Share

Sebuah Kontrak

Author: Erna Azura
last update Last Updated: 2024-12-12 07:08:07

“Pak! Tunggu!” Ayara mengejar Nicholas yang melangkahkan kakinya lebar menuju sebuah cottage.

Pria itu mengatakan bahwa Ayara harus mengikutinya tapi malah meninggalkannya.

Saat ini Ayara menggunakan stiletto tinggi, susah payah ia berjalan menyusuri jalan dengan teksture tidak rata.

Jangan harap Nicholas mau mendengar perintah Ayara, selama ini dirinya yang memerintah dan ia tidak pernah menerima perintah dari orang yang baru dikenalnya.

“Ups!” Ayara nyaris keseleo jika saja Revan tidak segera menangkap pinggangnya.

Ayara sendiri tidak mengetahui sejak kapan Revan berjalan di belakang mengikutinya.

Ternyata ditengah-tengah acara, Nicholas memberi kode dengan tatapan mata kepada Revan agar pria itu mengikutinya ke cottage karena ada yang harus mereka bertiga bicarakan.

“Maaf, Pak ...,” sesal Ayara sekaligus berterimakasih.

“Enggak apa-apa, ayo saya bantu.” Revan menawarkan diri.

“Enggak usah, Pak ... saya bisa.” Ayara menegakan tubuhnya lalu mulai melanjutkan langkah.

Ternyata adegan itu tidak luput dari sudut mata Nicholas, ia lantas memberikan tatapan tajam kepada Revan karena telah dengan lancang menyentuh gadis yang sudah diumumkan Bagaskara akan menjadi istrinya.

Nicholas tidak cemburu, hanya saja ia tidak suka apa yang telah diklaim untuknya disentuh orang lain.

Pria angkuh itu sedang menjaga kehormatan dan harga dirinya.

Revan yang tersadar lantas menundukan pandangannya dari Ayara.

Nicholas masuk ke dalam cottage lalu duduk di single sofa yang terdapat di tengah ruangan.

Ayara ikut masuk mengikuti Nicholas dan menghentikan langkah tepat di depan Nicholas.

Sedangkan Revan berdiri di belakang Ayara menunggu perintah.

“Duduk!” titah Nicholas dingin sambil mengendik ke arah kursi di depannya.

Ayara menurut, duduk tepat di depan Nicholas hanya terhalang meja di antara mereka.

Gadis itu menyorongkan kaki, bergerak gelisah karena roknya terus terangkat akibat posisi duduk yang berhadapan dengan Nicholas.

Nicholas melempar bantal ke pangkuan Ayara agar gadis itu menutup pahanya yang putih dan mulus.

Ia akui, Ayara adalah gadis yang menarik dari segi penampilan.

Wajahnya cantik seperti seorang Princess, tubuhnya juga tinggi semampai dengan lekukan indah di bagian pinggang dan beberapa gundukan besar di tempat yang seharusnya.

“Kamu jadi istri saya!” seru Nicholas membuat Ayara yang sibuk menutupi pahanya kemudian mendongak.

“Jangan becanda, Pak ... masa saya jadi istri, Pak Niko?” Ayara tertawa kering, menolak secara halus.

Sesungguhnya bukan tidak mau, ia hanya tau diri.

“Kamu enggak denger tadi kakek saya bilang apa?”

Ayara menatap Nicholas sebentar. “Kenapa Pak Niko mengenalkan saya sebagai kekasih Pak Niko? Pak Bagaskara jadi berpikir kalau Pak Niko akan memperistri saya.”

Nicholas tidak suka nada bicara Ayara yang terkesan menyalahkannya.

Dan perubahan di wajah Nicholas itu bisa langsung ditangkap dengan baik oleh Ayara, ia pun menundukan pandangannya menatap bantal yang di simpan di atas paha.

