Beranda / Pernikahan / Mencuri Hati Mantan Suamiku / Chapter 25 Tempat Pelarian

Share

Chapter 25 Tempat Pelarian

Penulis: Marvinar
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-30 16:54:44

“Kenapa kau bisa ada di sini?”

Bibir Elena setengah terbuka kala melihat pria yang berdiri di sampingnya. Pria itu lalu duduk dengan santai di kursi sebelahnya.

“Barnya dekat dengan kantorku. Mobilku berpapasan dengan mobilmu tadi.”

Drake memesan minuman seperti biasa. Sang bartender segera mengerti lalu membuatkan sesuai pesanan.

“Kau sering kemari?”

“Tanyakan saja padanya.”

Drake memberi isyarat ke arah bartender yang tersenyum saat Elena bertanya dengan tatapannya.

“Dia sering kemari, Nona. Tapi, kami tak pernah bosan.”

“Tentu saja, karena aku selalu membeli yang mahal.”

Bartender itu mengangguk setuju. Elena kembali menatap cocktailnya.

“Jadi, kau masih sering kemari.”

“Ya, kau masih ingat tempat ini juga, Elena.”

“Sejak pertama kali kau ajak kemari aku menyukai cocktailnya.”

“Lalu, kenapa tidak kemari lagi?”

Elena menggelengkan kepalanya sejenak sebelum menyesap cocktailnya, lalu meringis. Minuman ini memang terlalu keras untuknya.

“Mungkin, karena tak ingin berte
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 26 Ambisi Yang Tak Terkendali

    “Apa mungkin selama ini Alexa membenciku karena hal terkait kehamilannya?” “Elena, kau tidak membunuh anak siapa pun. Aku akan menyelidiki hal ini.” “Drake, apa kau tidak merasa bersalah jika semua perkataannya benar?” “Tidak, karena bukan itu yang terjadi.” “Kau yakin?” “Sangat yakin. Aku ingin lihat sejauh mana dia bisa membuat dokumen palsunya.” “Apa maksudmu?” “Publik akan menekannya untuk memberikan bukti kehamilan dan kapan ia kehilangan anak itu. Jika tak punya bukti, ia mungkin akan memalsukan surat dari dokter atau pun memunculkan aktor untuk mendukungnya. Seseorang dari medis yang mungkin bisa memberikan wawancara dan pernyataan sesuai keinginan Alexa. Mulai detik ini, segala gerakannya akan penting.” Drake meraih ponselnya lagi. Ia menelepon sekretarisnya. Pria itu beranjak dari duduknya, sementara Elena mengamatinya. “Awasi Alexa setiap detik. Kirim berapa pun orangnya untuk melakukan ini. Waktu terpenting untuk melihat kebohongan apa lagi yang ia akan lakukan.”

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-30
  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 27 Sikap Tak Biasa

    Elena menaiki tangga dengan langkah cepat. Niatnya untuk makan malam urung begitu staf mansion memberitahunya jika Drake sudah pulang setengah jam lalu. Waktu Elena sedang mandi. Waktunya tepat, pria itu mungkin sudah selesai mandi. Elena berdiri di depan pintu kamar Drake. Setelah mengetuk pintu beberapa kali dan tak ada jawaban, ia mencoba mendorong sedikit pintu itu dan terbuka. Elena perlahan masuk ke dalam lalu menutup pintunya lagi. Ia berbalik seraya memanggil nama Drake. Berjalan perlahan menuju kamar mandi. Mendadak pintu kamar mandi terbuka. “Drake, Carl bilang ....” Kalimat Elena terhenti ketika melihat Drake bertelanjang dada dan hanya memakai handuk di bagian bawah. Sama seperti waktu mereka di hotel beberapa waktu lalu. Dengan santai pria itu melengang melewati Elena yang terdiam di tempat. “Carl bilang apa?” Drake sama sekali tak memprotes Elena yang langsung masuk ke kamarnya. Elena menelan ludah ketika berbalik. Mengamati Drake yang mengeringkan rambut basahn

