Share

Mendadak Cantik bagaikan Ratu Sejagad
Mendadak Cantik bagaikan Ratu Sejagad
Penulis: Kirana Quinn

1. Ganti Orang

Penulis: Kirana Quinn
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-04 15:02:52

Dengan sangat kesalnya, Abhygael membanting semua barang-barang yang ada di dalam ruang kantornya. Betapa tidak, rencana untuk menikahi gadis pujaannya gagal total karena pilihan sang nenek kesayangannya. Jika saja neneknya tidak dalam kondisi kritis mungkin saja saat ini dia sudah menolaknya.

"Gadis itu sangat ramah, setia dan anggun, sebelum nenek pergi dari dunia ini, nenek ingin kau menikahinya dan bawalah dia tiggal dirumah yang telah dibangunkan kakek untukmu sebelum meninggal."

Abhygael teringat dengan Mansion yang dibangun kakeknya sebelum meninggal karena kecelakaan. Rumah itu dipersiapkan kakeknya untuk dirinya dan calon isterinya kelak. Pria dengan tubuh atletis berusia 24 tahun dengan garis ketampanan yang menurun dari kakeknya Budiawan Pratama sudah merencanakan semuanya dengan pujaan hatinya Selena, namun kini hanyalah angan-angan belaka.

Di rumah kediaman Hendrinata, Leona gadis imut nan cantik yang dijodohkan dengan Abhygael menangis sesenggukan, gadis manis itu tak habis pikir bagaimana mungkin dirinya yang dipertaruhkan. Mengapa bukan kakaknya Adelia yang diusianya 24 tahun sudah layak menikah. Mengapa dirinya yang baru berusia 19 tahun harus dipaksa menikah dengan laki-laki yang tidak dikenalnya sama sekali. Kisah ini bagaikan cerita novel yang sering dibacanya tentang pernikahan paksa seorang anak pungut demi untuk melunasi hutang, atau jangan-jangan dia memang anak pungut ? Masa remajanya belum benar-benar dinikmatinya namun hari ini dia harus menelan pil pahit itu.

"Kau tak bisa menolaknya nak, kita sudah sangat berhutang budi pada mereka," suara ayahnya bagaikan pisau yang mengiris lubuk hatinya yang paling dalam.

"Kenapa bukan mbak Adel saja yah, kenapa harus aku yang menanggung segala hutang budi dan tetek bengek di rumah ini ? Aku masih remaja ayah. ini bukan kisah telenovela atau kisah Siti Nurbaya. Kan ada mbak Adel, setidaknya diusianya yang ke 24 tahun sudah layak menikah dan bukan aku."

"Adelia masih harus menyelesaikan kuliahnya, lagian dia sudah memiliki kekasih. Sedangkan dirimu hanya menghabiskan waktumu dengan membaca buku-buku yang tidak berguna itu."

"Apa bedanya aku dengan Adel ayah, apa aku ini anak pungut ? Kenapa aku selalu dibanding-bandingkan dengan mbak Adel ? Sebentar lagi aku akan kuliah juga, aku sudah diterima diperguruan tinggi"

"Ayah tak punya uang untuk membiayai kuliahmu, setidaknya dengan menikahi penerus Pratama Corporation kau bisa melanjutkan kuliah sesuka hatimu."

Renata ibunya yang dari tadi hanya diam mematung segera menghampiri Leona dan membelai kepalanya dengan lembut. "Dengar nak, kaulah yang dipilih nenek Melinda untuk mendampingi cucunya. Abhygael kini yatim piatu, kedua orang tuanya meninggal saat kecelakaan dua tahun silam, mungkin nenek Melinda melihat kebaikan dalam dirimu sehingga memilihmu dan bukan Adelia."

"Bersiaplah, sebentar malam keluarga Pratama akan berkunjung membicarakan lamaran dan pernikahan kalian," Perintah ayahnya tak dapat ditolak. Hendrinata segera beranjak memasuki kamarnya. Ditinggalkannya Leona yang menangis sesenggukan dalam pelukan ibunya.