“Kamu jadi istri saya selama tiga tahun, kita buat kontrak pernikahan ... hanya tiga tahun dan setelah itu kamu bebas, sebagai imbalan ... saya akan melunasi hutang ayah kamu.”

Ayara mendongak lagi, gagal fokus dengan apa yang sedang dibicarakan Nicholas.

“Pak Niko tau dari mana kalau papi saya punya hutang?” tanyanya dengan raut wajah lucu kebingungan.

“Di pesawat ... waktu turbulance ... kamu meracau.”

“Aaah, ya ....” Ayara ingat, kemudian menggigit bibir bagian bawahnya.

“Kenapa Pak Niko tiba-tiba mau menikah? Emm ... maksud saya, melakukan perjanjian pernikahan ini?” Akhirnya pertanyaan inti dari kebingungan Ayara terlontar juga.

Nicholas menarik napas, merentangkan kedua tangan di sepanjang sandaran sofa kemudian menatap malas Ayara.

Ia benci perintahnya dipertanyakan tapi tidak adil jika Ayara tidak mengetahui alasannya melakukan pernikahan kontrak, jangan sampai gadis itu berpikir ia menyukainya.

“Untuk menghindari tindakan impulsif mami yang berusaha menjodohkan saya malam ini.”

Ayara tampak melongo. “Jadi, karena enggak mau dijodohin sama maminya Pak Niko trus Pak Niko main comot anak orang aja ngajak kawin kontrak, gitu? Luar biasa.”

Ayara sampai bertepuk tangan sebagai efek dramatis saking salutnya dengan tindakan Nicholas untuk menghindari perjodohan.

Seketika Nicholas memberi tatapan tidak suka, alisnya menukik tajam.

“Gimana?” tanya Nicholas dengan penekanan.

Ayara sampai terlonjak mendengar pertanyaan Nicholas yang berintonasi tinggi.

“Eee ... Pak, saya ... pikir-pikir dulu gimana?”

“Oke, tiga detik.” Pria itu benar-benar menyebalkan, masa hanya memberi waktu tiga detik untuk Ayara berpikir mengambil keputusan.

Sengaja, Nicholas kesal karena Ayara sok jual mahal.

Padahal bukan jual mahal tapi ....

“Apa Pak Niko yakin? Walau ini hanya kontrak ... tapi orang lain dan keluarga Pak Niko taunya kita beneran nikah, sedangkan saya bukan berasal dari keluarga yang selevel sama Pak Niko ... gimana kalau mereka menolak saya?”

“Kalau mereka nolak, kita batal nikah.” Nicholas langsung menjawab detik berikutnya.

“Trus hutang ayah saya?” Ayara keceplosan, ia langsung menutup mulutnya.

“Kamu pikir sendiri.” Nicholas membalas ketus.

Tidak perlu ditanya lagi karena tidak mungkin Nicholas mau melunasi hutang papinya Ayara jika pernikahan mereka tidak terjadi.

Ayara mengembuskan napas, bahunya melorot. “Tiga tahun ya, Pak?” tanyanya memastikan, wajah cantik Ayara terlihat nelangsa.

“Hem,” balas pria itu dingin dengan tampang yang sialan tampan.

Ayara memejamkan matanya sekilas, ia menunduk sambil melipat bibirnya ke dalam.

“Pak, boleh minta satu permintaan lagi ... enggak?” Ayara bertanya hati-hati lantas tersenyum seperti model iklan pasta gigi.

Nicholas tidak bersuara tapi sorot mata tajamnya seakan menunggu Ayara mengatakan sebuah permintaan.

“Kalau memang kita jadi nikah, boleh enggak sekalian bayarin uang kuliah adik saya?” Permintaan dalam bentuk pertanyaan ini terlontar begitu saja dari bibir Ayara.

Ayara tidak mau rugi.

“Boleh, tapi saya juga bisa melakukan apapun sama tubuh kamu.”

Glek.

Ayara menelan saliva kelat.

