Share

62. Tanpa Paksu

Penulis: Estaruby
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-30 20:11:29

Waktu bergulir begitu cepat hingga Davian tidak menyadari bahwa langit telah berubah menjadi lebih gelap. Ini sudah pukul delapan belas, lebih satu jam dari jam kerja biasanya.

Lelaki itu melirik istrinya yang juga masih sibuk menatap laptop. Setelah kesenangan kecil mereka yang terinterupsi tadi, Davian pada akhirnya membuka kembali kunci ruangannya dan tidak melanjutkan rencana jahilnya. Kaira nampak tidak sedang dalam mood untuk melakukan itu disini dan memang staf humasnya diluar cukup perhatian pada mereka sehingga dia bahkan tidak bisa mengunci pintunya tanpa satu alasan jelas.

Pada akhirnya, dua manusia itu memilih untuk melanjutkan pekerjaan masing-masing. Kaira dengan jadwal Davian esok hari serta konfirmasi pada orang-orang yang memiliki janji temu dengannya serta Davian yang melanjutkan menandatangani dokumen-dokumen yang sudah diperiksa Kaira sebelumnya.

Lelaki itu melepaskan kacamata tanpa bingkainya lanjut memijit pangkal hidungnya untuk menghilangkan ketegangan yang t
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   63. Makan Malam Bersama Rekan Kerja

    Mereka tiba di lobi resto sekaligus hotel itu sekitar sepuluh menit kemudian. Tidak lama sebab hanya berjarak sekitar satu kilometer. Kalau bukan karena kemacetan jam pulang kerja, mereka mungkin bisa sampai lebih cepat daripada itu.Kaira berada dalam mobil yang sama dengan Kenny, Aldo dan Tika. Dalam perjalanan menembus kemacetan, suasana disana terasa cukup menyenangkan sebab terutama Aldo dan Tika adalah tipikal yang banyak bicara dan nyeletuk hal-hal lucu. Ada sekitar tiga mobil dengan total dua belas orang yang ikut dalam makan malam hari itu. Hanya staf humas dan juga divisi yang bersinggungan langsung dengan Aldo saja. Setelah semuanya berkumpul, Kaira dan rekan kerjanya bergegas menuju restoran yang berada tepat di lantai teratas hotel ini.Selain sebagai hotel bintang lima, lantai teratasnya memang difungsikan sebagai luxury fine dining restaurant dengan bagian outdoornya digunakan sebagai area lounge rooftop bar yang cukup trendi. Tempat ini konon katanya langganan para ek

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   64. Ayo Pulang!

    Entah bagaimana sampai akhirnya rombongan tersebut kini berada di outdoor resto. Berpindah meja berbeda entah inisiasi dan tanggungan siapa hingga akhirnya Kaira pun harus terus menahan diri dan bahkan duduk dengan canggung di tengah rekan-rekan kerjanya yang satu per satu mulai menunjukkan tanda-tanda kehilangan kesadaran. Kaira merasa jengah saat melihat suasana makan malam yang semula terasa menyenangkan kini dibayangi dengan keributan teman-teman kerjanya yang mulai ngelantur. Aneka minuman tersaji penuh warna di atas meja, dan cengkerama yang awalnya sekadar basa-basi kerja perlahan berubah jadi obrolan yang semakin tak terkendali.Jangan tanya dimana Aldo! Pria itu sudah lebih dulu dicekoki oleh rekan-rekannya yang lain sehingga sudah teler di meja bar. Kaira bukannya hendak menyalahkannya, dia tahu sejak tadi Aldo sudah berusaha untuk menggiringnya pamit saat ajakan pindah meja itu terdengar. Sayangnya, Kaira yang tidak peka pada akhirnya mengabaikan kode-kode dari tangan kana

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   65. Kiss and Make Up

    Di rumah, suasana terasa begitu sunyi namun tegang. Davian berjalan lebih dulu memasuki rumah, melepaskan jasnya dengan sedikit kasar dan melemparkan kunci mobil ke meja. Kaira mengekor di belakang, merasa sedikit bersalah, namun juga sedikit tersinggung atas raut kesal yang Davian tunjukkan sejak mereka meninggalkan restoran dan bar tadi.Jangan tanya perihal bagaimana suasana saat di mobil tadi. Davian tidak sedikit pun meliriknya apalagi mengajaknya bicara. Kaira paham lelaki itu mungkin kecewa, tapi mengapa dia harus menumpu kekesalannya itu pada Kaira seorang sementara dia tahu situasi macam apa yang tadi Kaira hadapi?"Jadi, ini caramu menghargai pekerjaanmu, Kaira? Aku tidak pernah menyangka kamu akan membiarkan dirimu berada di tengah orang-orang mabuk seperti itu," ucap Davian sambil menatap Kaira dengan tatapan tajam.Akhirnya Davian mengeluarkan suaranya. Mungkin pria itu memang sengaja menyimpan semuanya sampai mereka benar-benar berada di rumah. Kaira menarik napas dalam

