Share

Kamar Ke-tiga Yang Membuat Siska ketakutan

"Dokter udah pulang? Duh, maaf saya terlambat," Dinda langsung panik. Melepaskan sepatu dan tasnya seperti anak sekolahan yang terlambat datang.

Andra menatapnya lama dengan ekspresi yang tidak dapat ditebak apa maknanya.

Membuat Dinda berdiri canggung dan sedikit gugup. Apa sang dokter melihatnya pulang dengan Reza? Mungkin dia memang tak cemburu, tapi melihat istri pulang dengan laki-laki lain tentu tak menyenangkan. Dinda menelan salivanya, Dokter Andra pasti akan marah.

Andra bangkit dari sofa masih dengan ekspresi yang sama. Kemudian melangkah mendekati.

"Kamu memang hebat," ujarnya.

Dinda terpaku. Apa maksudnya dengan hebat?

Gadis itu kembali meneguk salivanya. Apa sang dokter sedang menyindirnya karena ia pulang dengan seorang pria?

"Mak-maksudnya?" Dinda tergagap.

"Bagaimana bisa kamu sembuh secepat ini? Maksudku jiwamu," Andra menelitinya dari ujung kaki hingga ke ujung kepala. Lalu berakhir di kedua matanya. Menatap dalam, seolah sedang menyelami isi pikiran dan isi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status