Home / Romansa / Mendadak Dilamar Kakak Mantan / 37. Menyerang Atau Diserang

Share

37. Menyerang Atau Diserang

Author: Estaruby
last update Last Updated: 2024-09-24 15:58:49

Membeku, tubuh gadis itu mendadak kaku saat mendengar kalimat dari suaminya.

Ini bukan seperti mereka tidak pernah berciuman sebelumnya. Kalau dihitung-hitung, mereka sudah pernah kecup dahi, kecup bibir, hingga benar-benar berciuman kemarin di balkon. Kaira masih ingat dengan sangat jelas bagaimana Davian begitu lihai membuainya semalam.

Tapi tetap saja, mendengar kata tersebut diucapkan sebagai sebuah permintaan membuat Kaira menumbuhkan semacam perasaan tertekan. Bisa-bisanya Davian mengucapkannya secara gamblang begitu.

Kaira berkedip lambat dua kali, waktu serasa melambat saat pandangan mereka terkunci satu sama lain menampakkan ekspresi yang jauh berbeda diantara keduanya. Kaira dengan raut kebingungan sementara Davian di lain sisi terlihat sangat santai seolah kalimatnya tadi tidak berarti apa-apa.

Cukup lama tidak menanggapi Davian, sisi tidak mau kalah Kaira tiba-tiba saja menyala di tengah kepanikan. Davian saja bisa sebegitu tenangnya, mengapa Kaira tidak bisa?

"Yang ben
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   38. Permainan Ego

    Hening menyerang namun tidak satu-pun dari sepasang insan tersebut mundur dari posisinya masing-masing. Kaitan netra keduanya kian panas seolah masing-masing menggelanyarkan api pada lawannya. Sensasi menyenangkan menggelitik keduanya. Kaira merasa sisi rasionalnya mungkin akan menolak, tapi ada dorongan lain yang membuatnya kini dengan perlahan justru mendorong suaminya kebelakang—posisi tidur telentang dengan Kaira bebas berkuasa diatasnya."Nggak masalah. Aku akan membuktikan kalimatku," ujarnya sebelum menyampirkan rambutnya. Gadis itu dengan berani menduduki Davian. Kaira kembali menyerang bibir, mengecup dan memagut dengan lebih bertempo dibanding sebelumnya. Davian di sisi lain tentu saja mengikuti instingnya. Laki-laki itu tersenyum dalam ciuman mereka. Memegang pinggang ramping Kaira sembari membalas pertikaian bibir mereka yang lebih dalam dan juga lebih lembut dari ciuman awal.Dia merasakan bahwa Kaira penuh dengan kehangatan, gadis itu selalu punya cara untuk membuatnya

    Last Updated : 2024-09-25
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   39. Liburan Seharian

    Sepasang insan yang masih anyar-anyarnya tertaut sebagai sepasang suami istri itu bangun dari tidur cukup lebih pagi daripada biasanya. Perjalanan liburan mereka hari ini agendanya cukup padat sehingga mengharuskan mereka berdua berangkat pagi-pagi buta.Meskipun keduanya hanya tidur kurang dari empat jam. Memori panas semalam masih cukup mengganggu mereka. Terutama Kaira yang sampai sedikit canggung tiap melihat suaminya. Meski begitu, ego wanita itu terluka saat menyadari mungkin hanya dirinya yang merasakan kecanggungan akibat semalam. Pada akhirnya, dia mencoba untuk bermain dengan apik. Davian keluar dari kamar mandi dengan pakaian kasual yang menambah kadar ketampanannya. Lelaki itu memilih kaus berkerah berwarna biru tua dan celana panjang khaki yang ringan namun tetap rapi. Dia mengenakan sepatu slip-on yang mudah dilepas serta melengkapi penampilannya dengan kacamata hitam.Sementara itu, Kaira memilih pakaian yang nyaman namun tetap sopan untuk kunjungan mereka. Agenda per

    Last Updated : 2024-09-26
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   40. Info Loker

