Share

5. Blind date

Author: Aprilia Choi
last update Last Updated: 2024-12-09 18:46:37

Apa kamu sanggup?” tanya Raka sekali lagi karena Kinara tak kunjung menjawab pertanyaan darinya.

Kinara mengangguk ragu. “Saya akan berusaha untuk bisa menyelesaikan semua kontrak kerja yang sudah saya sepakati, tapi setelah itu saya tidak bisa lagi menerima kontrak yang baru. Karena selain berhenti dari manajemen dan rumah produksi ini, saya juga akan berhenti dari dunia hiburan,” terang Kinara sambil membalas tatapan Raka yang terasa dingin padanya.

“Mengapa mendadak? Apa ada masalah?”

“Tidak ada, Pak. Memang keputusan ini sudah saya rencanakan sejak lama, saya harap Bapak bisa mengerti.”

“Di saat kita mulai terasa dekat, mengapa kamu malah ingin menjauh dariku, Kinara?” batin Raka sambil menatap lurus ke arah Kinara dengan pandangan kosong.

“Maaf, Pak ... Pak Raka ....”

Panggilan dari Kinara membuat Raka tersadar akan lamunannya, ia pun sedikit berdeham sebelum kembali melanjutkan percakapan dengan Kinara.

“Baiklah, untuk sementara ini saya simpan dulu surat pengunduran diri kamu. Saya harap kamu bisa berubah pikiran dan kembali melanjutkan kerja sama dengan perusahaan kami,” ujar Raka terdengar penuh harap agar Kinara tetap bisa bekerja bersamanya.

Setelah percakapan mereka selesai, Kinara pun segera pamit untuk melanjutkan kembali pekerjaannya. Sedangkan Raka tengah dilanda kegelisahan hebat akan perasaannya sendiri pada wanita yang selama ini ia kagumi secara diam-diam.

**

Malam harinya, Kinara sudah tiba di rumah dan kini tengah menikmati makan malam bersama kedua kakaknya.

“Kakak senang sekali Ara, akhirnya kamu bisa makan malam bersama kami lagi di rumah. Apa lagi jika kamu sudah mundur dari dunia hiburan, kami akan mendukung apa pun keputusan kamu,” ujar Yura dengan tersenyum bahagia.

Kinara lantas membalas senyuman kakak kandungnya itu. “Terima kasih karena sudah selalu mendukungku selama ini. Aku juga senang bisa meluangkan waktu bersama kalian, maaf karena akhir-akhir ini aku sangat sibuk sekali,” sesalnya.

“Tidak apa-apa, Ara. Kami sangat mengerti bagaimana sibuknya artis terkenal seperti kamu,” canda Dimas—sang kakak ipar. “Jangan lupa, tolong luangkan waktu untuk bertemu dengan pria yang sudah kita bicarakan kemarin ya,” sambungnya.

Kinara telah selesai dengan makannya, lantas ia pun menghabiskan segelas air putih di hadapannya sebelum menjawab perkataan Dimas. “Aku kira kalian hanya bercanda, jadi ini serius ya aku akan dijodohkan?” tukas Kinara.

“Tentu saja, Ara. Kakak dan mas Dimas tidak akan main-main jika itu menyangkut masa depan adik kami tercinta, jadi tolong ya luangkan waktu satu hari untuk bertemu dengan pria itu,” pinta Yura dengan tatapan memohon pada sang adik, membuat Kinara akhirnya mengiyakan permintaan kedua kakak tercintanya itu.

“Baiklah, demi kalian ... aku mau bertemu dengannya, tapi hanya untuk berkenalan dan tidak lebih,” kata Kinara dengan tegas.

Yura dan Dimas tersenyum bersamaan dengan jawaban Kinara. “Tenang saja, yang penting kalian bertemu dulu. Untuk selanjutnya, kami akan menyerahkan keputusan itu sepenuhnya kepada kalian nantinya.”

Kinara akhirnya mengangguk sepakat dengan perkataan kedua kakaknya.

“Aku tidak ingin menjalin hubungan lebih dengan pria lain, tidak ada yang bisa menggantikan Davian dari hatiku,” batin Kinara seraya tersenyum masam.