Sementara itu Abhygael sedang uring-uringan di dalam kamarnya, sebentar lagi dia harus pergi menemui calon isterinya. Pikirannya sedang kalut, dia sedang memikirkan sebuah ide untuk menggagalkan pernikahan itu. Panggilan telepon dari kekasihnya tak dihiraukannya. Ayo...berpikirlah...huft ! Abhygael semakin frustasi, dia akan ditemani paman dan tantenya untuk ke rumah Hendrinata.

Gedoran pintu kamarnya bahkan tak didengarnya sama sekali, akhirnya pintu kamarnya yang tidak terkunci dibuka begitu saja, nampaklah sahabat baiknya Regan. Ah..ini dia, Abhygael menemukan ide. Dengan gembira dia menarik tangan sahabatnya itu untuk duduk bersamanya diatas ranjangnya.

"Hanya kau yang bisa membantuku gan, tolong gantilah posisiku malam ini," Abhygael dengan penuh permohonan meminta sahabatnya menggantikannya dalam acara lamaran malam ini. Toh tak akan ada yang mengenalinya, karena wajahnya jarang terekspos media, dia baru saja kembali dari studinya di Amerika. Lagian demi keamanannya selama ini, dirinya jarang dipublikasi. Orang-orang hanya tahu namanya Abhygael Pratama namun tak ada yang tahu seperti apa wajahnya. Dia bagaikan misteri bagi kalangan orang, apalagi untuk lawan-lawan bisnisnya. Dia baru terhitung sebulan yang lalu megendalikan perusahaan yang ditinggalkan kakeknya, itupun dari balik layar. Selama ini yang mengendalikan perusahaannya adalah pamannya atas permintaan neneknya. Namun sekarang dia telah mengambil alih semuanya.

Regan terbengong-bengong, diayunkanya tangannya di wajah Abhygael, "Apakah kau sehat ?"

"Sudah tentu aku sehat, aku berharap setelah melihatmu, wanita mata duitan yang bernama Leona itu mungkin saja membatalkan pernikahannya," Abhygael tersenyum sumringah. Sahabatnya itu bertubuh atletis sama dengannya namun kulitnya hitam dan tidak terlalu tampan. Abhygael sangat yakin jika Leona akan menolaknya.

Regan geleng-geleng kepala, dia sangat tahu jika kemauan sahabatnya ini tak bisa ditolak, apa mau dikata, dia sangat berhutang budi pada sahabatnya ini. Jika bukan uluran tangan Abhygael mungkin saja dia sekarang jadi gelandangan di kota Jakarta atau bahkan mungkin dia sudah jadi preman jalanan.

"Aku bersedia. tetapi kau harus ikut dengan kami, setidaknya kau harus melihat calon isterimu itu, siapa tau setelah melihatnya kau berubah pikiran."

Setelah memikirkan dengan matang usul Regan, akhirnya Abhygael bersedia ikut tapi dia memikirkan cara untuk menyamarkan wajahnya agar tak terlihat banyak orang. Dia memakai topeng tipis yang sering dia gunakan di Amerika. Topeng itu tak pernah lepas dari wajahnya. Selama kuliah di Amerika dia sering menggunakan topeng itu dan baru dilepasnya ketika tiba di apartemen. Tak ada yang tahu wajah tampannya, bahkan dia sering dicemooh teman kampusnya karena memiliki kulit wajah yang hitam berbeda dengan kulit tubuhnya yang putih bersih. Banyak yang mengatakan jika tubuhnya sengaja dioperasi plastik. Dan hanya Selenalah yang mau menjadi temannya di tengah-tengah cemoohan itu. Kedekatan mereka terhitung singkat, akhirnya tepat sebulan saling kenal mereka resmi menjadi sepasang kekasih.

Awalnya Selena yang merupakan seorang model cantik tidak mau berteman dengannya, tetapi melihat jika Abhygael tinggal di Apartemen mewah dan memiliki sebuah mobil mewah akhirnya mau saja berteman dengannya, dan ketika Selena secara tak sengaja melihat wajah asli Abhygael ketika berkunjung ke Apartemen langsung terpesona. Namun untuk menutupinya dia pura-pura tak tahu wajah asli Abhygael. Dan Abhygael pun merasa jika Selena adalah wanita cantik yang sangat tulus. Merekapun merencanakan pernikahan setelah kembali ke Indonesia.

