Share

6. Agreement

Penulis: Aprilia Choi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-09 18:48:09

Kinara mengedikkan kedua bahunya, kini ia lebih berani membalas tatapan Raka tak ada lagi keraguan dari netra indahnya itu. “Kalau begitu langsung saja katakan pada kedua orang tua Pak Raka kalau perjodohan ini batal atas kesepakatan kita bersama, saya juga akan berkata demikian pada kedua kakak saya.”

“Siapa yang bilang kalau saya sudah sepakat dengan keputusan yang kamu ambil sendiri? Saya tidak mau menerima perjodohan ini, bukan berarti juga saya menolak begitu saja,” balas Raka santai sambil meminum segelas orange juice di hadapannya.

Kinara terlihat bingung dengan pria yang sedang duduk di depannya itu, kedua tangannya terkepal, hatinya bergemuruh, namun ia berusaha untuk tidak terbawa emosi meskipun ingin sekali rasanya menelan lelaki di hadapannya itu yang mudah sekali berubah suasana hatinya begitu cepat.

Kinara menghela napas perlahan sebelum membalas perkataan Raka. “Baiklah, lalu Pak Raka maunya bagaimana sekarang?” tanyanya dengan selembut mungkin diiringi senyuman yang dipaksakan.

“Jadilah kekasihku.”

“APA?”

**

Sementara itu di rumah, Yura dan Dimas menunggu kedatangan Kinara dengan harap-harap cemas. Mereka takut jika perjodohan ini sampai gagal nantinya, karena menurut mereka Raka adalah lelaki terbaik yang pantas mendampingi dan menjaga adik mereka—Kinara.

“Tenang saja, Raka akan menjaga Kinara dengan baik. Percayalah padaku, dia tidak akan mengecewakan kita. Aku sangat mengenalnya dengan baik,” kata Dimas menenangkan sang istri yang sedari tadi mondar-mandir di depan pintu.

“Iya, aku tahu dia itu sahabatmu, Mas. Tapi tetap saja aku khawatir, kamu tahu sendiri kan Ara tidak pernah berhubungan dengan lelaki mana pun selain kekasihnya dulu. Semenjak itu dia hanya sibuk bekerja terus sampai tidak mau mencari pacar lagi,” keluh Yura sambil duduk di samping sang suami.

“Aku mengerti, sudah duduklah dengan tenang. Kita tunggu mereka sambil menonton film ya, mungkin sebentar lagi juga pulang,” hibur Dimas sambil menyandarkan kepala Yura pada bahunya.

Yura hanya mengangguk patuh dengan sang suami lalu mereka berdua terhanyut dalam cerita film yang mereka tonton.

**

Kinara tertawa pelan saat mendengar permintaan Raka untuk menjadi kekasih dari pria itu. Raka hanya memasang wajah datar sambil menunggu tawa itu reda, diam-diam pria itu sangat mengagumi wanita di hadapannya. Tawa sang wanita membuatnya ikut merasa bahagia, namun dengan memasang wajah datarnya ia berusaha menyembunyikan semua kekaguman itu.

Kinara menghentikan tawanya dan memasang wajah datar yang sama dengan Raka. “Kenapa Pak Raka melihat saya seperti itu?”

“Tidak papa ... saya hanya senang melihat kamu bisa tertawa lepas, terlihat semakin cantik,” ungkap Raka jujur.

Kinara berdeham pelan untuk menyembunyikan rona merah wajahnya setelah dipuji oleh Raka. “Kenapa meminta saya untuk menjadi kekasih Pak Raka? Saya tidak ingin melanjutkan hubungan kita lebih jauh, bukan malah sebaliknya,” ujarnya mengalihkan pembicaraan.

“Saya akan memudahkan urusan kamu untuk mundur dari dunia artis dengan sesegera mungkin, bukankah kamu ingin cepat-cepat mengakhiri semuanya?”

“Tunggu, saya masih tidak mengerti maksud Anda.”

“Jika kamu mau menjadi kekasih pura-pura saya, saya akan membantu kamu untuk segera berhenti dari dunia hiburan. Lalu untuk perjodohan, saya yang akan bilang kepada orang tua dan kedua kakak kamu bahwa kita tidak ingin melanjutkannya,” ujar Raka diiringi senyuman manisnya.