**

Hari yang ditentukan telah tiba, Kinara sudah sampai di lokasi tempatnya akan bertemu dengan pria yang ingin kedua kakaknya jodohkan padanya. Kinara mengedarkan pandangan di sekitar taman yang menjadi tempat mereka akan bertemu nantinya, tepat pukul 5 sore saat wanita itu melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

“Seharusnya dia sudah sampai, tapi ternyata tidak ada. Apa lebih baik aku pulang saja?” gumam Kinara sambil masih mengedarkan pandangan lalu netranya berhenti tepat saat Raka menghampirinya dengan membawa sebuket bunga mawar berwarna merah.

“Hai, kamu Kinara, kan? Sedang apa di sini?” sapa Raka saat sudah berdiri berhadapan dengan Kinara.

“Hai, Pak Raka. Saya sedang menunggu seseorang, tapi sepertinya dia tidak jadi datang. Jadi, saya akan pulang saja. Permisi,” pamit Kinara sambil berjalan melewati Raka tanpa menunggu tanggapan pria itu.

“Tunggu, Ara ....”

Panggilan dari Raka membuat Kinara menghentikan langkah lantas memutar kembali jalannya menghampiri pria itu.

“Pak Raka memanggil saya? Anda tahu dari mana nama panggilan itu?” cecar Kinara tak sabaran.

Raka lantas tersenyum lalu memberikan buket bunga yang ia bawa pada Kinara. “Saya Alva ... Raka Alvareza,” ujar Raka memperkenalkan dirinya.

“Jadi, Pak Raka itu Alva yang mau dijodohkan dengan saya?” tukas Kinara sambil menerima dengan ragu bunga pemberian Raka.

Raka mengangguk sambil tersenyum kembali, membuat Kinara menutup mulut dengan tangan kananya seakan tak percaya akan kenyataan yang sedang terjadi padanya.

“Ya Tuhan, mimpi apa aku semalam bisa dijodohkan dengan pak Raka. Tidak, ini tidak mungkin. Aku tidak mau meneruskan perjodohan ini,” batin Kinara berusaha mengelak dari kenyataan.

“Sudah hampir senja, bagaimana kalau kita pergi dari sini sekalian mencari makan malam?” tawar Raka yang kembali dengan wajah datarnya.

Teringat dengan permintaan kedua kakaknya untuk mengenal terlebih dahulu pria yang akan dijodohkan dengannya, membuat Kinara akhirnya mengangguk setuju lalu mengikuti Raka untuk pergi dari taman menggunakan mobil pria itu.

**

Kinara dan Raka kini tengah menikmati makan malam di sebuah restoran yang tidak jauh dari taman tempat mereka bertemu tadi. Selama makan, keduanya hanya saling terdiam dan sesekali hanya saling melirik satu sama lain. Tidak ada yang berani memulai percakapan di antara mereka, hingga akhirnya Kinara merasa jenuh dan ia pun mulai membuka pembicaraan di antara mereka.

“Sebelumnya saya mohon maaf ya Pak, bukannya saya bermaksud tidak sopan. Tapi ... saya tidak mau dijodohkan, jadi saya harap Pak Raka bisa mengerti dengan keputusan saya,” ungkap Kinara dengan menatap ragu pada Raka yang kini telah selesai dengan makanan di hadapannya.

Raka membersihkan kedua sudut bibirnya, lalu membalas Kinara dengan tatapan tajamnya. “Kamu kira saya mau menerima perjodohan ini?”

Related chapters

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   6. Agreement

    Kinara mengedikkan kedua bahunya, kini ia lebih berani membalas tatapan Raka tak ada lagi keraguan dari netra indahnya itu. “Kalau begitu langsung saja katakan pada kedua orang tua Pak Raka kalau perjodohan ini batal atas kesepakatan kita bersama, saya juga akan berkata demikian pada kedua kakak saya.” “Siapa yang bilang kalau saya sudah sepakat dengan keputusan yang kamu ambil sendiri? Saya tidak mau menerima perjodohan ini, bukan berarti juga saya menolak begitu saja,” balas Raka santai sambil meminum segelas orange juice di hadapannya. Kinara terlihat bingung dengan pria yang sedang duduk di depannya itu, kedua tangannya terkepal, hatinya bergemuruh, namun ia berusaha untuk tidak terbawa emosi meskipun ingin sekali rasanya menelan lelaki di hadapannya itu yang mudah sekali berubah suasana hatinya begitu cepat. Kinara menghela napas perlahan sebelum membalas perkataan Raka. “Baiklah, lalu Pak Raka maunya bagaimana sekarang?” tanyanya dengan selembut mungkin diiringi senyuma