“Enggak ... enggak jadi denk Pak ... cukup bayarin hutang papi aja, saya masih bisa kerja keras untuk membiaya kuliah adik saya.”

Ayara memang butuh uang tapi tidak serta merta menjual tubuhnya.

Banyak dari rentenir yang menawarkan pelunasan hutang ditukar dengan keperawanannya.

Tapi Ayara menolak, mahkotanya ini hanya boleh diberikan oleh suaminya yang syah.

Ayara tidak berpikir jika pernikahannya dengan Nicholas nanti memang syah, mereka saja yang membuatnya menjadi suatu kontrak kerja.

“Revan ... buat perjanjian kontraknya,” titah Nicholas yang langsung mendapat anggukan sang sekertaris.

Revan tidak terkejut, sepuluh tahun mendampingi Nicholas sudah banyak kejutan yang pria itu buat dan sekarang jantungnya sudah imun.

“Baik, Tuan.” Revan menyaut.

“Ingat! Tidak boleh ada satu pun orang yang tau tentang ini dan jika ada seorang saja dari pihak kamu yang mengetahuinya lalu membongkar perjanjian kita maka orang itu harus mati dan kamu harus mengganti sepuluh kali lipat uang yang telah saya berikan untuk melunasi hutang papi kamu.”

Nicholas mengatakan ancaman tersebut dengan penuh penekanan dan sorot mata tajam memaku Ayara hingga tanpa sadar gadis itu menahan napas.

Ayara menganggukan kepala pelan dengan ekspresi ketakutan yang kentara.

Hutang papi begitu menyesakan Ayara, setiap hari tukang tagih dari rentenir dan perwakilan pihak Bank juga keluarganya yang dipinjami uang oleh mendiang papi tidak berhenti menagih.

Terkadang mereka mempermalukan Ayara dan keluarganya di depan para tetangga.

Hal ini yang membuat Ayara menyetujui perjanjian kontrak tersebut.

Tanpa Ayara sadari, jika ia telah menggadaikan kebebasannya kepada Nicholas.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Tentang Ayara

    “Nama lengkapnya ... Ayara Savrinadeya, mendiang ayahnya yang bernama Robby paramudia adalah mantan Setda di kota Bogor yang menanggalkan status Pegawai Negri Sipil untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota ... beliau bergabung dengan salah satu partai besar tapi dana yang diberikan untuk kampanye tidak cukup sehingga harus menggadaikan seluruh asetnya ke Bank dan meminjam uang kepada rentenir juga kepada beberapa keluarga dan kerabat ....” Revan menjeda sebentar informasi yang ia dapatkan tadi malam tentang Ayara untuk melihat reaksi Nicholas. Sementara itu Nicholas duduk tenang di kursinya sambil membuka ipad berisi data Ayara dari semenjak gadis itu lahir ke dunia. Nicholas harus tau latar belakang gadis yang akan menjadi istrinya. “Pak Robby, mendiang ayah Ayara akhirnya bunuh diri setelah dinyatakan kalah dalam pemilu karena tidak mampu membayar hutang-hutangnya ... tapi Bank mengecualikan kematian pak Robby dengan alasan bunuh diri sehingga a

    Last Updated : 2024-12-13
  • Mendarat di Pangkuan CEO   Masa Lalu

    “Pagi Ay ....” Abinawa duduk tepat di depan Ayara, secangkir kopi dan satu piring kecil omlete diletakannya di atas meja. Ayara mendongak saat aroma parfum Abinawa seakan menarik seluruh impuls tubuhnya. Ya Tuhan, di hati Ayara masih tersisa rasa untuk Abinawa yang sedang mati-matian ia bunuh. Bertahun-tahun menjauh dari pria itu nyatanya tidak bisa membuat Ayara lupa dengan cinta yang pernah mereka miliki bersama. Masih teringat dengan jelas dalam benak Ayara bagaimana kedua lengan kekar itu memeluk tubuhnya dan bibir tebal Abinawa menyisir setiap jengkal wajah dan tubuhnya. Ayara pikir kisah mereka akan berakhir sempurna tapi kenyataan tidak berpihak padanya. Ketika dirinya sedang terpuruk dengan kegagalan sang ayah atas pencalonan wali kota disusul kepergian tragis beliau—Abinawa tidak ada di samping Ayara, pria itu sedang menikmati tubuh Melisa di apartemennya. FLASHBACK ONMas A

