Share

Chapter 66 Fatamorgana

Penulis: Marvinar
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-20 21:35:48

Tiga minggu lalu ...

“Terima kasih telah mampir kemari, Grace.”

“Tak masalah, aku ... memikirkan kalian terus sejak hari itu. Kuharap kalian bisa baikan.”

Elena mengulas senyum lebar usai memeluk sahabatnya itu. Ia mengantar Grace sampai di lobi. Melihat dari kejauhan, Max, suami Grace baru saja turun dari mobil untuk menjemput.

“Kalau ada apa-apa, jangan sungkan meneleponku, ya. Sampai jumpa, Elena.”

“Sampai jumpa, Grace.”

Elena melihat kepergian Grace yang berjalan menuju Max. Sahabatnya itu menghambur ke pelukan suaminya dengan riang. Max, yang pendiam itu bahkan tampak berseri saat menyambut pelukan istrinya.

Ada rasa hangat saat melihat semua itu. Ia bersyukur, Grace telah menemukan cinta sejatinya. Pernikahan seperti itulah yang Elena inginkan. Bukan pernikahan yang di dasari kontrak, hasrat, atau hanya kebutuhan. Ia dan Drake tak akan bisa seperti Grace dan Max. Elena berjalan kembali ke ruangannya dengan langkah lesu.

“Elena,” panggil Kate dari luar ruangannya.

“Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 67 Ujian Kesabaran

    Elena menghela napas selama menatap foto Drake di ponselnya. Ia masih marah, tapi, tiga minggu terakhir membuatnya ingin bertemu pria itu lagi. Ia juga tahu, tak mungkin selamanya bersembunyi dari Drake. Ia harus mengumpulkan kesabaran untuk menghadapi pria itu lagi. “Sadarlah, Elena, pria itu iblis. Penuh tipu daya.” Elena menikmati kue dan pudingnya lagi dengan bersemangat. Makanan manis memang tak pernah gagal membuat moodnya membaik. Meski harus ia akui, berat badannya bertambah terus selama di sini. “Ma, aku pulang.” Elena tiba di rumah Mama Lily saat petang. Ia segera menuju dapur dan melihat Mama Lily. “Elena, wajahmu terlihat pucat beberapa hari ini. Apa kau sakit?” tanya Mama Lily seraga memeriksa kening Elena dengan punggung tangannya. “Sedikit lelah dan lemas, Ma. Tapi, aku baik-baik saja.” “Mungkin, kamu kelelahan bekerja dan jalan-jalan, Elena. Bersantailah di rumah beberapa hari.” “Iya, Mama. Jangan cemas, ya. Aku ingin tidur sebentar, Ma. Nanti biar aku siapkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 68 Kalau Saja

    Hingga matahari terbit, Elena hanya tertidur sebentar. Tubuhnya terasa lelah, mungkin karena ia terlambat datang bulan. Ia lalu mandi dan bersiap turun membantu Mama Lily menyiapkan sarapan. Elena, Mama Lily, dan Drake sarapan bersama. Elena lebih banyak diam sementara Drake tak melepaskan pandangannya sedetik pun dari Elena. Mama Lily menghela napas berat beberapa kali. “Ma, setelah ini aku akan bekerja seperti biasa. Nanti siang kubantu menyiapkan makan siang.” Elena membantu membereskan piring lalu meletakkannya di wastafel. “Tidak perlu, kau harus banyak istirahat. Biar aku saja yang membantu Mama.” Elena langsung menoleh ke arah Drake, memberi tatapan tajam pada pria itu. “Jangan mengaturku.” Drake justru tersenyum berhasil membuat Elena menatapnya. Sejak kemarin, wanita itu tak mau menatapnya lebih lama dari dua detik. *** Lewat tengah hari, Elena keluar dari kamar. Ia bergegas turun membantu Mama Lily menyiapkan makan siang. Ia baru sadar, selai kacang dan beberapa s

