata

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Cindy & Malvino

    “Moza dan May sudah tidur, aku akan pulang.” Malvino pamit kepada mantan istrinya.Cindy hanya menganggukan kepala, melangkah lebih dulu mengantar Malvino hingga pintu depan.“Apa kamu ada rencana menengok Ayara dan bayinya?” Malvino bertanya basa-basi.“Mungkin weekend ini ketika anak-anak libur sekolah.” Cindy menjawab singkat lalu membuka pintu rumah.“Cindy,” panggil Malvino yang sudah berada diambang pintu.Cindy mendongak menunggu Malvino mengatakan sesuatu.“Apa masih ada harapan untuk kita bisa bersama lagi?” Malvino melirih.“Lalu bagaimana dengan Sera dan anak itu? Sudahlah Malvino, jangan menyesali ini ... apa ketika kamu sedang bergulat di atas ranjang dengan Sera, kamu tidak berpikir akan berujung seperti ini?” Cindy bersarkasme.“Aku minta maaf Cindy,” ucap Malvino tulus terlihat dari sorot matanya.“Aku sudah memaafkanmu dan tolong jangan kamu datangi para pria yang sedang mendekati aku ... bukan hanya kamu yang memiliki hasrat, aku pun begitu ... biarkan aku menemukan

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Niscala Ejra Lazuardi

    Nicholas menutup pintu ruang rawat Ayara setelah mengantar atau lebih tepatnya setengah memaksa anggota keluarganya pergi.Ayara butuh istirahat untuk masa pemulihan pasca melahirkan sementara kedua orang tua, kakak juga sang kakek bisa kembali besok.“Ayaaaang.” Ayara memanggil Nicholas dengan nada manja.Pria berperawakan jangkung bertubuh atletis itu mendekat, duduk di sisi ranjang menghadap Ayara kemudian meraup tubuh Ayara dalam pelukannya.Sudah sejak tadi Nicholas ingin memeluk Ayara tapi tidak pernah sempat karena gangguang Dokter yang ketika mereka berada di ruang operasi memberi beberapa informasi dan ketika sampai di ruang rawat—keluarganya merecoki dengan memberi selamat kepada Ayara dan berbincang mengenai masa depan si buah hati yang diberi nama Niscala Ejra Lazuardy.Ayara membalas pelukan Nicholas dengan memberi usapan lembut telapak tangannya di punggung pria itu.“Anak kita pasti setampan kamu, segagah dan dan sepintar kamu,” cetus Ayara yang menganggumi karakter sua

  • Mendarat di Pangkuan CEO   I Love You

    Keduanya duduk bersisian di kursi taman, semenjak pernikahannya kandas dengan Cindy—hidup Malvino sangat berantakan. Sera memang sekertarisnya yang biasa melayani semua kebutuhan Malvino tapi tetap saja, rasanya tidak benar jika ia bersama Sera sementara sang berlian ia lepaskan. “Belum berhenti menyesal?” sindir Nicholas membuat Malvino tersenyum kecut disertai hembusan napas panjang. “Gue lagi berusaha balikan sama Cindy, itu kenapa gue di Eropa ... biar deket sama anak-anak juga.” Malvino mengaku. “Perusahaan lo?” “Ada lah yang ngurus, gue juga sambil kerja dari sini ... gue hancur, Niko.” Nicholas mengangguk mengerti, segala sesuatu yang dimulai tidak benar maka akan berakhir buruk. “Gue berulang kali minta maaf sama Cindy dan menyesali perbuatan gue tapi Cindy bilang kalau apa yang gue lakukan adalah karakter dan gue akan mengulangi hal itu lagi,” curhatnya pada sang adik. “Lalu Sera

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Masa Persalinan

    “Kenapa harus dandan?” Pertanyaan Nicholas tersebut terdengar tidak bermutu bagi Ayara.Wanita hamil yang sedang uring-uringan itu hanya memberikan delikan tajam.“Babe,” panggil Nicholas lagi yang kemudian duduk di belakang Ayara, kedua tangannya melingkar di pinggang Ayara dengan dagu bertumpu di pundaknya.“Aku dandan biar enggak kalah cantik sama suster-suster yang suka ngeliatin kamu kaya kelaperan gitu,” gumam Ayara yang kini beraut sendu.Ya Tuhan, perkara cemburu ini kapan akan berakhir?“Tapi kamu lebih cantik dari mereka,” ujar Nicholas setelah memberi kecupan di leher Ayara.Jika situasinya tidak seperti ini mungkin Ayara akan tersipu.“Kamu bohong! Aku gemuk, naik sepuluh kilo ... paha aku besar, bokong aku besar, pipi aku bulat dan leher aku menghitam karena hormon mengandung anak laki-laki ... aku je ... hiks ... leeeek.”Tangis Ayara pecah membuat Nicholas panik seketika.“Ssstttt ... tapi aku enggak melihat kamu seperti apa yang kamu katakan tadi, aku melihat kamu sepe

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Test DNA

    Author Note :Gheeeeenks, maaf kemarin salah publish hahaha…Jadinya spoiler kan, duuuh ….Authornya banyak pikiran, padahal tinggal publish aja sampe salah ya…Tapi udah diganti kok, jadi temen-temen yang sudah buka bab sebelum ini silahkan dibaca lagi ya.Sekali lagi Author mohon maaf atas kesalahan publish di hari kemarin dan terimakasih atas pengertiannya.***“Kamu siap?” Abinawa bertanya kepada Candy yang tampak gelisah duduk di sampingnya.Wajah perempuan itu pias sambil terus mengusap bagian perut.“Sakit enggak ya, Capt? Enggak akan terjadi sesuatu sama bayi aku, kan?” Candy begitu khawatir.“Kamu menyayangi bayi itu?” Abinawa bertanya.Candy menganggukan kepala. “Cuma dia satu-satunya keluarga aku di dunia ini.”Abinawa jadi merasa iba.“Yuk, kita turun ... Ferdi udah ada di dalem sama Elza ....”Candy membuka sitbelt lalu turun dari mobil, berjalan di belakang mengikuti Abinawa.Pagi ini Candy mual muntah parah, selain morning sick—Candy juga sedang dalam kondisi stress seh