    Memang benar bahwa waktu adalah hal paling berharga yang tak boleh disia-siakan. Rasanya baru sebentar menyusuri beberapa tempat wisata di Thailand. Namun sekarang ini langit gelap telah menyapa dua insan berbeda gender yang tengah berjalan kaki menyusuri jalanan malam Bangkok. Seharian bersama Davian menguak banyak sisi baru dari lelaki itu yang tak banyak dia ketahui sebelumnya. Kaira tak sadar bahwa orang seperti Davian sebenarnya punya banyak kesamaan dengannya terutama dalam selera arsitektur, bacaan, musik dan bahkan suasana favorit. Poin plusnya, Davian juga seorang expert jika itu bicara tentang arsitektur.Sekarang ini, keduanya sama- sama tersesat dalam pekatnya malam. Di tepian Sungai Chao Phraya yang tenang, gemerlap lampu Asiatique The Riverfront mulai menyala, menambah kehangatan suasana malam di Bangkok. Kaira dan Davian berjalan beriringan, tangan mereka bersentuhan sesekali, menikmati angin malam yang sejuk setelah seharian menjelajahi pasar dan wahana di sekitar kaw

    Last Updated : 2024-09-28
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   41. River Date

    Rupanya ada rencana lain yang Davian hendak wujudkan saat dia memboyong sang istri ke Chao Phraya. Kaira sudah mulai merasakan keganjilan saat Davian tak kunjung membawanya kembali ke resort. Lelaki itu seolah selalu punya topik baru untuk mengalihkan pertanyaan Kaira tiap kali wanita itu mengatakan bahwa ini sudah cukup larut dan menanyakan kapan mereka akan kembali ke penginapan.Davian menggiringnya menuju jembatan kayu. Dengan ringan menarik Kaira untuk memasuki kapal pesiar yang tengah bersandar."Mas.." ragu Kaira. Wanita itu sedikit takut untuk menjejakkan kakinya melangkah naik.Melihat itu, Davian tersenyum lantas menggenggam tangannya dengan lembut."Sini, aku bantu!" Ragu-ragu Kaira mulai melangkahkan kakinya masuk. Mulai merasakan sedikit pergerakan dari kapal yang sepertinya hendak berlayar."Kamu takut?" Tanya Davian.Kaira yang masih belum melepaskan genggamannya pada Davian dan bahkan kini cukup merapat seolah masuk dalam pelukan sembari memandangi sekitarnya. Mencoba

    Last Updated : 2024-09-29
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   42. Satu Setengah Jam

    Suasana sungai Chao Phraya sangat memukau. Ketika kapal mulai berlayar, pemandangan gedung-gedung tinggi dan kuil-kuil megah yang diterangi lampu malam di kedua sisi sungai terlihat indah. Cahaya lampu berkilauan di atas permukaan air yang tenang, memberikan kesan romantis. Suara gemericik air yang tenang berpadu dengan musik lembut di latar belakang, menciptakan atmosfer yang damai namun berkesan.Angin malam yang sepoi-sepoi memberikan kesejukan yang menyenangkan, sementara aroma hidangan khas Thailand yang disajikan di kapal menggugah selera. Kilauan jembatan dan lampu kota yang memantul di sungai menambah suasana elegan, terutama saat kapal melewati ikon-ikon kota seperti Wat Arun dan Grand Palace. Suasana ini memberikan pengalaman yang mendalam, menyejukkan, dan sempurna untuk menikmati makan malam dalam suasana romantis di tepi sungai yang bersejarah.Sebuah atmosfer yang sempurna bagi sepasang sejoli yang tengah hangat-hangatnya.Kaira mengerjap pelan saat merasakan Davian mene

    Last Updated : 2024-09-30
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   43. Pembuktian 'Satu Setengah Jam'

    Sayang sekali, kapal yang Davian sewa untuk makan malam romantisnya bersama Kaira tidak menawarkan fasilitas untuk menginap atau tidur di dalam kapal. Mereka turun di dermaga tepat lima menit setelah kalimat ambigu dari Kaira terucap. Setelah turun, tak ada percakapan berarti yang terjalin. Supir telah menunggu mereka dan Davian hanya menarik istrinya untuk cepat masuk ke dalam mobil dan bahkan masih tidak melepaskannya setelah mereka sampai resort sehingga Kaira hampir seperti ditarik paksa olehnya."M-mas! Pelan-pelan!" Keluh Kaira dalam perjalanan menuju kamar mereka. Davian melirik Kaira sekilas saat keduanya berada dalam lift. Mengendurkan cengkramannya, tentu saja tanpa melepaskan pegangannya pada sang istri. Netra lelaki itu tajam menatap Kaira yang masih bertanya-tanya tentang apa kiranya kesalahan yang dia lakukan hingga Davian nampak sedingin itu. Padahal sebelumnya mereka baik-baik saja, kan?Kurang dari dua puluh menit, Davian berhasil memboyong istrinya kembali ke kamar

    Last Updated : 2024-10-01
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   44. Pertarungan Panas (+)