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 69 Kerumitan Tanpa Akhir

    Semalaman, Drake menunggu Elena yang sesekali mengigau. Meski suhu tubuhnya berangsur normal, Elena masih merasakan seluruh badannya sakit. Drake memandikan Elena usai keringatnya mereda. Tangannya tak henti menggenggam tangan Elena, seolah takut jika mantan istrinya itu akan menghilang lagi. “Aku minta maaf, Elena. Tolong maafkan aku. Jangan hukum aku dengan seperti ini.” Samar-samar, Elena mendengar rintihan dan tangisan Drake. Tapi, ia tak punya tenaga untuk membuka mata lebih lebar dan terbangun sepenuhnya. Hingga pagi pun tiba. Elena merasa tubuhnya lebih segar dan tak selemah pagi kemarin. Ketika membuka mata, ia melihat Drake tertidur seraya tertunduk di sisi ranjang, menggenggam tangannya. “Drake.” “Ya.” Drake segera bangun, menatap wajah Elena yang tak sepucat kemarin. “Aku haus.” Drake segera mengambilkan segelas air putih. Elena menghela napas panjang usai minum. “Kau tidur di sini?” “Siapa tahu kau membutuhkanku mengambil sesuatu.” “Aku ingin man ....” Kalim

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-22
  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 70 Pertemuan Tak Terduga

    “Elena, aku ....” Suara Drake melemah, ia mengatupkan rahang kuat-kuat. Elena mengernyitkan kening saat melihat ekspresi Drake yang menegang. “Aku sudah mengerti, bagimu cinta itu trauma. Kau tak mau kembali lagi memiliki perasaan seperti itu, kan? Itu membuatmu merasa lemah dan terpuruk. Sementara, itu yang kucari. Sudah jelas, lebih baik kita menjadi orang asing, Drake. Aku mengerti situasinya, jangan diperumit.” “Sejak sadar aku menyia-nyiakan pernikahan kita dengan kontrak itu, semua sudah terlambat. Kita mengakhiri dengan perceraian sesuai kontrak. Kukira aku akan baik-baik saja. Saat itu aku terpuruk, kau tak tahu karena sudah pergi. Aku datang kemari untuk melewati hari-hari yang sulit.” Elena teringat cerita Mama Lily tentang keterpurukan Drake waktu itu. Hal yang membuatnya terkejut begitu tahu. Bahkan, pria ini enggan memberitahunya tentang masa sulit itu. Kenapa sekarang Drake memberitahunya? “Aku ingin membahas dari awal.” Drake mendengar ada celah untuknya. Senyum

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-22
  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 71 Katakan Sekarang

    “Kau lagi,” ucap Luke seraya membuang muka. “Kenapa kau di sini?” tanya Drake seraya mendekati Elena dan Luke. “Ada urusan tentu saja. Elena, kau mau di antar siapa?” “Aku pulang sendiri saja, Luke. Sampai jumpa besok.” Elena tak ingin melihat situasi tak nyaman. Ia segera pergi meninggalkan dua pria itu di pinggir jalan. Elena berjalan ke halte bus dengan cepat. Ia tak mau ambil bagian diantar pulang salah satu dari mereka jika hanya akan terjadi perdebatan. Di dalam bus, Elena mengambil tempat duduk di tengah. Detik berikutnya seseorang duduk di sebelahnya. “Besok kau mau bertemu dengannya lagi?” “Kau masih saja mengikutiku.” “Aku tahu kau tak merasa nyaman denganku, tapi, aku khawatir. Jadi, mengikutimu diam-diam.” “Kau pikir aku tidak tahu?” “Jadi, kau sudah tahu sejak tadi.” “Sejak kapan kau jadi stalker? Jauh-jauh ke sini hanya ingin menjadi penguntitku?” “Karena kau membenciku. Kalau kau mau aku bisa menemanimu jalan-jalan.” “Lebih baik aku pergi dengan Luke.”