Kinara terdiam dan tampak sedang memikirkan tawaran dari Raka.

“Bagaimana?”

**

Kinara kini tengah berada di ruangan kerja Shela sang manajer, ia tengah menceritakan pada sahabatnya itu tentang tawaran yang Raka ajukan padanya semalam.

“Hmm ... kalau menurutku, lebih baik kamu terima saja tawaran pak Raka. Lagi pula sama-sama menguntungkan juga untuk kalian,” kata Shela sambil membalas pesan dari penggemar Kinara.

Kinara mengembuskan napas perlahan sambil memijit kening dengan jemari tangannya, kepalanya terasa pening terlebih ia sudah berjanji tidak akan mengecewakan kedua kakaknya. Membuat dirinya semakin dilema dengan penawaran dari Raka.

Shela sangat paham dengan kegundahan yang tengah Kinara rasakan saat ini, ia pun meletakkan ponselnya lalu menatap serius pada Kinara. “Sudah tidak usah terlalu dipikirkan, Ara. Jalani saja, ikuti kata hatimu,” ujarnya meyakinkan sang sahabat.

Kinara pun akhirnya mengangguk, lalu ia pamit ke ruangan Raka untuk membicarakan rencana mereka selanjutnya.

**

Di dalam ruangan CEO, Raka dan Kinara tengah membahas tentang rencana mereka ke depannya. Kinara masih tidak mengerti dengan jalan pikiran Raka, bagaimana keduanya berpura-pura berpacaran jika tidak ingin melanjutkan perjodohan mereka.

“Saya ingin kita berpura-pura agar mereka tahu bahwa kita sudah berusaha untuk saling mengenal, mungkin satu atau dua bulan baru kita bisa katakan bahwa perjodohan tidak bisa dilanjutkan karena tidak ada kecocokan di antara kita,” terang Raka membuat Kinara kini mengangguk paham dengan maksud pria itu.

“Baiklah, lalu apa rencana Pak Raka untuk mengakhiri karier saya?” tanya Kinara sambil membetulkan posisi duduknya.

“Kalau kamu setuju dengan syarat dari saya, hari ini juga kita akan mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan bahwa kamu akan berhenti dari dunia hiburan. Lalu mengenai kontrak kerja, akan kita bahas lebih lanjut nanti,” sahut Raka sambil melipat kedua tangan di depan dada.

Kinara tampak berpikir, hatinya semakin bimbang dengan penawaran yang Raka ajukan padanya. Setelah saling terdiam beberapa saat, akhirnya Raka dan Kinara telah sepakat bahwa keduanya akan berpura-pura untuk berpacaran agar bisa membatalkan perjodohan itu di kemudian hari.

“Baiklah, saya setuju dengan rencana Pak Raka. Asalkan, perjodohan di antara kita bisa dibatalkan dan saya bisa mengundurkan diri dari dunia hiburan ini dengan tenang,” ujar Kinara yang akhirnya sepakat dengan Raka.

Lantas mereka segera bersiap menggelar konferensi pers untuk mengumumkan bahwa Kinara akan mengundurkan diri dari dunia hiburan yang telah membesarkan namanya selama ini.

**

Bab terkait

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   7. Konferensi pers

    Setelah persiapan yang dilakukan selesai, para wartawan dan media telah berkumpul memenuhi undangan dari Alva Management&Production untuk meliput konferensi pers yang sesaat lagi akan berlangsung. Raka dan Kinara telah duduk di hadapan rekan wartawan dan media yang bersiap meliput mereka, Raka mulai memberi kata sambutan lantas menyampaikan tujuannya menggelar konferensi pers hari ini.“Tujuan kami mengadakan konferensi pers ini adalah untuk mengumumkan bahwa ... artis kami yang bernama Kinara Azalea, akan mengundurkan diri dari dunia hiburan terhitung sejak hari ini,” ucapan Raka membuat semua bertanya-tanya apa alasan dari Kinara sampai mengundurkan diri, lalu salah satu wartawan menanyakan langsung pada mereka.Kinara bersiap untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan oleh wartawan tersebut. Namun sebelum sempat membuka suara, Raka telah terlebih dahulu menjawab pertanyaan itu.“Alasan mengapa Kinara mengundurkan diri atau berhenti dari dunia hiburan ini adalah ...,” ucap Rak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   8. Dia dari masa lalu