    Last Updated : 2024-12-09
  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   7. Konferensi pers

    Setelah persiapan yang dilakukan selesai, para wartawan dan media telah berkumpul memenuhi undangan dari Alva Management&Production untuk meliput konferensi pers yang sesaat lagi akan berlangsung. Raka dan Kinara telah duduk di hadapan rekan wartawan dan media yang bersiap meliput mereka, Raka mulai memberi kata sambutan lantas menyampaikan tujuannya menggelar konferensi pers hari ini.“Tujuan kami mengadakan konferensi pers ini adalah untuk mengumumkan bahwa ... artis kami yang bernama Kinara Azalea, akan mengundurkan diri dari dunia hiburan terhitung sejak hari ini,” ucapan Raka membuat semua bertanya-tanya apa alasan dari Kinara sampai mengundurkan diri, lalu salah satu wartawan menanyakan langsung pada mereka.Kinara bersiap untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan oleh wartawan tersebut. Namun sebelum sempat membuka suara, Raka telah terlebih dahulu menjawab pertanyaan itu.“Alasan mengapa Kinara mengundurkan diri atau berhenti dari dunia hiburan ini adalah ...,” ucap Rak

    Last Updated : 2024-12-11
  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   8. Dia dari masa lalu

    “Baiklah, aku ... aku akan memberi tahu Kinara dan keluarganya untuk mengatur jadwal pertemuan keluarga kita,” jawab Raka dengan muka masamnya.“Terima kasih ya, Nak. Papa dan mama sangat senang jika kalian memang berjodoh nantinya,” ungkap bu Kamila penuh harap, mengingat usia Raka yang sudah menginjak kepala tiga.Mendengar ungkapan sang mama, Raka pun hanya mengangguk pasrah namun penuh harap. “Aku pun sangat ingin hal itu terjadi, Ma. Tapi aku cukup tahu diri jika suatu saat nanti Kinara tahu yang sebenarnya dan dia lebih memilih pergi, meski berat aku akan berusaha untuk melepasnya,” batin Raka dengan wajah yang kini berubah sendu.**Pagi hari yang cerah, Kinara tengah menyirami bunga-bunga yang sedang bermekaran dengan cantik di halaman rumahnya. Hatinya merasa tenang karena tak lagi harus bergelut dengan sorot kamera dan rentetan pertanyaan wartawan yang selama ini membelenggu hidupnya, meski ia senang menjalani semua itu namun tak bisa dipungkiri kini hidupnya terasa jauh

    Last Updated : 2024-12-11
  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   1. Perjodohan

    Brum! Brum! Waktu telah menunjukkan pukul 00.00 tengah malam, jalanan mulai sepi dan hanya beberapa kendaraan saja yang masih berlalu lalang. Sebuah mobil sedan yang dikendarai seorang pemuda dari arah selatan berhadapan dengan sebuah motor yang melaju kencang dari arah berlawanan, keduanya memacu kendaraan masing-masing dengan kecepatan yang tinggi. Sang pemilik mobil yang tengah mengantuk tidak dapat mengendalikan kendaraannya membuat pemuda itu hilang kendali, hingga akhirnya tabrakan pun tak dapat dihindari. BRAAAK!! Pemuda yang mengendarai motor terlempar sejauh dua kilo meter dari tempat tabrakan, darah segar terus mengucur dari kepala membuat kesadarannya perlahan menurun hingga tak sadarkan diri. Sedangkan pemilik mobil tak kalah tragisnya, memaksakan diri menyetir ketika mengantuk telah menyebabkan dirinya lalai saat berkendara hingga membuat tangannya terbentur keras karena berusaha melindungi kepalanya. Keduanya pun tak sadarkan diri, beberapa orang yang kebetul

    Last Updated : 2024-12-09
  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   2. Pertemuan