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-01
  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 28 Ketenangan Dalam Kesepian

    Suara berisik semakin terdengar. Demikian pula dengan suara ketikan di laptop yang semakin jelas. Pernyataan Elena untuk menuntut Alexa di jalur hukum merupakan informasi penting. Pernyataan selanjutnya, giliran Drake. “Poin ketiga, klaim bahwa saya sengaja meninggalkan Alexa dan bayinya, itu tidak benar. Ada dua alasan saya meninggalkannya. Pertama, karena saya telah berstatus suami Elena saat itu. Elena sudah berbaik hati mengerti dan menunggu dengan sabar saya memutus kontak sepenuhnya dengan Alexa. Hingga saat saya memilih istri saya, Alexa tidak dalam keadaan mengandung. Bukti dokumen yang menyatakan kehamilannya sebelum pernikahan kami, itu palsu. Saya akan menunjukkan bukti rekaman cctv beserta pernyataan tim medis yang ia suap.” Keriuhan semakin jelas. Setelah dilanjutkan sesi penjelasan tim hukum dan tanya jawab wartawan, konferensi itu pun diakhiri. Elena dan Drake pulang ke mansion dengan dua mobil berbeda. Begitu sampai, Elena bergegas pergi ke kamarnya. Berendam air h

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-01
  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 29 Luka yang Tersimpan

    Entah berapa lama Elena larut dalam permainan yang ia mulai sendiri. Matanya seketika terbuka. Ia menghentikan apa yang dia mulai, mengikuti nalurinya. “Drake, aku ... harus berhenti.” “Tak apa.” Drake menyatukan keningnya dan kening Elena. Merasakan setiap embusan napas diiringi semilir angin malam. Meski sedingin itu, wajah Elena memerah. Ia yang memulai lebih dulu, tapi, ia sendiri yang merasa malu dan canggung. Elena melihat senyum lebar Drake. Pria itu tak melakukan apa pun selain membalas ciumannya saja tadi. Saking malunya, ia harusnya segera berlari ke kamar. Tapi, yang terjadi justru sebaliknya. Elena sendiri tak mau menarik diri dari Drake. “Lembut dan manis,” ucap Drake lirih. “Apa?” Drake tak menjawab, ia hanya terus tersenyum. Elena lalu menarik diri, memberi jarak dengan Drake. “Aku ingin tidur sekarang. Selamat malam, Drake.” “Tidur saja di sini. Katanya bosan di kamar.” Elena sudah berdiri dari posisinya. Bagaimana mungkin ia bisa tidur di sini kalau ada

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-02
  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 30 Keinginan Terpisah Jarak

    Drake pulang tepat waktu hari ini. Ia bergegas ke lantai dua. Usai mengetuk – ketuk pintu kamar Elena dan tak ada respon sama sekali, ia turun lagi. Kali ini ia berjalan menuju dapur.“Apa Elena belum pulang?” tanya Drake pada salah seorang staf.“Nona bilang tidak akan pulang hari ini.”“Kenapa?”“Nona Elena ada perjalanan bisnis ke Newcastle, Tuan.”“Baiklah, terima kasih.” Melangkah lebar menuju ke ruang utama, Drake segera memanggil Will. Drake mengernyitkan keningnya sesaat.“Kau tahu jika Elena ke Newcastle?”“Maaf, tidak.” Drake meraih ponsel di sakunya. Ia segera memencet tombol panggil untuk nomor Elena. Tak ada jawaban. Drake menghubungi Carl. Panggilannya tersambung.“Apa kau dan Elena di Newcastle sekarang?”“Ya, Tuan.”“Kenapa kau tak mengatakannya padaku?”“Maaf, saya kira Nona Elena sudah memberitahu Anda.”“Apa yang ia lakukan di sana?”“Rapat dan mengawasi cabang di sini selama dua malam.”“Dua malam?”“Ya, itu yang Nona katakan padaku.”“S

