Seakan semua sudah diatur, setelah pernikahan Aditia, seminggu kemudian pernikahan Regan. Tentu saja keluarga Pratama harus turun tangan, karena Regan adalah asisten mereka yang paling setia. Bagi keluarga Putra Pratama, pernikahan Regan bagaikan pernikahan anaknya sendiri. Regan yang sudah hidup cukup lama dengan mereka hari ini menikah,. tentu saja mereka tak tinggal diam apalagi Regan berasal dari Indonesia bagian Timur. Acara yang di gelar di Banten tempat mempelai wanita, berlangsung cukup meriah. Semua keluarga Pratama turut hadir, yang tidak hadir saat ini hanya Julit dan Aditia, namun mereka sudah diwakili Yolan dan Priska. Paman Julit dan Aditia sedang sibuk mempersiapkan kepindahan Aditia ke rumah barunya. Acara pernikahan belum berakhir, karena Regan berniat ingin menggelar resepsi di daerahnya yakni di Kota T kawasan Indonesia bagian Timur. Tentu saja Abhygael dan Leona harus ikut menghadiri acaranya. Hanya berselang sehari pasangan pengantin itu didampingi Abhygael dan
Sejak acara resepsi pernikahan itu, Leona semakin banyak diam. Ketika tiba di Jakarta, dia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk Abil anaknya. Ibadahnya Pun semakin di perbanyak, Abhygael yang merasa aneh melihat perubahan itu lalu membicarakan hal itu dengan ayah dan gurunya. "Akhir-akhir ini aku melihat Leona semakin aneh pa," adu Abhygael saat berkunjung ke rumah orang tuanya. "Aneh bagaimana ?" tanya Putera dan Arafat bersamaan. "Dia semakin tekun beribadah, bahkan selama ini dia yang tidak pernah terlihat mengaji, sekarang malah terus mengaji setiap selesai sholat lima waktu," tutur Abhygael dengan raut wajah yang sangat serius. "Lho, bukankah itu semakin bagus, orang beribadah kok dibilang aneh. Setiap manusia itu sudah saatnya untuk tekun beribadah. Itu namanya istrimu sekarang mulai hijrah hati, kau harusnya ikut beribadah bersamanya," nasehat guru Arafat. Abhygael terdiam, dia berusaha mencerna semua perkataan ayah dan guru Arafat. Mungkin perkataan mereka ada benarny
Untunglah Regan sudah kembali ke Jakarta sehingga saat menerima telepon Putera, saat itu juga dia segera datang ke mansion orang yang dia sudah anggap bagaikan orang tua kandungnya itu. Kedatangan Regan yang sangat tiba-tiba di ruang perpustakaan membuat mereka terkejut. "Pengantin baru kok bisa ada disini ? Katanya seminggu lagi baru masuk kantor," tegur Abhygael. "Masuk kantor benar seminggu lagi, tapi bukan berarti kau melarang ku untuk menemui kedua orang tuaku, bukankah begitu guru ?" Regan tak perduli dengan teguran Abhygael, dia lalu menyalami mereka semua yang ada di ruangan itu dan memilih duduk di samping guru Arafat. "Pertanyaan tuan besar tentang pamanku, membuatku penasaran. Ada apa ?" Regan mengutarakan rasa penasarannya. Saat menerima panggilan telepon dari ayah Abhygael membuatnya bertanya-tanya terus dalam hati, dia baru saja menikah dan semua orang tau hal itu namun permintaan tuan Putra untuk menemuinya membuatnya merasa sedikit aneh karena tidak seperti biasany
J Junet sedang merencanakan pertemuannya dengan Julit di kawasan selatan kota Jakarta. Hari libur adalah waktu yang tepat mempertemukan ibunya dengan Julit. Hal ini sudah di rencanakan sejak lama dan baru sekarang akan terwujud. Junet ingin memberikan hadiah di akhir masa tuanya, dia tahu keinginan terakhir ibunya adalah bertemu dengan anak kembarnya. Junet sudah menghubungi Julit, dia berharap Julit menepati janjinya untuk bertemu dengannya siang nanti di sebuah cafe yang tidak terlalu ramai dikunjungi orang. Magdalena yang dikabari Junet berdebar-debar, sudah sangat lama dia merindukan buah hatinya. Dia lalu mempersiapkan apa saja yang bisa dia perlihatkan kepada Julit sebagai bukti jika dia adalah ibu kandungnya. Dan ada sebuah rahasia lagi yang disimpannya dengan rapi akan dibeberkannya saat bertemu nanti. Bahkan Junet Pun tidak tahu hal itu. Menunggu waktu siang sesuai jam yang ditetapkan Junet terasa sangat lama bagi mak Mius. Berkali-kali dia membuka tasnya untuk sekedar mem