    “Baiklah, aku ... aku akan memberi tahu Kinara dan keluarganya untuk mengatur jadwal pertemuan keluarga kita,” jawab Raka dengan muka masamnya.“Terima kasih ya, Nak. Papa dan mama sangat senang jika kalian memang berjodoh nantinya,” ungkap bu Kamila penuh harap, mengingat usia Raka yang sudah menginjak kepala tiga.Mendengar ungkapan sang mama, Raka pun hanya mengangguk pasrah namun penuh harap. “Aku pun sangat ingin hal itu terjadi, Ma. Tapi aku cukup tahu diri jika suatu saat nanti Kinara tahu yang sebenarnya dan dia lebih memilih pergi, meski berat aku akan berusaha untuk melepasnya,” batin Raka dengan wajah yang kini berubah sendu.**Pagi hari yang cerah, Kinara tengah menyirami bunga-bunga yang sedang bermekaran dengan cantik di halaman rumahnya. Hatinya merasa tenang karena tak lagi harus bergelut dengan sorot kamera dan rentetan pertanyaan wartawan yang selama ini membelenggu hidupnya, meski ia senang menjalani semua itu namun tak bisa dipungkiri kini hidupnya terasa jauh

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   9. Pertemuan keluarga

    Kinara sedikit ragu memberi tahu tentang identitas Gavi yang sebenarnya, ia hanya tidak ingin terjadi salah paham dengan Raka meski hubungan mereka hanya sebatas pura-pura.“Aku adik dari Davian, calon suami Kinara dulu,” sahut Gavi yang menjawab pertanyaan Raka.“Mantan, karena Davian sudah tidak ada,” ujar Kinara meralat perkataan Gavi.Suasana pun berubah menjadi sedikit canggung, ketiganya saling terdiam dan masih berdiri di ambang pintu.“Kenapa kalian masih berdiri di sana? Ayo kemari, kakak sudah buatkan minuman dan camilan untuk kita semua,” ajak Yura pada mereka bertiga, akhirnya mereka semua pun masuk dan berkumpul di ruang tamu menikmati sajian yang telah dipersiapkan oleh sang tuan rumah.Setelah menikmati minuman dan camilan, akhirnya Raka membuka pembicaraan untuk menyampaikan tujuannya datang ke rumah Kinara.“Boleh saja kalau memang mau bertemu. Ya kan, Ara?” tanya Yura pada Kinara yang sedikit terkejut karena orang tua Raka ingin bertemu dengannya.“Hmmm ... ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   10. Tugas baru

    Candaan pak Rangga membuat semua dalam ruangan ikut tertawa kecuali Gavi.Kinara dan Raka yang menjadi pusat perhatian hanya bisa menanggapi dengan senyuman kikuk, Kinara memberi kode pada Raka agar pria itu yang menjawab pertanyaan dari keluarganya.“Maaf Pa, hmm ... tapi kami sudah memutuskan untuk saling mengenal lebih lama lagi. Jadi untuk bertunangan apa lagi menikah, sepertinya masih akan lama,” ujar Raka dengan sesopan mungkin pada semuanya.Kinara melempar senyuman manisnya pada Raka karena pria itu telah menyelamatkan mereka dengan jawaban yang diberikan.“Ya sudah kalau begitu, kami sebagai orang tua hanya bisa memberi saran. Jalani saja bagaimana baiknya menurut kalian, kami hanya bisa berharap semoga dalam waktu dekat akan segera mendapat kabar baik dari kalian,” tutur pak Rangga dengan bijak.Semua dalam ruangan itu akhirnya mengangguk setuju dengan perkataan pak Rangga, lalu semua melanjutkan dengan obrolan ringan. Sementara itu dalam pikiran masing-masing, Kinara d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-15
  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   11. Beri aku waktu