Ketukan dipintu membuyarkan lamunan Abhygael. "Apa kalian sudah siap ?" terdengar suara tante Yolan dari balik pintu.

Keduanya bergegas keluar, sebelum mereka berangkat. Abhygael menyampaikan kepada Paman dan tantenya soal pertukaran sementara itu, awalnya pamannya tak setuju.

"Kenapa harus ganti orang ? Toh wajahmu yang sekarang saja bisa menunjukkan jika dirimu tidak tampan," protes paman Julit.

Dengan bujukan dan segala pertimbangan akhirnya paman dan tantenya mengalah, mereka berempat menuju kediaman Hendrinata. Tak lupa mereka membawa beberapa kotak perhiasan yang sengaja di pilihkan nenek Melinda sebelum masuk Rumah Sakit. Melihat banyaknya kotak perhiasan itu Abhygael semakin yakin jika keluarga Hendrinata adalah tipe keluarga mata duitan.

Dia sangat tidak menyangka jika rumah yang mereka tuju ternyata terbilang sangat sederhana, jauh dari kata mewah. Abhygael sempat ragu, namun pamannya meyakinkan jika inilah rumah yang dituju. Mobil diparkir di pinggir jalan, keempatnya turun memasuki halaman rumah yang tidak begitu luas. Sangat sederhana namun terlihat bersih dan rapi. Abhygael mencoba menerka seperti apa wajah calon isterinya itu ?

Kedatangan mereka segera disambut keluarga Hendrinata, nampak kursi sofa dan sebuah lemari kuno tertata rapi di ruang yang sederhana itu. Nampak seorang laki-laki paruh baya, seorang ibu dan seorang gadis cantik berdiri menyambut mereka. Abhygael terbengong, cantik juga, apakah ini calon isterinya ? Ah..persetan toh dia punya Selena.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Samsul Rizal
lucu dan menarik
goodnovel comment avatar
Berliana Siti
ceritanya menarik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Mendadak Cantik bagaikan Ratu Sejagad   2. Rencana Gagal

    Mereka saling menyalami dan dipersilahkan untuk duduk, setelah berbasa basi kini tibalah saatnya untuk saling mengenal satu sama lain. "Terima kasih sudah mau berkunjung ke rumah kami, kami sangat tersanjung dengan kedatangan keluarga Pratama di rumah ini, mungkin sebelum pembicaraan berlanjut, sebaknya kita saling mengenal dulu, tak kenal maka tak sayang, begitu kata pepatah." Hendrinata memulai obrolan dengan sangat santun. Julit melirik Abhygael yang terus menatap wanita cantik di depannya, ehem... Abhygael tersipu malu. "Maksud kedatangan kami tentunya sudah pak Hendrinata tahu sebelumnya, kami berharap pertemuan kali ini bisa berlanjut sampai ke pelaminan, baiklah saya perkenalkan dulu siapa calon menantu pak Hendrinata," Julit kembali melirik Abhygael, kini tatapannya tertuju pada Regan. Sebelum dia melanjutkan kata-katanya, Abhygael segera berdiri memperkenalkan diri "Abhygael Pratama." Hah ? Paman Julit, Yolan dan Regan saling berpandangan satu sama lain. Bukankah pembicar

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-04
  • Mendadak Cantik bagaikan Ratu Sejagad   3. Hari yang tak dinanti

