Beranda / Romansa / Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima / BAB 43: Sapu Tangan dan Air Mata

Share

BAB 43: Sapu Tangan dan Air Mata

Penulis: Duvessa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-25 10:12:12

Zara langsung merasa lututnya lemas. Jantungnya berdegup kencang, panik bercampur marah, tetapi dia mencoba menahan ekspresinya tetap netral.

“Bos? Siapa yang kamu maksud?” tanya Zara, suaranya bergetar meski dia berusaha tetap terdengar tenang.

Ana mengangkat alis, menyeringai puas. “Jangan pura-pura bodoh, Zara. Chef Kael. Apa kamu pikir aku ini buta? Aku memperhatikan kalian. Aku tahu lebih banyak daripada yang kamu kira.”

Zara membelalak, tidak percaya bahwa Ana bisa tahu sejauh itu. Pikirannya langsung berputar, mencoba mencari celah. Selama ini, dia merasa sudah sangat berhati-hati, selalu menjaga jarak dari Kael ketika di restoran.

Bagaimana Ana bisa tahu?

Ana mendekatkan wajahnya, menyeringai dengan nada mengejek. “Wah, Zara, aku nggak menyangka kamu ternyata wanita yang ... hebat,” ucapnya dengan sindiran tajam yang menampar telinga Zara.

Dia tertawa pendek, penuh ejekan, sebelum melanjutkan. “Semua orang tahu Chef Kael itu sedingin es. Nggak ada yang bisa mendeka
Duvessa

Gimana nih, kalau jadi Zara, kalian bakal nangis aja atau gas lawan balik? Terus, Kael bilang mau pecat Ana, setuju nggak? Coba share pendapat kalian, tim "gas pecat" atau "biarin karma aja"?

| 1
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 44: Mati Lampu

    Zara langsung menoleh, kaget mendengar pernyataan itu.“Jangan,” katanya cepat, suaranya bergetar. “Kalau Ana langsung dipecat, dia pasti makin berpikir semua gosip itu benar.”Kael mengerutkan dahi. “Dia sudah keterlaluan.”“Tapi, dia tahu kita sudah menikah dan saya sedang hamil,” balas Zara, nadanya penuh kekhawatiran. “Gimana kalau dia menyebarkan hal itu ke semua karyawan yang lain? Apa itu nggak akan mencoreng nama baikmu?”Kael tetap tenang, tapi tatapannya sedikit menggelap. “Kalau dia berani menyebarkan apa pun, aku yang akan membereskan.”Zara menelan ludah, mencoba memproses kata-kata Kael yang terdengar begitu pasti. Namun, kekhawatirannya belum hilang sepenuhnya. Dia menarik napas dalam-dalam sebelum berkata, “Atau ... saya saja yang keluar dari restoran?”Kael langsung menatap Zara dengan tajam, hampir menghentikan mobil sejenak. “Jangan harap,” ucapnya, suaranya dingin namun penuh penekanan.“Tapi—” Zara mencoba membalas, tetapi Kael memotongnya.“Kalau kamu kel

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 45: Salah Sangka

    Pagi datang, dan Zara membuka matanya perlahan. Dia menemukan dirinya masih di sofa, dengan selimut tipis yang melapisi tubuhnya. Ketika menoleh ke arah meja, dia tidak menemukan Kael di sana. Namun, ponselnya masih menyala di atas meja, dengan buku yang tergeletak di sampingnya, seolah menjadi bukti bahwa seseorang telah menemani sepanjang malam.Zara menggenggam selimut itu erat. Ada sesuatu yang berubah dalam hatinya, tetapi dia tidak tahu bagaimana mendeskripsikannya.Akhirnya, Zara hanya bisa menghela napas, kemudian bangkit dan menuju kamar dengan langkah pelan, niat awal untuk mandi dan bersiap-siap berangkat ke restoran. Namun, tubuhnya yang masih lelah karena tidur di sofa semalaman memaksanya menuju tempat tidur."Sebentar saja," gumamnya, tetapi matanya langsung terpejam, dan dalam sekejap, dia terlelap kembali.Ketika Zara akhirnya terbangun, matahari sudah lebih tinggi dari biasanya. Matanya membelalak panik saat melihat jam dinding."Ya Tuhan, aku terlambat!" Dia langsun

