Share

Nineteen

Kami tiba di sebuah restoran bertema garden di pusat kota. Entah itu dari Lyan atau Tama, yang pasti tujuan kali ini untuk membuatku rileks. Harusnya seperti itu, tapi kejadian tadi membuat pikiranku sedikit kacau.

Aku tahu aku mengalami kecelakaan karena hal itu sudah menjadi konsumsi publik. Tapi, aku tidak tahu jika aku bersama seseorang saat itu.

Ada apa sebenarnya? Kenapa Tama tidak memberitahuku kabar tentang orang yang bersama denganku? Atau .... orang itu mati?

Aku mual memikirkan kemungkinan terburuk itu. Dan ... aku tiba-tiba teringat kalimat yang dilontarkan reporter saat pesta malam itu.

Tentang aku yang memiliki selingkuhan dan juga mamanya Tama yang menganggapku pelacur.

Sebuah tepukan menyadarkanku. Lyan menarikku untuk masuk dan membawaku ke lantai dua. Lantainya terbuat dari kayu, meja-mejanya dinaungi payung besar untuk menghalau panas. Di sudut ruangn ada tanaman palem dalam pot tembikar raksasa.

Lyan membawaku duduk didekat pembatas pagar agar dapat melihat si
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status