    Tak lama setelahnya, Dimas mengantar Kinara dan sampai di gedung Alva Management&Production yang merupakan kantor tempat agensinya bernaung tepat pukul 09.00 pagi. Setelah berpamitan pada kakak iparnya, Kinara pun segera turun dari mobil. Baru saja tiba di lobi, Shela—sahabat sekaligus manajer Kinara telah menyambutnya dengan rentetan pertanyaan dan juga omelan karena sang artis yang hampir saja terlambat untuk menghadiri rapat penting dengan sang pemilik Alva Management&Production. “Kamu itu benar-benar ya Ara, sudah kubilang kan jangan sampai terlambat. Untung saja pak bos ada urusan mendadak sehingga rapatnya diundur jadi jam 10.00 nanti,” tutur Shela seraya berlari kecil mengikuti Kinara yang telah berjalan mendahuluinya. Kinara menghentikan langkahnya lalu berbalik pada Shela. “Berarti aku tidak terlambat kan? Ya sudah, santai saja,” balasnya santai diiringi senyuman yang membuat wajahnya terlihat semakin cantik. “Ya tapi kan kamu tidak bisa seperti ini terus, sejak kepe

    Last Updated : 2024-12-09
  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   3. Rencana mengundurkan diri

    “Shel ... sepertinya aku ingin berhenti saja dari dunia hiburan ini,” celetuk Kinara saat sudah berada di mobil dan sedang dalam perjalanan menuju lokasi syutingnya dengan ditemani oleh sang manajer sekaligus sahabatnya—Shela. Shela yang mendengar ungkapan sang artis itu sontak menoleh dan membulatkan matanya menatap Kinara dengan penuh tanya. “Kenapa tiba-tiba? Apa kamu ada masalah?” tanyanya dengan nada khawatir. Kinara menggeleng pelan lalu tersenyum tipis. “Tidak ... aku hanya ingin hidup lebih tenang tanpa harus berbagi kehidupan pribadiku dengan semua orang.” “Tapi Ara, bukankah ini semua yang kamu inginkan sejak kecil? Kenapa sekarang berubah pikiran?” cecar Shela masih tak terima dengan jawaban yang diberikan Kinara. “Ya memang, tapi setelah aku pikir lagi ... ucapan Davian ada benarnya,” sahut Kinara dengan tersenyum getir. “Davian?” tanya Shela memastikan bahwa ia tidak salah mendengar karena Kinara baru saja menyebutkan nama sang kekasih yang telah meninggal dunia.

    Last Updated : 2024-12-09
  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   4. Surat resign

    Akhirnya Kinara pun mengangguk setuju karena ia tak ingin terlibat perdebatan dengan sang CEO. Wanita itu pun lantas menenteng tasnya lalu turun dari mobil, ia mengikuti Raka hingga sampai di depan mobil pria itu lalu segera masuk setelah dibukakan pintu oleh sang pemilik. “Terima kasih, Pak,” kata Kinara, setelah memastikan Kinara memakai sabuk pengaman Raka segera menyusul masuk lalu melajukan mobilnya menuju rumah Kinara. Sepanjang perjalanan, Kinara dan Raka hanya saling melirik satu sama lain. Tidak ada yang berani membuka pembicaraan di antara mereka, hingga Kinara memberi tahukan alamatnya dan Raka hanya mengangguk sebagai jawaban bahwa ia paham dengan alamat yang wanita itu tunjukkan. “Ya Tuhan, mengapa waktu terasa berjalan lambat sekali. Ingin rasanya melompat dari mobilnya, pria ini sungguh dingin sekali,” batin Kinara yang sedang mengalihkan pandangan ke arah luar jendela. “Ya Tuhan, mengapa debaran ini tidak juga menghilang. Mengapa waktu terasa berjalan begit

    Last Updated : 2024-12-09

Latest chapter

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   8. Dia dari masa lalu

    “Baiklah, aku ... aku akan memberi tahu Kinara dan keluarganya untuk mengatur jadwal pertemuan keluarga kita,” jawab Raka dengan muka masamnya.“Terima kasih ya, Nak. Papa dan mama sangat senang jika kalian memang berjodoh nantinya,” ungkap bu Kamila penuh harap, mengingat usia Raka yang sudah menginjak kepala tiga.Mendengar ungkapan sang mama, Raka pun hanya mengangguk pasrah namun penuh harap. “Aku pun sangat ingin hal itu terjadi, Ma. Tapi aku cukup tahu diri jika suatu saat nanti Kinara tahu yang sebenarnya dan dia lebih memilih pergi, meski berat aku akan berusaha untuk melepasnya,” batin Raka dengan wajah yang kini berubah sendu.**Pagi hari yang cerah, Kinara tengah menyirami bunga-bunga yang sedang bermekaran dengan cantik di halaman rumahnya. Hatinya merasa tenang karena tak lagi harus bergelut dengan sorot kamera dan rentetan pertanyaan wartawan yang selama ini membelenggu hidupnya, meski ia senang menjalani semua itu namun tak bisa dipungkiri kini hidupnya terasa jauh