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 46: Tamu VIP

    Restoran mulai sibuk menjelang makan siang. Para staf terlihat sibuk melayani meja, Rizal sibuk memantau setiap sudut restoran, memastikan semuanya berjalan sesuai rencana, dan Zara dengan cekatan melayani tamu di areanya.Sementara itu, Kael berada di dapur, berdiri di tengah hiruk-pikuk para koki yang sibuk menyiapkan hidangan. Tatapannya tajam, mengawasi setiap detail untuk memastikan tidak ada kesalahan yang luput dari perhatian.Namun, suasana yang semula berjalan lancar berubah ketika salah satu rekan tamu VIP—seorang pria paruh baya dengan setelan mahal mulai bertingkah. Dia memanggil Zara dengan nada yang terlalu ramah, dan senyumannya menyiratkan sesuatu yang membuat Zara tidak nyaman.“Maaf, bisa tolong tambah air?” tanya pria itu sambil menatap Zara dari atas ke bawah, pandangannya seperti menelusuri tubuh Zara dengan terang-terangan.Zara mengambil botol air mineral dengan tangan sedikit gemetar, tetapi dia mencoba tetap profesional. Dia menuangkan air ke gelas pria itu, l

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 47: Istriku

    Ana berbalik dengan cepat, dan ekspresi sinis di wajahnya berubah seketika menjadi senyum manis. Dari arah dapur pastry, Varen berjalan menghampiri mereka dengan langkah santai, tetapi sorot matanya penuh peringatan yang ditujukan langsung pada Ana.“Aku nggak ganggu, kok,” jawab Ana cepat, nada suaranya mendadak lebih lembut. “Aku cuma ngobrol sama Zara, nggak salah ‘kan?”Ana membetulkan ikat rambutnya, gerakannya sengaja dibuat berlebihan, seolah mencari perhatian Varen.Zara yang melihat perubahan sikap Ana hanya bisa mendengus pelan. Dia tidak butuh Varen untuk tahu bahwa ‘obrolan biasa’ Ana sebenarnya penuh racun.Varen menatap Ana dengan alis terangkat, tidak terkesan dengan senyum manis palsunya. “Kalau lo cuma ngobrol biasa, oke nggak apa-apa. Tapi, kalau gue lihat lo ganggu Zara lagi, gue nggak akan tinggal diam.”Ana menahan kesal, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa selain tersenyum canggung. “Ya, ya, aku ngerti, Ren.”Dia melangkah pergi, bibirnya bersenandung pelan, menc

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 48: Gaun Hitam

    Zara masih berdiri di tempatnya, menatap Kael dengan ekspresi ragu."Apa saya benar-benar harus ikut? Saya takut nanti malah bikin malu," kata Zara pelan, nadanya terdengar khawatir.Kael mendongak dari dokumennya, menatap Zara sejenak dengan tatapan yang sulit diterjemahkan. "Kamu cuma perlu duduk, temani aku, dan diam saja."Zara masih belum sepenuhnya yakin. "Tapi ... kalau saya salah sikap atau nggak ngerti cara bawa diri di sana, gimana?"Kael menatapnya lebih lama, matanya sedikit melembut. "Kamu cukup jadi diri sendiri. Kalau kamu nggak nyaman, bilang."Kata-kata itu membuat Zara terdiam sejenak. Meski Kael mengatakannya dengan nada datar seperti biasa, ada sesuatu dalam ucapannya yang terasa menenangkan. Terlebih, tatapan Kael kali ini terasa sedikit berbeda, membuat wajahnya terasa mulai memanas.Akhirnya, Zara hanya bisa mengangguk kecil. "Oke. Tapi, ini kayaknya benar-benar bikin saya canggung deh."Kael mengangkat bahu ringan. "Jangan terlalu tegang. Kalau kamu nggak ikut,