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-02
  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 31 Lolos dari Pengawasan

    “Pandai sekali kau berkata manis.” “Memang itu yang kurasakan.” “Berhenti bercanda dan segeralah tidur.” “Tunggh, Elena. Apa yang akan kau lakukan? Kau tak bisa tidur.” “Aku hanya ingin ketenangan.” “Aku bisa membantumu tidur.” “Bagaimana caranya?” “Kau suka musik klasik, kan? Kalau kau masih ingat piringan hitam milik ibuku, akan kumainkan untukmu.” “Kau masih memilikinya?” “Tentu saja, coba dengarkan.” Elena tak bisa mengakhiri panggilan, ia ingin mendengar lagi, piringan hitam yang diputar ibu Drake saat mereka masih kecil. Elena selalu menyukainya. Terdengar nada demi nada mulai mengalun, membuat wanita beriris cokelat itu tersenyum. “Kau suka?” “Kalau boleh, aku ingin mendengarnya sedikit lebih lama.” Drake diam, membiarkan Elena menikmati musik yang ia putar dari piringan hitam. Ada gunanya juga menyimpan benda lama kesayangan ibunya. Beberapa menit berlalu. “Elena, kau sedang apa?” “Tiduran saja.” Tak ada lagi suara lain, keduanya terdiam. Hening mendengarka

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-03
  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 32 Ini Lebih Baik

    “Tidak, aku kembali besok.” “Situasinya tak aman, Elena.” “Ada agenda penting besok.” “Persetan dengan agenda, kau terancam, Elena.” Elena menatap tajam ke arah Drake. Kate minggir perlahan. Ia menutup mulut rapat – rapat. “Kate, kau keluar dulu.” “Baiklah.” Kate segera keluar dari kamarnya. Tensinya di dalam ruangan begitu tinggi. Ia menutup pintu setelah di luar seraya menghela napas. “Ada apa?” “Mereka bertengkar.” Carl mengangguk mengerti. Ia mengajak Kate istirahat di kamarnya. “Pintunya aku buka, aku akan berjaga di luar. Jangan sungkan.” “Terima kasih, Carl.” “Kau pasti terkejut.” “Tentu saja. Aku juga kasihan pada ikan mati yang tak bersalah itu. Orang gila mana yang menyelinap ke kamar Elena dan bertingkah bodoh seperti itu.” “Kami sedang memeriksa cctv. Kau di sini saja sementara waktu.” Carl menatap tangan Kate yang gemetar. Lalu, mengamati ekspresi Kate yang menatap ke luar jendela. Ia lalu menggenggam tangan Kate. “Tak apa, Kate. Sudah aman.” “Pasti a

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-03
  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 33 Lompatan Kedua yang Gagal

    Mengembuskan napas dengan lega, udara segar pagi yang masuk melalui jendela membawa ketenangan di hatinya. Tangan Elena meraba ke samping, ia lalu mengernyitkan kening. Matanya terbuka dengan cepat. “Drake,” panggil Elena seraya bangkit. “Aku di sini. Kenapa?” Drake mendekat ranjang. Aroma wangi sabun tercium oleh Elena. Ia pikir Drake pergi ke luar kamar atau entah ke mana. “Tak apa. Kau sudah mandi, ya.” “Aku tak mau ketinggalan ikut ke kantormu.” “Kau mau ikut? Bisa ramai kalau orang – orang tahu kau ikut.” “Mudah saja. Tinggal pakai pakaian sama dengan Carl. Mereka pasti akan mengira aku bodyguardmu.” Drake memberi ide gila seraya tertawa. Elena tak yakin pria ini akan melakukan seperti perkataannya. “Nanti kita mampir untuk membeli pakaian baru untukmu.” “Aku sudah membelinya, menyuruh Will maksudnya. Sebentar lagi akan sampai.” “Baiklah, aku siap – siap dulu.” Elena masuk ke kamar mandi. Sebenarnya ia tak menduga Drake akan mengikutinya ke kantor cabang perusahaann