    Last Updated : 2024-12-14
  • Mendarat di Pangkuan CEO   Balas Dendam

    “Ay ... kamu ngelamun?” tegur Abinawa seraya menyentuh pipi Ayara. Ayara menolehkan wajahnya ke samping menepis tangan Abinawa. Kemudian bernapas dengan benar, berusaha menetralkan detak jantung usai kilasan cerita pedih itu melintas dalam benak begitu saja seperti kaset rusak. Tanpa berniat menjawab Ayara berdiri hendak pergi dari hadapan Abinawa. Ia menyesal bangun kesiangan sehingga terlambat sarapan sementara Elza dan Anya sudah lebih dulu sarapan tadi pagi. Abinawa jadi bisa seenaknya memaksa berkomunikasi padahal Ayara sudah tidak ingin bersosialisasi dengan pria laknat itu lagi. “Tunggu Ay, ada yang mau aku omongin.” Abinawa menahan tangan Ayara yang seketika itu juga sang gadis hempaskan. “Ngomong apa?” Ayara bertanya ketus. “Jadi ... kamu beneran sama Pak Niko?” Ayara tersenyum meledek, sepertinya ini kesempatan untuk balas dendam kepada pria itu. “Iya ...

    Last Updated : 2024-12-14
  • Mendarat di Pangkuan CEO   Makan Malam Keluarga

    “Ada kiriman, Ra.” Anya membawa sebuah kotak besar di tangannya.Ayara yang barus aja keluar dari kamar mandi melongo melihat kotak eksclusive tersebut.Sesuai intruksi, mereka akan stay sehari lagi di resort ini dan akan kembali ke Jakarta esok paginya.“Dari siapa?” Ayara bertanya.“Dari Pak Niko ... tadi Pak Revan yang anter katanya jam enam lo harus udah siap, mau makan malem sama keluarga Lazuardy.”“Uhuk ... uhuk ... uhuk ....” Ayara langsung batuk tersedak ludahnya sendiri.Apa katanya?Makan malem keluarga?Sepertinya Nicholas tidak main-main dengan ucapannya.“Siapa? Pak Revan? Mana?” Elza yang berada di balkon langsung masuk ke dalam cottage.“Udah pergi tadi.” Anya memberitau dan raut wajah Elza langsung berubah sendu.“Lanjut nih sama Pak Revan?” Ayara menggoda Elza lagi.Bibir Elza mencebik kemudian maju beberapa senti.“Cie ... berawal dari pelukan lalu turun ke hati ... trus turun terus ke lubang kenikmatan.” Ayara tergelak kencang setelah mengatakannya.“Apa sih?” Waja

    Last Updated : 2024-12-16
  • Mendarat di Pangkuan CEO   Panggilan Sayang

    “Tuh ... pak Niko udah nungguin.”Ayara mendongak melihat sosok tampan yang berdiri tidak jauh darinya.Sorot mata Nicholas seketika membuatnya merinding, kenapa pria itu tidak pernah bersikap ramah kepadanya?“Sebenarnya, dia itu punya masalah hidup apa sih?” batin Ayara bertanya.“Nih cewek nyalon dulu apa gimana? Lama banget.” Nicholas menggerutu di dalam hati.Kemudian raut wajahnya melembut setelah melihat Ayara dengan jelas yang kini berdiri di hadapannya.Tampilan gadis itu tidak mengecewakan, menurut Nicholas—Ayara sudah cukup pantas bersanding dengannya.“Ayo.” Satu kata itu yang keluar dari mulut Nicholas yang telah memutar tubuhnya lalu berjalan menjauh.“Kamu ikutin pak Nicholas ya.” Revan memberi instruksi yang segera dibalas anggukan Ayara karena ia tidak bisa ikut dalam makan malam keluarga Lazuardy.Gadis itu lantas menyusul Nicholas yang telah lebih dulu menderapkan langkah panjang.Ayara terseok menyusul Nicholas menggunakan heels.“Pak Niko, bisa pelan enggak Pak? K