    Hari yang tak dinantipun tiba, sebagian pasangan dibelahan bumi manapun, semuanya menanti hari ini, tapi tidak untuk keduanya. Abhygael memasang wajah geramnya tatkala diminta segera ke Rumah Sakit karena akad nikah akan segera dilangsungkan. Perias pengantin wanita dibuat kerepotan dengan penolakan Leona saat hendak merias wajahnya. "Aku akan dandan sendiri, tolong tinggalkan aku." Kini Leona sendirian di dalam kamar, dengan telaten dia merias wajahnya dengan makeup cokelat seperti biasa, tak lupa totol hitam kecil di seluruh wajah. Sekali lagi dia menatap riasannya dengan cermat di cermin, dari pantulan cermin jika ditatap dengan lekat maka gadis ini masih tetap terlihat cantik, namun jika ditatap sekilas maka dia terlihat sangat buruk. Sebelum menutup wajahnya dengan sebuah cadar, sekali lagi dia menatap hasil karyanya dengan senyum sumringah. Kedua orang tuanya telah menunggunya dengan tidak sabar, nampak pula Adelia dengan dandanan menornya, gaun bernuansa pesta yang elegan san

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-04
  • Mendadak Cantik bagaikan Ratu Sejagad   4. Pelajaran Pertama

    Atas saran nenek Melinda, Abhygael memboyong isterinya tinggal di Mansion yang telah selesai dibangun dua bulan yang lalu. Tadinya Abhygael tak ingin menyewa para maid, Mansion dengan enam kamar tidur dan 2 kamar pembantu, dengan kamar mandi super cantik full marmer dilengkapi dengan studio pribadi milik Abhygael. Dengan rumah super mewah seperti ini jika tak menyewa pembantu maka bisa dibayangkan bagaimana Leona menangani rumah sebesar ini sendirian. "Bagaimana mungkin dengan rumah sebesar itu mampu ditangani oleh kalian berdua tanpa dibantu oleh para maid, apa kau ingin membunuh isterimu ?" Protes Melinda sang nenek kesayangan Abhygael. Hanya nenek Melindalah satu-satunya yang dia miliki, paman Julit walaupun merupakan saudara ayahnya namun keduanya tidak begitu dekat. Julit memiliki seorang putera yang sekarang sedang menyelesaikan studinya di Australia. Dengan mendelik gusar Abhygael menyetujui usul neneknya, dia terus mengomel di dalam hati. "Lihat saja nanti bagaimana saat nene

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-05
  • Mendadak Cantik bagaikan Ratu Sejagad   5. Gula VS Garam

    Selena terus mendesak Abhygael untuk menikahinya, menyandang status nyonya Abhygael Pratama sudah diimpikannya sejak dulu. Hanya perempuan bodoh saja yang tak mau menikah dengan pengusaha terkaya dan tampan ini. Gadis ini berpikir hanya dialah yang tau ketampanan Abhygael. "Kapan kita menikah ? Apa kata orang nanti kalo kita terus bersama tanpa status !" Abhygael diam saja, pikirannya sedang kalut, bagaimana caranya menyampaikan kepada Selena jika saat ini dia sudah menikah ! Ditariknya nafasnya dengan dalam. "Sayang, bukankah kau tau jika nenek sedang di rawat di Rumah Sakit ?" Ini bukan saat yang tepat untuk menyampaikan kabar itu, Abhygael takut Selena akan menjauhinya, hanya dialah satu-satunya wanita yang dicintai Abhygael. "Jika begitu bawa aku menemui nenekmu, kita perlu meminta restu darinya," Rengekan Selena membuat Abhygael resah. Dia tak bisa melihat kekasihnya ini merajuk, jika itu terjadi maka berhari-hari lamanya dia membujuk dengan segala rayuan pulau kelapa untuk

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-05
  • Mendadak Cantik bagaikan Ratu Sejagad   6. Apa yang kau Sembunyikan ?

    Sepasang kekasih tiba di Rumah Sakit dengan terburu-buru, masalahnya nenek Melinda baru saja menelpon dan meminta Abhygael segera ke Rumah Sakit, karena dokter telah mengizinkannya pulang dengan catatan harus terus rawat jalan, minimal seminggu sekali. Abhygael dan Selena saling bergandengan tangan menuju ruang Paviliun, mereka tidak menyadari jika Nenek Melinda memperhatikan mereka dari balik jendela. Nenek Melinda menahan geram namun sebagai wanita terhormat dia tetap melemparkan senyumannya pada Selena. Ini tidak bisa dibiarkan, Abhygael harus segera memberikannya cicit agar tak akan adalagi benalu yang berusaha menempel pada cucu tampannya itu. "Pagi nek, aku tiba lebih cepat dari yang nenek harapkan." Abhygael menghampiri dan mencium tangan neneknya diikuti Selena. Tak terlihat lagi selang infus di ruangan itu, hal ini menunjukkan jika neneknya benar-benar telah pulih. Selena menyapa nenek Melinda dengan ramah. "Apa kabar nek, semoga nenek sehat selalu," ucapnya dengan tulus.