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-04

Bab terbaru

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 92 Ending: Tentang Penerimaan

    Drake menatap layar datar di seberang meja kerjanya. Sore itu sidang putusan yang akan membacakan vonis untuk Alfred dan Paman Smith, serta Alexa akan dibacakan. Momen yang paling ditunggu oleh Drake dan Elena. Will duduk di sofa tamu, tak jauh dari meja Drake, juga turun memperhatikan jalannya sidang di layar kaca. Menit demi menit hingga jam berlalu. Alexa dan Paman Smith telah menyelesaikan sidang lebih dulu dibandingkan Alfred. Karena Alexa yang membuka semua pintu di kasus ini, layaknya whistle blower, ia divonis 5 tahun penjara atas tuduhan intimidasi, ancaman dan membantu Alfred dalam menjual nark*ba. Sedangkan Paman Smith dijatuhi hukuman seumur hidup atas percobaan pembunuhan. Sampai pada saat sebelum putusan dibacakan. Hakim memberikan kesempatan pada Alfred untuk bersuara. Dalam pembelaannya, Alfred menyangkal semua bukti dan tuduhan yang selama ini diajukan pihak lawan. Usai menyampaikan suaranya, hakim membacakan vonis. Dalam sidang putusan hari in

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 91 Pesan Penting

    Usai melaksanakan tugas dari Drake hari itu, Carl bergegas memasuki mobilnya. Dalam perjalanan, ia menelepon Kate. “Halo, kau ke mana saja?” “Kate, aku sedang dalam perjalanan pulang. Apa Steven dan Dean masih di sana?” “Tentu saja. Kami sedang bermain kartu.” “Apa kalian minum?” “Sedikit wine. Dean, jangan coba-coba curang ya.” Suara Kate terlihat memarahi Dean, rekan setim Carl yang bertugas menjaga keluarga Drake Graysen. Hari ini mereka bertugas menjaga Kate karena Carl sibuk di luar seharian. “Sial! Jangan minum dengan mereka.” “Carl, kau mengumpat padaku?” “Tidak, Kate. Aku mengumpat pada Steven dan Dean. Aku akan segera sampai.” Carl buru-buru menutup panggilannya, ia menambah kecepatan mobilnya. *** “Kami hanya bosan dan bermain kartu terlihat seru.” Kate memberi penjelasan seraya menuangkan jus apel ke sebuah gelas. Pria di depannya itu diam tak bergeming. Hanya menatapnya dengan tajam. “Ini, minumlah.” Carl dan Kate duduk di ruang makan. Pria itu meneguk seg

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 90 Waktu yang Berharga untuk Seseorang

    “Aku tak mengerti mengapa kau menanggapi pendekatan Alfred padahal kau tahu jelas motif di baliknya.”“Karena dia yakin bisa memanfaatkanku untuk menjatuhkan Elena, aku ingin melakukan hal yang sama dan membalikkan situasinya. Aku yakin bila dekat dengan Alfred, aku bisa membantu Elena dengan caraku.”“Apa Nyonya Elena saat itu tahu rencanamu?”“Elena tahu, tentu saja ia tak setuju. Katanya seolah menjadikanku umpan atau martir.”“Perkataannya benar.”“Carl, waktu itu aku hanya ingin membantu.”“Kau pasti bersikeras menjalankan rencanamu, kan? Meski Nyonya Elena tak setuju?”“Ya. Jadi, aku mencoba bersabar di dekat. Semuanya tampak berjalan sesuai rencana dan aku bisa tahu lebih awal rencana Alfred terhadap Elena. Sampai pria kasar itu .... Ya, akhirnya aku memilih pergi dan tak melanjutkan rencana konyol itu.”“Kenapa berhenti?”“Apa?”“Kate, kau mendadak memutuskan menghentikan rencanamu. Kalimatmu berhenti usai mengatakan ‘sampai pria kasar itu .... Apa yang dilakukannya