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   7. Konferensi pers

    Setelah persiapan yang dilakukan selesai, para wartawan dan media telah berkumpul memenuhi undangan dari Alva Management&Production untuk meliput konferensi pers yang sesaat lagi akan berlangsung. Raka dan Kinara telah duduk di hadapan rekan wartawan dan media yang bersiap meliput mereka, Raka mulai memberi kata sambutan lantas menyampaikan tujuannya menggelar konferensi pers hari ini.“Tujuan kami mengadakan konferensi pers ini adalah untuk mengumumkan bahwa ... artis kami yang bernama Kinara Azalea, akan mengundurkan diri dari dunia hiburan terhitung sejak hari ini,” ucapan Raka membuat semua bertanya-tanya apa alasan dari Kinara sampai mengundurkan diri, lalu salah satu wartawan menanyakan langsung pada mereka.Kinara bersiap untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan oleh wartawan tersebut. Namun sebelum sempat membuka suara, Raka telah terlebih dahulu menjawab pertanyaan itu.“Alasan mengapa Kinara mengundurkan diri atau berhenti dari dunia hiburan ini adalah ...,” ucap Rak

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   6. Agreement

    Kinara mengedikkan kedua bahunya, kini ia lebih berani membalas tatapan Raka tak ada lagi keraguan dari netra indahnya itu. “Kalau begitu langsung saja katakan pada kedua orang tua Pak Raka kalau perjodohan ini batal atas kesepakatan kita bersama, saya juga akan berkata demikian pada kedua kakak saya.” “Siapa yang bilang kalau saya sudah sepakat dengan keputusan yang kamu ambil sendiri? Saya tidak mau menerima perjodohan ini, bukan berarti juga saya menolak begitu saja,” balas Raka santai sambil meminum segelas orange juice di hadapannya. Kinara terlihat bingung dengan pria yang sedang duduk di depannya itu, kedua tangannya terkepal, hatinya bergemuruh, namun ia berusaha untuk tidak terbawa emosi meskipun ingin sekali rasanya menelan lelaki di hadapannya itu yang mudah sekali berubah suasana hatinya begitu cepat. Kinara menghela napas perlahan sebelum membalas perkataan Raka. “Baiklah, lalu Pak Raka maunya bagaimana sekarang?” tanyanya dengan selembut mungkin diiringi senyuma

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   5. Blind date

    Apa kamu sanggup?” tanya Raka sekali lagi karena Kinara tak kunjung menjawab pertanyaan darinya. Kinara mengangguk ragu. “Saya akan berusaha untuk bisa menyelesaikan semua kontrak kerja yang sudah saya sepakati, tapi setelah itu saya tidak bisa lagi menerima kontrak yang baru. Karena selain berhenti dari manajemen dan rumah produksi ini, saya juga akan berhenti dari dunia hiburan,” terang Kinara sambil membalas tatapan Raka yang terasa dingin padanya. “Mengapa mendadak? Apa ada masalah?” “Tidak ada, Pak. Memang keputusan ini sudah saya rencanakan sejak lama, saya harap Bapak bisa mengerti.” “Di saat kita mulai terasa dekat, mengapa kamu malah ingin menjauh dariku, Kinara?” batin Raka sambil menatap lurus ke arah Kinara dengan pandangan kosong. “Maaf, Pak ... Pak Raka ....” Panggilan dari Kinara membuat Raka tersadar akan lamunannya, ia pun sedikit berdeham sebelum kembali melanjutkan percakapan dengan Kinara. “Baiklah, untuk sementara ini saya simpan dulu surat pe