    Last Updated : 2024-12-16
  • Mendarat di Pangkuan CEO   Pria Baik

    “Anya!” Langkah Anya terhenti mendengar suara Abinawa memanggilnya, mengerucutkan wajah—Anya meringis karena memiliki dosa terhadap pria itu. Tapi Anya tidak bisa menghindar karena Abinawa kini sudah berada di belakangnya. “Capt. ....” Anya menyapa sungkan. “Apa yang kamu lakuin sama saya kemarin malam?” Anya mendongak. “Maaf Capt. Saya mabuk tadi malam, jadi itu ... kita ....” Anya menunduk malu. “Kamu enggak mikir kalau kita melakukannya sambil mabuk lalu apa yang akan terjadi nanti?” Anya mendongak memberikan seulas senyum berpikir Abinawa tidak keberatan dengan apa yang mereka lakukan tadi malam, pria itu hanya berpikir dampak buruk yang akan terjadi ke depan karena cerobohannya. “Saya biasa minum pil KB Capt. jadi, aman.” “Kamu yakin?” Abinawa menaikan satu alisnya. Anya mengangguk disusul helaan napas Abinawa. “Kita ... jangan pernah lakukan lagi

    Last Updated : 2024-12-17
  • Mendarat di Pangkuan CEO   Pihak Kedua

    Jantung Ayara berdetak kencang saat pintu mobil terbuka dari luar oleh Revan. Perlahan dengan tubuh sedikit bergetar—Ayara turun. Wajahnya pucat pasi dengan pendar di mata menyiratkan banyak kekhawatiran. “Dhika.” Ayara bergumam lalu menyeret langkahnya menuju sebuah pintu ganda. “Siapkan cek,” intruksi Nicholas kepada Revan. Sang sekertaris mengangguk sebagai balasan lalu membawa tasnya turun dari mobil. Revan berjalan di belakang Nicholas yang melangkah dengan gagah dan tubuh tegap disertai sorot mata tajam memindai rumah besar bergaya romawi disapu cat putih mendominasi. Jika bukan karena tidak ingin dijodoh-jodohkan sang Mami, Nicholas tidak sudi mengurusi kehidupan Ayara yang merupakan karyawannya di salah satu perusahaan yang ia pimpin. Langkah Nicholas berhenti tepat di belakang Ayara yang kemudian mundur saat pintu terbuka nyaris menabrak Nicholas jika saja refleks pria itu tida

    Last Updated : 2024-12-18
  • Mendarat di Pangkuan CEO   Hutang

    Nicholas tidak mengerti kenapa dirinya harus melakukan ini, bukannya ia seorang pemimpin perusahaan yang waktunya adalah uang? Tapi setengah hari ini yang semestinya ia habiskan untuk menyelesaikan pekerjaan malah mengurusi kehidupan calon istri pura-puranya. Jika saja ia mengetahui akan kedatangan Ayara ke kantor, lebih baik ia pulang ke apartemen dan beristirahat setelah perjalanan panjang kembali dari pulau pribadi milik sang kakek. “Semua sudah di urus oleh pak Jaka, Pak ... tadi beliau menghubungi orang suruhannya agar memberikan fasilitas terbaik untuk Radhika.” Revan menginformasikan. Nicholas menganggukan kepala kemudian berdiri dari kursi ruang tunggu di sebrang kamar adik Ayara. “Apa Bapak mau pulang sekarang?” “Ngapain kita di sini, pulang!” Revan berseru dingin dan mulai menarik langkah pergi dari sana. Di dalam kamar kelas VIP yang difasilitasi Jaka, Ayara masih menangis meski Radhika te