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 89 Serangan Balasan

    “Katakan padaku detailnya, Will. Apa yang terjadi?”“Nona Alexa mengaku mendapatkan intimidasi di lingkungan penjara.”“Dari siapa? Sipir?”“Tidak hanya dari sipir, sesama narapidana juga.” Drake mengerutkan keningnya, ia tak menduga kehidupan Alexa yang ingin mengutarakan kebenaran di depan pengadilan, harus dibayar sepahit itu. Kehidupan di penjara bukanlah hal yang mudah, bagai hukum rimba. Jika tidak dibantu, Alexa, yang merupakan satu-satunya kunci mengungkap keburukan Alfred dan ayahnya, bisa celaka. Tentu ini buruk untuknya dan Elena. “Tempatkan orang-orang kita untuk membantu Alexa bertahan. Bagaimana pun caranya, kita harus menjaganya tetap hidup, karena Alexa adalah saksi kunci.”“Ya, kami akan menempatkan orang-orang kita di antara sipir, narapidana dan ada seorang dokter yang cukup bisa dipercaya.”“Dokter? Siapa?”“Kakaknya Carl. Sudah empat tahun ini bekerja di penjara tempat Alexa ditahan.”“Oh, ya? Apa Carl yakin kalau kakaknya bisa dipercaya untuk tuga

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 88 Trauma

    Kate langsung menekan tombol panggil pada kontak dengan nama Carl. Tangannya gemetaran saat mengangkat ponsel ke telinganya.“Halo, Kate, aku sedang di depan rumahmu.”“Jadi, itu kau? Yang berdiri di depan pintuku sekarang?”“Iya, buka pintunya.”Kate langsung bernapas lega sebelum membuka pintunya. Begitu melihat wajah Carl di depannya, tubuhnya langsung lemas seketika. Ia bersandar di ambang pintu.“Hey, ada apa?”Carl menahan tubuh Kate dengan memegangi pundak wanita di depannya itu.“Aku melihat ada mobil mencurigakan di bawah. Dari tadi orangnya mondar mandir di depan gedung.”“Tak apa, aku di sini.”Keduanya segera memasuki flat Kate, lalu duduk di ruang tamu. Carl mengamati ekspresi Kate yang perlahan melembut, seraya melihat ke depan gedung melalui jendela. “Aku ingin keluar, membeli bahan makanan, lalu mengecek ke jendela. Mobil itu tak pergi sama sekali sejak tadi.”“Orang itu juga mondar mandir saat aku datang.”“Tadi kukira orang itu yang ada di depan pintu.

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 87 Kembali Diincar

    Terlahir menjadi seorang pewaris dari keluarga kaya menjadi impian hampir setiap orang. Tapi, itu tak lagi berlaku bagi Drake yang menginjak usia 7 tahun dan menyadari situasinya berbeda dengan harapan. Ia pernah melihat sorot mata penuh cinta dari kedua orang tuanya, hingga menyadari, perasaan itu lenyap sempurna dari sorot mata sang ibu. Usia di mama seharusnya Drake bisa membaca layaknya seperti anak-anak lain, membuat tekanan dari sang ayah semakin keras. Drake merasa ia berusaha sebaik mungkin untuk bisa membaca. Tapi, apa daya, matanya seolah melihat huruf-huruf itu lepas dari posisinya dan menari-nari tak beraturan. “Sampai kapan kau menjadi anak bodoh? Membaca saja kau tidak bisa bagaimana mau mewarisi perusahaan?” Dari situlah, Drake kecil mendapat beberapa cambukan sebagai hukuman. Malamnya, ia langsung demam. Mama Lily menangis pilu saat menemaninya semalaman. “Maaf, Ma. Maafkan putramu yang bodoh ini.” “Tidak, Drake. Ini bukan salahmu. Mama akan cari cara untuk mem

