Share

Malaikat Penolong yang Terluka

Tiga puluh menit telah berlalu setelah Dinda di dorong dengan kasar ke dalam kamar.

Dan sekarang, kamar itu telah porak-poranda. Sementara kelima laki-laki berhidung belang itu telah terkapar dengan tubuh babak belur.

"Kamu nggak apa-apa?" Sebuah tangan terulur di hadapan Dinda. Tangan yang pernah terulur untuk membantunya keluar dari kezaliman bibirnya sendiri. Tangan dengan lengan bertatto daun Semanggi.

"Dokter ...," lirih Dinda dengan mata yang berkaca-kaca.

Setengah jam yang lalu, laki-laki itu datang tepat di saat pintu kamar itu ditutup. Suara dobrakan pintu membuatnya dan juga kelima laki-laki itu terkejut.

Lalu tanpa ampun sang dokter menerjang mereka.

Pertarungan terjadi cukup sengit. Sendirian menghadapi lima orang lawan cukup membuat Andra kewalahan.

Bahkan ia sempat dihantam dengan keras pada kepala, yang membuatnya pusing beberapa saat dan menjadi bulan-bulanan mereka.

Dinda panik setengah mati. Dengan mata nyalang ia mencari sesuatu untuk senjata memukul mereka.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status