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   4. Surat resign

    Akhirnya Kinara pun mengangguk setuju karena ia tak ingin terlibat perdebatan dengan sang CEO. Wanita itu pun lantas menenteng tasnya lalu turun dari mobil, ia mengikuti Raka hingga sampai di depan mobil pria itu lalu segera masuk setelah dibukakan pintu oleh sang pemilik. “Terima kasih, Pak,” kata Kinara, setelah memastikan Kinara memakai sabuk pengaman Raka segera menyusul masuk lalu melajukan mobilnya menuju rumah Kinara. Sepanjang perjalanan, Kinara dan Raka hanya saling melirik satu sama lain. Tidak ada yang berani membuka pembicaraan di antara mereka, hingga Kinara memberi tahukan alamatnya dan Raka hanya mengangguk sebagai jawaban bahwa ia paham dengan alamat yang wanita itu tunjukkan. “Ya Tuhan, mengapa waktu terasa berjalan lambat sekali. Ingin rasanya melompat dari mobilnya, pria ini sungguh dingin sekali,” batin Kinara yang sedang mengalihkan pandangan ke arah luar jendela. “Ya Tuhan, mengapa debaran ini tidak juga menghilang. Mengapa waktu terasa berjalan begit

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   3. Rencana mengundurkan diri

    “Shel ... sepertinya aku ingin berhenti saja dari dunia hiburan ini,” celetuk Kinara saat sudah berada di mobil dan sedang dalam perjalanan menuju lokasi syutingnya dengan ditemani oleh sang manajer sekaligus sahabatnya—Shela. Shela yang mendengar ungkapan sang artis itu sontak menoleh dan membulatkan matanya menatap Kinara dengan penuh tanya. “Kenapa tiba-tiba? Apa kamu ada masalah?” tanyanya dengan nada khawatir. Kinara menggeleng pelan lalu tersenyum tipis. “Tidak ... aku hanya ingin hidup lebih tenang tanpa harus berbagi kehidupan pribadiku dengan semua orang.” “Tapi Ara, bukankah ini semua yang kamu inginkan sejak kecil? Kenapa sekarang berubah pikiran?” cecar Shela masih tak terima dengan jawaban yang diberikan Kinara. “Ya memang, tapi setelah aku pikir lagi ... ucapan Davian ada benarnya,” sahut Kinara dengan tersenyum getir. “Davian?” tanya Shela memastikan bahwa ia tidak salah mendengar karena Kinara baru saja menyebutkan nama sang kekasih yang telah meninggal dunia.

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   2. Pertemuan

    Tak lama setelahnya, Dimas mengantar Kinara dan sampai di gedung Alva Management&Production yang merupakan kantor tempat agensinya bernaung tepat pukul 09.00 pagi. Setelah berpamitan pada kakak iparnya, Kinara pun segera turun dari mobil. Baru saja tiba di lobi, Shela—sahabat sekaligus manajer Kinara telah menyambutnya dengan rentetan pertanyaan dan juga omelan karena sang artis yang hampir saja terlambat untuk menghadiri rapat penting dengan sang pemilik Alva Management&Production. “Kamu itu benar-benar ya Ara, sudah kubilang kan jangan sampai terlambat. Untung saja pak bos ada urusan mendadak sehingga rapatnya diundur jadi jam 10.00 nanti,” tutur Shela seraya berlari kecil mengikuti Kinara yang telah berjalan mendahuluinya. Kinara menghentikan langkahnya lalu berbalik pada Shela. “Berarti aku tidak terlambat kan? Ya sudah, santai saja,” balasnya santai diiringi senyuman yang membuat wajahnya terlihat semakin cantik. “Ya tapi kan kamu tidak bisa seperti ini terus, sejak kepe

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   1. Perjodohan

    Brum! Brum! Waktu telah menunjukkan pukul 00.00 tengah malam, jalanan mulai sepi dan hanya beberapa kendaraan saja yang masih berlalu lalang. Sebuah mobil sedan yang dikendarai seorang pemuda dari arah selatan berhadapan dengan sebuah motor yang melaju kencang dari arah berlawanan, keduanya memacu kendaraan masing-masing dengan kecepatan yang tinggi. Sang pemilik mobil yang tengah mengantuk tidak dapat mengendalikan kendaraannya membuat pemuda itu hilang kendali, hingga akhirnya tabrakan pun tak dapat dihindari. BRAAAK!! Pemuda yang mengendarai motor terlempar sejauh dua kilo meter dari tempat tabrakan, darah segar terus mengucur dari kepala membuat kesadarannya perlahan menurun hingga tak sadarkan diri. Sedangkan pemilik mobil tak kalah tragisnya, memaksakan diri menyetir ketika mengantuk telah menyebabkan dirinya lalai saat berkendara hingga membuat tangannya terbentur keras karena berusaha melindungi kepalanya. Keduanya pun tak sadarkan diri, beberapa orang yang kebetul

DMCA.com Protection Status