    Nafas Kaira tercekat ketika sang suami semakin melebarkan pahanya lantas menurunkan tubuhnya sendiri. Posisi Kaira terduduk di atas meja dengan kaki terbuka lebar dan pakaian sudah tak lagi di tempat yang semestinya. Menahan nafas ketika nafas Davian yang hangat berada tepat dihadapan intinya. Bibir Davian mengulas senyuman licik saat menatap wajah istrinya yang memerah. Tanpa aba-aba, Davian memulai aktivitasnya sehingga Kaira yang terkejut juga tanpa aba-aba melolongkan desahannya.Rasanya menyebalkan sekali. Sesuatu yang bagi Kaira seharusnya tidak perlu dilakukan, ingin menolak tapi entah mengapa tubuhnya seolah bereaksi sebaliknya. Saat ini dia tidak tahu apa yang dia inginkan, hanya bisa mengikuti respon tubuh yang benci dia akui sepertinya menginginkan lebih. Kaki Kaira bergerak-gerak hendak menjepit kepala Davian sebab sensasi asing yang tengah dirasakannya. Bukan hanya geli, Kaira serasa hampir menggila karenanya. Davian terus menahan pahanya agar tidak terus bergerak. Seme

    Last Updated : 2024-10-02
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   45. Pasca Bulan Madu

    Keesokan paginya, Kaira perlahan terbangun dan menemukan dirinya terbungkus dalam selimut dengan nafas hangat yang secara teratur menerpa lehernya dari belakang. Dia juga menyadari lengan kuat suaminya tengah melingkari tubuhnya dengan sangat posesif. Tubuh yang kokoh itu menempel di punggungnya. Berbagi kehangatan satu sama lain tanpa memberi jarak sedikitpun.Sejujurnya, ini adalah perasaan yang luar biasa, perasaan paling asing namun menyenangkan yang sepertinya pernah Kaira rasakan. Meskipun setelah itu, dia mulai merasakan sakit di sekujur tubuh.Dia meringis tanpa suara. Kali pertamanya semalam dan gempuran Davian yang menggila merupakan kombinasi luar biasa yang membuatnya hampir lupa daratan. Seluruh tubuhnya terasa kaku dan juga pegal. Kakinya bahkan terasa seperti jelly, pinggulnya sakit, lengan lemas, dan perut keram seperti habis dijahit. Kombinasi pagi yang luar biasa, belum pernah sebelumnya dia merasakan kelelahan ini. Bahkan jika dibandingkan dengan ingatannya tentang

    Last Updated : 2024-10-03

Latest chapter

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   104. Ngidam Produktif

    Pagi ini Kaira bangun lebih awal. Jika biasanya Davian akan merecoki tidur Kaira dengan membuat wanita itu terbangun melalui decap ciuman dan bahkan kegiatan-kegiatan panas pagi hari, belakangan ini sepertinya tidak lagi. Atau untuk sementara tidak dulu. Kondisi kehamilan Kaira yang masih sangat awal dan juga kesehatan Davian yang malah turut angin-anginan membuat mereka lebih sering saling merawat sekarang. Ada bagusnya, bukan? Kalau tidak, Kaira sudah pasti gempor sebab harus melayani nafsu Davian yang terkadang tidak terkendali itu.Wanita itu membelai perut ratanya, mengirimkan kasih sayang pada sang buah hati yang tengah bertumbuh di dalam sana. Ia melirik wajah damai suaminya yang masih tertidur pulas. Setelah kemarin periksa ke dokter dan mendapatkan cukup banyak obat, Davian langsung tepar. Kaira sama sekali tak ada niatan merecoki tidur suaminya hari ini. Ini akhir pekan dan memang sudah sepantasnya Davian menikmati istirahatnya tersebut.Ada banyak hal yang harus Kaira kerj

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   103. Morning Sick

    Davian duduk di kursi kerjanya dengan ekspresi gelisah. Pagi itu, ia merasa mual sejak baru bangun tidur. Pikirnya karena terlambat makan dan mungkin masuk angin sebab semalam pulang meeting di lokasi yang cukup berangin. Merasa kondisinya tak begitu buruk, dia putuskan untuk tetap ke kantor seperti biasa. Namun alih-lih membaik, rasa aneh dalam tubuhnya justru makin menjadi-jadi. Ia menekan pelipisnya, mencoba mendoktrin tubuhnya sekaligus untuk menenangkan perutnya yang terus bergejolak. Wajahnya pucat, dan ia bahkan enggan menyentuh secangkir kopi yang biasanya menjadi penyemangat paginya.Tumben sekali ia merasakan gejala yang seperti ini. Davian menunduk di meja kerjanya, perlahan mulai merebahkan kepalanya diatas meja tersebut. Kaira yang baru saja masuk ke dalam ruangan menjadi sangat khawatir. Dia berjalan dengan cepat lantas meraup wajah sang suami. Tidak ada demam, namun tidak biasanya wajah sang suami pucat begini."Mas, kamu kenapa?" tanya Kaira dengan nada khawatir. Seb