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   66. Wifey Morning Routine

    Pagi-pagi sekali Kaira sudah mandi dan terjun ke dapur guna menyiapkan sarapan dan juga bekal untuk dirinya dan Davian. Setelah berbaikan tadi malam, dia rasa dia perlu lebih ekstra perhatian pada suaminya. Davian selalu mengusahakan yang terbaik untuknya dan begitupula dia seharusnya.Untuk sarapan, ia memilih membuat menu sederhana namun bernutrisi yakni crambled eggs dengan tambahan smoked salmon yang dibumbui lada hitam dan sejumput perasan lemon untuk menambah rasa segar. Di sampingnya, ia menyusun potongan alpukat yang matang sempurna. Tak ketinggalan roti gandum yang baru keluar dari toaster, sangat hangat dan renyah.Sementara itu, untuk bekal makan siang, Kaira menyiapkan grilled chicken salad. Potongan dada ayam panggang berwarna kecokelatan ditata dengan aneka sayuran segar seperti selada romaine, baby spinach, tomat cherry, dan potongan paprika merah. Ia menambahkan potongan keju feta dan taburan kacang almond sebagai pelengkap. Untuk sausnya, ia siapkan vinaigrette buat

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   67. Hari Minta Maaf

    Kaira mengenakan blazer hitam yang rapi dan tampil penuh percaya diri saat turut mendampingi Davian memasuki ruang meeting untuk pitching proyek arsitektur. Ini adalah kali perdananya sebagai seorang asisten pribadi mendampingi CEO dalam pekerjaannya. Ada semacam rasa gugup yang sempat mendera namun dengan cepat dia sembunyikan dibalik topeng kepercayaan dirinya. She is a profesional, tho!Ini adalah pertemuan penting dengan salah satu klien besar yang sedang mencari partner untuk membangun kompleks perkantoran modern di pusat kota. Davian tampak tenang dan karismatik, dengan Kaira di sisinya yang cekatan mempersiapkan semua materi presentasi di proyektor dan memastikan setiap detail teknis sudah siap.Sejujurnya, proyek kali ini adalah lanjutan dari pekerjaan Davian saat di Davian beberapa minggu yang lalu. Itu juga mengapa Davian yang mengambil posisi untuk langsung presentasi dan memprospek calon klien alih-alih menugaskannya pada staf miliknya.Saat Davian mulai menjelaskan konsep

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   68. Undangan dan Tamu Tak Diundang

    Perasaan Kaira hari ini bisa dibilang begitu bahagia. Dia bangga melihat suaminya sudah tidak tantrum lagi baik kepadanya ataupun pada karyawannya. Begitu pula langkah pertama yang dia buat untuk menunjukkan kinerjanya kepada Davian—menunjukkan bahwa dia berada disini benar-benar untuk bekerja, bukan hanya sekedar mampang sebagai istri CEO saja. Kaira sedang mengambil beberapa salinan dokumen di lantai satu ketika ia mendapatkan sebuah panggilan dari Aidan. Kaira membalas senyum beberapa karyawan yang dia temui sambil masuk ke dalam lift yang hanya diisi oleh dirinya sendiri. "Halo, apa apa, Dan?" Tanya Kaira langsung. Wanita itu agak sulit mengapit beberapa dokumen sembari mengangkat panggilan. "Halo Mbak Kai, gimana mbak? Mbak Kaira bisa dapatkan uangnya?" Kaira lupa memberitahu Aidan setelah hari itu. Dia lupa untuk mengiyakan permintaan Aidan waktu itu karena kesibukan yang tiba-tiba menyerangnya. Sedikit bersyukur sebab Aidan meneleponnya hari ini. "Kamu perlu kapan, Dan? Mb