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 86 Kejujuran yang Diharapkan

    “Kita bicarakan hal lain saja.” “Drake, ada apa? Aku tahu ada yang salah, tapi, kau tak mau cerita padaku.” “Tidak. Itu tidak penting lagi, Elena.” “Penting bagiku.” “Penting bagiku untuk menjaga keadaanmu dan bayi kita tetap stabil.” “Tapi, aku tidak bisa pura-pura tak tahu sedangkan aku jelas merasa kau menyembunyikan sesuatu.” “Sudah kubilang itu tak penting. Semua sudah berlalu.” Elena membuang pandangannya ke samping. Sepertinya ini juga sia-sia saja. Seperti tadi saat bertanya ke Mama Lily. Wanita berambut pirang itu berdiri, lalu keluar dari kamar. Drake menghela napas kasar, mengikuti Elena. “Elena, kau mau ke mana? Ini sudah malam.” “Kau tidur saja.” “Aku tidak mungkin tidur kalau kau belum tidur.” Elena tak menanggapi, ia hanya berjalan terus menuju perpustakaan. Ia ingin menenangkan diri sejenak. Satu ruangan dengan Drake terasa membuatnya kecewa. “Elena, ayo kembali ke kamar.” “Aku masih mau di sini. Pergilah.” Elena baru saja melangkah masuk ke perpustakaan

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 85 Ingin Tahu

    Tatapan sendu Drake terlihat jelas. Istrinya itu kini tampak rapuh di matanya. Sesekali menghela napas panjang, mengingat setiap momen Elena membantunya mandi, berganti pakaian dan makan. Terkadang ia juga membantu mengetikkan pekerjaan kantornya saat bahunya mulai sakit. Ia ingin merutuki diri sendiri karena tak peka pada keadaan istrinya sendiri. Beberapa kali ia mengetahui Elena muntah di pagi hari. Ia kira hanya karena sakit maaf yang kadang kambuh.“Drake, aku tertidur ya?”Lamunan Drake seketika buyar saat melihat mata Elena terbuka. Istrinya berusaha bangun.“Tidur saja dulu, kau perlu istirahat.”Elena kembali berbaring. Ia merasa tubuhnya lebih ringan sekarang. Tiba-tiba ia ingat, tangannya langsung mencengkeram jari-jari Drake.“Bayinya bagaimana?”“Baik-baik saja. Tak ada masalah. Jangan khawatir.”“Syukurlah.”Elena memejamkan matanya sesaat. Ia menarik napas panjang dengan rasa lega. Drake beranjak dari duduknya, ia mencium kening istrinya cukup lama.

  • Mencuri Hati Mantan Suamiku   Chapter 84 Kabar Baik

    Wanita berambut pirang itu duduk dengan tatapan kosong. Seolah seperti patung, Elena tak bergerak sedikit pun. Hingga dua orang, pria dan wanita datang menghampiri. “Elena.” Kate langsung memeluk tubuh ramping yang kini rapuh itu. Elena membalas pelukan Kate seraya menangis tersedu. Di tangannya masih tersisa darah dari Drake. “Kate, maaf, bajumu kotor terkena darah di tanganku.” “Tak masalah. Jangan khawatir. Bagaimana kondisi Drake?” “Will bilang bahunya terkena tembakan. Drake menghalau peluru yang sepertinya sengaja dialihkan padaku.” “Pelakunya bagaimana?” tanya Carl dengan nada cemas. “Sudah diamankan oleh pihak berwajib. Will sedang bertemu dengan mereka.” Carl memutuskan tetap berjaga di situ. Ia telah meminta beberapa pengawal Drkae yang lain untuk mendekat ke ruang perawatan ini, menjaga dan mengantisipasi jika saja masih ada orang suruhan Alfred yang berniat mencelakai. “Kita bersihkan dulu tanganmu. Ayo, Elena.” Kate membantu Elena berdiri lalu berjalan menuju t

DMCA.com Protection Status