Share

Twenty seven

Perasaan tenangku itu ternyata tidak bertahan lama. Saat pintu tertutup dan saat aku menyadari jika aku terjebak di ruangan asing yang hanya berdua dengan Tama, tiba-tiba membuatku canggung.

Lengannya yang mendekapku membuat sekeliling tubuhku memanas. Saat aku mendongak matanya sudah menatap ke mataku. Aku membeku berada di dekatnya.

"Kamu kelihatan pucat hari ini." Dia mengangkat tangannya dan ingin memeriksaku tapi aku refleks mundur. Aku mendorong tangannya dan berdeham.

"Ini idenya Bi Susan," kataku cepat, "soal makan siang ini maksudku, itu idenya dia."

Mata cokelat Tama menyipit dan dia pun terkekeh geli, "Ah ... jadi begitu."

Aku tidak sanggup lagi menatap matanya dan aku pun menoleh untuk menghindar. Aku terperanjat melihat ruangan Tama yang termat lebar. Isinya super lengkap menurutku karena ada mini bar dan juga pantry. Beberapa pot tanaman hias juga ada memberi kesan sejuk yang menyenangkan. Dan untuk beberapa alasan aku merasa familiry dengan ruangan ini.

Aku menoleh lag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ike Rahma
lanjut thor....semanagat.....makin penasaran saja nih.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status