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   102. Suami Siaga

    Siang itu, suasana rumah terasa hangat meski di luar hujan rintik-rintik. Davian membantu Kaira melepas jaketnya begitu mereka masuk ke dalam rumah sepulang dari hotel dan rumah sakit. Wajahnya tampak serius dengan gesture tubuh yang hampir setiap waktu selalu memegangi punggung dan perut Kaira padahal masih rata. Davian nampak penuh kekhawatiran yang membuat Kaira tak tahan untuk tersenyum kecil melihatnya.“Kaira, mulai sekarang kamu harus banyak istirahat, ya,” kata Davian sambil membimbing istrinya duduk di sofa. “Enggak usah capek-capek lagi, aku yang akan urus semuanya.”Kaira tertawa menyaksikan bagaimana suaminya itu bahkan menjadi sangat-sangat menempel padanya hingga membuat Kaira jadi terbatas ruang gerak. Bahkan hanya sekedar bergerak mengambil remote AC di meja saja Kaira harus ditempeli Davian hingga sebegitunya.“Mas, aku baik-baik saja kok. Enggak usah khawatir berlebihan begitu,” jawab Kaira lembut, senyum manis menghiasi wajahnya.Davian memandangnya dengan raut tega

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   101. Pengumuman Penting Keluarga

    Hampir semua manusia yang berada dalam ruangan rawat tersebut menatap dokter tanpa kedip. Wajah-wajah bingung itu memiliki tanya dalam benak, mengapa dokter mengatakannya pada Kaira? Bukankah Cindy yang tengah mengandung? "Dok? Anda mengatakan ini pada putri saya yang mana?" Tanya Mama Rajendra memastikan. Dokter yang melihat kebingungan di wajah pasien dan keluarganya itu menegaskan kembali, "Ibu Kaira tentu saja. Usia kandungannya masih sangat muda dan rentan. Syukurnya tidak ada benturan yang membahayakan kesehatan janin," ulang sang dokter. Kali ini dengan jelas menyebut nama Kaira. Davian melirik sang istri yang nampak syok. Begitupula Mama Rajendra yang tengah mencerna situasi. Di satu sisi dia sangat bahagia mengetahui menantunya itu kini tengah berbadan dua, di sisi lain dia tidak bisa tidak khawatir melirik Cindy dan Alvero yang nampak memalingkan wajah. Ada apa ini? Bukankah Cindy juga tengah hamil? "Lalu..bagaimana dengan Cindy?" Mama Rajendra bertanya penuh harap,

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   100. Insiden

    Suara bel lift berbunyi saat pintu terbuka. Kaira melangkah masuk, menatap lurus ke depan sambil sesekali memeriksa ponselnya. Langkahnya terhenti ketika dia mendapati Cindy sudah berdiri di dalam lift, masih mengenakan pakaian kasual tapi tetap elegan, sisa kemewahan pernikahannya semalam seolah masih terasa.Kaira menarik napas pelan, menyadari situasi ini tak akan mudah. Namun, dia mencoba tersenyum kecil, memecah kecanggungan."Kemana?" Tanyanya sebelum memencet tombol. Cindy bersidekap membuang muka, "Lobi," ujarnya singkat. Kaira mengangguk lantas menekan tombol tujuan mereka yang ternyata sama. Tidak mengherankan sebab pagi ini mereka memang sama-sama harus checkout dari kamar hotel dan menuju kediaman utama. Kaira turun ke lobi lebih lambat daripada suaminya sebab katanya ada yang harus Davian urus lebih dulu. Mungkin juga Cindy memiliki case yang sama sepertinya.Kedua makhluk cantik itu saling membuang muka, hening di dalam ruang tertutup yang entah mengapa terasa sangat l