    “Menyebalkan sekali, apa dia pria yang dimaksud Davian dalam mimpi tadi?” gumam Kinara yang termenung beberapa saat lantas segera tersadar mengingat Raka yang sudah menunggunya di bawah. Ia pun berlari kecil ke kamar mandi dan segera bersiap menemui Raka yang sedari tadi menunggu dirinya.**Setelah sarapan bersama keluarga Kinara, Raka mengajak wanita itu ke suatu tempat. Tak butuh waktu lama, setelah hampir 20 menit berkendara akhirnya mereka berdua sudah tiba di depan gedung kantor Alva Management&Production.“Untuk apa Pak Raka mengajak saya kemari?” tanya Kinara dengan menaikkan kedua alisnya.“Nanti juga kamu akan tahu,” sahut Raka dengan santainya lalu mengajak Kinara segera turun dari mobil dan menggandeng wanita itu menuju ruang kerjanya.Selama perjalanan dari lobi menuju ruangan CEO, Kinara dan Raka menjadi pusat perhatian semua orang. Hal itu membuat Kinara malu dan hanya menundukkan kepala sambil mengikuti Raka yang sedari tadi menggandeng tangannya dengan mesra.“P

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   12. Penghuni baru

    “Panggil nama saja, mas, atau ... sayang juga boleh,” canda Raka membuat mereka tertawa bersama.“Hmmm ... ternyata seorang Pak Raka yang terkenal dingin bisa bercanda juga ya,” kata Kinara sambil membetulkan posisi duduknya. “Ya sudah, Mas Raka saja ya,” tawarnya kemudian.“Oke, Sayang.”Kedua bola mata Kinara langsung membulat begitu mendapat panggilan ‘sayang’ dari Raka.Melihat wajah Kinara yang begitu lucu di mata Raka membuatnya tertawa, pria itu pun mencubit pelan pipi Kinara dengan gemas.“Aku menyukaimu karena kebaikan dan kelembutan hatimu, Kinara. Aku suka kamu yang apa adanya, tetaplah menjadi Kinara yang seperti ini ya,” tutur Raka sambil mengelus puncak kepala Kinara dengan penuh kelembutan.Diperlakukan seperti itu membuat pipi Kinara merona, ia belum pernah merasakan hal ini lagi setelah kepergian Davian. Hatinya terasa menghangat, ia merasa begitu disayang oleh Raka. Namun tetap saja, hatinya masih belum bisa terbuka sepenuhnya dengan perlakuan dan kata-kata man

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   13. Rejected

    “Kin, aku ingin berbicara ... tolong beri aku waktu sebentar saja,” pinta Gavi dengan tatapan sendunya.Kinara mengembuskan napas dengan kasar lalu mengangguk perlahan. “Cepat katakan,” ujarnya tanpa menoleh pada Gavi yang kini sudah duduk di sampingnya.“Pertama, aku ingin meminta maaf karena sudah datang kembali dan mengganggu hidupmu,” kata Gavi mengawali pembicaraan. “Lalu, aku ingin menjelaskan tentang kepergianku ke London saat kamu sedang kehilangan kak Davian. Aku sungguh meminta maaf Kin, aku juga merasa hancur karena kehilangan keluargaku satu-satunya. Untuk itu aku pergi karena ingin menenangkan diri dan melanjutkan kuliah, juga mulai membuka bisnis di sana, aku pikir awalnya semua akan baik-baik saja. Tapi seiring berjalannya waktu, aku semakin merasa kehilangan, kesepian, hidupku semakin terasa tidak berarti. Setiap harinya aku selalu berpikir tentang kamu, aku selalu mencari tahu apa saja yang sedang kamu lakukan, semua film yang kamu bintangi aku selalu menontonnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   14. First date