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-13
  • Mendadak Cantik bagaikan Ratu Sejagad   7. Lebih layak Pembantu

    Di Apartemen yang tergolong mewah itu, Selena sedang duduk memikirkan cara bagaimana dia bisa menikah dengan Abhygael. Dia sangat yakin Abhygael pasti akan menyusulnya ke Apartemen. Terpikirkan olehnya untuk menjebak Abhygael dengan obat perangsang, namun setelah sekian lama berpikir dengan segala pertimbangan akhirnya Selena ingin bersaing secara sehat. Benar dugaan Selena, Abhygael nampak berdiri depan pintu apartemennya setelah membunyikan bel berkali-kali. Selena tidak menunjukkan kebahagiaannya, dia masih tetap memasang wajah cemberut, bahkan Abhygael berusaha memeluknya namun dia terus menghindar. Abhygael menghempaskan tubuhnya di kursi sofa yang berada diruangan itu. Dia berusaha menarik tangan Selena agar duduk dipangkuannya, Selena akhirnya menurut. Abhygael tak henti-hentinya mencium Selena sebagai bentuk permohonan maafnya. "Aku terpaksa melakukannya karena nenek saat itu dalam keadaan kritis." "Lalu bagaimana dengan hubungan kita, bukankah kau sudah menikah," Selena me

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-14
  • Mendadak Cantik bagaikan Ratu Sejagad   8. Nyaris Ketahuan

    Leona menggunakan waktu dua jam yang dberikan suaminya dengan sebaik-baiknya. Hari ini dia berbelanja semua keperluannya untuk sebulan penuh, karena tak mungkin baginya untuk keluar rumah lagi seperti sekarang ini.Leona mendoring troly yang berisi belanjaan yang banyak. "Baru merasa jadi orang kaya ya, sampe belanjaannya menumpuk seperti itu." Leona mencari sumber suara dan ups, kakaknya Adelia dan pacarnya tengah berdiri mengamatinya."Eh kakak, maaf aku tak melihatmu. bagaimana kabar ayah dan ibu ?" Leona sengaja tidak menggubris ucapan Adelia dan lebih memilih menanyakan kabar kedua orang tuanya.Adelia mencibir, "Jangan sok perhatian kamu, bagaimana kamu bisa menjenguk ayah dan Ibu jika keberadaanmu di rumah keluarga Pratama tidak lebih layak dari seorang pembantu," Adelia segera menggandeng tangan Rafael dan berlalu.Leona hanya bisa menarik nafas dengan dalam dan menghempaskannya agar tak menghimpit di dada. Tiba-tiba ponselnya berbunyi."Kau tidak melihat jam, waktumu sudah h

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-16
  • Mendadak Cantik bagaikan Ratu Sejagad   9. Nenek datang

    Wajah yang tak diharapkan muncul dihadapan Abhygael. Dia mendengus kesal, "Suka-suka aku, ini rumahku." Leona hanya mampu memandangi suaminya dengan melongo, tanpa diberitahupun Leona tahu jika ini rumah Abhygael, dan dia hanya menumpang sementara. Huh...akan tiba saatnya dia pergi dari rumah ini. Setelah melihat Abhygael yang keluar dari kamarnya, gadis itu masuk ke kamar mandi. Dia sudah menduga jika Abhygael akan sangat penasaran dengan dirinya, untunglah baju itu sudah dikeringkan di mesin pengering dan langsung di setrikanya biar tidak ketahuan lembab. Leona menarik nafas lega. Abhygael menuju ke ruang perpustakaan, pikirannya hanyut terbawa dengan wajah gadis cantik yang basah kuyup di Halte tadi siang. Tak mungkin isterinya bisa secantik itu, mana ada orang yang buruk rupa bisa secantik itu ditengah hujan. Abhygael melepas topengnya. Apakah Leona menggunakan topeng sama seperti dirinya ? Ah tidak mungkin, buktinya kulitnya sama hitamnya dengan wajahnya. Berbeda dengan dirinya