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   69. Mencurigakan

    Kaira bisa merasakan kecanggungan yang entah mengapa meliputi atmosfer dalam ruangan. Wanita itu memandang tamu yang baru saja masuk ke dalam ruangan Davian—tak ada yang salah. Malah dia kagum, wanita itu terlihat sangat cantik dan juga memiliki pembawaan anggun khas wanita karier pada umumnya. Tapi entah mengapa, dia justru merasakan hal yang aneh dari sorot mata suaminya."Maaf saya datang tanpa berkabar lebih dahulu. Saya sangat berterimakasih karena Pak Davian masih mau menerima saya meskipun hadir tanpa janji," ujarnya santun setelah dipersilakan duduk oleh Davian di sofa tamunya. Davian mempertahankan raut datar khas miliknya, melirik sang istri yang kini sibuk meletakkan jamuan untuk tamunya kali ini. Ada perasaan tidak nyaman namun Davian berjuang keras untuk menutupinya dengan baik dan berusaha untuk tetap profesional."Bagaimana dengan Pak Adrian dan Danendra? Mereka tidak ikut hadir?" Tanya Davian tanpa mau menanggapi basa-basi lebih lanjut. Pria itu duduk dengan gestur te

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   70. Makan Malam Pasutri

    Tak terasa waktu bergulir dengan sangat cepat sampai-sampai Kaira tidak menyadari kalau ini sudah hampir pukul tujuh petang. Artinya, jam kerjanya pun sudah lewat dua jam lalu.Kaira mengenakan penyumbat telinga saat bekerja tadi. Ada belasan dokumen yang perlu dia kurasi sebelum nantinya dokumen-dokumen tersebut hinggap di meja Davian. Belum lagi dia masih terus menerima jadwal masuk untuk Davian sehingga masih harus terus melakukan penyesuaian jadwal dan konfirmasi.Davian bilang dia ada urusan dengan Aldo sehingga Kaira tidak perlu ikut meskipun sebenarnya kewajiban Kaira adalah mengekori kemanapun Davian pergi. Namun mungkin Davian lebih menginginkan Kaira untuk menyelesaikan tugas-tugas dokumennya sekarang daripada ikut dengannya dan Aldo. Lagipula, Aldo ada disana, pria itu masih menjadi tangan kanan Davian untuk beragam urusan.Atau sejujurnya, Davian mungkin hanya menghindari Kaira setelah percakapan mereka tadi siang. Percakapan tanpa jawaban yang dipantik oleh kedatangan Tar

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10

Bab terbaru

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   120. Beralih

    "Ada apa?" Kaira tidak mau basa-basi lebih lama lagi. Mood bersantainya sudah rusak akibat kedatangan Raina yang secara tiba-tiba kembali muncul dihadapannya seperti sekarang ini. Melihat Kaira yang bahkan tidak berusaha ramah padanya, Raina tertawa pelan, "Kamu memang selalu bersikap seperti ini? Apa yang Davi lihat dari seorang wanita cemburuan seperti kamu sebenarnya?" Raina berujar dan bahkan tanpa sungkan menghakimi Kaira dengan mudah, lengkap dengan lirikan meremehkan menandai Kaira dari ujung kepala hingga kaki. Dan apa katanya tadi, cemburuan? Mana pernah Kaira menunjukkan kecemburuan berlebih tersebut sebelumnya? Kaira sejujurnya sudah sensi tiga tingkat. Apalagi mendengar Raina menyebut suaminya dengan penggalan 'Davi'. Sebenarnya tidak begitu masalah, tapi karena Raina yang menyebutkannya, Kaira jadi agak tersulut. Apa mereka masih sedekat itu sampai dengan mudah menyebut nama yang cukup akrab itu? "Apa dokter juga selalu bersikap seperti ini kepada lelaki yang s

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   119. Sebenarnya Apa?

    Setelah perdebatan tipis-tipis tadi, Kaira masuk ke dalam ruangan kerjanya. Langsung menemukan Davian yang tengah duduk di singgasananya sembari menikmati secangkir kopi pagi dengan seutas senyum yang menghiasi wajahnya. "Menikmati pertunjukan dengan tenang?" Sindir Kaira. Dia tahu pasti bahwa suaminya itu memang menonton dari dalam ruangan. Kaira meletakkan tas bawaannya diatas meja, lantas mulai menyiapkan perlengkapan kerjanya secara teliti.Davian masih senyum-senyum di tempatnya, "Jadi sekarang kamu sudah tidak marah lagi?" Tanyanya.Kaira meliriknya sekilas dibarengi dengan sebelah alis yang naik keatas. "Ada apa dengan pertanyaan out of topic itu?"Tiba-tiba saja Davian membahasnya. Kaira yakin seratus persen bahwa apa yang sekarang ini Davian lakukan adalah hanya untuk menjahilinya. "Buktinya kamu lebih mempercayai aku dibanding termakan permainan kata-kata Dokter Raina," tutur Davian yang kini memangku dagunya dengan kedua tangan. Lelaki dewasa itu justru nampak lucu dengan