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 49: Malam yang Berbeda

    Zara melangkah keluar dari mobil dengan hati-hati. Udaranya sedikit dingin malam itu, tapi keanggunan hotel keluarga Ashwara yang menjulang megah seolah mengimbangi suasana. Cahaya lampu kristal dari dalam gedung memantulkan kemewahan yang begitu memikat, membuat Zara merasa kecil di tengah segala kemegahan ini.Kael berjalan di sampingnya dengan postur tegap seperti biasa. Jas hitam yang dikenakannya menonjolkan aura otoritas yang begitu kuat. Namun, saat dia menoleh pada Zara untuk memastikan bahwa dia baik-baik saja, ada kelembutan di matanya yang tidak biasanya terlihat.“Tenang saja,” kata Kael pelan, suaranya terdengar lebih tenang dari biasanya.Zara mengangguk, meskipun hatinya masih dipenuhi rasa gugup.Mereka melangkah masuk ke aula besar yang dipenuhi tamu-tamu penting. Zara memperhatikan para tamu wanita dengan gaun elegan mereka, sementara para pria mengenakan setelan formal yang mewah. Dia merasa sedikit canggung berada di antara mereka, tapi kehadiran Kael di sampingnya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 50: Keluarga Adinata

    Suasana di meja langsung terasa lebih tegang dari sebelumnya. Zara bisa merasakan hawa berat yang tiba-tiba menyelimuti, membuatnya duduk lebih tegak tanpa sadar.Aryan mengangkat pandangan dengan ekspresi datar, tetapi ada kilatan ketegangan di matanya.“Irwan,” Aryan menyapa dengan suara yang sopan tapi kaku.Pria di depannya adalah Irwan Adinata, pemilik Adinata Group—nama besar yang selama ini menjadi mitra bisnis Ashwara Group. Selain dikenal dengan arogansinya, dia juga ayah dari Clara Adinata, wanita yang menjadi duri dalam kehidupan Zara akhir-akhir ini.Mata Irwan menyapu meja sejenak sebelum berhenti pada Zara. Sebuah senyum tipis muncul di wajahnya, tapi senyum itu tidak mengandung kehangatan.“Oh,” kata Irwan dengan nada meremehkan. “Jadi ini yang merebut calon menantuku?”Zara menegang. Tangannya yang berada di bawah meja mencengkeram gaunnya erat-erat. Tatapan Irwan terasa tajam seperti pisau, membuat Zara ingin menghindar, tapi dia tahu tidak bisa melakukannya.I

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 51: Siapa Orang Itu?

    Acara amal berlangsung semakin meriah. Para tamu sibuk menikmati suasana, berbincang hangat, dan sesekali bertepuk tangan untuk pidato-pidato singkat dari keluarga Ashwara maupun tokoh penting lainnya. Di salah satu sudut aula, keluarga Ashwara tengah sibuk menyapa tamu-tamu penting, meninggalkan Kael dan Zara duduk berdua di meja.Zara merasa sedikit canggung. Duduk di meja VIP dengan pakaian formal dan dikelilingi tamu-tamu yang bicara soal bisnis bukanlah hal yang biasa baginya. Namun, meski Kael di sampingnya tidak banyak bicara, kehadiran pria itu memberikan rasa nyaman yang sulit dijelaskan.Ketegangan kecil di antara mereka mendadak buyar saat Deon datang. Dengan langkah santai khasnya, pria itu mendekati meja mereka. Senyuman lebarnya langsung muncul begitu melihat Kael.“Sorry, gue telat,” sapanya sambil menepuk bahu Kael ringan. “Ada urusan mendadak tadi.”Kael hanya berdecak kecil. “Alasan.”Deon terkekeh, lalu menoleh ke Zara dengan senyum ramah. “Hai, Zara.”Zara me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28