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-16

Bab terbaru

  • Mendadak Cantik bagaikan Ratu Sejagad   205. Keputusan yang tepat (Tamat)

    Kehadiran Leona yang kembali sebagai direktur perusahaan disambut dengan gembira oleh para karyawan. Direktur cantik dan mempesona serta cerdas ini sangat di rindukan. Semua karyawan berdiri berjejer di sepanjang jalan, satpam dan cleaning service tak ketinggalan."Kau di sambut bagaikan seorang ratu, aku jadi cemburu," bisik Abhygael."Jangan terlalu berlebihan," Leona mencubit pinggang suaminya."Selamat pagi ibu direktur, selamat pagi presdir," sapa para karyawan."Selamat pagi," jawab Leona sambil tersenyum dengan hangat.Tak terlukiskan kebahagiaan para karyawan saat menyambut direktur kesayangan mereka. Direktur yang dikenal ramah dan suka membantu itu kini hadir seakan memberi semangat baru bagi para karyawan.Leona naik lift menuju ruangannya di susul Abhygael."Kali ini aku tak akan membiarkanmu di dekati para pria," ucap Abhygael serius."Apa maksudmu? Bukankah seharusnya kau yang perlu di khawatirkan di dekati para gadis?" protes Leona, dia tak terima dengan perkataan suamin

  • Mendadak Cantik bagaikan Ratu Sejagad   204. Kembali bersama 1

    Diandra tak menyangka jika Leona kini sudah kembali ke rumah Abhygael. Dengan penuh percaya diri dia membawakan mainan dan makanan untuk Abil.Bibi Sultia tak tahu harus berkata apa saat Diandra menekan bel di sudut pintu rumah. Abhygael dan Leona sedang mandi di kolam renang bersama kedua anaknya."Maaf non, tuan dan nyonya sedang berada di kolam renang," ucap bibi Sultia saat membukakan pintu rumah."Nyonya?" tanya Diandra dengan kening berkerut."Iya non, kemarin tuan Abhygael menjemput isterinya untuk kembali ke rumah ini," jawab bibi Sultia dengan sopan.Diandra tak tahu harus bilang apa, namun dia ingin memastikan apakah Abhygael mencintai isterinya atau tidak."Biar saya menunggu di teras saja bi," kata Diandra.Tanpa di persilahkan, Diandra duduk di teras rumah. Bibi Sultia segera masuk ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Dia tak memberi tahu majikannya tentang kehadiran Diandra. Saat kedua majikannya masuk ke dalam rumah barulah dia mengatakan jika Diandra sedang duduk di tera

  • Mendadak Cantik bagaikan Ratu Sejagad   203. Kembali bersama

    Banyak mobil yang terparkir di halaman rumah tuan Hendrinata. Namun tuan Putera tetap berusaha mencari parkiran yang kosong di halaman."Sepertinya banyak tamu yang datang pagi-pagi," kata Mutia saat melihat kondisi pagi ini.Mutia melirik jam tangannya, waktu menunjukkan pukul 07.00 pagi. Setelah Putera memarkir mobilnya di sudut halaman yang masih kosong, mereka lalu turun dan mengucapkan salam saat sudah tiba di pintu."Kakak Abil, sini sayang lihat adiknya," Priska berdiri menyongsong Abil. Semua ikut berdiri, rupanya Aditia beserta keluarga ikut berkunjung pagi ini, seakan sudah ada yang memberi tahu mereka jika Abhygael akan datang menjemput Leona.Mungkin karena melihat orang banyak, Abil bersembunyi di belakang ayahnya. Tangannya yang mungil mendekap erat kaki Abhygael sehingga dia tak bisa melangkah dan hanya berdiri saja sambil sebelah tangannya mendekap Abil dari belakang.Leona keluar dari kamar sambil menggendong bayi Arisha. Dia tertegun melihat Abhygael namun tatkala di