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-23
  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 72 Percepat

    Elena sendiri enggan merespons ciuman Drake. Pria yang seperti kelaparan untuk menciumnya itu berusaha keras membujuk bibirnya untuk terbuka. Ia tak bisa membiarkan mantan suaminya itu bertindak semaunya. Bahkan, permintaannya tak dituruti Drake. Elena bertahan hingga Drake berhenti. “Aku mencintaimu, Elena.” Wajahnya membeku, seluruh tubuhnya mematung di tempat. Tangan Drake menangkup kedua pipinya. “Apa?” “Aku mencintaimu, jangan pergi dari hidupku, Elena.” Drake menempelkan keningnya ke kening Elena. Merasakan setiap embusan napas dan detak jantung Drake yang membuatnya sedih. “Apa kau tahu, kalau cinta yang sesungguhnya bukan melemahkan, Drake. Cinta akan menguatkanmu dan menjadikanmu lebih baik, bersama orang yang tepat. Jangan takut untuk mengakui perasaanmu.” Elena memejamkan mata, merasakan kegetiran yang sama dengan Drake. “Aku takut kau akan pergi dan perasaan itu akan membuatku terpuruk lagi.” “Aku hanya pergi kalau kau tak mencintaiku, Drake. Kau mengerti, kan?”

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-23
  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 73 Deep Talk

    “Apa kabar yang baru saja pulang honeymoon?” tanya Kate seraya mengerlingkan mata. “Siapa juga yang honeymoon.” Elena menjawab dengan salah tingkah. Ia mencoba fokus membaca dokumen yang baru saja diberikan oleh Kate. Ada yang berubah setelah Elena pulang dari Perancis bersama Drake. Sahabat Kate itu lebih banyak tersenyum. “Jadi, kapan undangan pernikahannya?” goda Kate lagi. “Jadi, kapan kau mau menceritakan bagaimana bisa Carl tinggal di rumahmu?” Serangan balasan dari Elena seraya terkekeh. Kate yang tak menduga akan mendapat balasan seperti itu hanya terdiam. Wajahnya bersemu merah. “Kami sedang mempersiapkan pesta kecil. Nanti pasti kukabari, aku perlu bantuanmu, Kate.” “Ya, tentu saja aku akan membantu.” “Lalu, apa kau dan Carl memang sepasang kekasih sekarang?” “Tidak, kami bukan ... pasangan.” “Kenapa, Kate?” Elena berdiri dari posisinya, menatap wajah sahabatnya itu dengan tatapan penuh tanya. Sebelum sempat Kate menjawab, mendadak pintu terbuka. Carl masuk deng

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-24
  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 74 Akhir Pekan Bersama

    “Mama memberitahumu?” “Ya, aku minta maaf karena tidak tahu kau terpuruk saat itu.” “Kenapa Mama mengatakan hal itu padamu?” Rahang Drake mengeras, itu adalah masa terpuruk yang terburuk sepanjang hidupnya. Saat berpisah dengan Alexa saja ia tak seperti itu. Kening pria itu berkerut, memberi kesan tak bersahabat. Elena yang juga bersandar di kepala ranjang, sejak tadi mengamati ekspresi mantan suaminya itu. Kalimat pernyataannya pastilah tak mengenakkan didengar. Satu tangan Elena terangkat, mengusap garis rahang wajah Drake. “Kenapa marah?” “Itu adalah waktu terburuk yang pernah kurasakan. Kenapa Mama memberitahumu masa terpurukku?” “Kenapa aku tidak boleh tahu?” Pertanyaan spontan Elena membuat Drake tertegun. Ia memang tak biasa mengakui perasaan dengan cara yang terang-terangan seperti itu. “Karena kau tidak perlu melihatku dalam masa terlemah dan terburukku.” “Itu yang harus kau ubah. Mereka yang saling mencintai akan terbuka untuk hal apa pun, sekalipun itu terburuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-24