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   118. Menyapa Dengan Tenang

    Saat Kaira tiba di kantor pagi ini, dia tidak terkejut melihat sosok Raina sudah berdiri di depan ruangan Davian. Wajah perempuan itu tampak tenang, meskipun jelas ada sesuatu yang ingin ia sampaikan.Jelas dia telah menduganya. Beberapa panggilan dan pesan yang dikirimkan semalam, bahkan di waktu istirahat, sudah pasti Raina tidak akan menyerah begitu saja. "Bu, ada tamu. Beliau bilang ingin menemui Pak Davian," ujar Tika sembari berbisik pelan. Sebagai pihak pertama di lantai Ruangan Direktur, Tika adalah yang bertugas untuk berkomunikasi dengan Kaira ataupun Davian apabila ada tamu. Juga menerima dari resepsionis utama yang berada di lantai dasar. Namun sepertinya, kedatangan tanpa jadwal dan brief sebelumnya ini membuat Tika agak sedikit kebingungan. Kaira melirik Raina yang tengah duduk dengan santai, "Bapak bilang apa?" Dia tahu suaminya sudah lebih dulu sampai ruangan hari ini. Seharusnya Davian sekarang sudah berada di ruangan. Tika bersiap untuk berbisik, dia mengecilkan s

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   117. What A Nightmare

    Suara-suara aneh tiba-tiba saja terdengar berisik dan mengganggu pendengaran. Belum lagi guncangan kecil yang menyebabkan pergerakan pada tempatnya berada cukup mengusiknya. Kaira yang masih diliputi setengah rasa kantuk terpaksa membuka matanya untuk menemukan sumber gangguan.Matanya terbelalak, saat ini dia menghadap samping. Tepat menyaksikan bagaimana seorang wanita menduduki atau bahkan bisa dikatakan tengah menunggangi suaminya—tepat disampingnya. Pemandangan gila yang membuat Kaira berdebar sakit menyaksikannya. Lenguhan dan kesibukan dari sepasang insan gila disebelahnya cukup membuat Kaira tak bisa menahan air mata dan juga amarah. Namun tetap saja, Kaira tak bisa menggerakkan tubuhnya atau bahkan sekadar mengeluarkan suaranya. Ia kaku dan bisu. Ingin berteriak namun seolah tak bisa keluar apapun.Ketika pasangan gila itu menatap kearahnya, mereka tersenyum, dan itu jelas membuat Kaira semakin diliputi kemarahan. Bagaimana bisa suaminya dan Raina melakukan ini disana?Mata

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   116. Panggilan Suara

    Davian akhirnya kembali ke rumah setelah seluruh urusannya di rumah sakit selesai. Tubuhnya masih lemah, tetapi jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Begitu memasuki rumah, Kaira sigap membantunya duduk di sofa sebelum membawa bantal tambahan agar suaminya lebih nyaman."Pak Aldo, mau minum sesuatu? Teh ataupun soft drink?" Tanya Kaira pada Aldo yang sudah setia membantunya dan mengantar mereka pulang ke rumah dengan selamat.Aldo melirik Davian, memahami makna tatapan Davian dan tersenyum tipis berusah atak terlalu kentara. "Terima kasih, tapi tidak perlu repot, bu. Saya izin untuk langsung pulang ke rumah sekarang," ujarnya menolak halus tawaran Kaira.Tak membiarkan Kaira membujuk atau melakukan percakapan tambahan, Davian menambahkan narasi yang mungkin bisa membantu. "Benar, orang rumah pasti lebih tenang jika kamu berada disana. Terima kasih atas bantuannya ya, Do! Salam buat tante dan semoga lekas sembuh," ujar Davian pada Aldo yang pada akhirnya juga disetujui oleh Kaira. "Ah

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   115. Rekonsiliasi?