Bab terbaru

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 53: Drama Malam Itu

    Clara membuka mulutnya, mencoba mencari kata untuk membalas, tetapi ekspresi Kael membuatnya ragu. Dia tahu Kael tidak pernah main-main dengan kata-katanya.Keributan itu mulai menarik perhatian lebih banyak tamu. Di tengah suasana tegang, Maharani mendekat dengan langkah tegas. Wajahnya tampak tenang, tetapi sorot matanya memancarkan ketegasan.“Ada apa ini?” tanya Maharani, suaranya terdengar lembut namun cukup jelas untuk didengar semua orang di sekitar.Zara yang masih berdiri di tempat, mencoba mengatur napasnya. Pipinya masih memerah, tetapi dia tetap menjaga ekspresinya tetap tenang. Maharani menoleh ke Zara, matanya penuh perhatian.“Zara, kamu baik-baik saja?” tanya Maharani, nadanya penuh kekhawatiran.Zara mengangguk pelan, meskipun rasa sakit di hatinya jauh lebih besar daripada tamparan di pipinya.“Saya baik-baik saja, Bu,” jawab Zara dengan suara yang hampir berbisik.Maharani lalu menoleh ke Clara, ekspresinya berubah dingin. “Clara, seharusnya kamu menjaga sikap, teru

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 52: Bayangan

    Seseorang di balik tiang tampak ragu untuk bergerak, tetapi desakan dalam suara Kael cukup membuat sosok itu akhirnya menunjukkan dirinya. Langkah pelan terdengar, dan sosok itu akhirnya keluar dari balik bayangan.Siluetnya tampak samar dalam pencahayaan ruangan yang redup, tetapi mereka berdua tidak mengenali siapa orang itu. Sosok tersebut memakai gaun formal, dengan rambut tergerai yang menutupi sebagian wajahnya. Senyum kecil muncul di bibirnya, membuat suasana semakin tegang.Kael menatap sosok itu tajam, tidak mengendurkan aura dingin yang menyelimuti dirinya. “Siapa? Apa urusanmu?” tanya Kael tegas, nada suaranya tajam seperti pisau.Namun, wanita itu tidak menjawab, dia hanya mengangkat bahu santai, lalu berbalik dan berjalan keluar tanpa mengatakan apa pun. Deon memandang Kael dengan alis terangkat, mencoba membaca reaksi sahabatnya.“Lo kenal dia?” tanya Deon pelan.Kael tidak menjawab, tetapi matanya tetap menatap pintu yang baru saja tertutup, seperti sedang menyusun pot

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 51: Siapa Orang Itu?

    Acara amal berlangsung semakin meriah. Para tamu sibuk menikmati suasana, berbincang hangat, dan sesekali bertepuk tangan untuk pidato-pidato singkat dari keluarga Ashwara maupun tokoh penting lainnya. Di salah satu sudut aula, keluarga Ashwara tengah sibuk menyapa tamu-tamu penting, meninggalkan Kael dan Zara duduk berdua di meja.Zara merasa sedikit canggung. Duduk di meja VIP dengan pakaian formal dan dikelilingi tamu-tamu yang bicara soal bisnis bukanlah hal yang biasa baginya. Namun, meski Kael di sampingnya tidak banyak bicara, kehadiran pria itu memberikan rasa nyaman yang sulit dijelaskan.Ketegangan kecil di antara mereka mendadak buyar saat Deon datang. Dengan langkah santai khasnya, pria itu mendekati meja mereka. Senyuman lebarnya langsung muncul begitu melihat Kael.“Sorry, gue telat,” sapanya sambil menepuk bahu Kael ringan. “Ada urusan mendadak tadi.”Kael hanya berdecak kecil. “Alasan.”Deon terkekeh, lalu menoleh ke Zara dengan senyum ramah. “Hai, Zara.”Zara me