  • Mendadak Cantik bagaikan Ratu Sejagad   202. Penyesalan

    Leona membiarkan bayi Arisha dalam gendongan Abhygael, dia sibuk melayani tamu yag sudah mulai berpamitan pulang. Sesekali dia mencuri pandang ke arah Abhygael yang ternyata memandangnya juga.Diandra menghampiri Abhygael yang menggendong Arisha."Jika diperhatikan ternyata wajahnya mirip sekali denganmu," ucap Diandra."Bagaimana gak mirip, dia adalah ayahnya," sebuah suara membuat Diandra terdiam.Tau-tau Dian sudah berdiri di samping Abhygael dan mengambil Arisha."Maaf bayinya mengantuk," kata Dian sambil meraih Arisha dari gendongan Abhygael.Abhygael enggan melepaskan anaknya, namun melihat tatapan tajam Leona dari pelaminan akhirnya dia menyerahkannya juga."Cium ayah sayang," Dian mendekatkan wajah Arisha dan Abhygael pun menciumnya dengan haru."Benarkah itu anakmu?" tanya Diandra saat Dian sudah melangkah jauh dari meja VIP.Abhygael mengangguk, dia lalu berdiri dan menghampiri Leona. Dia harus mengakhiri kesalah pahaman ini. Dia bahkan tak menghiraukan Diandra yang memanggil

  • Mendadak Cantik bagaikan Ratu Sejagad   201. Pernikahan Wildan

    Oemar mengabari Abhygael jika dia akan datang ke Indonesia karena adiknya akan menikah. Kabar ini bukannya membuat Abhygael bahagia, dia semakin sedih karena Leona akan kembali dari kota T. Sudah bisa di pastikan jika Wildan akan menikah dengan Leona. Tapi dia tak akan membiarkan hal itu terjadi, Leona merupakan istri sahnya. Terpikir oleh Abhygael untuk mendiskusikan hal itu dengan kedua orang tuanya namun dia tak ingin melukai perasaan kedua orang yang di sayanginya.Regan menerima undangan pernikahan Wildan, dia tersenyum. Kini dia bisa lega karena Abhygael akan bertemu Leona. Namun dia tidak tahu jika Abhygael melemparkan undangan itu ke tong sampah tanpa melihatnya sama sekali. Dengan bersenandung ria, Regan datang ke rumah Abhygael. Dia berencana ingin menceritakan kebenaran pada sahabatnya itu."Abhy, aku ingin menceritakan sesuatu padamu," kata Regan dengan penuh percaya diri."Sudahlah, aku sudah tau semuanya," kata Abhygael tanpa menoleh sedikitpun."Benarkah? Jika begitu ki

  • Mendadak Cantik bagaikan Ratu Sejagad   200. Kemarahan Rafael

    Diandra tak hilang harapan untuk terus berusaha mendekati Abhygael, berbagai cara dia lakukan. Dari sekedar bertamu sampai membawakan makanan untuk Abil.Abil yang sangat merindukan ibunya merasa gembira melihat Diandra. Balita mungil yang tak mengerti apa-apa sangat gembira ketika Diandra membawakannya mainan lalu bermain bersamanya.Semula Abhygael sangat marah melihat Diandra dengan tidak tahu malunya mendekatinya melalui Abil. Namun sekeras-kerasnya hatinya akhirnya luluh juga melihat ketulusan Diandra yang memperlakukan Abil bagaikan puteranya sendiri. "Wanita ini benar-benar tidak tahu malu!" gerutu Abhygael di dalam hati.Akhirnya entah berawal dari mana mereka kini mulai dekat. Kemana-mana mereka sering bersama, namun Abhygael tak pernah mengatakan apapun pada Diandra. Obrolan mereka hanya seputar persoalan bisnis dan tumbuh kembangnya Abil.Saat itu mereka berdua sedang duduk di sebuah cafe. Tak jauh dari mereka duduk pula pasangan Rafael dan Adelia. Saat ini Adelia sedang ha