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   99. After Party

    Pernikahan siapa, yang lelah siapa. Meskipun Kaira tak banyak bergerak di pesta pernikahan 'adik iparnya' itu, dia tetap merasakan kelelahan super. Wanita yang tengah melepas cepolan rambutnya itu meluruskan kedua kakinya yang lelah setelah turut seharian berdiri mengenakan heels. Kaira belum mengganti kebaya setelan keluarganya, namun rasanya dia hampir tak punya tenaga untuk bahkan membersihkan diri sebelum tidur. Kaira kembali ke kamar hotel bersama dengan sang suami. Memang malam ini keluarga mereka masih stay di hotel sebab acara berlangsung seharian sejak pagi hingga malam. Ini pukul 11 malam—ketika pada akhirnya Kaira bisa kembali ke kamar untuk beristirahat. Sebagai seorang introvert, Kaira rasa energi dirinya tersedot maksimal selama acara. Itu jauh lebih melelahkan daripada aktivitas fisik baginya. Apalagi, statusnya sebagai menantu sulung di keluarga Rajendra membuatnya harus mau tidak mau mempertahankan senyuman di wajah dan turut serta menyapa tamu-tamu keluarga. Bagian

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   98. Saudara Ipar

    Ada banyak hal yang terjadi belakangan. Waktu rasanya berjalan begitu cepat dengan beragam kejadian dan plot twist tak terduga yang menyerang kehidupan. Tapi begitulah, namanya juga hidup.Hingga hari ini, Kaira tak pernah mendapatkan panggilan secara personal dari sang bude. Entah apa yang terjadi disana, tapi Kaira yakin ayahnya masih cukup bijak dan tidak akan membiarkan adik semata wayangnya itu hidup susah juga. Jadi, Kaira punya sedikit keyakinan bahwa semuanya baik-baik saja. Hari ini Kaira nampak cantik mengenakan kebaya seragaman yang senada dengan ibu mertuanya. Rambutnya disanggul sederhana dengan makeup yang membuat fitur wajahnya semakin ayu. Gelaran pernikahan hari ini dilangsungkan secara privat, hanya keluarga kedua mempelai dan kerabat dekat saja yang diundang.Yap, sat-set, pernikahan Alvero dan Cindy berjalan mulus sesuai rencana. Suara musik lembut mengisi ruangan resepsi yang dipenuhi dekorasi bunga putih dan emas. Cindy dan Alvero berdiri di pelaminan, tersenyum

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   97. Ibu Kos

    Kaira mengerjapkan matanya tidak percaya. Dia tidak salah dengar, kan?Lahan Madika yang merupakan salah satu proyek mereka, ternyata justru Davian siapkan untuk dimiliki atas nama Kaira. Wanita itu bahkan tidak punya sedikitpun clue mengenai hal ini sebelumnya. Davian memberikan kumpulan kunci, membiarkan Kaira menggenggamnya dengan bingung melongo. Masih tidak seratus persen percaya dengan apa yang ada di tangannya dan juga perkataan Davian tadi. Untuknya? Yang benar saja?Melihat Kaira yang masih mematung, Davian dengan gemas menariknya. Pria itu mengarahkan Kaira untuk mengamati lebih dekat kepemilikan barunya. Lelaki itu membuka pintunya dan membawa Kaira masuk untuk memeriksa semuanya secara lebih dekat."Ini tempat yang aku siapkan buat kamu. Kamu pernah bilang ingin punya tempat usaha sendiri, kan? Jadi aku pikir, kenapa nggak aku wujudkan? Ini kos-kosan milikmu sekarang."Kaira terdiam, matanya berkeliling menatap setiap sudut ruangan. Interiornya telah diatur sedemikian rup

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   96. Hadiah Kaira

    Davian tertawa saat melihat istrinya keluar dari kamar mandi dengan cara berjalan yang terlihat aneh. Wanita itu sudah kembali mengenakan pakaiannya semalam, rapi dengan makeup seadanya namun tetap cantik. Yang lucu hanya satu, bibirnya yang terus manyun sebab melihat sang suami tengah jelas-jelas menahan tawa kencang saat melihatnya."Ini juga gara-gara kamu, mas!" Sebalnya. Kaira duduk diatas kursi—tentunya setelah susah payah berjalan bahkan tanpa bantuan suaminya. Tapi lelaki yang beberapa tahun lebih tua darinya itu justru menertawakannya. Davian berusaha menghentikan tawanya, pria itu harus menggunakan akal sehatnya untuk sekarang. Tadi dia bablas tertawa namun akhirnya sadar bahwa itu mungkin tidak akan menguntungkannya sama sekali.Maksudnya, ini bahkan bukan kali pertama, kedua, ataupun ketiga, tapi Kaira masih sama seperti biasa. Paham maksudnya, kan?Sebenarnya, salah siapa? Davian memang tidak bisa menahan diri ketika melihat istrinya. Apalagi saat semalam Kaira berinisi

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status