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Sebuah Rencana

    Nicholas sedang melakukan rencananya, ia membawa Ayara ke suatu tempat untuk menunggu persalinan. Sebuah rumah sakit milik ayah dari sahabatnya menjadi pilihan Nicholas sehingga semua data tentang Ayara bisa disembunyikan dari keluarganya. Dokter yang menangani Ayara pun merupakan seorang Dokter terkenal dan terbaik di Negara itu. Biaya kamar rawat inap sebesar dua puluh delapan juta permalam tidak menjadi masalah bagi Nicholas agar istrinya bisa melihat taman yang indah dan menenangkan dari jendela kamar selain itu juga fasilitas lain yang diberikan adalah koki bintang lima yang siap sedia selama dua puluh empat jam untuk memenuhi kebutuhan gizi Ayara. Sayangnya Kanjeng Mami tidak bisa ikut karena menemani Alana yang sedang ujian, sekarang Kanjeng Mami memiliki anak gadis yang harus dijaganya ketat. Selain itu, Kanjeng Mami adalah sahabat kental Danita sehingga Nicholas pun tidak terlalu antusias mengajak mertuanya ikut menamani Ayara melakukan proses persalinan. Tapi bagi

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Rumah Untuk Ayara

    Anya menutup wajahnya dengan kedua tangan, bagai tersambar petir di siang bolong ketika mendengar informasi yang diberikan Abinawa barusan.Seluruh keluarganya telah bersiap menyambut keluarga Abinawa dan sekarang bagaimana ia memberitau keluarganya perihal berita yang disampaikan Abinawa tersebut?Abinawa meraup tubuh Anya, memeluknya erat.Anya menangis tersedu dalam pelukan Abinawa. “Aku minta maaf, Anya ... aku baru tau berita ini beberapa hari lalu.”Anya meronta, mendorong dada Abinawa dengan kedua tangannya.“Itu salah kamu, andaikan kamu bisa menahan hasrat kamu mungkin enggak akan terjadi seperti ini ... kamu harus tanggung jawab sama perempuan itu, nikahi dia dengan benar dan besarkan anak kalian berdua ... lupakan aja mimpi kita.” Anya beranjak dari sisi ranjang, hendak menyambar tas tapi Abinawa menahan.“Anya please ... jangan pergi, kita masih bisa diskusikan ... aku akan tetap tanggung jawab menafkahi anak itu tapi kita tetap menikah.”“Mas, kamu enggak kasian sama pere

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Menyesali Masa Lalu

    “Kemarin aku udah ijinin kamu dengan sangat terpaksa bertemu Abinawa, walau seharusnya kamu enggak perlu mencampuri urusan Candy ... sekarang kamu minta aku mempekerjakan Candy di perusahaan padahal aku mecat Candy biar kamu enggak perlu cemburu lagi sama dia.”Nicholas menaikan intonasi suaranya membuat Ayara menundukan pandangan menatap kedua tangan yang saling meremat di atas pangkuan.“Aku kasian aja sama Candy, Yang ... aku enggak tau kalau dia punya masalah hidup sepelik itu,” balas Ayara bergumam.“Aku punya prinsip, Babe! Aku enggak bisa plin-plan kaya gitu ... aku minta kamu cukup ngurusin kehidupan Candy, biar dia menjadi tanggung jawab Abinawa atau Ferdi.” Nicholas berujar tegas, toleransinya sudah melebihi batas kepada Ayara.“Maaf,” ucap Ayara melirih. “Aku duluan ya, Yang.”Ayara bangkit dari kursi meja makan, berjalan tergopoh-gopoh memasuki kamar.Dengan sangat perlahan duduk di sisi ranjang kemudian membaringkan setengah tubuhnya, membenamkan wajah pada bantal lalu me

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Cobaan Untuk Abinawa

    Pria yang masih mengenakan seragam Pilot itu menjatuhkan bokongnya di kursi, tertunduk lesu menutup wajahnya dengan kedua tangan.Abinawa baru saja tiba di apartemennya dan langsung disuguhkan dengan berita Candy yang diduga tengah mengandung anaknya.Hembusan napas terdengar panjang dari mulut Abinawa.Respon Abinawa diluar dugaan mereka yang kini seolah sedang menyidangnya atas perbuatan pria itu beberapa minggu lalu di pesta pernikahan Elza.Ayara, Elza, Ferdi dan Candy tidak ada yang bersuara.Mereka berpikir, mungkin seperti itu jika pria dewasa sedang mendapat suatu musibah yang menimpa dirinya, mengambil napas sejenak untuk menenangkan diri sambil mencerna apa yang baru saja ia dengar lalu berpikir bagaimana menyelesaikan masalah tersebut.Tidak seperti Ferdi yang langsung histeris, marah, emosi lalu menangis.“Berapa usia kandungan kamu?” Abinawa akhirnya bertanya.Dan mulai sekarang ia akan tobat. Menyesali perbuatannya meniduri banyak perempuan.“Empat minggu,” jawab Candy t

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status