    “Maksud kamu apa cepat jawab,” tukas Kinara dengan sorot matanya yang tegas.“Ara ... Gavi ... sudah jangan mulai bertengkar, kita lanjutkan makannya ya,” kata Dimas dengan bijak berusaha menengahi pertikaian yang hampir saja akan terjadi.Kinara dan Gavi kompak mengangguk, lalu mereka berempat kembali sibuk dengan makanan masing-masing hingga makan malam selesai kemudian mereka pun menonton televisi bersama.Yura yang merasa lelah pamit untuk tidur terlebih dahulu diikuti Dimas yang menyusul sang istri beberapa menit kemudian, akhirnya tersisalah Kinara dan Gavi yang masih antusias dengan film yang sedang mereka tonton di televisi.Kinara teringat akan perkataan Gavi saat di meja makan tadi, merasa penasaran ia pun mengungkapkan pertanyaan yang sejak tadi berputar di kepalanya. Setelah memastikan kedua kakaknya masuk ke kamar, Kinara mulai membuka percakapan dengan Gavi.“Gavi,” panggil Kinara pelan hingga hampir tak terdengar oleh sang pemilik nama.Gavi menoleh pada Kinara sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24

Bab terbaru

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   28. Nasehat Kakak

    Kinara dan Raka tak menyangka bahwa Yura akan datang dan mendapati mereka tengah bermesraan. Keduanya jadi salah tingkah, begitu pun Yura yang meminta maaf karena tidak tahu jika Kinara sedang bersama dengan Raka.“Maaf ya, aku tidak tahu kalau kalian sedang bersama. Kalau begitu aku keluar dulu saja,” ujar Yura sambil tersenyum tipis.“Tidak perlu, Kak. Lagi pula Mas Raka sudah mau pergi, Kakak masuk saja,” kata Kinara mempersilakan kakaknya untuk masuk.“Ya sudah aku pergi dulu ya, sampai bertemu,” ucap Raka sambil mengelus kepala Kinara lantas berpamitan dengan Yura. “Aku kembali ke kantor dulu, ya. Dan ... maaf soal tadi.”“Iya tidak papa, Raka. Hati-hati di jalan,” sahut Yura.Setelah kepergian Raka, Kinara pun mendapat kuliah dari sang kakak. Membuatnya hanya bisa diam dan mengangguk karena tak ingin terjadi perdebatan dengan kakak tersayangnya itu.“Ingat ya Ara, adikku tersayang ... kalau sampai kakak lihat kamu bermesraan di tempat umum lagi, kakak akan nikahkan kalian

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   27. Tamu tak terduga

    Kinara tak menyangka jika tamu yang tak terduga pagi ini adalah Raka, apalagi semalam pria itu mengatakan bahwa janji mereka bertemu adalah nanti siang. Ia khawatir jika sang kekasih sampai salah sangka karena akan mengajak Gavi untuk makan pagi bersama.“Mas, kami di sini? Bukannya pagi ini ada meeting?” tanya Kinara sambil berjalan menghampiri Raka.“Meetingnya diundur setelah makan siang nanti, aku ingin memberimu kejutan tapi sepertinya ... malah aku yang terkejut,” sindir Raka sambil melirik ke arah Gavi.“Maaf ya, aku tidak tahu kalau kamu akan kemari. Sudah sarapan belum? Mau sarapan bersama?” tawar Kinara mencoba mencairkan suasana yang sedikit tegang pagi ini.Raka mengangguk pelan lalu tersenyum tipis. “Apa dia juga ikut?” tanyanya sambil menunjuk Gavi dengan dagunya.“Hmmm ... iya, Mas. Tadi kami tidak sempat sarapan di rumah, jadi aku mengajaknya makan di sini dulu. Apa kamu keberatan?” tanya Kinara hati-hati tak ingin sang kekasih salah paham padanya.“Ya sudah mau