  • Mendadak Cantik bagaikan Ratu Sejagad   199. Selamatan Diandra

    Awalnya Abhygael enggan menghadiri acara selamatan yang diadakan sahabat ibunya di hotel berbintang lima itu. Namun kedatangan ibunya tadi pagi memintanya untuk ikut menghadirinya sebagai bentuk penghargaan terhadap sahabat. "Ibu Anita itu sahabat mama, tolong pikirkan kembali, mama tak ingin menyinggung perasaan mereka," begitu kata ibunya.Akhirnya malam ini Abhygael ke acara selamatan itu di temani Regan, dia datang tidak memakai pakaian formal seperti biasanya. Dia dan Regan memakai kemeja kotak-kotak yang senada dengan celana yang mereka kenakan."Lihatlah gadis itu, sepertinya dia terus menatapmu," bisik Regan."Dia gadis yang punya hajatan ini, tidak usah perduli kan. Toh kita sudah menghadiri acaranya," jawab Abhygael acuh tak acuh.Putera datang bersama Mutia, mereka menyalami pasangan pejabat itu dan anaknya.'Kenalkan ini Diandra, dia baru pulang dari Amerika," Ibu Anita memperkenalkan anaknya."Oh, anakmu cantik sekali," puji Mutia.Diandra tersipu malu mendengar pujian sa

  • Mendadak Cantik bagaikan Ratu Sejagad   198. Ayah dan anak menangis

    Sudah seminggu Abhygael uring-uringan, ada-ada saja hal yang membuatnya marah. Laporan yang disodorkan tanpa titik dan koma saja dia berang. Regan bahkan sempat jengkel dengan tingkah Abhygael akhir-akhir ini."Aku tak ingin ada kesalahan lagi," kata Abhygael dengan tegas."Siap bos!" jawab Regan dengan rahang mengeras menahan marah, sudah beberapa kali dia harus memperbaiki dokumen."Satu lagi, jangan izinkan siapapun masuk ke ruangan ini tanpa seizinku," ucap Abhygael tanpa menoleh sedikitpun pada Regan. Dia benar-benar memposisikan diri sebagai atasan.Regan benar-benar heran dengan bosnya, keningnya berkerut, lalu dia menggeleng-gelengkan kepalanya."Bukankah selama ini memang seperti itu bos," sanggah Regan.Abhygael mengabaikan sanggahan Regan, memang benar apa yang dikatakannya namun Abhygael merasa akan ada seseorang yang datang namun dia tak tahu siapa. Mungkin ini hanya perasaannya saja.Selama ini dia selalu bermimpi di datangi seorang gadis cantik, dia sangat ketakutan. Dia

  • Mendadak Cantik bagaikan Ratu Sejagad   197. Persalinan 1

    Cuaca pagi ini sangat cerah, pesawat Garuda mendarat dengan sempurna sesuai jadwal. Dian sudah menunggu ibu Renata sekitar setengah jam yang lalu.Tak berapa lama, ibu Renata muncul di pintu kedatangan sambil menenteng sebuah kopor."Selamat datang di kota T bu," sapa Dian lalu meraih koper dari tangan ibu Renata."Apa kau sendiri saja? Siapa yang menemani Leona?" tanya ibu Renata sambil melihat ke kiri dan kanan."Aku dan sopir grab bu, Leona di temani Wildan dan Arini," jawab Dian lalu menuju ke parkiran di susul ibu Renata.Hanya butuh waktu dua puluh menit untuk tiba lebih cepat di Rumah Sakit. Jalan di kota ini tak semacet kota Jakarta. Di kiri kanan jalan terdapat rumah-rumah penduduk dan beberapa sekolah dan rumah ibadah, juga pantai yang indah. Sopir grab mengemudikan mobilnya dengan perlahan sehingga ibu Renata masih bisa melihat pemandangan laut yang begitu tenang Begitu tiba di Rumah Sakit, Dian segera menuntun ibu Renata menuju ke ruangan VIP. Leona sedang duduk di atas ka

DMCA.com Protection Status