    Last Updated : 2024-12-18

Latest chapter

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Cindy & Malvino

    “Moza dan May sudah tidur, aku akan pulang.” Malvino pamit kepada mantan istrinya.Cindy hanya menganggukan kepala, melangkah lebih dulu mengantar Malvino hingga pintu depan.“Apa kamu ada rencana menengok Ayara dan bayinya?” Malvino bertanya basa-basi.“Mungkin weekend ini ketika anak-anak libur sekolah.” Cindy menjawab singkat lalu membuka pintu rumah.“Cindy,” panggil Malvino yang sudah berada diambang pintu.Cindy mendongak menunggu Malvino mengatakan sesuatu.“Apa masih ada harapan untuk kita bisa bersama lagi?” Malvino melirih.“Lalu bagaimana dengan Sera dan anak itu? Sudahlah Malvino, jangan menyesali ini ... apa ketika kamu sedang bergulat di atas ranjang dengan Sera, kamu tidak berpikir akan berujung seperti ini?” Cindy bersarkasme.“Aku minta maaf Cindy,” ucap Malvino tulus terlihat dari sorot matanya.“Aku sudah memaafkanmu dan tolong jangan kamu datangi para pria yang sedang mendekati aku ... bukan hanya kamu yang memiliki hasrat, aku pun begitu ... biarkan aku menemukan

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Niscala Ejra Lazuardi

    Nicholas menutup pintu ruang rawat Ayara setelah mengantar atau lebih tepatnya setengah memaksa anggota keluarganya pergi.Ayara butuh istirahat untuk masa pemulihan pasca melahirkan sementara kedua orang tua, kakak juga sang kakek bisa kembali besok.“Ayaaaang.” Ayara memanggil Nicholas dengan nada manja.Pria berperawakan jangkung bertubuh atletis itu mendekat, duduk di sisi ranjang menghadap Ayara kemudian meraup tubuh Ayara dalam pelukannya.Sudah sejak tadi Nicholas ingin memeluk Ayara tapi tidak pernah sempat karena gangguang Dokter yang ketika mereka berada di ruang operasi memberi beberapa informasi dan ketika sampai di ruang rawat—keluarganya merecoki dengan memberi selamat kepada Ayara dan berbincang mengenai masa depan si buah hati yang diberi nama Niscala Ejra Lazuardy.Ayara membalas pelukan Nicholas dengan memberi usapan lembut telapak tangannya di punggung pria itu.“Anak kita pasti setampan kamu, segagah dan dan sepintar kamu,” cetus Ayara yang menganggumi karakter sua

  • Mendarat di Pangkuan CEO   I Love You

    Keduanya duduk bersisian di kursi taman, semenjak pernikahannya kandas dengan Cindy—hidup Malvino sangat berantakan. Sera memang sekertarisnya yang biasa melayani semua kebutuhan Malvino tapi tetap saja, rasanya tidak benar jika ia bersama Sera sementara sang berlian ia lepaskan. “Belum berhenti menyesal?” sindir Nicholas membuat Malvino tersenyum kecut disertai hembusan napas panjang. “Gue lagi berusaha balikan sama Cindy, itu kenapa gue di Eropa ... biar deket sama anak-anak juga.” Malvino mengaku. “Perusahaan lo?” “Ada lah yang ngurus, gue juga sambil kerja dari sini ... gue hancur, Niko.” Nicholas mengangguk mengerti, segala sesuatu yang dimulai tidak benar maka akan berakhir buruk. “Gue berulang kali minta maaf sama Cindy dan menyesali perbuatan gue tapi Cindy bilang kalau apa yang gue lakukan adalah karakter dan gue akan mengulangi hal itu lagi,” curhatnya pada sang adik. “Lalu Sera