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   26. Ketahuan

    Dimas baru saja keluar dari kamar karena ingin memastikan bahwa semua pintu rumah telah terkunci dengan baik, namun saat akan memeriksa ia malah dikejutkan dengan pemandangan yang tak ia duga sebelumnya. Kinara yang menyadari kehadiran sang kakak ipar segera memutus mie yang masih terhubung antara ia dan Gavi, lalu memalingkan wajahnya. Sementara Gavi berusaha bersikap setenang mungkin untuk menyembunyikan kegugupannya saat ini.“Kalian berdua sedang apa?” tanya Dimas kembali sambil berjalan menghampiri Kinara dan Gavi.“Eh, Kak Dimas ... kami hanya sedang makan mie instan. Kakak mau?” tawar Gavi berbasa-basi sambil memaksakan senyumnya.“Oh, aku pikir kalian sedang ber—““Sedang apa, Kak?” potong Kinara cepat.“Ah, tidak Ara ... Wah, sepertinya enak ya. Tapi terima kasih, aku sudah kenyang tadi saat makan di pesta. Oh ya, kalian makan sepiring berdua?”Gavi menggaruk kepalanya yang tidak gatal seraya terkekeh pelan. “Iya, Kak ... supaya cucian piring tidak banyak,” elaknya.“B

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   25. Jealous

    Raka kembali bertanya karena Kinara tak kunjung menjawab pertanyaan darinya.“Sayang ... apa itu benar?” Kinara mengangguk perlahan. “Iya, Mas ... maaf. Bisakah kita kembali duduk saja?” “Sayang, kenapa tidak bilang sejak tadi? Tentu Sayang, kalau kamu memang mau kembali duduk katakan saja,” tutur Raka yang merasa khawatir lantas menggandeng Kinara kembali duduk ke meja mereka.Gavi yang melihat kedatangan Kinara ke meja mereka segera memberikan minum pada wanita itu. “Kamu kenapa, Kin? Minumlah dulu,” ujar Gavi sambil membantu Kinara untuk minum.Raka hanya melihat interaksi di antara keduanya, entah mengapa ia merasa ada sesuatu yang belum selesai antara Kinara dan Gavi. Ia ingin menanyakan hal itu langsung pada Kinara, namun diurungkannya melihat kondisi Kinara yang seperti terkena demam panggung.“Terima kasih,” ucap Kinara pada Gavi, pria itu pun hanya mengangguk lalu kembali ke tempat duduknya.Raka duduk di samping Kinara sambil menangkupkan kedua tangannya pada wajah

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   24. Wedding dance

    Shela membaca situasi yang tidak aman mencoba menyelamatkan sang suami dari amukan Kinara nantinya. “Berteman baik maksudnya, iya kan, Sayang?” katanya seraya memberi kode pada Niko agar mengikuti perkataannya.“Ah iya, itu maksudnya, hehe,” sahut Niko dengan terkekeh pelan seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.“Ya sudah ... kalau begitu aku pamit dulu ya, kita bertemu lagi nanti malam saat resepsi kalian,” pamit Kinara sambil cipika-cipiki dengan Shela lalu bersalaman dengan Niko.“Iya, kamu hati-hati di jalan. Salam untuk Pak Raka ya, jangan lupa nanti malam kalian datang bersama,” pesan Shela seraya menepuk pelan bahu Kinara.“Iya, tenang saja. Baiklah, aku pulang,” pamit Kinara diikuti dengan Gavi di belakangnya.Sesampainya di tempat parkir, Gavi masih termenung. Ia berharap dirinya yang menjadi kekasih Kinara saat ini, namun kenyataan berkata lain. Ia harus menerima bahwa Kinara telah dimiliki oleh orang lain.“Apa kita akan berada di sini sampai resepsi nanti malam

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   23. My best friend’s wedding

    Raka sengaja mengajak Gavi untuk menjauh sementara dari yang lain karena ia ingin membahas suatu hal mengenai Kinara.“Jadi, sejak kapan kamu mulai menyukai Kinara?” tanya Raka sambil bersedekap di depan dada, sorot matanya yang tajam seakan mengintimidasi lawan bicaranya.Namun, bukan Gavi namanya jika ia harus mengalah begitu saja. Bola matanya yang berwarna coklat seakan berkilau karena pantulan cahaya matahari, menatap balik Raka dengan tegas. “Bukankah kemarin sudah aku katakan?”Raka tersenyum masam saat Gavi malah balik bertanya padanya. “Kamu tahu aku dan Kinara saling mencintai, mengapa masih berusaha mendekatinya?”“Selama kalian belum resmi menikah, aku rasa tidak masalah jika aku masih berusaha untuk mendapatkan hatinya,” balas Gavi seakan menantang Raka yang sedari tadi menahan emosi dengan mengepalkan kedua tangannya.“Sekeras apa pun kamu berusaha, hatinya tetap akan menjadi milikku,” ujar Raka mencoba berbicara setenang mungkin.“Baiklah, kita lihat saja nanti si