Bab terbaru

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 92 Ending: Tentang Penerimaan

    Drake menatap layar datar di seberang meja kerjanya. Sore itu sidang putusan yang akan membacakan vonis untuk Alfred dan Paman Smith, serta Alexa akan dibacakan. Momen yang paling ditunggu oleh Drake dan Elena. Will duduk di sofa tamu, tak jauh dari meja Drake, juga turun memperhatikan jalannya sidang di layar kaca. Menit demi menit hingga jam berlalu. Alexa dan Paman Smith telah menyelesaikan sidang lebih dulu dibandingkan Alfred. Karena Alexa yang membuka semua pintu di kasus ini, layaknya whistle blower, ia divonis 5 tahun penjara atas tuduhan intimidasi, ancaman dan membantu Alfred dalam menjual nark*ba. Sedangkan Paman Smith dijatuhi hukuman seumur hidup atas percobaan pembunuhan. Sampai pada saat sebelum putusan dibacakan. Hakim memberikan kesempatan pada Alfred untuk bersuara. Dalam pembelaannya, Alfred menyangkal semua bukti dan tuduhan yang selama ini diajukan pihak lawan. Usai menyampaikan suaranya, hakim membacakan vonis. Dalam sidang putusan hari in

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 91 Pesan Penting

    Usai melaksanakan tugas dari Drake hari itu, Carl bergegas memasuki mobilnya. Dalam perjalanan, ia menelepon Kate. “Halo, kau ke mana saja?” “Kate, aku sedang dalam perjalanan pulang. Apa Steven dan Dean masih di sana?” “Tentu saja. Kami sedang bermain kartu.” “Apa kalian minum?” “Sedikit wine. Dean, jangan coba-coba curang ya.” Suara Kate terlihat memarahi Dean, rekan setim Carl yang bertugas menjaga keluarga Drake Graysen. Hari ini mereka bertugas menjaga Kate karena Carl sibuk di luar seharian. “Sial! Jangan minum dengan mereka.” “Carl, kau mengumpat padaku?” “Tidak, Kate. Aku mengumpat pada Steven dan Dean. Aku akan segera sampai.” Carl buru-buru menutup panggilannya, ia menambah kecepatan mobilnya. *** “Kami hanya bosan dan bermain kartu terlihat seru.” Kate memberi penjelasan seraya menuangkan jus apel ke sebuah gelas. Pria di depannya itu diam tak bergeming. Hanya menatapnya dengan tajam. “Ini, minumlah.” Carl dan Kate duduk di ruang makan. Pria itu meneguk seg

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 90 Waktu yang Berharga untuk Seseorang

    “Aku tak mengerti mengapa kau menanggapi pendekatan Alfred padahal kau tahu jelas motif di baliknya.”“Karena dia yakin bisa memanfaatkanku untuk menjatuhkan Elena, aku ingin melakukan hal yang sama dan membalikkan situasinya. Aku yakin bila dekat dengan Alfred, aku bisa membantu Elena dengan caraku.”“Apa Nyonya Elena saat itu tahu rencanamu?”“Elena tahu, tentu saja ia tak setuju. Katanya seolah menjadikanku umpan atau martir.”“Perkataannya benar.”“Carl, waktu itu aku hanya ingin membantu.”“Kau pasti bersikeras menjalankan rencanamu, kan? Meski Nyonya Elena tak setuju?”“Ya. Jadi, aku mencoba bersabar di dekat. Semuanya tampak berjalan sesuai rencana dan aku bisa tahu lebih awal rencana Alfred terhadap Elena. Sampai pria kasar itu .... Ya, akhirnya aku memilih pergi dan tak melanjutkan rencana konyol itu.”“Kenapa berhenti?”“Apa?”“Kate, kau mendadak memutuskan menghentikan rencanamu. Kalimatmu berhenti usai mengatakan ‘sampai pria kasar itu .... Apa yang dilakukannya