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 50: Keluarga Adinata

    Suasana di meja langsung terasa lebih tegang dari sebelumnya. Zara bisa merasakan hawa berat yang tiba-tiba menyelimuti, membuatnya duduk lebih tegak tanpa sadar.Aryan mengangkat pandangan dengan ekspresi datar, tetapi ada kilatan ketegangan di matanya.“Irwan,” Aryan menyapa dengan suara yang sopan tapi kaku.Pria di depannya adalah Irwan Adinata, pemilik Adinata Group—nama besar yang selama ini menjadi mitra bisnis Ashwara Group. Selain dikenal dengan arogansinya, dia juga ayah dari Clara Adinata, wanita yang menjadi duri dalam kehidupan Zara akhir-akhir ini.Mata Irwan menyapu meja sejenak sebelum berhenti pada Zara. Sebuah senyum tipis muncul di wajahnya, tapi senyum itu tidak mengandung kehangatan.“Oh,” kata Irwan dengan nada meremehkan. “Jadi ini yang merebut calon menantuku?”Zara menegang. Tangannya yang berada di bawah meja mencengkeram gaunnya erat-erat. Tatapan Irwan terasa tajam seperti pisau, membuat Zara ingin menghindar, tapi dia tahu tidak bisa melakukannya.I

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 49: Malam yang Berbeda

    Zara melangkah keluar dari mobil dengan hati-hati. Udaranya sedikit dingin malam itu, tapi keanggunan hotel keluarga Ashwara yang menjulang megah seolah mengimbangi suasana. Cahaya lampu kristal dari dalam gedung memantulkan kemewahan yang begitu memikat, membuat Zara merasa kecil di tengah segala kemegahan ini.Kael berjalan di sampingnya dengan postur tegap seperti biasa. Jas hitam yang dikenakannya menonjolkan aura otoritas yang begitu kuat. Namun, saat dia menoleh pada Zara untuk memastikan bahwa dia baik-baik saja, ada kelembutan di matanya yang tidak biasanya terlihat.“Tenang saja,” kata Kael pelan, suaranya terdengar lebih tenang dari biasanya.Zara mengangguk, meskipun hatinya masih dipenuhi rasa gugup.Mereka melangkah masuk ke aula besar yang dipenuhi tamu-tamu penting. Zara memperhatikan para tamu wanita dengan gaun elegan mereka, sementara para pria mengenakan setelan formal yang mewah. Dia merasa sedikit canggung berada di antara mereka, tapi kehadiran Kael di sampingnya

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 48: Gaun Hitam

    Zara masih berdiri di tempatnya, menatap Kael dengan ekspresi ragu."Apa saya benar-benar harus ikut? Saya takut nanti malah bikin malu," kata Zara pelan, nadanya terdengar khawatir.Kael mendongak dari dokumennya, menatap Zara sejenak dengan tatapan yang sulit diterjemahkan. "Kamu cuma perlu duduk, temani aku, dan diam saja."Zara masih belum sepenuhnya yakin. "Tapi ... kalau saya salah sikap atau nggak ngerti cara bawa diri di sana, gimana?"Kael menatapnya lebih lama, matanya sedikit melembut. "Kamu cukup jadi diri sendiri. Kalau kamu nggak nyaman, bilang."Kata-kata itu membuat Zara terdiam sejenak. Meski Kael mengatakannya dengan nada datar seperti biasa, ada sesuatu dalam ucapannya yang terasa menenangkan. Terlebih, tatapan Kael kali ini terasa sedikit berbeda, membuat wajahnya terasa mulai memanas.Akhirnya, Zara hanya bisa mengangguk kecil. "Oke. Tapi, ini kayaknya benar-benar bikin saya canggung deh."Kael mengangkat bahu ringan. "Jangan terlalu tegang. Kalau kamu nggak ikut,

