Share

55. Interupsi Perut

Kaira refleks membulatkan matanya saat menemukan tubuh tinggi pria secara cepat mengukungnya. Dia terhuyung hingga terjatuh di sofa dengan sebuah lengan kekar yang secara sigap menyangga kepalanya. Wajah keduanya terlalu dekat, Kaira hampir tidak bisa bernafas dengan normal apalagi saat melihat tatapan tajam yang masih dapat ditembus meskipun dihalangi kaca mata.

"Mbak? Mbak Kaira nggak apa-apa?"

Pekikan Kaira tadi tentu dapat didengar oleh Aidan diseberang panggilan. Laki-laki yang beranjak dewasa itu tentu sedikit khawatir dengan kondisi kakak sepupunya.

Si pelaku—siapa lagi kalau bukan Davian, seolah tak terganggu justru menggunakan jemarinya untuk membelai dan menarik pelan rahang Kaira. Mengirimkan desiran lembut namun penuh tuntutan yang tiba-tiba saja membuat Kaira jadi seolah melemah. Dia sempat melirik nama pemanggil yang tertulis di layar ponsel istrinya. Sebuah senyuman miring refleks terbit di bibir Davian.

"Y—ya, aku baik-baik saja, kok! Nanti mbak telfon lagi ya, Dan!
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status