Julit melihat kemarahan dimata Magdalena maupun Junet namun saat ini dia belum ingin berpikir. Pikirannya buntu, jika semua yang dikatakan mereka benar betapa malunya dia yang terlalu berambisi ingin menguasai harta Budiawan padahal dia bukanlah keturunannya. "Keluarga Budiawan telah menyengsarakan kita, apakah kita masih harus berbaik hati pada mereka?" "Mereka telah membuat aku kehilangan kekasih yang paling kucintai, penyesalan terdalam ku karena Kenzo meninggal di penjara tanpa ku saksikan penguburannya." Junet dan mak Mius menghasutnya dan mengatakan semua keburukan keluarga Pratama. Saat ini Julit tak bisa berkata apa-apa, tak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Ada aura yang tidak baik dilihatnya dari sosok wanita di hadapannya ini, namun mau tidak mau dia harus menerima kenyataan jika wanita ini adalah ibu kandungnya, tanpa perlu melakukan tes DNA sekalipun, dokumen yang ada sudah menunjukkan hal itu. Saat pesanan mereka tiba, Julit mengambil pesanannya agar lebih dek
Regan kembali beraktifitas seperti biasa, begitu juga Leona. Sebagai direktur yang juga sebagai seorang isteri, dia tetap menjalankan tugasnya dengan baik. Cinta semakin tumbuh dengan erat antara dirinya dan Abhygael, apalagi dengan kehadiran Abil yang sudah mulai belajar berjalan. Kesibukan di kantor tidak membuat keduanya melupakan anak semata wayangnya. "Aku harus membagi waktu untuk melihat tumbuh kembangnya Abil," kata Leona pada suaminya. "Bukan hanya dirimu, aku pun harus melakukan hal yang sama," ucap Abhygael. Dia merasa sebagai seorang ayah perlu juga memperhatikan buah hatinya. Abhygael pernah mengusulkan pada Leona untuk menambah momongan lagi, tetapi semakin mereka berusaha malah belum juga mendapatkan seorang adik untuk Abil. "Mungkin akan ada saatnya Abil punya seorang adik," hibur Leona. Abhygael mulai menyibukkan dirinya di lokasi proyek. Pembangunan gedung pencakar langit progresnya sudah mencapai empat puluh persen sehingga Abhygael terlihat semakin sibuk di lo
Hari ini Tania sudah diijinkan keluar dari ruangan isolasi. Isteri Junet dan pegawai yang berada di klinik sampai melongo tatkala melihat wanita cantik nan anggun bagaikan boneka. Tania melakukan operasi plastik dan pergantian kulit. Tubuhnya putih mulus, wajahnya cantik berseri, indah dipandang.Bintik-bintik hitam di wajahnya kini hilang tanpa bekas. Jangankan orang lain yang melihat, bahkan dirinya sendiri merasa takjub, Tania sungguh tak menyangka jika wajahnya kini sangat cantik jelita. "Luar biasa karyamu kali ini sayang," puji isteri Junet. Dia mencium suaminya berulang kali karena tak menyangka, gadis yang katanya macan tutul telah berubah bagaikan putri raja. Tania melihat adegan itu, tapi dia tak perduli, toh dia tak mencintai Junet, dia hanyalah pemuas nafsu baginya. Hitung-hitung itu sebagai imbalan atas kebebasannya dan penampilannya saat ini. "Aku sudah mendaftarkan dirimu menjadi model pada sebuah majalah dewasa, sore nanti akan ada jadwal pemotretan. Kau harus ingat,
Hari ini Tania sudah diijinkan keluar dari ruangan isolasi. Isteri Junet dan pegawai yang berada di klinik sampai melongo tatkala melihat wanita cantik nan anggun bagaikan boneka. Tania melakukan operasi plastik dan pergantian kulit. Tubuhnya putih mulus, wajahnya cantik berseri, indah dipandang.Bintik-bintik hitam di wajahnya kini hilang tanpa bekas. Jangankan orang lain yang melihat, bahkan dirinya sendiri merasa takjub, Tania sungguh tak menyangka jika wajahnya kini sangat cantik jelita. "Luar biasa karyamu kali ini sayang," puji isteri Junet. Dia mencium suaminya berulang kali karena tak menyangka, gadis yang katanya macan tutul telah berubah bagaikan putri raja. Tania melihat adegan itu, tapi dia tak perduli, toh dia tak mencintai Junet, dia hanyalah pemuas nafsu baginya. Hitung-hitung itu sebagai imbalan atas kebebasannya dan penampilannya saat ini. "Aku sudah mendaftarkan dirimu menjadi model pada sebuah majalah dewasa, sore nanti akan ada jadwal pemotretan. Kau harus ingat,