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 89 Serangan Balasan

    “Katakan padaku detailnya, Will. Apa yang terjadi?”“Nona Alexa mengaku mendapatkan intimidasi di lingkungan penjara.”“Dari siapa? Sipir?”“Tidak hanya dari sipir, sesama narapidana juga.” Drake mengerutkan keningnya, ia tak menduga kehidupan Alexa yang ingin mengutarakan kebenaran di depan pengadilan, harus dibayar sepahit itu. Kehidupan di penjara bukanlah hal yang mudah, bagai hukum rimba. Jika tidak dibantu, Alexa, yang merupakan satu-satunya kunci mengungkap keburukan Alfred dan ayahnya, bisa celaka. Tentu ini buruk untuknya dan Elena. “Tempatkan orang-orang kita untuk membantu Alexa bertahan. Bagaimana pun caranya, kita harus menjaganya tetap hidup, karena Alexa adalah saksi kunci.”“Ya, kami akan menempatkan orang-orang kita di antara sipir, narapidana dan ada seorang dokter yang cukup bisa dipercaya.”“Dokter? Siapa?”“Kakaknya Carl. Sudah empat tahun ini bekerja di penjara tempat Alexa ditahan.”“Oh, ya? Apa Carl yakin kalau kakaknya bisa dipercaya untuk tuga

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 88 Trauma

    Kate langsung menekan tombol panggil pada kontak dengan nama Carl. Tangannya gemetaran saat mengangkat ponsel ke telinganya.“Halo, Kate, aku sedang di depan rumahmu.”“Jadi, itu kau? Yang berdiri di depan pintuku sekarang?”“Iya, buka pintunya.”Kate langsung bernapas lega sebelum membuka pintunya. Begitu melihat wajah Carl di depannya, tubuhnya langsung lemas seketika. Ia bersandar di ambang pintu.“Hey, ada apa?”Carl menahan tubuh Kate dengan memegangi pundak wanita di depannya itu.“Aku melihat ada mobil mencurigakan di bawah. Dari tadi orangnya mondar mandir di depan gedung.”“Tak apa, aku di sini.”Keduanya segera memasuki flat Kate, lalu duduk di ruang tamu. Carl mengamati ekspresi Kate yang perlahan melembut, seraya melihat ke depan gedung melalui jendela. “Aku ingin keluar, membeli bahan makanan, lalu mengecek ke jendela. Mobil itu tak pergi sama sekali sejak tadi.”“Orang itu juga mondar mandir saat aku datang.”“Tadi kukira orang itu yang ada di depan pintu.

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 87 Kembali Diincar

    Terlahir menjadi seorang pewaris dari keluarga kaya menjadi impian hampir setiap orang. Tapi, itu tak lagi berlaku bagi Drake yang menginjak usia 7 tahun dan menyadari situasinya berbeda dengan harapan. Ia pernah melihat sorot mata penuh cinta dari kedua orang tuanya, hingga menyadari, perasaan itu lenyap sempurna dari sorot mata sang ibu. Usia di mama seharusnya Drake bisa membaca layaknya seperti anak-anak lain, membuat tekanan dari sang ayah semakin keras. Drake merasa ia berusaha sebaik mungkin untuk bisa membaca. Tapi, apa daya, matanya seolah melihat huruf-huruf itu lepas dari posisinya dan menari-nari tak beraturan. “Sampai kapan kau menjadi anak bodoh? Membaca saja kau tidak bisa bagaimana mau mewarisi perusahaan?” Dari situlah, Drake kecil mendapat beberapa cambukan sebagai hukuman. Malamnya, ia langsung demam. Mama Lily menangis pilu saat menemaninya semalaman. “Maaf, Ma. Maafkan putramu yang bodoh ini.” “Tidak, Drake. Ini bukan salahmu. Mama akan cari cara untuk mem