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   22. Pengakuan dosa

    Kinara tampak menghela napas sejenak lantas tersenyum pada kedua pria di hadapannya.“Kamu tidak bisa memaksaku untuk menjawab karena ini bukan giliranku untuk mengakui apa pun,” kata Kinara dengan bijak membuat kedua pria itu pun mengangguk setuju.“Kenapa kamu tidak mau menjawabnya, apa kamu memang pernah menyukai Gavi sebelumnya?” batin Raka bertanya-tanya.“Baiklah, kita lanjutkan ya,” kata Gavi kembali memutar botol di hadapannya.Botol kembali berputar lalu berhenti dan mengarah pada Kinara. “Truth or dare?” tanya Raka.“Hmmm ... aku pilih ... dare,” jawab Kinara dengan semangat. “Jadi, apa tantangannya?”“Tantangannya adalah ... kamu harus dance sesuai lagu yang akan diputar nanti. Berani?” tanya Gavi dengan menaik turunkan kedua alisnya.“Berani,” jawab Kinara lantas segera berdiri untuk bersiap.“Oke,” sahut Gavi sambil mencari lagu lalu segera memutarnya melalui ponselnya.Ponsel Gavi pun mulai memutar sebuah lagu dari girlband asal Korea berjudul “The boys” yang di

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   21. Truth or dare

    Kinara kembali mengulang pertanyaannya sambil melipat kedua tangannya di depan dada. “Iya, kamu sedang memasak apa?”“Aku sedang memasak nasi goreng, apa kamu mau?” tawar Gavi mencoba ramah dengan sang pemilik rumah. “Kebetulan aku membuat banyak, sepertinya cukup untuk ... bertiga,” sambungnya setelah menyadari bahwa ada Raka yang datang bersama Kinara.Kinara menoleh pada Raka yang memberinya kode untuk menerima penawaran dari Gavi, lantas ia pun berkata, “iya, aku mau. Apa sudah matang? Biar aku bantu menatanya di piring,” ujarnya menawarkan bantuan.Gavi pun mengangguk senang karena Kinara mau mencoba masakannya. “Pas sekali ini baru saja matang,” sahutnya sambil mematikan kompor.“Ya sudah, kalian tunggu saja di meja makan nanti aku bawakan makanannya ke sana,” pinta Kinara pada Raka dan Gavi.“Biar aku bantu,” sahut Raka dan Gavi hampir bersamaan.Mendengar kekompakan kedua pria di hadapannya membuat Kinara menahan tertawanya. “Sudah, tidak perlu ... kalian tunggu saja di

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   20. Kesibukan baru

    “Maaf Kin, aku hanya ingin berbicara serius denganmu.”“Apa?” sahut Kinara dengan tatapan tajamnya sambil menahan emosi.“Mengapa sikapmu berubah lagi padaku? Apa kesalahanku? Bukankah kemarin kamu bilang sudah memaafkanku? Mengapa sekarang seolah kamu tidak ingin berteman denganku?” cecar Gavi menatap Kinara dengan sendu.Kinara menghela napas panjang, ia pun mengalihkan pandangannya ke depan. “Aku bukan tidak ingin berteman denganmu, aku memang sudah memaafkanmu. Hanya saja ... aku tidak bisa jika harus bersikap seperti dulu lagi, maaf,” ucapnya sambil menoleh kembali pada Gavi, namun tatapan dan nada bicaranya mulai melembut.“Tapi, Kin ak—““Aku harap kamu mengerti dan mau menerima keputusanku,” sela Kinara seolah tak ingin mendengar protes apa pun dari Gavi.“Baiklah, aku akan mencoba untuk mengerti,” balas Gavi lantas melajukan mobilnya kembali menuju restoran.**Rupanya Kinara belajar dengan sangat baik dari sang kakak, apa yang diajarkan Yura telah diterapkannya hari

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status