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Masa Persalinan

    “Kenapa harus dandan?” Pertanyaan Nicholas tersebut terdengar tidak bermutu bagi Ayara.Wanita hamil yang sedang uring-uringan itu hanya memberikan delikan tajam.“Babe,” panggil Nicholas lagi yang kemudian duduk di belakang Ayara, kedua tangannya melingkar di pinggang Ayara dengan dagu bertumpu di pundaknya.“Aku dandan biar enggak kalah cantik sama suster-suster yang suka ngeliatin kamu kaya kelaperan gitu,” gumam Ayara yang kini beraut sendu.Ya Tuhan, perkara cemburu ini kapan akan berakhir?“Tapi kamu lebih cantik dari mereka,” ujar Nicholas setelah memberi kecupan di leher Ayara.Jika situasinya tidak seperti ini mungkin Ayara akan tersipu.“Kamu bohong! Aku gemuk, naik sepuluh kilo ... paha aku besar, bokong aku besar, pipi aku bulat dan leher aku menghitam karena hormon mengandung anak laki-laki ... aku je ... hiks ... leeeek.”Tangis Ayara pecah membuat Nicholas panik seketika.“Ssstttt ... tapi aku enggak melihat kamu seperti apa yang kamu katakan tadi, aku melihat kamu sepe

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Test DNA

    Author Note :Gheeeeenks, maaf kemarin salah publish hahaha…Jadinya spoiler kan, duuuh ….Authornya banyak pikiran, padahal tinggal publish aja sampe salah ya…Tapi udah diganti kok, jadi temen-temen yang sudah buka bab sebelum ini silahkan dibaca lagi ya.Sekali lagi Author mohon maaf atas kesalahan publish di hari kemarin dan terimakasih atas pengertiannya.***“Kamu siap?” Abinawa bertanya kepada Candy yang tampak gelisah duduk di sampingnya.Wajah perempuan itu pias sambil terus mengusap bagian perut.“Sakit enggak ya, Capt? Enggak akan terjadi sesuatu sama bayi aku, kan?” Candy begitu khawatir.“Kamu menyayangi bayi itu?” Abinawa bertanya.Candy menganggukan kepala. “Cuma dia satu-satunya keluarga aku di dunia ini.”Abinawa jadi merasa iba.“Yuk, kita turun ... Ferdi udah ada di dalem sama Elza ....”Candy membuka sitbelt lalu turun dari mobil, berjalan di belakang mengikuti Abinawa.Pagi ini Candy mual muntah parah, selain morning sick—Candy juga sedang dalam kondisi stress seh

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Sebuah Rencana

    Nicholas sedang melakukan rencananya, ia membawa Ayara ke suatu tempat untuk menunggu persalinan. Sebuah rumah sakit milik ayah dari sahabatnya menjadi pilihan Nicholas sehingga semua data tentang Ayara bisa disembunyikan dari keluarganya. Dokter yang menangani Ayara pun merupakan seorang Dokter terkenal dan terbaik di Negara itu. Biaya kamar rawat inap sebesar dua puluh delapan juta permalam tidak menjadi masalah bagi Nicholas agar istrinya bisa melihat taman yang indah dan menenangkan dari jendela kamar selain itu juga fasilitas lain yang diberikan adalah koki bintang lima yang siap sedia selama dua puluh empat jam untuk memenuhi kebutuhan gizi Ayara. Sayangnya Kanjeng Mami tidak bisa ikut karena menemani Alana yang sedang ujian, sekarang Kanjeng Mami memiliki anak gadis yang harus dijaganya ketat. Selain itu, Kanjeng Mami adalah sahabat kental Danita sehingga Nicholas pun tidak terlalu antusias mengajak mertuanya ikut menamani Ayara melakukan proses persalinan. Tapi bagi