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 86 Kejujuran yang Diharapkan

    “Kita bicarakan hal lain saja.” “Drake, ada apa? Aku tahu ada yang salah, tapi, kau tak mau cerita padaku.” “Tidak. Itu tidak penting lagi, Elena.” “Penting bagiku.” “Penting bagiku untuk menjaga keadaanmu dan bayi kita tetap stabil.” “Tapi, aku tidak bisa pura-pura tak tahu sedangkan aku jelas merasa kau menyembunyikan sesuatu.” “Sudah kubilang itu tak penting. Semua sudah berlalu.” Elena membuang pandangannya ke samping. Sepertinya ini juga sia-sia saja. Seperti tadi saat bertanya ke Mama Lily. Wanita berambut pirang itu berdiri, lalu keluar dari kamar. Drake menghela napas kasar, mengikuti Elena. “Elena, kau mau ke mana? Ini sudah malam.” “Kau tidur saja.” “Aku tidak mungkin tidur kalau kau belum tidur.” Elena tak menanggapi, ia hanya berjalan terus menuju perpustakaan. Ia ingin menenangkan diri sejenak. Satu ruangan dengan Drake terasa membuatnya kecewa. “Elena, ayo kembali ke kamar.” “Aku masih mau di sini. Pergilah.” Elena baru saja melangkah masuk ke perpustakaan

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 85 Ingin Tahu

    Tatapan sendu Drake terlihat jelas. Istrinya itu kini tampak rapuh di matanya. Sesekali menghela napas panjang, mengingat setiap momen Elena membantunya mandi, berganti pakaian dan makan. Terkadang ia juga membantu mengetikkan pekerjaan kantornya saat bahunya mulai sakit. Ia ingin merutuki diri sendiri karena tak peka pada keadaan istrinya sendiri. Beberapa kali ia mengetahui Elena muntah di pagi hari. Ia kira hanya karena sakit maaf yang kadang kambuh.“Drake, aku tertidur ya?”Lamunan Drake seketika buyar saat melihat mata Elena terbuka. Istrinya berusaha bangun.“Tidur saja dulu, kau perlu istirahat.”Elena kembali berbaring. Ia merasa tubuhnya lebih ringan sekarang. Tiba-tiba ia ingat, tangannya langsung mencengkeram jari-jari Drake.“Bayinya bagaimana?”“Baik-baik saja. Tak ada masalah. Jangan khawatir.”“Syukurlah.”Elena memejamkan matanya sesaat. Ia menarik napas panjang dengan rasa lega. Drake beranjak dari duduknya, ia mencium kening istrinya cukup lama.

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 84 Kabar Baik

    Wanita berambut pirang itu duduk dengan tatapan kosong. Seolah seperti patung, Elena tak bergerak sedikit pun. Hingga dua orang, pria dan wanita datang menghampiri. “Elena.” Kate langsung memeluk tubuh ramping yang kini rapuh itu. Elena membalas pelukan Kate seraya menangis tersedu. Di tangannya masih tersisa darah dari Drake. “Kate, maaf, bajumu kotor terkena darah di tanganku.” “Tak masalah. Jangan khawatir. Bagaimana kondisi Drake?” “Will bilang bahunya terkena tembakan. Drake menghalau peluru yang sepertinya sengaja dialihkan padaku.” “Pelakunya bagaimana?” tanya Carl dengan nada cemas. “Sudah diamankan oleh pihak berwajib. Will sedang bertemu dengan mereka.” Carl memutuskan tetap berjaga di situ. Ia telah meminta beberapa pengawal Drkae yang lain untuk mendekat ke ruang perawatan ini, menjaga dan mengantisipasi jika saja masih ada orang suruhan Alfred yang berniat mencelakai. “Kita bersihkan dulu tanganmu. Ayo, Elena.” Kate membantu Elena berdiri lalu berjalan menuju t

DMCA.com Protection Status