    Percakapan dengan Aldo terus berputar di kepalanya. Kaira yakin selama ini dia tidak melakukan sesuatu yang menyalahi aturan, tapi mengapa kemudian dia harus menghadapi segala macam kebetulan di dunia yang luasnya tak terhingga namun ternyata seolah sangat sempit ini?Dokter Raina adalah putri sulung mantan bosnya—putri dari Hanan Suditra?Jadi, dialah putri hilang yang sempat dia dengar desas-desusnya karena berselisih dengan ayahnya itu? Alasannya adalah ini? Karena rasa bersalahnya pada Davian?Mengapa semuanya jadi bertumpukan seperti ini? Itukah yang membuat Hanan Suditra memandangnya remeh sebelumnya? Karena mungkin dia pikir Kaira tidak akan pernah sebanding dengan putrinya untuk mendampingi Davian?"Bu Kaira, anda baik-baik saja?"Lamunannya terketuk, Kaira dengan cepat kembali pada dunia nyata—berada di ruang rawat bersama dengan Davian dan juga dokter yang tengah menjelaskan beberapa hal sebelum memperbolehkan Davian untuk beristirahat di rumah.Kaira melirik dokter dan suam

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   114. Kebetulan?

    "Kamu benar-benar dengan bangga menyebut diri sebagai seorang istri saat bahkan kamu sendiri tidak tahu kesulitan yang Davi tengah hadapi?"Kaira menutup matanya sembari menahan sesak di dada yang terus memenuhinya. Wanita itu duduk di kursi panjang rumah sakit sendirian—memikirkan kembali keganjilan belakangan ini yang tak pernah dia anggap sebagai pertanda apapun. Tapi sentilan sinis dari Raina membuatnya merasa rendah diri. Apa dia benar-benar se-egois itu dan begitu cuek terhadap suaminya sendiri hingga bahkan tidak mengetahui bahwa Davian belakangan ini memang berada dalam kondisi tubuh kurang baik?"Bu Kaira.."Kaira melirik suara yang tiba-tiba menyapanya. Menatap lelaki tinggi dihadapannya yang hadir dengan kedua tangan bertautan dan raut bersalah."Saya minta maaf karena tidak bisa menemani Pak Davian tadi," ucapnya sembari menunduk.Kaira menghela nafas, ini juga bukan salah Aldo sama sekali. "Pak Aldo... Bagaimana kondisi ibu anda?"Aldo tersenyum tipis, "Syukurnya kondisi

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   113. Si Paling Tahu

    "Mas Davian kenapa?"Ketika Dokter Raina keluar, Kaira berusaha keras menata perasaannya. Mengesampingkan seluruh ego dan kecurigaannya sebab yang terpenting saat ini baginya adalah keadaan Davian.Davian menatapnya lama, seolah ada banyak yang ingin dia sampaikan namun semuanya tertahan di ujung lidah. Pada akhirnya, dia hanya bisa menjawab seadanya. "Enggak apa-apa, Kai. Cuma diminta untuk istirahat saja," ujarnya dengan seberkas senyum yang kelihatan dipaksakan.Lama Kaira terdiam sampai akhirnya dia menghela nafas pelan, "Bagaimana tadi kejadiannya? Apa benar seperti yang Dokter Raina katakan?"Davian melihat dan mendengar bagaimana istrinya itu menatapnya datar. Seolah tak ada apapun yang terjadi diantara mereka. Dia bahkan tidak keberatan menyebut kembali nama Raina."Tadi seusai rapat, tiba-tiba saja kepalaku pusing. Sebenarnya perut juga sudah tidak enak sejak pagi. Saat keluar ruangan, tiba-tiba saja aku muntah dan ya seluruhnya gelap."Kaira menghela nafas untuk kesekian ka

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   112. Kecurigaan Berlanjut

    Kaira menatap layar laptop dengan fokus, tangannya lincah mengetik sembari mengecek ulang jadwal dan laporan yang menumpuk di mejanya. Sejak pagi, ia sudah disibukkan dengan berbagai tugas sebagai asisten pribadi Davian, memastikan semua agenda berjalan lancar. Begitu juga delegasi tugas untuk merapikan kembali dokumen di ruangan.Namun, ada satu hal yang membuat pikirannya tidak tenang—Davian belum juga memberi kabar.Sejak siang tadi, suaminya pergi bersama Aldo untuk menghadiri rapat penting di luar kantor. Memenuhi persyaratan dari Mama Tania dan tentu juga Davian bahwa Kaira tidak boleh terlalu banyak bekerja dan juga tidak boleh sering-sering ikut dinas keluar. Makanya untuk saat ini Kaira harus puas untuk jaga kandang dan menyeleksi pekerjaan para staf dan membiarkan Aldo yang wara-wiri bersama suaminya.Awalnya, Kaira tidak terlalu khawatir. Namun, seiring waktu berlalu hingga sore menjelang, Davian belum juga kembali. Berkali-kali ia menghubungi ponselnya, tapi hanya nada sam

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status