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Rumah Untuk Ayara

    Anya menutup wajahnya dengan kedua tangan, bagai tersambar petir di siang bolong ketika mendengar informasi yang diberikan Abinawa barusan.Seluruh keluarganya telah bersiap menyambut keluarga Abinawa dan sekarang bagaimana ia memberitau keluarganya perihal berita yang disampaikan Abinawa tersebut?Abinawa meraup tubuh Anya, memeluknya erat.Anya menangis tersedu dalam pelukan Abinawa. “Aku minta maaf, Anya ... aku baru tau berita ini beberapa hari lalu.”Anya meronta, mendorong dada Abinawa dengan kedua tangannya.“Itu salah kamu, andaikan kamu bisa menahan hasrat kamu mungkin enggak akan terjadi seperti ini ... kamu harus tanggung jawab sama perempuan itu, nikahi dia dengan benar dan besarkan anak kalian berdua ... lupakan aja mimpi kita.” Anya beranjak dari sisi ranjang, hendak menyambar tas tapi Abinawa menahan.“Anya please ... jangan pergi, kita masih bisa diskusikan ... aku akan tetap tanggung jawab menafkahi anak itu tapi kita tetap menikah.”“Mas, kamu enggak kasian sama pere

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Menyesali Masa Lalu

    “Kemarin aku udah ijinin kamu dengan sangat terpaksa bertemu Abinawa, walau seharusnya kamu enggak perlu mencampuri urusan Candy ... sekarang kamu minta aku mempekerjakan Candy di perusahaan padahal aku mecat Candy biar kamu enggak perlu cemburu lagi sama dia.”Nicholas menaikan intonasi suaranya membuat Ayara menundukan pandangan menatap kedua tangan yang saling meremat di atas pangkuan.“Aku kasian aja sama Candy, Yang ... aku enggak tau kalau dia punya masalah hidup sepelik itu,” balas Ayara bergumam.“Aku punya prinsip, Babe! Aku enggak bisa plin-plan kaya gitu ... aku minta kamu cukup ngurusin kehidupan Candy, biar dia menjadi tanggung jawab Abinawa atau Ferdi.” Nicholas berujar tegas, toleransinya sudah melebihi batas kepada Ayara.“Maaf,” ucap Ayara melirih. “Aku duluan ya, Yang.”Ayara bangkit dari kursi meja makan, berjalan tergopoh-gopoh memasuki kamar.Dengan sangat perlahan duduk di sisi ranjang kemudian membaringkan setengah tubuhnya, membenamkan wajah pada bantal lalu me

  • Mendarat di Pangkuan CEO   Cobaan Untuk Abinawa

    Pria yang masih mengenakan seragam Pilot itu menjatuhkan bokongnya di kursi, tertunduk lesu menutup wajahnya dengan kedua tangan.Abinawa baru saja tiba di apartemennya dan langsung disuguhkan dengan berita Candy yang diduga tengah mengandung anaknya.Hembusan napas terdengar panjang dari mulut Abinawa.Respon Abinawa diluar dugaan mereka yang kini seolah sedang menyidangnya atas perbuatan pria itu beberapa minggu lalu di pesta pernikahan Elza.Ayara, Elza, Ferdi dan Candy tidak ada yang bersuara.Mereka berpikir, mungkin seperti itu jika pria dewasa sedang mendapat suatu musibah yang menimpa dirinya, mengambil napas sejenak untuk menenangkan diri sambil mencerna apa yang baru saja ia dengar lalu berpikir bagaimana menyelesaikan masalah tersebut.Tidak seperti Ferdi yang langsung histeris, marah, emosi lalu menangis.“Berapa usia kandungan kamu?” Abinawa akhirnya bertanya.Dan mulai sekarang ia akan tobat. Menyesali perbuatannya meniduri banyak perempuan.“Empat minggu,” jawab Candy t

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status