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 47: Istriku

    Ana berbalik dengan cepat, dan ekspresi sinis di wajahnya berubah seketika menjadi senyum manis. Dari arah dapur pastry, Varen berjalan menghampiri mereka dengan langkah santai, tetapi sorot matanya penuh peringatan yang ditujukan langsung pada Ana.“Aku nggak ganggu, kok,” jawab Ana cepat, nada suaranya mendadak lebih lembut. “Aku cuma ngobrol sama Zara, nggak salah ‘kan?”Ana membetulkan ikat rambutnya, gerakannya sengaja dibuat berlebihan, seolah mencari perhatian Varen.Zara yang melihat perubahan sikap Ana hanya bisa mendengus pelan. Dia tidak butuh Varen untuk tahu bahwa ‘obrolan biasa’ Ana sebenarnya penuh racun.Varen menatap Ana dengan alis terangkat, tidak terkesan dengan senyum manis palsunya. “Kalau lo cuma ngobrol biasa, oke nggak apa-apa. Tapi, kalau gue lihat lo ganggu Zara lagi, gue nggak akan tinggal diam.”Ana menahan kesal, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa selain tersenyum canggung. “Ya, ya, aku ngerti, Ren.”Dia melangkah pergi, bibirnya bersenandung pelan, menc

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 46: Tamu VIP

    Restoran mulai sibuk menjelang makan siang. Para staf terlihat sibuk melayani meja, Rizal sibuk memantau setiap sudut restoran, memastikan semuanya berjalan sesuai rencana, dan Zara dengan cekatan melayani tamu di areanya.Sementara itu, Kael berada di dapur, berdiri di tengah hiruk-pikuk para koki yang sibuk menyiapkan hidangan. Tatapannya tajam, mengawasi setiap detail untuk memastikan tidak ada kesalahan yang luput dari perhatian.Namun, suasana yang semula berjalan lancar berubah ketika salah satu rekan tamu VIP—seorang pria paruh baya dengan setelan mahal mulai bertingkah. Dia memanggil Zara dengan nada yang terlalu ramah, dan senyumannya menyiratkan sesuatu yang membuat Zara tidak nyaman.“Maaf, bisa tolong tambah air?” tanya pria itu sambil menatap Zara dari atas ke bawah, pandangannya seperti menelusuri tubuh Zara dengan terang-terangan.Zara mengambil botol air mineral dengan tangan sedikit gemetar, tetapi dia mencoba tetap profesional. Dia menuangkan air ke gelas pria itu, l

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 45: Salah Sangka

    Pagi datang, dan Zara membuka matanya perlahan. Dia menemukan dirinya masih di sofa, dengan selimut tipis yang melapisi tubuhnya. Ketika menoleh ke arah meja, dia tidak menemukan Kael di sana. Namun, ponselnya masih menyala di atas meja, dengan buku yang tergeletak di sampingnya, seolah menjadi bukti bahwa seseorang telah menemani sepanjang malam.Zara menggenggam selimut itu erat. Ada sesuatu yang berubah dalam hatinya, tetapi dia tidak tahu bagaimana mendeskripsikannya.Akhirnya, Zara hanya bisa menghela napas, kemudian bangkit dan menuju kamar dengan langkah pelan, niat awal untuk mandi dan bersiap-siap berangkat ke restoran. Namun, tubuhnya yang masih lelah karena tidur di sofa semalaman memaksanya menuju tempat tidur."Sebentar saja," gumamnya, tetapi matanya langsung terpejam, dan dalam sekejap, dia terlelap kembali.Ketika Zara akhirnya terbangun, matahari sudah lebih tinggi dari biasanya. Matanya membelalak panik saat melihat jam dinding."Ya Tuhan, aku terlambat!" Dia langsun

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status